Kaisar Dewa

Keputusan Situ Fengcheng



Keputusan Situ Fengcheng

0Daratan seluas 500 mil di Zhilin Pass adalah markas Immortal Vampir. Siapapun bisa melihat banyak tenda tersusun rapi di sana. Tempat itu dipenuhi lampu, bagaikan bintang yang menerangi daratan.     
0

Langit yang berwarna merah darah memanjang hingga ribuan mil. Formasi raksasa sedang beroperasi di balik awan, dan membuat pasukan istana kekaisaran tidak bisa menyergap mereka secara sembunyi-sembunyi.     

Tenda salah satu jendral Ras Qingtian terbuat dari tulang-belulang manusia. Ada banyak bendera di luar tenda. Kulit manusia berkibar di atasnya. Lebih tepatnya, itu adalah kulit Biksu manusia.     

Darahnya masih belum mengering, sehingga tampak berwarna merah cerah.     

Dua inskripsi membakar kulitnya dengan prinsip-prinsip Saintly Way; Situ.     

Situ adalah nama marga terbesar di Ras Qingtian. Nama itu melambangkan sebuah keluarga kuno dan tangguh, bahkan berada di urutan kedua setelah keluarga kerajaan.     

Sebagai sosok kebanggaan di Keluarga Situ, sekaligus petarung kuat generasi muda di Ras Qingtian, maka Situ Fengcheng sedang duduk di singgasana tertinggi tenda. Dia sedang menggenggam Signal Flare – yang baru saja diterimanya – sambil memasang ekspresi serius.     

"Pesan yang sangat mengerikan. Rupanya kondisi dunia sudah berbanding terbalik."     

Pesan itu datang dari Serene Wind Mansion. Konten di dalamnya benar-benar membuat Situ Fengcheng terkejut.     

Beberapa waktu yang lalu, Elder Biksu dari Sacred Central Crypt telah menghancurkan kota di mansion itu dan mengalahkan King Zhong Ying. Sebagai masternya Situ Fengcheng, King Zhong Ying telah terluka parah.     

Lantas, Kaisar Darah Qingtian datang dan berusaha menghentikan pertarungan mereka. Dia bertarung dengan Elder Biksu dan menghancurkan separuh kota. Jutaan anggota Ras Qingtian mati akibat gelombang kejut dari pertempuran mereka.     

Wilayah Utara terdiri dari 36 mansion. Masing-masing kota di mansion itu adalah kota tua dengan riwayat 10.000 tahun. Kota-kota itu telah diubah menjadi benteng pertahanan terkuat. Sebab, formasi pertahanan di dalam kota saling terhubung dengan satu sama lain, bahkan bencana apapun tidak akan bisa menghancurkannya.     

Namun, hampir dari separuh kota di Serene Wind Mansion telah dihancurkan. Jadi, seseorang bisa membayangkan betapa mengerikannya pertempuran tersebut.     

Pada akhirnya, Kaisar Darah Qingtian dikalahkan dan hampir mati di tangan Elder Biksu.     

Menurut pesan di dalam Signal Flare, Lord Kuil Immortal sudah memprediksi kalau Kaisar Darah Qingtian dan King Zhong Ying akan mengalami kesulitan. Jadi, dia datang sendiri ke sana dan bertarung melawan Elder Biksu di atas langit, lantas menyelamatkan Kaisar Darah Qingtian dan King Zhong Ying. Lalu, dia membawa mereka ke Kuil Immortal untuk menyembuhkan diri.     

Elder Biksu itu sepertinya telah terluka setelah bertempur melawan Lord Paviliun. Maka dari itu, dia pergi meninggalkan Serene Wind Mansion dan menghilang.     

Situ Fengcheng memiliki mindset yang kuat. Dia segera bangkit dari keterkejutannya, lantas bergumam pada dirinya sendiri, "Aku penasaran, seperti apa pertempuran yang terjadi di antara para pertapa tangguh itu. Kalau aku dapat menyaksikan pertempuran mereka dari jarak dekat, maka itu dapat mengembangkan kultivasiku."     

Ras Qingtian telah menderita kerugian besar dari pertempuran ini. Baik Kaisar Darah Qingtian dan King Zhong Ying sama-sama hampir mati. Selain itu, sekitar 50 Biksu Darah juga telah mati terbunuh. Sedangkan jumlah korban vampir di Alam Setengah-Biksu dan Alam Fish-dragon malah sudah tidak terhitung jumlahnya.     

Elder Biksu dari Sacred Central Crypt sanggup menimbulkan kerugian besar bagi Ras Qingtian, walaupun datang sendirian. Sekarang ini, ras tersebut mungkin telah berada di urutan terakhir di antara 10 Ras Immortal Vampir.     

Ras Qingtian pun merasa terkejut, karena Elder Biksu masih bisa melarikan diri dari incaran Lord Paviliun dan melenggang bebas di wilayah Immortal Vampir. Kemampuannya benar-benar jauh melampaui perkiraan para Immortal Vampir.     

