Kaisar Dewa

Sepupu, Kau Telah Melewati Banyak Penderitaan!



Sepupu, Kau Telah Melewati Banyak Penderitaan!

1"Apa yang terjadi? Apa Zhang Ruochen baru saja mengusik semua kultivator di dunia ini?"      2

Penggila Alkohol masih menekan tangannya ke punggung Zhang Ruochen. Kemudian, dia menoleh ke belakang dan merasa ketakutan setelah melihat banyak pertapa bergerak mendekati mereka.     

Jumlah mereka cukup banyak dan sangat sulit menghitungnya. Beberapa menyerang mereka secara terang-terangan, beberapa lagi bersembunyi di balik kegelapan.     

Mereka yang melancarkan serangan adalah para pertapa dengan kemampuan rata-rata. Sebaliknya, mereka yang masih bersembunyi di balik kegelapan adalah para figur tangguh. Setidaknya, mereka sudah berada di Alam Biksu.     

Beberapa dari mereka ingin mendapatkan harta karun, sementara yang lain ingin membunuh Zhang Ruochen dan tidak ingin membiarkan lelaki itu keluar dari pusat kota.     

"Permaisuri memang tidak mengeluarkan perintah, tapi aku bisa membaca pikirannya. Beliau ingin membunuh Zhang Ruochen demi menyingkirkan ancaman masa depan. Hanya saja, beliau tidak bisa melakukannya sendiri."     

Para petinggi istana kekaisaran dan Menteri Peperangan telah menebak pikiran Permaisuri. Mereka ingin memenggal kepala Zhang Ruochen dan meletakkannya di samping Permaisuri.     

"Sembilan Ahli Waris telah dilukai oleh Zhang Ruochen. Kita harus membunuh Zhang Ruochen dan membalaskan dendam mereka."     

"Permaisuri sudah menjadi dewa. Beliau akan segera lengser dari singgasana. Pemimpin baru di Daratan Kunlun pasti dipilih dari salah satu Ahli Waris. Jadi, siapapun yang berhasil membunuh Zhang Ruochen akan mendapatkan masa depan cerah di kemudian hari."     

Ledakan-ledakan Thousand Lines of Destruction dan mantra-mantra suci berjatuhan dari langit dan hendak membunuh Zhang Ruochen.     

Kekuatan Batin Gu Songzi sangat kuat. Secara natural, dia bisa mendengar pesan-pesan telepati itu, hingga membuatnya paham apa yang sebenarnya terjadi. "Apapun itu," katanya dengan murung. "Zhang Ruochen telah menyelamatkan banyak nyawa manusia. Bahkan aku kagum dengan beberapa pencapaiannya. Kalau Permaisuri benar-benar ingin membunuhnya, maka dia sudah bersikap terlalu keji."     

Gu Songzi paham kalau Permaisuri pernah memaksa Penggila Alkohol untuk berlutut di hadapannya dan memintanya berjanji mengenai sesuatu. Oleh karena itu, ia juga membenci Permaisuri.     

Baru ketika Gu Songzi hendak melancarkan serangan, tiba-tiba ada angin dingin yang berhembus. Sosok wanita dengan rambut putih muncul di hadapannya.     

Wanita itu berambut putih, tapi ia tidak terlalu tua. Dia masih sangat muda dan cantik. Kulitnya seputih susu, bibirnya merah dengan bulu mata yang panjang. Dia tampak elegan seperti seorang dewi yang keluar dari sebuah lukisan.     

Akan tetapi, aura dingin itu terlepas dari tubuhnya.     

"Matilah."     

Dia tidak melakukan apa-apa, selain menggumamkan kata tersebut.     

Boom, boom.     

Banyak pertapa di belakang sana tiba-tiba meledak menjadi kabut darah. Beberapa kultivator yang berada di jarak yang lebih jauh merintih kesakitan dan terjatuh dari langit.     

Hanya satu kata darinya, tapi itu telah mampu membersihkan gerombolan pertapa tersebut. 10.000 ribu kultivator meregang nyawa dalam sekejap. Aroma darah sangat menyengat di udara.     

Langit berubah menjadi merah.     

