Kaisar Dewa

Membunuh Jendral Darah Heaven Pass



Membunuh Jendral Darah Heaven Pass

2Chi Demonic dan Chi Darah terus berbenturan di Kota Fengyuan. Suara gemuruhnya menyebar semakin luas, dan membuat beberapa area kota ambles.     1

Qi Zhenhuan berteriak, "Berani-beraninya kau bertindak begitu sembrono. Pertarungan ini baru saja dimulai."     

"Beri aku kekuatan, Ten Saint Blood Armor."     

"Bantu aku membunuh musuhku, life-ending blood slaves."     

Qi Zhenhuan mengaktifkan Ten Saint Blood Armor, hingga membuatnya melingkupi tubuhnya. Setelah itu, 10 bayangan Biksu melesat keluar dari armor dan berdiri di 10 tempat yang berbeda-beda di sekelilingnya, sambil memancarkan 10 cahaya suci.     

Ada empat level pada Ten Saint Blood Armor: level imitasi 10 Biksu, 10 Biksu level rendah, 10 Biksu level menengah, dan 10 Biksu level atas.     

Semakin tinggi kultivasi seseorang, maka semakin kuat pula energi yang dapat diaktifkan di dalam Ten Saint Blood Armor.     

Qi Zhenhuan sanggup mengaktifkan level keempat Ten Saint Blood Armor, hingga masing-masing bayangan Biksu-nya berada di level atas.     

Saat empat Biksu level atas menggabungkan kekuatan, maka kombinasi kekuatan mereka akan menjadi lebih hebat. Ketika gabungan kekuatan mereka dikombinasikan pada satu orang, maka orang itu dapat dengan mudah menghancurkan 10 orang lainnya.     

Bang!     

Dua kekuatan darah merobek tanah di belakang Qi Zhenxian. Kekuatan itu terus membumbung, dan di balik kekuatan itu ada dua orang yang mengenakan armor darah.     

Mereka yang mengenakan armor adalah para Biksu dari istana kekaisaran. Mata mereka berubah merah, hingga tampak mengarikan dan haus darah.     

Banyak pertapa manusia sedang menatap dua prajurit budak darah tersebut.     

Biasanya, ketika mereka melihat prajurit Biksu, maka mereka akan berlutut dan menyembahnya. Namun, dua prajurit Biksu ini telah berubah menjadi budak darah, hingga mengejutkan mereka.     

"Jendral Darah Heaven Pass sangat kuat. Apa kau pikir Zhang Ruochen sanggup mengalahkan mereka?" seorang Setengah-Biksu manusia menghela nafasnya dan berusaha menekan semangatnya.     

Zip!     

Darah di tubuh dua prajurit itu mulai terbakar, lantas kekuatannya meningkat hingga 10 kali lipat. Darah mereka mengalir seperti sungai, dengan suara ledakan yang terdengar hingga puluhan mil.     

Mereka sudah berubah menjadi budak darah, dan mereka rela membakar Chi Darah dan vitalitas mereka untuk bertarung demi masternya, bahkan sampai mereka mati.     

Zhang Ruochen melepaskan Pukulan Darah Seven-Apertures, dan membentuk bayangan pukulan yang dihantamkan pada budak darah, hingga membuat mereka tersungkur ke tanah. Pukulan itu merusak armor mereka dan membuatnya penyok.     

Howl!     

Budak darah itu tidak terbunuh. Setelah menyerap kabut darah di udara, maka kondisinya telah pulih, lantas merangkak keluar dari batu-batu dan melesat ke arah Zhang Ruochen.     

"Hahaha! Budak darah di level Biksu punya vitalitas yang lebih tinggi daripada seorang Biksu Darah. Selama pikirannya masih belum dihancurkan, maka dia akan terus bertarung."     

Qi Zhenhuan tampak bahagia, sambil menikmati Biksu manusia bertempur bersama.     

"Tidak peduli seberapa kuat dirinya, tapi bila tanpa keinginan, maka dia hanyalah sebuah alat."     

Zhang Ruochen menuding budak darah, dan ruang di sekitarnya runtuh, lantas berubah menjadi pecahan fragmen, dan menciptakan area fragmen dengan diameter lebih dari 50 kaki.     

Bang!     

Tubuh budak darah berani mati itu terbelah, lantas menghilang di balik ruang.     

"Bagaimana, bagaimana mungkin… bahkan Jendral Darah Heaven Pass masih akan kesulitan untuk membunuh budak darah di level Biksu." Qi Zhenhuan merasa kebingungan.     

"Itu sama sekali tidak sulit." Zhang Ruochen masih memasang ekspresi datar dan berkata, "Aku bisa menilai kalau kau adalah Jendral Darah Heaven Pass, tapi aku akan bertarung melawanmu tanpa menggunakan kekuatan ruang dan waktu."     

"Ceroboh sekali."     

Qi Zhenhuan tidak lagi mengirimkan budak darah lainnya untuk bertempur melawan Zhang Ruochen. Sebaliknya, dia mulai mengaktifkan inskripsi-inskripsi pada pedangnya, sambil melepaskan Thousand Lines of Destruction, hingga membuat pedang Chi-nya tumpang tindih. Kemudian, dia menebaskan pedangnya.     

