Kaisar Dewa

Ahli Pedang



Ahli Pedang

2"Elder Zhi," kata Qiu Yu. "Bawakan Nether Winter Ice berusia puluhan ribu tahun itu. Aku akan memberikannya pada Nona Mu sebagai hadiah."     
1

Seorang elder dengan tanda api di dahinya sedang berdiri di belakang Qiu Yu. Prinsip-prinsip Saintly Way saling terhubung di tubuhnya. Api di dahinya membara seperti tungku dewa.     

Elder itu merasa ragu sejenak. "Nether Winter Ice sangat berharga. Itu bisa membuat Anda..."     

Qiu Yu tersenyum samar. "Bila dibandingkan dengan Nona Mu, Nether Winter Ice berusia puluhan ribu tahun tidak ada apa-apanya."     

Para kultivator dari Sekte Setan Penyembah Bulan saling bertukar pandang. Mereka semua merasa terenyuh.     

Nether Winter Ice berusia puluhan ribu tahun adalah harta karun yang berharga. Itu jauh lebih berharga daripada obat-obat spiritual lainnya. Biksu manapun dengan Fisik Ice pasti akan tertarik untuk mendapatkannya, tapi Qiu Yu malah ingin memberikannya begitu saja kepada Mu Lingxi.     

"Dia sangat dermawan," pikir para elder Sekte Setan Penyembah Bulan. "Pria manapun tidak akan bisa menandinginya. Kalau Biksuni menikah dengannya, maka derajatnya akan meningkat pesat."     

Elder dengan tanda merah di dahinya akhirnya mengeluarkan sebuah kotak es berwarna biru, lantas memberikannya kepada Qiu Yu.     

Qiu Yu, Ouyang Huan, dan Yun Zheng sama-sama berjalan di barisan depan. Semua orang mengikuti mereka. Beberapa orang terlihat berjalan dari Istana Saintess – Gunung Tianshui.     

Istana Saintess hanya menerima murid wanita. Di sepanjang perjalanan, ada banyak gadis cantik yang beterbangan kesana-kemari di gunung tersebut. Setelah mereka melihat Qiu Yu dan Ouyang Huan, maka pipi mereka akan memerah, dengan jantung yang berdegup kencang. Seketika itu juga, mereka langsung bertukar kabar dan menimbulkan kegaduhan.     

Berita mengenai kedatangan Qiu Yu dan Ouyang Huan di Gunung Tianshui telah menyebar luas di Istana Saintess dalam waktu singkat.     

Bukan cuma murid biasa yang lekas bergerak, bahkan para Biksuni – yang sedang mengasingkan diri – juga keluar dari tempat kultivasi masing-masing demi menyambut kedatangan mereka.     

Secara natural, mereka paham dengan alasan Qiu Yu dan Ouyang Huan datang ke tempat ini. Oleh karena itu, mereka pun merasa iri dan cemburu.     

Semua orang sedang bergerak melewati hutan, dan tiba-tiba lingkungan di sekitarnya mulai terbuka. Sebuah residen kultivasi muncul di hadapan mereka. Di depan residennya terdapat danau spiritual.     

"Salam, Wakil Leluhur."     

Semua pelayan Mu Lingxi berlutut di tanah dan bersujud di hadapannya.     

Dengan Qiu Yu yang berada di barisan depan, mereka bertiga langsung bergerak menuju residen kultivasi. Sementara itu, para pengantar mereka hanya menunggu mereka berdua di kejauhan. Mereka tidak berani masuk ke dalam sana.     

Tepat setelah itu, terdengar suara dingin dari danau spiritual. "Tanpa izin dari pemilik residen, maka siapapun yang berniat masuk ke dalam sana akan dihukum mati."     

Suara itu terdengar tidak ramah.     

Setelah itu, Qiu Yu menemukan sosok pria yang sedang memancing di danau spiritual. Dia tidak berlutut, dan hal itu membuatnya merasa terkejut.     

Qiu Yu melirik Ouyang Huan. Sambil terkekeh, dia berkata, "Saudara Ouyang, bukankah Sekte Setan Penyembah Bulan punya aturan yang ketat? Bagaimana mungkin masih ada kultivator lain yang tidak mau berlutut di hadapanmu?"     

Pria di tepi danau itu tampak berusia 20 tahunan. Jubahnya telah memudar akibat terlalu banyak dicuci, tapi dia terlihat sangat bersih. Dia sedang menggenggam tongkat pancing dengan satu tangan dan pedang berkarat di tangan yang lain.     

Ouyang Huan melirik pria itu. Sorot matanya terlihat tajam "Le," katanya, "Jangan bersikap tidak sopan di hadapan Lord Qiu Yu."     

"Aku hanya menyebutkan aturan yang berlaku di tempat ini," kata Le. "Semua orang harus menaati aturannya."     

Ouyang Huan mengernyitkan dahinya. "Ini adalah Istana Saintess. Kau tidak tinggal di tempat ini. Tinggalkan tempat ini sekarang juga."     

"Aku harus berada di sini!" kata Le dengan tenang. "Tolong mundur. Biksuni tidak ingin menemui siapapun hari ini."     

