Kaisar Dewa

Kau Harus Meminta Maaf



Kau Harus Meminta Maaf

0Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin dan mulai menginvestigasi situasi di sekitarnya, setelah mereka keluar dari hutan demi mencari jejak-jejak pertempuran milik Penggila Alkohol dan Ye Xiaoxiang.     1

"Penggila Alkohol dan Gu Songzi masih belum meninggalkan Gunung Xianji. Sebaliknya, mereka pergi menuju kedalaman gunung."     

Zhang Ruochen merasa sedikit terkejut dan sulit mempercayainya.     

Namun, setelah mengkonfirmasinya beberapa kali, dia menemukan hasil yang sama.     

Baik bayangan hitam yang mengklaim dirinya berasal dari 'ras kematian' maupun bayangan ghost yang keluar dari bawah Kuil Taoist sama-sama pergi menuju kedalaman Gunung Xianji. Artinya, di dalam sana tersimpan bahaya.     

Kenapa mereka malah pergi ke sana?     

"Tampaknya, Rune Figur Biksu Shi Qianjue benar-benar cukup bermasalah bagi Penggila Alkohol dan Gu Songzi, hingga memaksa mereka berlari menuju kedalaman Gunung Xianji. Mereka ingin menggunakan kekuatan yang tersimpan di dalam sana untuk bertempur melawan Ye Xiaoxiang." Itu adalah dugaan Zhang Ruochen.     

Namun, tidak ada satupun yang paham mengenai ras kematian. Mungkin nyawa Penggila Alkohol dan Gu Singzi juga sedang berada dalam bahaya.     

Qing Mo tiba-tiba teringat tentang sesuatu. Lantas, gadis itu mendesah dan berkata, "Lord, Penggila Alkohol sudah bilang mengenai apa yang terjadi di masa lalu."     

"Benarkah? Ceritakan kepadaku," kata Zhang Ruochen.     

Qing Mo berkata, "Sebenarnya, setelah menerima pesan Gu Songzi, Penggila Alkohol langsung bergerak menuju pusat Sekte Setan. Dia ingin membujuk Shi Qianjue agar mengampuni nyawa keluarga Gu Songzi. Namun, saat itu dia dihentikan oleh sang Permaisuri, dan agar berhasil menyelamatkan diri, maka dia harus berlutut dan memohon kepada Permaisuri, lantas berjanji kalau dia tidak akan pernah membunuh orang lain dan pergi meninggalkan Sekte Setan. Namun, setelah dia sampai di pusat Sekte Setan, saat itu dia sudah terlambat, hingga seluruh keluarga Gu Songzi meregang nyawa."     

"Tampaknya Penggila Alkohol bukanlah pecundang seperti yang disebutkan oleh Gu Songzi," kata Zhang Ruochen.     

Ternyata semua dendam itu bermula dari sebuah kesalahpahaman, yang cukup memilukan.     

Ketika itu sudah ditakdirkan, maka tidak ada satupun yang dapat mengubahnya.     

Qing Mo mengernyitkan dahi dan berkata, "Tapi saya tidak paham kenapa dia tidak menceritakan kisah yang sebenarnya kepada Gu Songzi."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Bagi seorang Biksu, diminta berlutut oleh seseorang adalah sesuatu yang jauh lebih memalukan daripada kematian, apalagi kalau dia harus berlutut di hadapan orang yang telah membunuh Masternya. Apabila Penggila Alkohol menceritakan kisah yang sebenarnya kepada Gu Songzi, mungkin Gu Songzi akan merasa bersalah sepanjang hidupnya."     

"Maksud Anda, Penggila Alkohol telah membayar dengan harga yang lebih mahal daripada nyawanya?" tanya Qing Mo.     

"Benar," kata Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen dan Qing Mo tidak akan bisa ikut campur ke dalam pertempuran Saint King, dan mereka juga tidak akan sanggup menandingi makhluk-makhluk di kedalaman Gunung Xianji.     

Jadi, apa yang harus mereka lakukan sekarang ini adalah menemukan tempat persembunyian, sehingga lelaki itu dapat mengobati meridian-meridiannya.     

Gunung Xianji adalah tempat yang sangat berbahaya, tapi juga merupakan tempat terbaik untuk bersembunyi.     

Zhang Ruochen menatap Gunung Spiritual yang menjulang tinggi, dan tampak seperti sebongkah batu gajah, yang berada di perbatasan Gunung Xianji.     

Terdapat beberapa bangunan besar di puncak Gunung Spiritual, dengan cahaya suci yang memancar darinya. Sehingga, itu membuat semua orang bertanya-tanya, apa bangunan-bangunan itu bekas tempat tinggal dewa atau bukan.     

"Di sana. Ayo." Zhang Ruochen mendaki gunung bersama Qing Mo.     

Kobra emas mengecilkan tubuhnya, lalu mengepakkan sayap dan terbang di atas Qing Mo.     

Saat mereka sudah berada dekat dengan puncak gunung, mereka melihat Kuil Taoist – yang tak terurus – dan telah terbelah menjadi dua. Terdapat retakan di tengahnya, dan memanjang hingga ke dalam tanah.     

