Kaisar Dewa

Batang Pohon Suci Utama



Batang Pohon Suci Utama

1Ketika sudah berada di dekat kabut biru, maka Zhang Ruochen segera mengaktifkan Ten Saint Blood Armor-nya. Lantas, armor itu mulai melingkupi tubuhnya. Di waktu yang sama, Zhang Ruochen segera melepaskan Pola Ruang.      3

Garis-garis cahaya api menyeruak dari Fiery Phoenix Armor milik Martial Saint Canglan, hingga membentuk bulu-bulu api yang melayang di sekitar tubuhnya. Masing-masing bulunya mirip seperti tameng.     

Mereka kembali bertemu dengan Serangga Pemakan Dewa beberapa kali, bahkan mereka pernah bertemu dengan lima ekor sekaligus. Untungnya, mereka masih mampu membunuhnya.     

Senjata saint biasa tidak akan sanggup membunuh serangga-serangga itu, tapi celah ruang itu mampu menyingkirkan dan membinasakan mereka.     

"Ada natal saint Chi di sekitar ini. Harta karun yang tersimpan di balik kabut pasti bernilai sangat tinggi," kata Martial Saint Canglan.     

Natal saint Chi jauh lebih superior daripada Energi Chi biasa.     

Di era kuno, ada dua pasar, tiga doktrin, tujuh sekte, dan 16 ras kuno. Di bawah arena berlatih pada keluarga kuno, di sana ada beberapa Spiritual Meridian yang mengalir dan menguarkan natal saint Chi.     

Setelah Pohon Suci Utama ditebang, maka seluruh Spiritual Meridian di bawah tanah mengering. Hanya beberapa Spiritual Meridian level rendah yang masih utuh.     

Energi Chi dapat dijumpai di manapun di Daratan Kunlun, tapi natal saint Chi sangat jarang. Energi semacam itu hanya ada di beberapa tempat-tempat spiritual.     

Sebagaimana misal, Energi Chi yang terdapat di dalam Labu Mercury adalah salah satu jenis natal saint Chi.     

"Energi Chi-nya mengandung elemen kayu," kata Zhang Ruochen.     

Grafik Kayu Yin Yang milik Zhang Ruochen bergetar semakin hebat, dengan Chi Chaotic yang menyembur dari retakan-retakannya, bahkan sampai memenuhi kapasitas Lautan Chi Zhang Ruochen – yang ribuan kali lipat lebih besar daripada para pertapa biasa – lantas mengalir menuju meridian dan Saintly Meridian-nya.     

Pada saat itu, Zhang Ruochen menjadi sangat menderita, karena meridian dan Saintly Meridian-nya mengalami pembengkakan.     

Ia harus membuka semua lubang, sehingga Chi Chaotic itu dapat terlepas dari tubuhnya.     

Whoosh!     

144 sungai cahaya lima warna menguar dari 144 lubang di tubuhnya dan melayang-layang di langit, hingga membentuk sebuah pusaran.     

Martial Saint Canglan merasa kebingungan dengan perubahan mendadak pada tubuh Zhang Ruochen. "Chi Chaotic? Bagaimana mungkin kau punya Chi Chaotic di dalam tubuhmu?"     

Chi Chaotic semacam itu ratusan kali lipat lebih berharga daripada natal saint Chi. Walaupun Martial Saint Canglan pernah melihat banyak barang mewah, tapi dia masih merasa tertegun.     

"Apa kau menginginkannya?" tanya Zhang Ruochen.     

Apa maksudnya?     

Martial Saint Canglan memutar bola matanya. Sebelum dia sempat memahami perkataan Zhang Ruochen, saat itu Zhang Ruochen sudah lebih dulu melesat maju dan mendorong dadanya.     

Martial Saint Canglan sama sekali tidak siap dengan tindakan tersebut. Sebelum ia sempat menyadarinya, tapi tangan Zhang Ruochen sudah lebih dulu menyentuh payudaranya. Ini adalah pelecehan, dan Martial Saint Canglan pun merasa geram. Sorot matanya terlihat marah, sambil menggenggam pedang saint-nya erat-erat.     

Namun, tangan Zhang Ruochen malah meremas lebih kuat, hingga mendorong wanita itu sampai bersandar di dinding yang dingin.     

"Zhang Ruochen, kau pria pertama yang berani menyentuhku..."     

Martial Saint Canglan mengangkat pedangnya dan ingin memotong tangan Zhang Ruochen, tapi ia melihat sekelompok Serangga Pemakan Dewa di belakang pria tersebut. Serangga itu berjumlah puluhan.     