"Apa kau sedang bertugas untuk menjaganya? Aku adalah ayahnya. Memangnya siapa yang bisa menghentikanku?"     

Yun Zheng merasa kesal. Bagaimanapun juga, bila putrinya berhasil menarik perhatian Qiu Yu, maka itu merupakan sebuah kehormatan baginya. Jadi, berani-beraninya orang lain menghalangi jalannya?     

Siapapun yang berani melakukannya harus mati.     

Yun Zheng khawatir bila Qiu Yu akan kecewa dengan peristiwa ini, dan malah membatalkan pernikahan, sehingga ia pun menjadi marah. Chi Suci di tubuhnya mulai berputar cepat. Lantas, ia melayangkan pukulan ke arah Le.     

Yun Zheng telah berada di Alam Biksu. Saat dia menyerang, maka serangannya pasti menggemparkan. Alhasil, hembusan angin dan petir mulai mengguncang seluruh Gunung Tianshui.     

Le duduk dengan tenang di atas platform untuk memancing. Ekspresi wajahnya masih datar, tapi tangannya sedikit bergerak.     

Whoosh—     

Tongkat pancing terbang keluar dari air dan membentuk lengkungan yang indah. Dengan daya tebas yang lebih tajam daripada pedang, senar pancingnya berhasil memotong tangan Yun Zheng, lalu melingkar di lehernya.     

"Bahkan aku tidak sanggup menghindar dari serangan senar pancing."     

Yun Zheng merasa sangat terkejut.     

Setelah itu, rasa keterkejutannya berubah menjadi ketakutan.     

Crack, crack.     

Senar pancing yang melingkar di lehernya sangat mengerikan. Senar itu berhasil membelah pertahanan tubuhnya, hingga menimbulkan tanda luka merah. Tetes-tetes darah saintly mengalir dari senar pancingnya. Yang pasti, senar pancing itu nyaris memenggal kepalanya.     

"Le, jangan bunuh dia."     

Suara lembut Mu Lingxi terdengar dari residen kultivasi di kejauhan.     

Mendengar itu, Le menarik tongkat pancingnya pelan. Kemudian, Yun Zheng terhempas dan terjatuh ke dalam danau dengan suara "plop".     

"Kau..."     

Yun Zheng merasa malu dan berteriak geram. Tapi saat dia menatap mata Le – yang wajahnya tanpa emosi apa-apa – maka seketika itu pula ia langsung tersentak. Sehingga, ia tidak berani mengucap apa-apa lagi.     

Melihat itu, senyuman samar muncul di wajah Qiu Yu. Lantas, dia mengangguk. "Le, lumayan. Ternyata kau menarik. Mulai sekarang, kau akan berkultivasi denganku."     

"Kau masih belum layak."     

Le kembali memancing tanpa perlu melirik Qiu Yu.     

Meski dengan penguasaan emosi Qiu Yu, namun rasa kesal masih memancar dari sorot matanya. "Tingkat kultivasimu lumayan, tapi kau tidak akan bisa menandingiku. Seharusnya kau paham bila aku pernah berada di peringkat pertama Ranking Setengah-Biksu. Kalau kau ingin menjadi musuhku, artinya kau akan mati. Sebaliknya, apabila kau menjadi temanku, maka kau akan mendapatkan banyak manfaat."     

Yang jelas, Qiu Yu memang mengapresiasi kultivasi Le. Dia ingin mengajak Le bergabung dengannya, atau bahkan berteman dengannya.     

Kesempatan semacam ini adalah hal yang diidam-idamkan oleh banyak pertapa.     

"Hidupku sudah kuberikan kepada orang lain," kata Le. "Kalau aku mati, aku akan kembali kepadanya."     

"Sayang sekali, sayang sekali."     

Setelah melihat Le masih bersikap tegas, Qiu Yu pun paham kalau dia tidak bisa memaksa pria tersebut, dan membuatnya mendesah pelan. Selain itu, dia juga tidak ingin membujuknya lagi. Sebaliknya, dia mulai berjalan menuju residen kultivasi Mu Lingxi.     

"Matilah," ucap Le.     

Di waktu yang sama, senar pancing kembali keluar dari air. Serangan itu membentuk puluhan lengkungan cahaya. Angin-angin tajam berhembus, sedangkan masing-masing lengkungan cahayanya bergerak ke arah Qiu Yu.     

"Kuat sekali. Setiap lengkungan cahayanya sangat mematikan, dan mengandung pemahaman pedang yang kental."     

Bahkan Ouyang Huan pun merasa terkejut. Itu hanyalah satu serangan, tapi sangat sulit untuk menghindar darinya, bahkan dengan tingkat kultivasi yang sekarang.     

Ouyang Huan melirik Le. Dia penasaran dengan level pria itu.     

"Kau berani menyerangku? Kau sama sekali tidak tahu diri!"     

Qiu Yu tersenyum samar. Dengan ekspresi jijik, dia mendorong jarinya ke depan. Seketika itu juga, kobaran api membakar lengkungan cahaya lawannya dan mengubahnya menjadi asap. Pria itu dapat menanganinya dengan mudah.     