"Apa yang sebenarnya terjadi? Dia sudah berkultivasi selama 800 tahun. Seharusnya dia dapat berpikir dengan sangat logis. Kenapa dia sampai mempertaruhkan nyawanya dan masuk ke Serene Wind Mansion demi bertempur melawan Master?" Situ Fengcheng benar-benar tidak habis pikir.     

Immortal Vampir bukan hanya memiliki 10 Kaisar Darah. Mereka juga punya beberapa sosok misterius di Kuil Immortal. Itu seperti sebuah lubang naga. Tidak peduli seberapa tangguh kultivasi seseorang, dan kalau mereka masuk ke wilayah Immortal Vampir, maka mereka pasti akan mati.     

Elder Biksu itu tidak mungkin membantai mereka tanpa alasan yang jelas. Tapi, Situ Fengcheng masih tidak sanggup menemukan alasannya.     

"Beberapa hari belakangan ini, Ras Qingtian sedang mengalami kesulitan. Aku harus membuat banyak persiapan."     

Situ Fengcheng duduk di dekat meja dan menulis lebih dari 30 Signal Flare. Dengan ayunan tangannya, maka semua pesan itu berubah menjadi seberkas cahaya dan terbang keluar dari tenda, lantas menghilang di langit malam.     

Tap, tap.     

Terdengar suara langkah kaki. Seorang prajurit berarmor darah berjalan masuk dan berlutut satu kaki. "Jendral, Biksu Darah Sijian dan Miefeng ingin bertemu dengan Anda."     

Situ Fengcheng menyipitkan matanya. "Hanya mereka berdua?"     

"Ya."     

Menurut kabar yang diterimanya, Biksu Darah Sijian dan Miefeng sudah berada di Gunung Xianji demi mengambil formula Divine Pill Hua. Karena mereka sudah kembali, lalu kenapa tidak ada kabar mengenai Zhu Qingyi?     

Situ Fengcheng pun mendapatkan firasat buruk. "Suruh mereka masuk."     

Biksu Darah Sijian dan Miefeng sama-sama Jendral Darah Heaven Pass. Mereka punya derajat yang sangat tinggi, tapi mereka masih bersikap sopan di hadapan Situ Fengcheng. Mereka pun bicara bersamaan, "Salam, Jendral."     

Situ Fengcheng mengangguk, dan meminta mereka bangkit berdiri. "Tidak perlu sesopan itu. Berita buruk apa yang ingin kalian laporkan kepadaku."     

"Zhu Qingyi telah terkena racun kobra emas di Gunung Xianji," kata Biksu Darah Miefeng. "Dia telah ditangkap oleh Zhang Ruochen."     

Walaupun dia sudah bersiap-siap dengan hal buruk yang akan menimpanya, tapi dia masih merasa terkejut. "Zhang Ruochen? Zhang Ruochen yang mana?"     

"Sang Keturunan Ruang dan Waktu," kata Biksu Darah Miefeng dengan ekspresi murung.     

Lantas, kedua Biksu Darah menceritakan apa yang terjadi di Gunung Xianji.     

Situ Fengcheng terus mengernyitkan dahinya. Perlahan-lahan, akhirnya dia bisa menerima kenyataannya. Zhang Ruochen datang ke Wilayah Utara, lalu menangkap Zhu Qingyi, dan menimbulkan banyak pertumpahan darah di Gunung Xianji. Selain itu, dia juga berhasil mendapatkan Thousand-leaf Saint Heart Grass, yakni bahan utama pembuatan Divine Pill Hua.     

Apa semua pencapaian itu dapat dilakukan oleh orang cacat?     

"Apa kau yakin bila Zhang Ruochen hanya menggunakan Kekuatan Batin dan Seni Bela Diri?" tanya Situ Fengcheng.     

Sejak King Zhong Ying berkata kalau dirinya telah menghancurkan meridian-meridian Zhang Ruochen, maka pria itu pasti sudah cacat. Situ Fengcheng pun sama sekali tidak meragukan berita ini.     

"Saya sempat bertempur melawannya," kata Biksu Darah Sijian. "Dia memang menggunakan Seni Bela Diri. Dia tidak terlihat seperti orang cacat."     

"Mungkin," Biksu Darah Miefeng menduga, "Gu Songzi telah menyembuhkan meridian-meridiannya. Saat proses memperebutkan Thousand-leaf Saint Heart Grass, mereka berdua tampak sangat dekat dan pergi bersama-sama."     

Situ Fengcheng memikirkannya dengan seksama. Beberapa saat kemudian, akhirnya ia tersenyum. "Menarik. Sangat menarik. Sesuai dugaan sang Keturunan Ruang dan Waktu. Dia benar-benar tidak pernah mati. Selain mereka yang berada di Daftar Lima Hero, rupanya masih ada sosok keenam yang membuatku takjub."     

"Sebenarnya," kata Biksu Darah Miefeng, "Zhang Ruochen hanya sanggup bertempur melawan Biksu Heaven Pass tingkat awal. Seharusnya, saya bisa menghancurkannya dengan mudah. Tapi, kekuatan ruang itu sangat misterius. Kalau dia ingin melarikan diri, bahkan seorang Biksu tidak akan bisa menghentikannya."     