"Dia adalah Elder Biksu dari Sacred Central Crypt. Lari!"     

"Astaga, bagaimana mungkin iblis ini kembali datang ke Pusat Kota Kaisar? Cepat tinggalkan tempat ini. Kalau kau membuatnya marah, maka tubuhmu akan dimakamkan ribuan kaki di bawah tanah."     

"Oh tidak. Karena Elder Biksu itu sudah berada di sini, tampaknya harta karun Zhang Ruochen akan diambil olehnya. Kalau dia sampai berhasil mendapatkan harta karun itu, bukankah kultivasinya akan kembali meningkat?"     

Baik mereka yang melancarkan serangan maupun mereka yang masih bersembunyi di balik kegelapan sama-sama melarikan diri.     

Whoosh!     

Jembatan awan biru sepanjang ribuan mil terbang keluar dari Pusat Kota kaisar. Jembatan itu diselimuti oleh kata-kata.     

Wang Shiqi melangkahkan kakinya di atas jembatan dan tiba dari luar kota. Dia sedang berdiri ratusan kaki di atas tanah. Di belakangnya, di sana ada 10 Biksu Sekte Confucius, termasuk para pemimpin dari keempat sekte.     

Selain itu, Heavenly King Douzhan, Raja dari Segala Raja, dan para figur Menteri Peperangan lainnya juga muncul di tempat lain.     

Wang Shiqi mengenakan jubah Confucius dan memancarkan aura yang gagah. Bahkan suaranya sampai menggema di sekitar. "Kong Lanyou, Permaisuri telah menjadi dewa, tapi kau masih berani membunuh para pertapa di Pusat Kota Kaisar? Apa kau pikir Permaisuri tidak sanggup membunuhmu?"     

Dua ledakan cahaya tajam memancar dari mata Kong Lanyou. "Memangnya kenapa bila Chi Yao telah menjadi dewa? Seseorang harus menagih perbuatannya. Wang Shiqi, kalau kau bisa menempatkan diri dengan baik, sebaiknya kau bawa orang-orangmu pergi dari sini. Jangan paksa aku membantai kalian semua."     

Di sisi lain, Penggila Alkohol dan Gu Songzi sama-sama bertukar pandangan. Mereka berdua sama-sama memasang ekspresi aneh, sambil membatin, "Elder Biksu ini sangat kuat. Dia berani bicara dengan Wang Shiqi seperti ini. Apalagi, pria itu adalah Master Biksu Sekte Confucius sekaligus Menteri Kekaisaran Pusat Pertama. Dia adalah sosok yang sangat dominan di Daratan Kunlun."     

Seorang pertapa Confucian dengan kumis dan rambut putih melangkah dari balik punggung Wang Shiqi. "Lancang sekali," katanya dingin. "Dewa baru saja lahir dan akan membuat dunia damai. Bagaimana mungkin kita membiarkan iblis sepertimu melakukannya?"     

Mata phoenix Kong Lanyou meliriknya. Wanita itu merentangkan tangan pucatnya dan menuding pria tersebut.     

"Oh tidak."     

Ekspresi Wang Shiqi tiba-tiba berubah dan dia segera melepaskan Kekuatan Batin-nya.     

Detik berikutnya, Kekuatan Batin itu menyebar luas. Energi itu berubah menjadi kata-kata saintly abstrak dan membentuk tulisan "tameng".     

Thud.     

Dalam sekejap, tameng Wang Shiqi hancur. Ledakan kekuatan terbang dari lehernya dan mengenai pria Confucius berambut putih.     

Slice.     

Setelah itu, tubuhnya terbelah menjadi dua. Sebuah mayat darah terjatuh dari angkasa.     

Banyak pertapa di istana kekaisaran yang mengamati peristiwa itu. Setelah melihat seorang pertapa Confucian terbunuh, mereka pun menjadi gemetar.     

Para Biksu yang hadir juga terintimidasi dengan ulah Kong Lanyou.     

Sorot mata Heavenly King Douzhan berubah menjadi murung. Sambil menggenggam tombak ular, dia melangkah maju.     

Ekspresi Wang Shiqi tampak serius. Dia menatap Heavenly King Douzhan dan berteriak, "Kembalilah."     