Sorot mata Le mulai mengeras. Chi membunuh yang kental menyeruak dari tubuhnya. Dia mengambil pedang besinya, dan melesat cepat.     

Pria itu mengarahkan pedangnya pada jantung Qiu Yu.     

Crackle, pop.     

Pergerakan pedang itu sangat cepat, hingga menimbulkan kobaran api.     

Tentu saja, kecepatan suara jauh lebih lambat daripada kecepatan Le, sehingga Qiu Yu tidak sempat mendengar suara apapun.     

Akan tetapi, ia bisa merasakan aura dingin yang sudah tidak dirasakannya dalam beberapa periode belakangan. Sebagai pohon parasol China yang tumbuh dan berkembang di wilayah berapi, maka sudah sedari lama dia tidak merasakan hawa dingin semacam itu.     

Sembari memicingkan matanya, dia melirik Le.     

Namun, apa yang mengejutkan Qiu Yu adalah – bahwa dengan tingkat kultivasi dan pengamatannya – dia hanya mampu melihat bayangan-bayangan. Dia sama sekali tidak bisa melihat pergerakan pedang lawannya dengan jelas. Hal itu membuktikan bila Le memang sangat terampil dalam menggunakan pedang.     

Qiu Yu terpaksa harus mengaktifkan Chi Suci-nya. 72 lapis cahaya saintly merah menyeruak darinya.     

Akan tetapi, pedang Le masih terus menusuk maju. Bahkan pergerakan pedangnya tidak melambat, meski berada di tengah kobaran api.     

Boom, boom.     

Pedang itu berhasil melewati 72 lapis gelombang api. Pedang Le menyentuh dada Qiu Yu.     

Tentu saja, Qiu Yu juga bergerak dengan sangat cepat. Tangannya berhasil menghantam kepala Le.     

Poof.     

Pedang berkarat itu benar-benar berhasil menjebol pertahanan Qiu Yu. Pedang itu menembus tubuhnya, bahkan sampai tembus di punggung.     

Di waktu yang sama, pukulan Qiu mengenai kepala Le. Hal itu membuat tengkorak kepala Le mengalami keretakan.     

Qiu Yu membuka matanya lebar-lebar. Dia benar-benar tidak habis pikir. "Kalau..." katanya, "Kalau aku adalah manusia, mungkin aku akan terluka sangat parah oleh seranganmu. Sayang sekali, aku tidak punya jantung."     

Crack, crack.     

Tiga buah cabang keluar dari tangan Qiu Yu. Cabang-cabang itu menembus kepala Le. Setiap cabangnya berselimut api, dan membakar kepala Le.     

Sebelum-sebelumnya, Qiu Yu mengapresiasi Le dan ingin mengajaknya bergabung.     

Sekarang, Qiu Yu merasa bahwa dia sudah tidak sanggup lagi mengendalikan Le. Ternyata pria ini sangat berbahaya dan harus segera disingkirkan, agar dia tidak menjadi ancaman di kemudian hari.     

Rip.     

Nafsu membunuh Le tidak terpengaruh. Dia kembali menggerakkan tangannya, sedangkan pedang berkarat itu disabetkan secara horizontal di dada Qiu Yu. Alhasil, serangan itu membelah tubuhnya menjadi dua.     

Separuh tubuh Qiu Yu terbuat dari kayu. Dia hampir kembali ke wujudnya yang semula.     

Setelah mengerahkan segenap upanya, Le pun merasa lemas. Dia berdiri di sana, sambil menggenggam pedang berkaratnya tanpa bergerak. Kepalanya dibakar oleh api.     

Sekujur tubuh Qiu Yu bergetar. Dia menendang mayat Le. Sambil menggertakkan giginya, dia berkata, "Pantas saja kalian menjadi salah satu dari tujuh sekte kuno terkuat. Kalian punya banyak sosok tangguh yang tidak terkenal. Bahkan seorang ahli pedang macam ini bisa begitu tangguh. Di antara sembilan Ahli Waris, berapa banyak dari mereka yang sanggup bertahan dari serangannya?"     

Plop.     

Mayat Le terjatuh di danau spiritual, hingga mengubah airnya menjadi merah.     

"Le…"     

Mu Lingxi melesat keluar dari residen kultivasi. Setelah menyaksikan mayat di danau, dia pun mulai berlutut. Air matanya terjun ke bawah. "Maaf... Maaf, aku membunuhmu... Aku minta maaf."     

Di dalam hutan di kejauhan, Kapten Rat mengeluarkan kepalanya dari balik tanah. Setelah menyaksikan pemandangan itu, ia pun merasa terkejut. "Oh tidak, oh tidak, bahkan Le juga mati! Kalau begitu, siapa yang akan melindungi Biksuni sekarang ini? Aku bukanlah tandingan Qiu Yu. Aku harus melaporkan ini kepada Blackie."     

Seketika itu juga, Kapten Rat menggali lubang di tanah. Dia meninggalkan pusat Sekte Setan dan bergegas menuju ke Wilayah Savage Barren.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.