Kaisar Dewa

Ras Kematian



Ras Kematian

1"Kuat sekali makhluk itu. Ternyata dia sanggup membunuh Biksu Heaven Pass."     2

Zhang Ruochen mendekati mayat Biksu Heaven Pass dari Sekte Four Symbol, sambil menatap tubuh berdarahnya. Ia melihat Chi kematian hitam sedang menyelimuti mayatnya, hingga ia tidak bisa menyentuhnya.     

Hua!     

Lelaki itu mengayunkan tangannya, sembari melepaskan Chi Suci dan berusaha menghilangkan Chi iblis kematian tersebut.     

Zhang Ruochen mengambil pedang saint merah dan menggenggamnya di tangan. Zhang Ruochen bisa merasakan suhu hangat dari pedangnya.     

Tampaknya, ada gunung berapi yang tersembunyi di dalam pedang tersebut.     

"Pedang yang bagus."     

Sekarang ini, ia tidak bisa menggunakan Pedang Kuno Abyss, sehingga dia membutuhkan pedang saint lainnya.     

Pedang saint yang hebat dapat meningkatkan kekuatannya.     

Pedang saint merah itu dikenal sebagai Fire Luan Sword. Pedang itu cukup hebat, karena merupakan pedang saint seribu inskripsi.     

Ge Ge.     

Mayat yang hanya tinggal separuh tiba-tiba membuka matanya, sambil memperlihatkan bola mata merah. Kedua matanya penuh dengan agresivitas, dan langsung mencengkram leher Zhang Ruochen.     

Ci La.     

Zhang Ruochen mengayunkan pedangnya dan melepaskan cahaya api, hingga berhasil membelah tubuhnya menjadi dua.     

Biksu Liuli tampak terkejut. Wanita itu berkata, "Dia sudah mati, tapi dia masih bisa melancarkan serangan. Apa jiwa sucinya masih hidup dan mengendalikan tubuhnya?"     

"Itu bukan jiwa suci, tapi Chi iblis kematian."     

Zhang Ruochen mengingat kembali tentang peristiwa yang pernah dilaluinya. Ketika seorang pertapa menyentuh Chi iblis kematian, dan kalau dia tidak mati, maka dia akan kehilangan akal sehatnya, hingga berubah menjadi makhluk yang haus darah.     

Jadi, kekuatan macam apa yang tersimpan di dalam Chi iblis kematian tersebut?     

Apa kekuatan semacam itu benar-benar berasal dari Daratan Kunlun?     

Lelaki itu hanya bisa menemukan jawabannya setelah berhasil menangkap si bayangan hitam.     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam, sambil berjalan mendekati serpihan mayatnya, lalu mengeluarkan Holy Source dan menyimpannya di balik lengan baju.     

"Mengerikan sekali. Makhluk macam apa itu?"     

"Apa dia adalah ghost?"     

Pada saat ini, dua Biksu Heaven Pass dari Sekte Xingsu dan Yao Ji bergerak mendekat dari pulau dengan tampang ketakutan. Mereka berdua sudah terluka parah, sambil berusaha melarikan diri dari gelembung ruang.     

"Apa bayangan hitam itu begitu tangguh? Dia sanggup membunuh salah satu Biksu Heaven Pass dan melukai dua lainnya, termasuk Martial Saint Canglan."     

Zhang Ruochen memikirkannya sejenak, lantas bergerak menuju pulau.     

Sementara itu, ia meminta Qing Mo agar menunggu di sana dan tidak mempertaruhkan nyawanya di dalam pulau. Lelaki itu berpesan kepadanya agar segera mencari tempat persembunyian yang aman.     

Kedua Biksu Heaven Pass menatap Zhang Ruochen dan enam Biksu wanita. Lantas, mereka menggelengkan kepala dan berbisik. "Pemuda-pemudi itu benar-benar tak kenal takut. Padahal mereka bukanlah tandingan bayangan hitam. Mereka sebaiknya melarikan diri."     

Hong Long.     

Dunia kecil di dalam gelembung ruang mulai bergetar. Setelah itu, dua awan darah merah terbang keluar, hingga membuat langitnya berubah merah cerah.     

Dua Jendral Darah Heaven Pass keluar dari awan merah dan mendarat.     

Biksu Darah Sijian dan empat budak pedangnya telah sembuh. Masing-masing dari mereka sedang menggenggam pedang, dan memancarkan intensitas membunuh yang kental. Tiba-tiba, sebagian besar dari dunia kecil itu telah diselimuti oleh pedang Chi, dengan suara yang mengiris telinga.     

Biksu Darah Miefeng mendengus dan mengayunkan rantai-rantai yang sebesar ember. Mereka tampak seperti dua naga besi dan menutup jalan pelarian kedua Biksu Darah Heaven Pass. "Sejak kalian sudah berada di sini, kenapa kalian malah melarikan diri?"     