"Lord, kenapa Anda menghentikan saya."     

Matanya penuh dengan kebingungan.     

"Dia pasti sudah menembus level terakhir. Alamnya sudah tidak berada di level kita lagi. Kalau kau maju, maka kau juga akan... mati..."     

Tubuh Wang Shiqi bergetar. Dia meremas dadanya. Dia merasa seakan dadanya baru saja ditembus oleh pikiran Kong Lanyou. Sebelum-sebelumnya, Kong Lanyou tidak pernah mampu memberikan tekanan seperti ini.     

Setelah mendengar kata-kata Wang Shiqi, ekspresi Heavenly King Douzhan langsung berubah drastis dan bergegas mundur.     

Para kultivator tangguh dari istana kekaisaran lainnya juga saling menukar pandangan dan memasang ekspresi ketakutan.     

Kong Lanyou mendengus. Dia menuding Pusat Kota Kaisar di bawahnya. Seketika itu juga, semua kultivator di dalam kota merasa sangat tertekan.     

Kaboom.     

Bayangan tangan – selebar ribuan kaki – tiba-tiba muncul. Bayangan tangan itu menghujam ke bawah dan menghancurkan patung setinggi 3.000 kaki di Istana Ziwei. Lantas, patung itu berubah menjadi serpihan batu.     

Di waktu yang sama, Pedang Kuno Abyss terbang keluar dari kota dan mendarat di tangan Kong Lanyou.     

"Ayo pergi."     

Kong Lanyou menoleh ke belakang. Dia melambaikan tangannya pelan dan melepaskan Chi Suci tipis. Lantas, Chi-nya melingkupi Zhang Ruochen, Gu Songzi, dan Penggila Alkohol. Dalam sekejap, mereka menghilang dari kota.     

Beberapa saat kemudian, mereka sudah berada di jarak yang jauh dari pusat kota. Mereka kembali muncul di sebuah tanah lapang, dan tidak bisa melanjutkan pelariannya.     

Penggila Alkohol dan Gu Songzi sama-sama merasa gugup. Tubuh mereka menegang dan mereka mulai menatap Kong Lanyou, seakan wanita itu adalah seorang musuh besar.     

Walaupun Permaisuri Chi Yao adalah orang yang keji, tapi Elder Biksu dari Sacred Central Crypt ini juga tidak main-main.     

Kenapa sosok semacam itu rela menyalamatkan Zhang Ruochen, bahkan tanpa imbalan apa-apa?"     

"Dia pasti ingin mendapatkan harta karun Zhang Ruochen," Gu Songzi mengirim telepati pada Penggila Alkohol. Itu adalah dugaannya.     

Ekspresi Penggila Alkohol berubah. "Apa dia tahu kalau resep Six Saint to the Sky Wine berada di tangan Zhang Ruochen?"     

"Mungkin dia ingin mendapatkan Thousand-leaf Saint Heart Grass," balas Gu Songzi.     

Bagi mereka, tidak ada yang lebih berharga daripada resep Six Saint to the Sky Wine dan Thousand-leaf Saint Heart Grass. Oleh karena itu, mereka pun mulai berdebat dan mendiskusikan hal tersebut.     

"Kurasa dia sedang mengincar resep Six Saint to the Sky Wine. Sebab, berdasarkan pada tingkat kultivasinya, maka dia sudah tidak memerlukan Thousand-leaf Saint Heart Grass."     

"Mustahil. Thousand-leaf Saint Heart Grass adalah obat spiritual berusia 100.000 tahun. bahkan Supreme Saint masih akan tergoda olehnya. Bagaimana mungkin dia tidak menginginkannya?"     

…     

Saat mereka melihat Kong Lanyou berjalan mendekat, Penggila Alkohol dan Gu Songzi sama-sama berhenti berdebat. Keduanya mulai memucat.     

"Sebenarnya, aku tidak terlalu dekat dengan Zhang Ruochen. kalau kau ingin mendapatkan harta karun Zhang Ruochen, ambil saja... tapi ampuni nyawanya." Penggila Alkohol membungkuk pada Kong Lanyou dan tersenyum.     

