Kaisar Dewa

Nostalgia dan Melankolis



Nostalgia dan Melankolis

1Kapten Rat menceritakan semuanya kepada mereka terkait dengan apa yang terjadi di Sekte Setan Penyembah Bulan. Bahkan, dia sempat bicara sambil menangis, "Lord Chen, Le wafat dengan cara yang sangat tragis. Kepalanya dihancurkan oleh Qiu Yu, dan tengkoraknya terbakar."     
1

Zhang Ruochen masih terlihat tenang. Sebaliknya, Penggila Alkohol menjadi sangat geram setelah mendengarnya. Dia pun mencengkram Kapten Rat dan bertanya, "Sosok Biksu dibunuh oleh orang asing di markas pusat? Ini adalah tamparan keras bagi wajah Sekte Setan Penyembah Bulan. Apa yang dilakukan oleh Shi Qianjue?"     

Kapten Rat merasa bahwa jiwa sucinya sedang tertekan. Alhasil, dia pun merasa terkejut. "Aku sudah menembus Alam Biksu, dan merupakan sisa-sisa Taigu, tapi aku sama sekali tidak berdaya di hadapan pria ini. Kurasa peminum tua ini sangat tangguh."     

Mungkin dia adalah salah satu elder di Sekte Setan.     

Kapten Rat punya tingkat kultivasi yang tinggi, tapi nyalinya tidak besar. Oleh karena itu, ia bicara dengan bibir gemetar, "Qiu Yu adalah bibit baru Divine Phoenix Tree. Mungkin dia akan menjadi akar spiritual dan dewa kedua di Daratan Kunlun. Jadi, siapapun yang berkawan dengannya akan mendapatkan manfaat besar di masa depan. Bahkan sang Leluhur tidak ingin mempertaruhkan relasi semacam itu demi membalas kematian salah satu Biksu."     

Gu Songzi memang sudah lama sekali meninggalkan Sekte Setan, tapi dia masih punya keterikatan yang kuat dengan sekte tersebut. Ketika itu, ia berkata, "Ketika masih dipimpin oleh Leluhur sebelumnya, Sekte Setan pernah sangat berjaya. Bahkan saat berhadapan dengan Kekaisaran Pusat Qingchi, mereka sama sekali tidak takut. Bila ada orang yang berani membunuh seorang Biksu dan ingin memaksa seorang Biksuni untuk menikahinya, walaupun dia sudah menjadi Biksu, seharusnya Sekte Setan berani menolaknya."     

Kapten Rat merasa terkejut setelah melihat kedua elder itu menjadi sangat marah. Bukankah seharusnya Zhang Ruochen yang paling marah?     

Namun, Zhang Ruochen bersikap seperti tidak ada apa-apa yang terjadi. Bahkan, dia kembali meminum wine.     

Kapten Rat berkata, "Lord Chen, Anda tidak akan membiarkan ini, kan? Seharusnya Anda paham jika Biksuni punya perasaan terhadap Anda. Kalau ada yang memaksanya menikah dengan orang lain, mungkin dia lebih memilih untuk mati. Anda pasti juga paham bila Biksuni telah jatuh cinta kepada Anda, kan?"     

Zhang Ruochen berkata, "Apa Blackie yang menyuruhmu bilang begitu?"     

Kapten Rat tidak menyangka bila Zhang Ruochen akan sedetil itu. Lantas, dia berkata dengan suara pelan, "Blackie bilang kalau Anda wajib menunaikan janji."     

"Janjiku...," gumam Zhang Ruochen, dan ia kembali teringat mengenai apa yang pernah terjadi sebelumnya...     

Mu Lingxi pernah bercerita tentang Luo Xu dan Lin Suxian, sambil bersimbah air mata. "Aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu, bila nanti Leluhur memaksaku menikah dengan orang lain, kuharap ada pria yang rela menjemputku di Gunung Peakless. Kalau dia berani melakukan itu, maka aku akan rela mati untuknya."     

"Zhang Ruochen, seharusnya kau paham jika Biksuni di Sekte Setan hanya dijadikan alat oleh para leluhur sekte. Mereka diharuskan menikah dengan para Biksu."     

"Kau tidak perlu khawatir. Bila hari itu tiba, akan ada seseorang yang mendaki Gunung Peakless demi dirimu. Tidak ada satu orangpun di Sekte Setan yang sanggup menghentikannya."     

…     

Mu Lingxi terduduk di tanah. Dia mengira Zhang Ruochen sudah mati. "Kalau kau sudah mati, apa gunanya aku hidup?"     

…     

"Saudari Duanmu, kau mau pergi kemana?"     

"Kenapa kau pergi? Kupikir kau..."     

"Jangan pernah melakukan hal-hal bodoh lagi. Seandainya aku datang terlambat, meski cuma terlambat sedikit..."     

"Asalkan kau masih hidup, aku tidak akan pernah melakukan hal-hal bodoh lagi."     

…     

"Para elder dari Keluarga Mu tidak senang denganmu?"     