Mereka tepat berada di tempat wanita itu berdiri sebelumnya.     

Ternyata, Serangga Pemakan Dewa itu tertarik dengan Chi Chaotic, sehingga mereka berdiri di sana untuk menyerapnya.     

Untungnya, Zhang Ruochen telah mendorong wanita itu tepat waktu. Kalau tidak, maka wanita itu pasti sudah terbunuh.     

"Bajingan Walaupun dia sedang berusaha menyelamatkanku, tapi seharusnya dia mendorong bagian lain. Apa dia tidak tahu bagian-bagian mana di tubuh wanita yang tidak boleh disentuh?"     

Namun, wajah Martial Saint Canglan mulai memerah, walaupun dia sedang marah, hingga dia segera mengendurkan pedang saintnya.     

Zhang Ruochen menatapnya dan berkata, "Apa yang kau pikirkan? Segera aktifkan teknikmu dan mulai menyerap Chi Chaotic. Kalau Chi Chaotic itu masih menyebar, maka energi itu hanya akan menarik lebih banyak Serangga Pemakan Dewa. Apa kau ingin kita berdua terbunuh?"     

Martial Saint Canglan menyadari sesuatu yang hangat sedang mengalir di tubuhnya, yakni Chi Chaotic lima warna.     

Wanita itu paham betapa berharganya Chi Chaotic, sehingga dia segera mengaktifkan keterampilan olah raga dan menyerap Chi Chaotic.     

Setelah serangga-serangga pemakan dewa itu selesai menyerap Chi Chaotic di udara, maka mereka terbang di sekeliling, sebelum akhirnya kembali masuk ke dalam kabut biru.     

Beberapa saat kemudian, Chi Chaotic yang menyeruak dari Grafik Kayu Yin Yang mulai menipis. Baru setelah itu, Zhang Ruochen melepaskan tangannya dari dada Martial Saint Canglan.     

"Untung saja..."     

Zhang Ruochen masih merasa ketakutan, tapi ia menemukan kalau 144 lubang di tubuhnya masih terbuka dan sedang menyerap Chi Suci kayu dari kabut biru.     

Semua itu terjadi karena Chi Chaotic yang terlepas dari Grafik Kayu Yin Yang telah menurun.     

"Apa Pohon Suci Utama sedang menyerap Chi Suci kayu?"     

Itu adalah dugaan Zhang Ruochen.     

Ketika itu, Zhang Ruochen merasa bahwa ada seseorang yang sedang menatapnya dengan raut marah.     

Kenapa Martial Saint Canglan bisa begitu marah kepadanya?     

Tanpa peringatan apa-apa, payudaranya tiba-tiba disentuh oleh Zhang Ruochen. Setelah itu, lelaki tersebut malah 'menyelamati' dirinya sendiri, seakan tidak ada apa-apa yang terjadi.     

Zhang Ruochen juga menyadari bahwa tindakannya memang kurang ajar. Maka dari itu, ia berkata, "Tadi adalah momen-momen kritis. Aku tidak punya pilihan lain."     

"Kalau kau mengulanginya lagi, maka aku akan bertarung melawanmu sampai mati."     

Martial Saint Canglan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan oleh Zhang Ruochen sebelumnya. Lantas, ia berpaling dan melangkah pergi.     

Zhang Ruochen mengejarnya dan berjalan bersisian dengannya. Kemudian, ia berkata, "Apa kau tidak ingin bertanya dari mana Chi Chaotic itu berasal?"     

Martial Saint Canglan memang merasa penasaran. Tapi sekarang, pikirannya sedang kacau, sehingga dia tidak bertanya.     

Ketika Zhang Ruochen mengejarnya, entah kenapa tiba-tiba dia merasa gelisah. Beberapa saat kemudian, ia pun bertanya, "Kenapa?"     

"Apanya yang kenapa?"     

"Ummm…"     

Martial Saint Canglan menghentikan langkah kakinya, dan berusaha menenangkan diri. Setelah itu, ia berkata, "Maksudku, kenapa ada begitu banyak Chi Chaotic di dalam tubuhmu?"     

"Semua orang punya rahasia. Ini adalah rahasiaku, jadi aku tidak bisa mengatakannya kepada orang lain," kata Zhang Ruochen.     

Martial Saint Canglan pun merasa kebingungan, hingga wajahnya berubah kebas dan berkata, "Lalu kenapa kau bertanya seperti itu kepadaku?"     