Biksu Darah Sijian mengamati daun-daun yang berguguran dari pulau. Sorot matanya tampak bercahaya, lantas membuatnya menebaskan keempat pedangnya dan melepaskan empat sungai pedang. Dia ingin menghancurkan pulaunya dan ingin mengambil Thousand-leaf Saint Heart Grass.     

Peng Peng.     

Riak-riak energi raksasa muncul di pulau tersebut, hingga berhasil menangkal pedang Chi-nya.     

"Ada formasi pertahanan di pulaunya." Biksu Darah Sijian naik ke atas pedangnya, dan berusaha mendekati pulau tersebut.     

Pulau yang melayang-layang itu sedang kacau. Zhang Ruochen dan keenam Biksu wanita mengaktifkan formasi pedang, dan membantu Martial Saint Canglan bertempur melawan bayangan hitam. Bangunan-bangunan tua di dalam pulau terus berjatuhan akibat ledakan pertempuran tersebut.     

Biksu Darah Sijian melesat ke tengah-tengah Thousand-leaf Saint Heart Grass. Kalau dia bisa mendapatkan akarnya, maka dia bisa membawanya pergi dari sana.     

"Kau cuma Immortal Vampir biasa. Apa kau pikir dirimu sanggup mendapatkan Thousand-leaf Saint Heart Grass?" bayangan hitam itu berubah menjadi cahaya hitam, lantas melesat keluar dari formasi pedang dan melayangkan tangan besinya.     

Biksu Darah Sijian mencoba menyerang balik, dan menghantam pukulan besi tersebut.     

Namun, pukulan besinya seakan punya kekuatan yang tak terbatas, hingga menekan pedang saint yang digenggam oleh Biksu Darah Sijian. Sementara itu, secercah Chi iblis kematian menjalar ke dalam diri Biksu Darah Sijian melalui pedangnya.     

"Kau... kau berasal dari sekte kematian?" Biksu Darah Sijian merasa terkejut. Seketika itu juga, ia melemparkan pedang saintnya dan bergerak mundur. Setelah menyeimbangkan diri, maka ia kembali memanggil keempat budak pedangnya untuk menangkal Chi iblis kematian tersebut.     

Kembali terdengar suara lonceng angin.     

Bayangan hitam mendarat di tanah dengan kedua tangannya di belakang pinggul. Lantas, ia berkata, "Rupanya kau adalah figur tangguh dari Daratan Kunlun, karena kau paham kalau aku berasal dari ras kematian. Jika demikian, bila kau mau mengikuti perintahku dan bersedia membantuku mengambil Thousand-leaf Saint Heart Grass, maka kau akan mendapatkan imbalan."     

"Kau masih belum cukup tangguh untuk menekanku. Apalagi, Thousand-leaf Saint Heart Grass juga masih sangat penting bagi Immortal Vampir. Kenapa aku harus memberikannya kepadamu?"     

Biksu Darah Sijian menancapkan pedang saintnya ke dalam batu, lantas menatap Martial Saint Canglan dan berkata, "Dia bukan makhluk dari Daratan Kunlun. Bagaimana kalau kita membunuhnya lebih dulu, lalu mengambil Thousand-leaf Saint Heart Grass-nya?"     

"Baiklah."     

Martial Saint Canglan bukanlah orang yang berpikiran sempit. Seketika itu juga, ia meyakinkan pikirannya untuk menyingkirkan bayangan hitam itu lebih dulu, baru setelahnya bertempur melawan Immortal Vampir, karena bayangan hitamnya sukar diprediksi.     

Wanita itu menggigit jarinya, lalu setetes darah phoenix terbang dan terjatuh pada bilah pedang saintnya. Lantas, wanita itu menebaskan pedangnya ke arah bayangan hitam.     

"Four Direction Slaying God."     

Biksu Darah Sijian mengaktifkan formasi pedang, dan keempat pedang saintnya membentuk lingkaran – yang saling tumpang tindih satu sama lain – sebelum akhirnya mengenai bayangan hitam.     

Zhang Ruochen – dengan bantuan dari keenam Biksu wanita – menuding ke arah depan, lantas Fire Luan Sword-nya terbang dan membentuk awan api yang melesat ke tanah.     

Bayangan hitam itu memang sangat kuat, tapi ia tidak sanggup bertahan dari serangan mereka semua.     

Chi Chi.     

Pedang saint yang mengandung darah phoenix berhasil memenggal pinggul bayangan hitam dan membelahnya menjadi dua. Setelah itu, kabut darah menyebar ke segala penjuru.     

Energi di dalam darah phoenix mulai membakar Chi iblis kematian di dalam tubuhnya.     

Bayangan hitam itu berteriak memilukan, lalu berkata dingin, "Masing-masing dari kalian pasti akan terbunuh. Hari itu akan segera tiba."     

Peng.     

Tubuh bayangan hitamnya meledak, lantas berubah menjadi kabut hitam, sebelum akhirnya menghilang dari sana.     

Masih terdengar sayup-sayup suara lonceng, tapi kali ini suaranya mengandung nuansa kematian.     