Bayangan-bayangan ghost melesat keluar dari celah retakan itu sebelumnya.     

"Celah ini disegel oleh Kuil Taoist. Sebenarnya dari mana bayangan ghost itu berasal? Siapa yang menyegelnya di tempat ini? Apa masih ada potongan tulang lain di Gunung Xianji?"     

Zhang Ruochen merasa sangat kebingungan dan meminta Qing Mo untuk menunggunya di sana. Lantas, dia melompat ke dalam celah retakan dan mulai menginvestigasinya.     

Bagian bawah Kuil Taoist adalah altar batu hitam setinggi lebih dari 60 kaki, dengan karakter-karakter kuno pada permukaannya.     

Namun, altar hitamnya sudah hancur. Zhang Ruchen tidak bisa menemukan petunjuk apa-apa dari karakter-karakter tersebut, sehingga ia kembali lagi ke daratan.     

"Bagaimana?"     

Qing Mo membuka matanya lebar-lebar, dan merasa penasaran dari mana asal usul jari tulang tersebut.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ayo!"     

Bangunan tua di puncak gunung masih begitu menakjubkan, walaupun sudah tidak dihuni sejak ratusan ribu tahun lamanya.     

Bahkan jari tulang yang sebelumnya tidak berani masuk ke dalam bangunan itu, sehingga membuatnya menjadi semakin menarik.     

Zhang Ruochen telah memasang formasi ruang di sekitar kuil biru agar para pertapa dari Sekte Setan Penyembah Bulan, Ras Immortal Vampir, dan ras kematian tidak akan bisa mendekatinya.     

Setelah masuk ke dalam istana biru, Qing Mo memindai situasi di sekitar, lantas berkata, "Lord, karena Anda sudah sembuh, bukankah Anda sudah bisa merobek ruang? Saya rasa Anda pasti bisa menghancurkan formasi di dalam kuil. Apa Anda ingin masuk ke dalam sana dan memeriksanya? Mungkin kita bisa menemukan sesuatu yang berharga."     

"Ayo kita coba."     

Zhang Ruochen mengangguk.     

Mereka melewati bangunan-bangunan kuno di atas jalanan berbatu, yang telah ditumbuhi oleh lumut di segala sisi. Mereka berhenti setelah tiba di bawah Acer perak.     

Zhang Ruochen mendorong tangannya ke depan.     

Whoosh!     

Air terjun transparan muncul, dan menghentikan pergerakan tangannya. Jejak-jejak petir mengenai air terjun, dan berkumpul di tengah Zhang Ruochen, hingga memantulkan serangannya.     

Zhang Ruochen telah bersiap dengan hal tersebut. Ia segera menarik tangannya dan terbang hingga puluhan kaki jauhnya.     

Ternyata formasi itu sangat keras, seakan tidak bisa dihancurkan dengan kekuatan biasa.     

"Aku akan mencobanya dengan menggunakan ruang celah."     

Zhang Ruochen memobilisasi Chi Suci dan melepaskan Bayangan Biksu ruang, lalu mengumpulkan prinsip-prinsip ruang ke jari telunjuknya.     

Tepat ketika ia hendak merobek ruang, ia merasakan riak-riak Chi Suci di atasnya.     

"Sosok tangguh sedang berdiri di puncak istana."     

Zhang Ruochen mendongak dan menggerakkan jarinya. Lelaki itu mengayunkan tangannya ke atas dan menebas riak-riak Chi Suci tersebut.     

Sosok berwarna merah di puncak istana bergerak dengan sangat gesit. Dia mengubah posisinya tujuh kali, sembari menghindari ruang celah, dan meninggalkan tujuh bayangan di udara.     

Qing Mo merasakan suhu panas dari atasnya, dan segera melemparkan pisau dapurnya secepat mungkin.     

Namun, sosok berwarna merah itu bergerak dengan lebih cepat. Dia menggenggam tangan Qing Mo, sedangkan satu tangan yang lain mencengkram Zhu Qingyi, yang sedang berada di genggaman Qing Mo.     

Tepat ketika sosok berwarna merah hampir berhasil mendapatkan Zhu Qingyi, Zhang Ruochen tiba-tiba muncul di belakangnya dan menuding lehernya dengan jari.     

Sosok berwarna merah perlu menghempaskan Qing Mo terlebih dahulu, lantas melepaskan keterampilan pedang dengan jari telunjuk dan tengahnya, lalu berhadapan dengan pedang jari Zhang Ruochen.     

Bang!     

Mereka bertarung hingga 13 gerakan.     

Kedua pedang jari itu saling berbenturan, dan menciptakan banyak percikan Pedang Chi, hingga menimbulkan banyak lubang di dinding istana.     

Setelah itu, mereka berdua terpisah.     

Tepat ketika Zhang Ruochen baru saja menyeimbangkan diri, sosok merah itu sudah berada di ujung jalanan batu beberapa kaki jauhnya.     

Segala sesuatunya terjadi dalam satu kedipan mata, tapi Zhu Qingyi telah berhasil direbut olehnya.     