"Mountains Moving."     

Cahaya pedang melesat seperti gelombang merah darah, dan menghancurkan segala sesuatu yang disentuhnya.     

Zhang Ruochen mengaktifkan inskripsi-inskripsi pada Pedang Kuno Abyss, lantas melepaskan True-Thunder Fire Sword Technique, lalu menciptakan petir dan mengubah seluruh Kota Fengyuan menjadi lautan petir.     

Pedang cahaya dan pedang Chi-nya berbenturan bersama, dan memaksa para Immortal Vampir yang masih hidup untuk keluar dari Kota Fengyuan.     

Selain Biksu Darah Sijian - yang masih bertarung melawan Monster Kera - maka Immortal Vampir lainnya telah dihentikan oleh Guoguo, sebuah pertarungan menakjubkan di antara manusia melawan naga.     

Hanya Zhang Ruochen dan Qi Zhenhuan masih bertarung di Kota Fengyuan.     

Budak darah lainnya sudah dibakar menjadi abu oleh True-Thunder Fire Sword Technique-nya Zhang Ruochen, dan berlaku juga pada jiwa suci mereka.     

Qi Zhenhuan pun terus bergerak mundur, sebagaimana dia tidak berani mendekati Zhang Ruochen. Ketika dia mendekat, Zhang Ruochen akan menggunakan kekuatan fisiknya untuk melawan vampir tersebut. Yang jelas, vampir itu tidak akan sanggup menahan kombinasi kekuatan fisik dan Seni Bela Diri-nya.     

"Kenapa dia bisa begitu kuat? Apa Zhang Ruochen telah menjadi ancaman besar bagi Immortal Vampir sekarang ini?"     

Qi Zhenhuan mulai menyadari - bahwa meskipun dia mengaktifkan God-connecting Technique - namun dia masih belum sanggup mengalahkan Zhang Ruochen. Selain itu, teknik tersebut akan melukai tubuhnya bila dia menggunakannya.     

Dia mengamati dua medan pertempuran lainnya, dan menemukan bahwa kedua binatang buas itu sanggup menandingi para Biksu Darah mereka.     

Biksu Darah Sijian adalah vampir yang paling kuat, tapi Monster Kera punya pertahanan dan kemampuan menyerang yang mengerikan, hingga dapat menahannya dengan mudah. Pertempuran mereka berakhir imbang.     

Qi Zhenhuan mengirimkan gelombang suara kepada Biksu Darah Sijian. "Ayo pergi! Zhang Ruochen sudah menjadi begitu tangguh.'     

"Baiklah," kata Biksu Darah Sijian.     

Para Immortal Vampir yang berada di bawah Alam Biksu telah ditelan oleh Sky-swallowing Demonic Dragon, bahkan naga itu sempat memakan dua Biksu Darah. Selain itu, karena Biksu Darah Sijian tidak ingin menderita kerugian lebih banyak, maka dia memutuskan untuk mundur dari sana.     

"Hari ini, aku akan mengampuni nyawamu. Kita akan bertarung lagi dalam waktu dekat."     

Qi Zhenhuan merentangkan sayap darahnya setelah menebar omong kosong. Setelah itu, dia terbang dengan kecepatan tertinggi, bahkan melebihi level Heaven Pass.     

Secara natural, Immortal Vampir jauh lebih cepat daripada manusia, jadi walaupun mereka tidak sanggup mengalahkan musuh di level yang sama, tapi mereka masih bisa melarikan diri dengan mudah.     

Sialnya, kali ini dia berhadapan dengan Zhang Ruochen.     

"Aku sudah memberimu kesempatan untuk bertempur satu lawan satu, tapi kenapa kau masih berniat melarikan diri?"     

Zhang Ruochen menggunakan Ruang Pergerakan Besar dan mengejar Qi Zhenhuan. Kemudian, ia melepaskan kehendak pedang dan menusuknya.     

"Tujuh Pedang."     

Langit terguncang, dan jejak-jejak inskripsi pedang memenuhi udara, dengan ujung Pedang Kuno Abyss yang menjadi pusat inskripsi pedang tersebut.     

Qi Zhenhuan berusaha menangkis Pedang Kuno Abyss.     

Bang!     

Walaupun pedang itu adalah senjata saint seribu inskripsi, tapi itu tidak mampu menandingi Pedang Kuno Abyss. Pada akhirnya, pedang itu meledak dan berubah menjadi serpihan.     

Pedang Kuno Abyss menghantam dada Qi Zhenhuan, lantas berbenturan dengan Ten Saint Blood Armor, hingga menyebabkan suara gesekan logam.     

Qi Zhenhuan terus memuntahkan darah. Dia terhempas ke belakang seperti helm artileri dan terjatuh ke tanah.     