Situ Fengcheng mengetuk-ngetuk meja. Sambil menatap cahaya lilin, ia berkata, "Zhang Ruochen menangkap Zhu Qingyi tanpa membunuhnya. Tampaknya dia punya tujuan yang lebih besar."     

"Zhang Ruochen berkembang dengan sangat cepat," kata Biksu Darah Sijian. "Kali ini, kita harus membunuhnya. Kita tidak boleh membiarkannya lolos dari Gunung Xianji."     

"Secara natural, kita tidak akan membiarkannya pergi dari Gunung Xianji," kata Situ Fengcheng. "Selain dia, aku juga harus menghentikan Gu Songzi dan Martial Saint Canglan."     

Biksu Darah Miefeng tampak bahagia. "Jendral, apa Anda akan pergi ke sana?"     

"Kalau melihat dari situasinya sekarang ini, maka aku harus pergi ke sana. Bukan Zhang Ruochen yang akan menemukanku, tapi aku yang akan mencarinya."     

Situ Fengcheng telah membuat beberapa hipotesis. Zhang Ruochen tidak membunuh Zhu Qingyi karena lelaki itu sedang mengincar benda kepemilikan Situ Fengcheng.     

"Tapi Zhu Qingyi masih berada di tangannya. Dia punya keunggulan. Aku harus membuat posisinya seimbang sebelum bertarung melawannya."     

Situ Fengcheng tidak ingin tertekan. Karena dia sudah memilih untuk menyerang lebih dulu, maka ia harus mempersiapkannya baik-baik.     

Ia berjalan mendekati rak buku di sisi kiri tenda dan mengeluarkan setumpuk dokumen. Pada bagian sampulnya tertulis dua kata; Zhang Ruochen.     

Setelah membuka dokumennya, ia memindai konten dengan sangat cepat. "Dalam beberapa tahun belakangan, Zhang Ruochen telah mengalami banyak perubahan – dari yang semula adalah pangeran lemah di Omen Ridge – sampai menjadi sosok yang sanggup mengintimidasi Immortal Vampir. Tidak berlebihan kalau menganggapnya sebagai sosok legendaris manusia.     

"Yunwu Commandery, Sekolah Pasar Bela Diri, Akademi Saint di Wilayah Timur, Sekte Yin Yang, Sekte Dewa Darah, dan Pemakaman Pedang Pluto, semua kelompok itu pernah terlibat dengannya. Siapa yang harus kupilih?"     

Dokumen-dokumen itu juga merekam sisi lemah Zhang Ruochen, yakni Selir Lin dari Yunwu Commandery, sekaligus ibunya.     

Namun, Situ Fengcheng baru saja mendengar kabar dari Pusat Kota Kaisar; bahwa siapapun yang ingin menangkap Selir Lin pasti telah terbunuh.     

Yang jelas, ada kekuatan besar yang sedang melindungi wanita itu secara diam-diam. Oleh karena itu, menculik Selir Lin bukanlah pilihan yang mudah. Situ Fengcheng harus mencoba cara lain.     

Whoosh!     

Tepat setelah itu, Signal Flare terbang ke dalam tenda dan mendarat di tangannya.     

Setelah membaca informasinya, ia pun tersenyum. "Immortal Vampir yang bersembunyi di Pemakaman Pedang Pluto baru saja menemukan jejak Huang Yanchen. Wanita itu sedang bergegas ke Wilayah Utara bersama beberapa kultivator dari Pemakaman Pedang Pluto.     

"Tunangan Zhang Ruochen, haha. Aku sendiri yang akan memimpin kelompok untuk menangkapnya. Selama aku bisa mendapatkan Huang Yanchen, maka Zhang Ruochen hanya akan menjadi daging di hadapan para penjagal seperti kita. Kali ini, mari kita lihat, apa dia masih sanggup melarikan diri atau tidak."     

Biksu Darah Miefeng juga ingin bertarung. Sorot matanya terlihat dingin.     

Tapi, Situ Fengcheng merasa kalau Miefeng tidak cocok. Jadi, dia menggelengkan kepalanya. "Biksu Darah Sijian yang akan berangkat bersamaku."     

"Kenapa?" Biksu Darah Miefeng benar-benar tidak habis pikir.     

"Kalau kita ingin membunuh Zhang Ruochen, maka kita harus punya dua pilihan," kata Situ Fengcheng. "Sebaiknya kau pergi ke Wilayah Timur dan tangkap orang-orang ini."     

Ia memberikan salinan dokumen pada Biksu Darah Miefeng.     

Setelah para Biksu Darah itu pergi, maka Situ Fengcheng akhirnya bergumam pada dirinya sendiri, "Saat berhadapan dengan orang yang tidak bisa mati, dan terus menerus mengembangkan diri, sebenarnya dua pilihan masih belum cukup. Harus ada pilihan ketiga dan keempat, supaya dia benar-benar mati dan tak bisa hidup kembali."     

Situ Fengcheng menulis dua surat, dan meminta seseorang untuk mengirimnya kepada Ras Qitian dan Huangtian. Dua ras itu sama-sama membenci Zhang Ruochen. Jadi, Situ Fengcheng yakin kalau kedua kelompok itu tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.