Setelah itu, enam Biksu White Feather melesat keluar dari bangunan dan berkumpul di sebelah sosok merah.     

Zhang Ruochen akhirnya bisa melihat wajah sosok merah tersebut. Lelaki itu tidak marah, dan hanya berkata tenang. "Apa seperti ini caramu membayar hutang, Martial Saint Canglan?"     

Martial Saint Canglan mencengkram Zhu Qingyi, sambil tersenyum menghina. Lantas, dia berkata, "Aku sudah bersembunyi di dalam kuil biru ini sejak lama, tapi kau tidak menyadari kehadiranku. Artinya, aku bisa membunuhmu dengan mudah, tapi aku tidak melakukannya. Apa kau kira itu bukan cara yang baik untuk membayar hutang?"     

Yang jelas, pria cerdas mestinya tidak berdebat dengan seorang wanita.     

Zhang Ruochen tidak ingin berdebat dengan Martial Saint Canglan. Sebaliknya, dia mulai menyalahkan dirinya sendiri karena kurang waspada.     

Ada kekuatan misterius di kuil biru yang dapat menekan sensitivitas dan Kekuatan Batin para pertapa, sehingga Zhang Ruochen gagal menemukan keberadaan Martial Saint Canglan.     

"Kau sudah berada di sini sebelumnya?" tanya Zhang Ruochen.     

Martial Saint Canglan memasang ekspresi tidak senang. Dia berkata, "Apa kau kira dirimu hanya satu-satunya orang yang bisa merasakan bila tempat ini luar biasa? Kuil ini mampu menghentikan pasukan ghost dan jari tulangnya. Seharusnya ada benda berharga di tempat ini yang mampu mencegah mereka datang kemari."     

"Tapi, kau tidak bisa menghancurkan formasinya," kata Zhang Ruochen.     

"Benar."     

Martial Saint Canglan berhenti tersenyum, karena dia sedang merasa terkejut.     

"Mungkin aku bisa menghancurkan formasinya."     

Zhang Ruochen mengayunkan tangannya, dan sebuah celah retakan selebar tiga kaki muncul dan terbuka. Lantas, ia berkata, "Kalau kau ingin meminta bantuanku agar bisa masuk ke dalam sana, maka kau harus menyerahkan Zhu Qingyi terlebih dahulu dan meminta maaf."     

"Apa kau sudah gila? Apa kau pikir aku, pemimpin di antara Sembilan Dewi Empryan, sudi meminta maaf di hadapan buronan istana kekaisaran?"     

Martial Saint Canglan mengangkat pipinya dan memperlihatkan lehernya yang putih nan seksi. Wanita itu sama sekali tidak ingin berkompromi.     

Zhang Ruochen berkata, "Martial Saint Canglan, kau adalah pemimpin di antara Sembilan Dewi Empryan, tapi kau mengepung dua pertapa di bawah levelmu. Kurasa kau akan menjadi bahan lelucon kalau berita ini sampai tersebar luas."     

Martial Saint Canglan mengernyitkan dahi dan berkata, "Ras kematian berasal dari alam lain. Mereka mungkin jauh lebih mengancam daripada Immortal Vampir. Harta karun yang tersembunyi di kuil biru mungkin sanggup menekan mereka, dan istana kekaisaran harus mendapatkan benda tersebut, sehingga kami dapat memanfaatkannya dengan maksimal. Zhang Ruochen, demi kebaikan bersama, kita harus melupakan dendam di antara kita dan kembali bekerja sama. Aku akan bilang pada Permaisuri mengenai kontribusi yang telah kau lakukan. Mungkin..."     

Setelah mendengar kata "Permaisuri", maka seketika itu pula Zhang Ruochen memotong ucapannya, "Demi kebaikan bersama, kau harus menyerahkan Zhu Qingyi dan meminta maaf kepadaku."     

Martial Saint Canglan terus menggertakkan gigi dan menahan amarah. Sebenarnya, wanita itu punya kesan yang mendalam pada Zhang Ruochen. Seandainya Zhang Ruochen mau bekerja sama demi mendapatkan harta karun di kuil biru, maka dia akan bilang kepada Permaisuri mengenai kontribusinya, sehingga Permaisuri mungkin akan menghapuskan perintah penangkapan Zhang Ruochen.     

Namun, Zhang Ruochen bukan hanya menolak bekerja sama, tapi juga menyuruhnya untuk meminta maaf!     

Wanita ini adalah pemimpin Sembilan Dewi Empryan, sang Martial Saint Canglan, bukannya seorang gadis semacam Qing Mo. Oleh karena itu, dia harus menjaga martabatnya.     

Enam Biksu wanita sedang merasa kebingungan, karena mereka menganggap kalau Zhang Ruochen telah bertindak ceroboh.     

Namun, mereka sama sekali tidak marah dengan sikap Zhang Ruochen. Sebaliknya, mereka sedang tertawa dalam hati, karena Martial Saint sedang berada di posisi yang lebih unggul.     

Selain itu, mereka juga penasaran, siapa di antara kedua orang itu yang akan menyerah lebih dulu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.