Setelah bayangan hitamnya menghilang, maka Biksu Darah Sijian menoleh ke belakang dan langsung melesat menuju Thousand-leaf Saint Heart Grass.     

Thousand-leaf Saint Heart Grass sangat besar, bahkan masing-masing daunnya sepanjang lima ribu kaki. Obat spiritual itu memancarkan cahaya, bahkan bagian tengahnya sangat cerah, seperti lampu saintly yang menerangi seluruh dunia.     

Chi saintly-nya begitu tebal, hingga hampir berwujud seperti cairan.     

"Tidak diragukan lagi, itu benar-benar obat spiritual berusia ratusan ribu tahun. Obat itu benar-benar berharga. Kalau aku bisa mendapatkannya, maka aku bisa menembus Alam Saint King dalam 10 tahun mendatang."     

Biksu Darah Sijian menekan rasa gembiranya, sambil merentangkan tangan dan berusaha mengambil akar obat spiritual tersebut.     

Tiba-tiba, segumpal kabut emas membumbung dari balik obat tersebut.     

Setelah menghirupnya sedikit, maka Biksu Darah Sijian merasa terkejut. "Racun Jinfu! Siapa yang baru saja menyergapku?"     

Ci La. Biksu Darah Sijian menebaskan pedangnya ke arah depan dan memotong daunnya.     

Gu Songzi muncul di belakang obat spiritual tersebut. Kemudian, ia tersenyum licik dan berkata, "Memangnya kenapa? Obat ini milikku. Seluruh taman herbal ini sudah menjadi milikku. Kalau kau berani masuk ke sini, maka kau harus membayar dengan harga yang mahal."     

Zhang Ruochen menatap kabut emas beracun dan berhenti mengejarnya.     

Elder itu bersembunyi di dekat Thousand-leaf Saint Heart Grass. Dia sedang memainkan "seekor serigala akan menjadi pemenang anjing-anjing sedang terlibat cekcok."     

Gu Songzi paham kalau dia tidak akan bisa keluar dari sana ataupun mendapatkan Thousand-leaf Saint Heart Grass. Oleh karena itu, dia memilih bersembunyi di dekat obat spiritual, sembari menunggu pertarungannya berakhir.     

Gu Songzi mengeluarkan sebuah pil hitam, lantas mengapitnya di sela jari dan melemparkannya kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menangkap pilnya dan bertanya, "Apa ini?"     

"Nine Dragon Ten Tiger Pill. Setelah kau menelannya, maka kultivasimu akan meningkat 10 kali lipat. Kalau kau membantuku mendapatkan Thousand-leaf Saint Heart Grass, maka aku akan membantumu memulihkan diri," kata Gu Songzi.     

Zhang Ruochen merasa bila Gu Songzi sulit dipercaya. Namun, berdasarkan pada situasi mereka sekarang ini, elder itu mungkin tidak sedang mempermainkannya.     

Setelah menelan pil tersebut, Zhang Ruochen berharap agar kekuatannya dapat meningkat 10 kali lipat, supaya lelaki itu bisa membunuh dua Jendral Darah Heaven Pass ini.     

Sialnya, tidak ada perubahan apa-apa setelah dia menelannya.     

Biksu Darah Sijian memobilisasi separuh Chi Suci-nya untuk menekan Racun Jinfu, sembari menebaskan pedang saintnya ke arah Gu Songzi.     

Elder itu benar-benar merepotkan. Dia harus membunuhnya lebih dulu.     

Namun, sebelum dia sempat menebaskan pedang saintnya, tiba-tiba dia merasa lemas dan hampir berlutut di hadapan Gu Songzi.     

Gu Songzi pun tersenyum. "Sebenarnya, aku sudah memasang racun lain yang sama sekali tak mengeluarkan aroma. Bahkan para Biksu akan melemah selama satu jam setelah terkena racun itu."     

Sebenarnya, para Biksu tidak akan bisa diracuni, mengingat mereka punya kultivasi dan vitalitas yang sangat tinggi.     

Namun, Gu Songzi juga bukan master racun sembarangan. Dia adalah seorang Biksu Pill.     

Selain Biksu Darah Sijian, maka Zhang Ruochen, Martial Saint Canglan, dan keenam Biksu wanita juga ingin menghentikan Gu Songzi, karena pria itu terlalu licik dan tak tahu malu.     

Gu Songzi menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Kau tidak perlu khawatir. Kau baru saja menelan penawarnya, jadi kau tidak akan terpengaruh. Bantu aku untuk membunuh mereka lebih dulu, setelah itu aku akan menyembuhkanmu."     

Zhang Ruochen kembali tak bisa berkata-kata.     

Apa yang disebut sebagai Nine Dragon Ten Tiger Pill rupanya hanya sebuah penawar racun.     

Zhang Ruochen pun akhirnya semakin memahami Gu Songzi. Pria tua itu jauh lebih tidak masuk akal dibandingkan Blackie dan Penggila Alkohol. Maka dari itu, dia benar-benar tidak bisa percaya begitu saja dengan kata-kata Gu Songzi di kemudian hari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.