Kaisar Dewa

Membuat Semangkuk Sup



Membuat Semangkuk Sup

1Gunung Xianji.      0

Setelah sembuh, cahaya lima warna memancar dari tubuh Zhang Ruochen, seakan tubuhnya terbuat dari batu-batuan dewa dengan kekuatan yang besar, hingga memberinya nuansa nyaman, sesuatu yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.     

Langit di atas Danau Spiritual seperti baru saja terpengaruh oleh kekuatan tubuhnya, hingga awan di atasnya memancarkan cahaya lima warna.     

"Separation of Sky and River."     

Zhang Ruochen melayang dan terbang di udara, sambil memperagakan Luo Water Fist Technique.     

Boom!     

Terdengar suara ledakan petir, dan bayangan sungai muncul di langit, dengan daya destruktif yang mengerikan, bahkan sampai mengguncang Gunung Spiritual.     

Zhang Ruochen menarik kembali Chi Suci-nya setelah mendarat di tanah. Warna di kulitnya mulai meremang, hingga kembali menjadi daging dan darah.     

Qing Mo pun merasa gembira. Lantas, ia tersenyum dan berkata, "Selamat, Lord. Akhirnya Anda sembuh. Sebentar lagi, tidak ada lagi yang sanggup menandingi Anda."     

Zhang Ruochen tersenyum dan mengangguk. Tiba-tiba, ia merasakan sakit yang tajam di sekujur tubuhnya. Lelaki itu mulai berkeringat, dengan banyak otot di tubuhnya yang bermunculan. Bahkan, ia tidak sanggup berdiri tegak.     

Senyuman Qing Mo seketika membeku. Dia segera memapah Zhang Ruochen dan membantunya berdiri. Lantas, ia bertanya, "Apa yang terjadi, Lord? Apa ada yang salah dengan proses pemulihannya?"     

Zhang Ruochen tidak tahu apa yang sedang terjadi. Satu-satunya hal yang dirasakannya adalah rasa sakit yang menjalar di otot-otot, meridian dan Saintly Meridian-nya, seperti ketiganya akan kembali hancur.     

Gu Songzi melangkah keluar dari pondok jerami dan mendengus. "Walau meridianmu telah sembuh, tapi mereka baru saja lahir. Mereka sama ringkihnya seperti bayi yang baru saja dilahirkan. Jadi, bagaimana mungkin mereka sanggup bertahan dari guncangan Chi Darah dan Chi Suci?"     

Perlahan-lahan, kadar rasa sakit di tubuh Zhang Ruochen mulai menurun.     

Zhang Ruochen pun sanggup memahami apa yang dibicarakan oleh Gu Songzi. Lantas, ia bertanya, "Berapa lama aku perlu beristirahat sebelum sanggup bertempur dengan orang lain?"     

"Berdasarkan pada kondisi fisikmu, kurasa kau akan memerlukan waktu selama setengah bulan. Kau adalah pria baik, jadi aku akan mengizinkanmu tinggal di tempat ini selama setengah bulan mendatang."     

Setelah menjawab pertanyaan Zhang Ruochen, Gu Songzi pergi dari sana.     

Qing Mo menatap Gu Songzi, dan tiba-tiba ia merasa kalau elder ini tidak sedingin kelihatannya.     

"Apa Anda sudah merasa lebih baik, Lord?" tanya Qing Mo dengan raut khawatir.     

"Ya. Seharusnya aku tidak memaksakan diri."     

Zhang Ruochen tersenyum, lalu menarik nafas dalam-dalam, dengan Energi Chi di sekitarnya yang mengalir masuk ke dalam tubuhnya bagaikan garis-garis cahaya, dan memenuhi meridian serta Saintly Meridian-nya.     

Setelah beristirahat selama 10 hari, maka rasa sakitnya sudah menghilang.     

"Saya akan mencari seekor binatang buas dan membuatkan sup untuk Anda, Lord."     

Qing Mo mendaki Gunung Spiritual, sambil menggunakan teknik bergerak dan menghilang di balik kabut putih.     

Gu Songzi sudah tinggal di tempat ini selama ratusan tahun, sehingga tempat ini sangat aman baginya. Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak khawatir dengan keselamatan Qing Mo. Selanjutnya, dia berencana untuk memanfaatkan waktu setengah bulan dalam mengembangkan kultivasi dan meningkatkan kekuatannya.     

Zhang Ruochen benar-benar paham kalau mereka tidak akan menarik perhatian musuh, asalkan tidak menampakkan diri di Gunung Xianji. Setelah menjadi lebih kuat, maka dia akan menjadi lebih unggul dan sanggup mengalahkan mereka.     

Whoosh!     

Kekuatan Batin Zhang Ruochen masuk ke dalam Lautan Chi-nya. Setelah itu, dia terkejut setelah menemukan Sarira Kaisar Buddha yang melayang di perut bawah – di bawah Divine Fire Jingmie – sambil memancarkan cahaya emas. Sarira itu terlihat suci.     