Sebenarnya, Qi Zhenhuan cukup menakjubkan. Walau sudah dikalahkan, tapi dia masih berusaha keluar dari lubang. Namun, sebelum dia sempat terbang setinggi seratus kaki, dia sudah diserang menggunakan Blood Repression Rune oleh Zhang Ruochen.     

Bang!     

Blood Repression Rune di level Biksu itu meledak, dan menutupi Qi Zhenhuan dengan berkas cahaya bagaikan rantai putih dan menyegel Chi Darah-nya.     

"Brengsek… rune seperti ini lagi…"     

Kekuatan di dalam tubuh Qi Zhenhuan telah terkunci, dan dia sama sekali tidak bisa terbang. Akhirnya, dia terjatuh ke tanah.     

Zhang Ruochen mendarat di tanah tanpa ragu, sambil menyabet leher Qi Zhenhuan.     

Qi Zhenhuan menggertakkan gigi dan berkata, "Kau sudah memaksaku untuk mengaktifkan God-Connecting Technique. Tidak ada yang tahu siapa yang selamat hari ini. Aku akan mempersembahkan darahku kepada dewa. Beri aku kekuatan untuk membunuh musuh-musuhku."     

Qi Zhenhuan menggunakan God-connecting Technique, Dia menggunakan tubuhnya sebagai altar persembahan dewa, sambil mengorbankan darahnya.     

Bang Bang!     

Tepat setelah Zhang Ruochen menyabetnya, Qi Zhenhuan menghancurkan beberapa rantai putih yang mengikat tubuhnya. Lantas, dia merentangkan tangan dan menangkis Pedang Kuno Abyss.     

Kekuatan di dalam pedang itu dialirkan menuju ke tanah, hingga membuat tanah di bawahnya ambles.     

Mengaktifkan God-connecting Technique dapat membuat kekuatannya meningkat 10 kali lipat.     

Saat seorang Jendral Darah Heaven Pass mengaktifkan God-connecting Technique, maka dia sanggup menandingi seorang Biksu sejati. Akan tetapi, ada efek samping besar setelah mengaktifkan God-connecting Technique, hingga membuat nyawanya terancam.     

Qi Zhenhuan menghancurkan semua rantai putihnya dan menghantam Pedang Kuno Abyss dengan kekuatan yang besar.     

Zhang Ruochen melepaskan Pedang Kuno Abyss dan melompat ke langit.     

"Haha, Zhang Ruochen, bagaimana kau akan melawanku tanpa menggunakan pedang? Sebaiknya kau juga mengaktifkan God-connecting Technique."     

Qi Zhenhuan terbang dari dalam lubang dan tertawa. Kekuatan di dalam tubuhnya meningkat, bahkan Blood Repression Rune sudah tidak sanggup lagi menekannya. Rantai putih itu terus hancur.     

Zhang Ruochen melayang di langit dan berkata, "Aku tidak perlu mengaktifkan God-connecting Technique untuk membunuhmu."     

Mengaktifkan God-connecting Technique akan melukai pondasi seorang pertapa. Semakin bertalenta pertapa tersebut, maka semakin kecil pula kemungkinan baginya untuk mengaktifkan teknik tersebut.     

Bagi seorang Biksu, mengaktifkan God-connecting Technique sebanyak tiga kali adalah limitasi mereka. Ketika seseorang mengaktifkan teknik itu untuk yang ketiga kalinya, maka mereka sama saja bunuh diri. Hanya segelintir pertapa yang sanggup bertahan hidup setelah menggunakan teknik itu untuk yang ketiga kalinya.     

Sebelum Qi Zhenhuan menghancurkan semua rantai putihnya, Zhang Ruochen sudah kembali melemparkan dua Blood Repression Rune di level Biksu.     

"Tidak!"     

Ada lebih banyak rantai putih yang membelenggu Qi Zhenhuan, dan ia terjatuh ke tanah seperti anjing mati.     

Bang!     

Pedang Kuno Abyss menembus kepala Qi Zhenhuan hingga darah saintlynya menyembur, lantas menyelimuti pedang hitamnya.     

Qi Zhenhuan menggetarkan tubuhnya dengan paksa, tapi dia masih gagal terbebas dari rantai putih dan Pedang Kuno Abyss. Semakin keras dia meronta, maka semakin cepat pula pendarahannya.     

Beberapa saat kemudian, dia sudah benar-benar bersimbah darah, hingga tubuhnya mengering dan kehilangan semua vitalitasnya.     

"Menakjubkan. Zhang Ruochen sanggup membunuh anggota kerajaan Ras Qitian. Qi Zhenhuan adalah Jendral Darah Heaven Pass, tapi dia tidak sanggup bertahan dari Pedang Kuno Abyss."     

"Sang Keturunan Ruang dan Waktu benar-benar hebat. Kecuali dia bertarung melawan sosok yang sudah berkultivasi ribuan tahun, jika tidak, maka dia sanggup mengalahkan siapapun."     

…     

Semua pertapa manusia yang mengamati pertempuran itu merasa bersemangat. Mereka terus mengirimkan Signal Flare.     

Semua pertapa manusia di lima wilayah pun merasa takjub dengan kabar tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.