"Kau tidak paham dari mana aku berasal. Jadi, kuharap kau bersedia menjaga rahasiaku, dan tidak menceritakannya kepada orang lain," kata Zhang Ruochen.     

Martial Saint Canglan terus menggertakkan giginya, dan menyadari kalau dia tidak bisa tenang di samping pria tersebut. Sebaliknya, Zhang Ruochen selalu memasang ekspresi datar, hingga membuat orang-orang penasaran, apakah lelaki itu bisa merasakan sesuatu atau tidak.     

Zhang Ruochen dan Martial Saint Canglan sama-sama merasa gembira setelah mereka menemukan aura di sekitarnya jauh lebih superior daripada Energi Chi kayu.     

"Apa ini adalah Chi Dewa kayu?" tanya Martial Saint Canglan.     

"Benar."     

Zhang Ruochen mendongak dan memandang pohon dewa yang berdiri di tengah kabut biru.     

Tampaknya, pohon dewa itu bertumbuh di ruang lain, bukannya di dalam istana biru. Bahkan, batang pohonnya selebar beberapa mil.     

Sebagian besar batang pohon itu tertutup kabut.     

Beberapa cabangnya menembus langit, dengan daun-daun berwarna kuning, dan terlihat layu apabila dibandingkan dengan Chi Dewa kayu di sekitarnya.     

"Apa itu adalah pohon dewa?"     

Martial Saint Canglan belum pernah melihat batang pohon sebesar itu. Aura yang memancar dari batang pohonnya terasa purba, tapi juga suci bagaikan Dewa. Alhasil, wanita itu pun segera berlutut menyembahnya.     

"Pohon Suci Utama."     

"Apa katamu?"     

Zhang Ruochen berkata, "Itu adalah batang Pohon Suci Utama yang sudah ditebang. Pohon itu pernah menjadi akar spiritual bagi Daratan Kunlun, dan menjadi sebermula kelahiran para makhluk hidup. Pantas saja jari tulang itu tidak berani masuk ke kuil biru. Seharusnya aku bisa menebaknya." Bibit baru Pohon Suci Utama memainkan peran yang signifikan di Dunia Primitif Xuanwu, karena pohon itu dapat menyingkirkan Chi Iblis kematian. Artinya, Pohon Suci Utama adalah kelemahan bagi ras kematian.     

Zhang Ruochen dan Martial Saint Canglan berlutut dan menyembah batang Pohon Suci Utama.     

Pohon Suci Utama adalah ibu dari alam. Pohon itu adalah muasal atas segala sesuatunya di Daratan Kunlun, termasuk Zhang Ruochen dan Martial Saint Canglan.     

Maka tidak heran bila mereka menyembahnya.     

Zhang Ruochen pernah melihat akar Pohon Suci Utama sebelumnya, tapi Chi kayu yang menguar darinya telah digunakan untuk menyemai bibit baru.     

Akar pohon itu akhirnya hanya menjadi kayu biasa. Akarnya tidak punya aura dan kekuatan dewa.     

Namun, batang pohonnya adalah jenis yang berbeda. Batang pohon itu masih menyimpan Chi Dewa kayu dan prinsip-prinsip dewa, dan ketika digunakan sebagai bahan pembuatan senjata, maka senjata itu dapat menekan ras kematian.     

Martial Saint Canglan bergerak maju, berusaha menyentuh batang Pohon Suci Utama.     

Zhang Ruochen menghentikannya dengan menggunakan kekuatan ruang. Lantas, ia berbisik, "Apa kau sudah gila. Apa kau ingin mati?"     

"Jangan hentikan aku. Harta karun semacam ini pasti bisa dimanfaatkan dengan baik oleh istana kekaisaran."     

Martial Saint Canglan menebaskan pedangnya, dan berusaha terlepas dari kendali Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menggerakkan tubuhnya, dan pedang Chi itu terbang menuju batang Pohon Suci Utama, lantas mengguncang udara di sekitarnya.     

Sizzle!     

Terdengar suara aneh dari batang pohonnya, diikuti dengan munculnya bola-bola api biru. Beberapa bola apinya sebesar kuku, beberapa yang lain sebesar kepalan tangan, dan sisanya sebesar ember. Api-api itu tampak seperti energi astral biru, yang tampak menakjubkan.     

Namun, Zhang Ruochen dan Martial Saint Canglan sama sekali tidak menganggap semua itu menakjubkan. Sebaliknya,wajah mereka langsung memucat, karena masing-masing dari bola api itu mewakili seekor Serangga Pemakan Dewa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.