"Kami tidak tahu apa-apa. Kami belum melihat apa-apa."     

Gu Songzi khawatir bila Kong Lanyou akan membunuh mereka semua. Setelah bicara, dia menarik Penggila Alkohol dan segera melarikan diri.     

Kong Lanyou mengamati kedua pria tua itu dengan ekspresi kebingungan. Setelah itu, dia menoleh dan berjalan mendekati Zhang Ruochen.     

Saat melihat luka-luka dan tatapan kosong Zhang Ruochen, maka seketika itu pula hati Kong Lanyou terasa sakit. Wanita itu merentangkan tangan rampingnya dan menyentuh luka Zhang Ruochen dengan lembut.     

Dia menggigit bibirnya sendiri, sedangkan air mata tumpah dari matanya. Jarinya bergetar. Bahkan, wanita itu seakan mampu merasakan besar derita dan kepahitan yang dialami oleh Zhang Ruochen.     

"Jangan tarik aku," kata Penggila Alkohol. "Kita tidak boleh meninggalkan Zhang Ruochen. Kasihan bocah itu. Kita harus menyelamatkannya, meski taruhannya adalah nyawa."     

"Dia adalah Elder Biksu dari Sacred Central Crypt," kata Gu Songzi. "Di depannya, bahkan Wang Shiqi, Heavenly King Douzhan dan Raja dari Segala Raja tidak berani bicara apa-apa. Memangnya kita ini siapa? Kalau kita bisa menyelamatkannya, maka aku pasti akan melakukannya. Tapi sekarang ini, bahkan kita tidak bisa menyelamatkan diri sendiri, sebaiknya kita pergi dari sini!"     

"Sepupu, kau telah melalui begitu banyak penderitaan!"     

Mendengar itu, Penggila Alkohol dan Gu Songzi sama-sama membeku. Mulut mereka menganga lebar dan mereka seperti mematung.     

"Sepupu?"     

Beberapa saat kemudian, kedua pria tua itu akhirnya berkedip. Mereka menoleh ke belakang, lalu menatap Zhang Ruochen dan Kong Lanyou.     

Mereka melihat Elder Biksu – yang cantik itu – sedang memeluk Zhang Ruochen erat-erat. Bahkan wanita itu sempat terisak, bagaikan seorang gadis yang baru saja patah hati.     

Mata Penggila Alkohol dan Gu Songzi seakan hampir terlontar keluar. Seperti sedang tersedak oleh sesuatu, mereka tidak bisa berkata-kata.     

Elder Biksu yang baru saja membunuh banyak pertapa di pusat kota – bahkan tanpa peringatan apa-apa – rupanya sedang memeluk Zhang Ruochen dan memanggilnya sebagai sepupu?     

Gu Songzi menyenggol Penggila Alkohol dengan sikutnya. Sambil menggerakkan bibir, dia berbisik, "Apa Elder Biksu itu sudah gila akibat kultivasi, hingga menganggap Zhang Ruochen sebagai sepupunya?"     

Penggila Alkohol menggosok matanya dan berkata, "Bisa jadi," katanya dengan serius.     

"Baguslah. Dengan begitu, kita punya kesempatan untuk menyelamatkan Zhang Ruochen. Aku punya ide, dan mungkin kita bisa mencobanya."     

Gu Songzi pun mulai menghirup nafas dalam-dalam. Dia harus mengambil resiko ini demi menyelamatkan Zhang Ruochen. Alhasil, sambil mengelus kumisnya sendiri, maka ia mulai memasang ekspresi bak orang bijak. Lantas, dia melangkah maju dengan langkah-langkah yang mantap dan muncul di samping mereka berdua. Sambil terkekeh, ia berkata, "Sebenarnya, aku ini kakeknya Zhang Ruochen. Sudah, kalian berdua tidak perlu bersedih."     

Kong Lanyou mengangkat kepalanya dari dada Zhang Ruochen. Wanita itu menatap Gu Songzi dengan mata berkaca-kaca.     

Karena matanya penuh dengan air mata, maka Gu Songzi pun tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. Oleh karena itu, dia tersenyum bijak dan mengangguk. "Ya," tambahnya. "Aku adalah kakekmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.