"Aku sudah menelan Sarira Kaisar Buddha. Kenapa dia berada di Lautan Chi-ku?"     

Zhang Ruochen meletakkan tangannya di dahi.     

Rush!     

Sarira Kaisar Buddha terbang keluar dari Lautan Chi, lantas bergerak melewati tanda dewa dan mendarat di tangannya. Besarnya hanya seperti kacang, dengan inskripsi-inskripsi Buddha pada permukaannya.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak menyangka kalau dirinya dapat menyelesaikan masalah Sarira Buddha dengan membangun kembali meridian-meridiannya.     

"Mungkin Chi Suci telah membawa Sarira Buddha menuju Lautan Chi ketika aku berada dalam proses melahirkan meridian dan Saintly Meridian."     

Zhang Ruochen tertawa, dan merasa beruntung, seperti baru saja selamat dari kematian.     

Lantas, ia kembali memasukkan Sarira ke dalam Lautan Chi. Tiba-tiba, Sarira melayang di atas Divine Fire Jingmie dan berputar pelan.     

Dengan pancaran energi dari Sarira Buddha, maka kultivasi Zhang Ruochen dapat berkembang pesat, walaupun dia tidak mengaktifkan keterampilannya.     

"Sarira Buddha memang sangat berharga. Tidak heran kalau banyak pertapa yang ingin mendapatkannya. Kalau begini, mestinya aku sudah bisa memurnikan Chi Xuanhuang dan menembus level Xuanhuang dalam waktu dekat," pikir Zhang Ruochen.     

Setelah berada di Alam Biksu, sangat sulit bagi seorang pertapa untuk berkembang lebih jauh.     

Namun, dengan bantuan Sarira Buddha, maka Zhang Ruochen telah berada di level atas ketika meridian-meridiannya hancur.     

Sekarang ini, seluruh meridiannya telah dibangun kembali, dan dengan bantuan Chi Chaotic, Divine Fire Jingmie dan Sarira Buddha, maka tingkat kultivasinya akan berkembang dengan sangat cepat.     

"Seharusnya Kekuatan Batin-ku sudah berada di pertengahan level 53," pikir Zhang Ruochen.     

Sebenarnya, tidak ada detil yang jelas mengenai tingkatan alam pada Kekuatan Batin.     

Namun, bagi para pertapa Kekuatan Batin, maka mereka punya perhitungan tersendiri untuk Kekuatan Batin masing-masing. Para pertapa yang baru saja berada di level 53 tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mereka yang sudah melatih Kekuatan Batin di level yang sama selama lebih dari puluhan tahun.     

Bagi Zhang Ruochen, Kekuatan Batin seorang pertapa yang baru saja berada di level 53 berkisar di antara level Absolute Land sampai dengan Heaven Pass.     

Ia membagi Kekuatan Batin level 53 menjadi empat tingkatan: tingkatan awal, tingkatan menengah, tingkatan lanjutan, dan tingkatan puncak.     

Tingkatan awal dan tingkatan menengah berada di level Absolute Land.     

Tingkatan lanjutan dan tingkatan puncak berada di level Heaven Pass.     

Tidak diragukan lagi kalau Dewi Siming dari Kuil Earth God dan Ying Huo dari Kuil Immortal sama-sama berada di puncak level 53.     

Selain itu, mereka juga telah menguasai mantra-mantra saint kuat dan memiliki beberapa senjata level tinggi, hingga membuat mereka jauh lebih kuat daripada para pertapa Kekuatan Batin di level puncak biasa. Mungkin hanya para Jendral Darah Heaven Pass yang sanggup menandingi mereka.     

Sedangkan bagi para pertapa di level 54, maka mereka sudah setara dengan Biksu sejati atau para Biksu di level supreme.     

Chu Siyuan – sang pemimpin Sekte Painting – Kekuatan Batin-nya telah berada di puncak level 54. Kalau dia bisa kembali mengembangkannya, maka dia akan mencapai level 55, yakni menjadi Saint King Kekuatan Batin.     

Namun, rentang level ini biasanya membuat para pertapa Kekuatan Batin tersendat dan mengalami kebuntuan.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen hanya memerlukan waktu selama beberapa hari untuk mengembangkan Kekuatan Batin-nya – dari yang semula berada di awal level 53 – menjadi berada di pertengahan level 53, hingga berhasil mengalahkan para pertapa Kekuatan Batin lain. Semua pencapaian itu diraih berkat pengaruh Sarira Buddha.     

Kalau Chu Siyuan berhasil mendapatkan Sarira Buddha, maka dia pasti akan segera menjadi Saint King Kekuatan Batin.     

Setelah itu, Zhang Ruochen menarik kembali Pedang Kuno Abyss, sambil menutup matanya, seakan pedangnya sudah menyatu dengan tubuhnya.     

Selama ini, dia tidak pernah merasa seperti ini saat sedang menggenggam pedangnya.     

Swish!     

Zhang Ruochen mengayunkan tangannya dan menebaskan pedang hitam raksasa tersebut. Lelaki itu memperagakan teknik-teknik pedang misterius, dan meninggalkan bayangan-bayangan di tepi danau.     

Baik tubuh dan danaunya seperti sudah menyatu.     

Zhang Ruochen sangat terampil dalam mengayunkan pedangnya. Lelaki itu bahkan tidak perlu memobilisasi Chi Suci.     

"Sword Technique Tianxin."     

"True-Thunder Fire Sword Technique."     

"Nine-death Sword Technique."     

"Teknik Pedang Waktu."     

…     

Zhang Ruochen memperagakan semua teknik pedang yang pernah dipelajari sebelumnya, sehingga ia dapat memperagakan masing-masing teknik pedang dengan baik. Tidak peduli teknik pedang mana yang diperagakannya, namun itu berjalan dengan sangat mudah dan mulus.     

Zhang Ruochen hanya berhenti berlatih setelah ia mencium aroma sup dari kejauhan.     

"Aku sudah menguasai gerakan kesembilan dari Tujuh Pedang. Jadi, aku hanya perlu menguasai satu gerakan lagi sebelum resmi menjadi Biksu Pedang."     

Zhang Ruochen sudah tidak sabar menantinya. Apalagi, setiap pertapa pedang selalu ingin menjadi Biksu Pedang.     

Kini, Zhang Ruochen hanya satu langkah lagi sebelum menjadi Biksu Pedang.     

Hanya dengan satu langkah lagi, maka Zhang Ruochen akan merealisasikan mimpi semua orang.     

Gerakan kesepuluh dari Tujuh Pedang, Sword No Regrets.     

"Sword No Regret lebih kepada tingkatan hidup, dan bukannya tingkatan pedang."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi, karena ia sama sekali tidak bisa memahami gerakan terakhir. Apa semua itu karena dia masih kurang berpengalaman?     

Aroma daging yang dimasak menjadi semakin kental. Lelaki itu sama sekali tidak bisa fokus, sehingga ia harus meninggalkan latihannya untuk sementara waktu.     

Tidak ada satupun yang tahu darimana Qing Mo berhasil mendapatkan binatang buas level enam untuk membuat satu panci sup. Namun, satu panci sup itu menguarkan cahaya emas, dengan campuran antara daging dan beberapa obat spiritual.     

Sudah sedari lama Gu Songzi keluar dari pondok jerami. Matanya terbuka lebar, sambil menelan ludahnya dengan susah payah. Setelah itu, ia bertanya, "Apa kau juga ahli dalam pembuatan pil, Nona Qing Mo?"     

"Tidak," kata Qing Mo.     

"Mustahil. Setiap obat spiritual yang kau campurkan ke dalam sup itu punya karakteristik unik masing-masing, tapi semuanya tercampur dengan sangat sempurna, bahkan membuat khasiatnya semakin tinggi. Keterampilanmu sama hebatnya seperti Biksu Pill. Bahkan aku tidak pernah melihat kombinasi masakan semacam itu sebelumnya."     

Gu Songzi pun akhirnya mulai menatap panci sup. Lalu, ia menjilat bibirnya sendiri dan berkata, "Apa kau sudah selesai?"     

Qing Mo berkata, "Aku membuat sup ini untuk Lord, bukan untukmu. Kenapa kau yang tidak sabaran?"     

Gu Songzi telah berada di Gunung Xianji selama ratusan tahun, dan selama itu pula, dia selalu menelan Pil Darah untuk memenuhi kebutuhan makannya. Yang jelas, dia sudah tidak makan masakan semacam itu sejak lama.     

Kali ini, Qing Mo sedang memasak sepanci sup di hadapannya, dan keterampilannya dalam memasak telah membuat aroma supnya sangat lezat. Bagaimana mungkin dia tidak tergoda?     

Gu Songzi berkata dengan serius. "Zhang Ruochen baru saja sembuh. Dia tidak membutuhkan bahan penyembuhan seperti ini. Sedangkan aku, aku sudah kelaparan selama ratusan tahun belakangan, sehingga aku sangat lemah. Selain itu, aku juga telah membantu Zhang Ruochen membuat pil kelahiran meridian. Jadi, sekarang ini, bahkan pandangan mataku menjadi agak buram. Aku benar-benar perlu mendapatkan pemulihan."     

Zhang Ruochen mendengar beberapa hal memalukan dari kata-kata Gu Songzi. Pada akhirnya, lelaki itu tersenyum dan berkata, "Selama kau bersedia menceritakan rahasia mengenai ras kematian, maka kau boleh mencicipi supnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.