"Tolonglah, bila para elder itu benar-benar menyukaiku, mereka tidak akan pernah mengirimku ke Akademi Saint, yang notabene sangat berbahaya. Kalau kedokku sampai terbongkar... kau pasti paham dengan akibatnya."     

…     

Zhang Ruochen mengalami konflik batin. Beberapa saat kemudian, dia bergumam, "Aku harus menepati janjiku."     

Dia tidak bisa bersikap seperti ini selamanya.     

Entah demi Mu Lingxi atau Le, tapi dia harus pergi ke markas utama Sekte Setan. Zhang Ruochen harus mendaki Gunung Peakless demi sebuah janji, atau demi sebuah penjelasan.     

Bagaimanapun juga, kalau bukan atas jasa-jasa Le, mungkin ibu Zhang Ruochen sudah dibunuh oleh Zhang Tiangui.     

Le pernah melindungi Selir Lin dan membawanya keluar dari Yunwu Commandery.     

Le hanyalah seorang ksatria pedang yang pernah disakiti oleh wanita, dan sejak saat itu pula dia sudah tidak peduli dengan hidupnya sendiri. Selain pedang berkaratnya, maka Zhang Ruochen adalah satu-satunya orang yang dianggap sebagai teman.     

Le adalah gambaran sahabat sejati bagi Zhang Ruochen. Walaupun mereka sudah tidak pernah bertemu selama bertahun-tahun, tapi dia masih akan rela mempertaruhkan banyak hal demi bisa bertemu kembali.     

Zhang Ruochen tidak punya banyak teman, dan kini Le telah dibunuh. Meski pria itu masih bisa bersikap tenang, tapi sebenarnya dia merasa tersakiti.     

Setelah mendengar keputusan Zhang Ruochen, Kapten Rat pun menjadi sangat bersemangat. Bahkan, ia sempat berteriak, "Bersama Anda dan Lord Blackie, Biksuni pasti akan selamat."     

Zhang Ruochen meliriknya dan berkata, "Di mana Blackie sekarang?"     

"Lord Blackie berpesan, bila diperlukan, maka dia akan menghancurkan semua musuh-musuhnya," kata Kapten Rat.     

Zhang Ruochen sudah paham kalau dia tidak bisa mengandalkan Blackie. Sebab, bila Blackie memang benar-benar sanggup mengalahkan orang lain, maka dia pasti sudah menyelamatkan Mu Lingxi, karena kucing itu pernah berteman dengannya, dan bukannya mengirim Kapten Rat ke tempat ini. Bocah-bocah sekte benar-benar sangat mengecewakan. Aku harus memberi mereka pelajaran."     

Zhang Ruochen merenung sejenak mengenai keterlibatan Penggila Alkohol. Lantas, dia berkata, "Kau tidak perlu ikut denganku. Sebaiknya kau tetap berada di Yunwu Commandery dan memproduksi Six Saint to the Sky Wine."     

"Apa kau kira aku ini tidak ada gunanya?" bentak Penggila Alkohol.     

Gu Songzi berjalan mendekat dan berkata, "Zhang Ruochen benar. Kau tidak perlu pergi ke sana. Apa kau pikir Sekte Setan rela menjadi musuh Ras Fire dan Divine Phoenix Tree? Sebaliknya, mungkin Sekte Setan malah akan menangkapmu, lalu menginvestigasimu dan menyiksamu, sampai akhirnya kau bersedia untuk mengungkapkan di mana keberadaanku."     

"Shi Qianjue adalah Leluhur yang tegas. Ambisi dan kultivasinya tidak bisa diremehkan. Hubungan mereka berdua tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan khasiat Divine Pill Hua."     

Pada akhirnya, Penggila Alkohol dapat menenangkan diri dan berkata, "Kita berdua sama-sama paham betapa tangguhnya Sekte Setan. Apa kita akan membiarkan Zhang Ruochen pergi sendirian? Di sana, dia akan terbunuh."     

"Zhang Ruochen jauh lebih cerdik daripada dirimu. Kenapa dia harus terbunuh?"     

Gu Songzi menggelengkan kepala dan mengeluarkan tiga rune kuning. Dia memberikan rune itu kepada Zhang Ruochen dan berkata, "Aku tidak terlalu ahli dalam formasi taktis, tapi aku sangat ahli dalam pembuatan rune. Ketiga rune ini mungkin bisa membantumu bertahan hidup."     

Zhang Ruochen benar-benar paham bila Gu Songzi adalah sosok yang sangat licik. Dia mengatakan hal itu karena dia tidak ingin membiarkan Penggila Alkohol berada dalam bahaya.     

Sebenarnya, Gu Songzi juga menganggap kalau nasib Zhang Ruochen tidak akan berakhir baik bila pria itu pergi ke sana.     

Selama ini, Gu Songzi sanggup bertahan hidup karena dia menjalaninya dengan penuh kehati-hatian.     

Lagipula, itu adalah urusan Zhang Ruochen, sehingga mereka tidak perlu mengambil resiko. Apa yang bisa dilakukan oleh Gu Songzi hanyalah membekali pria itu dengan tiga rune.     

"Terima kasih."     

Zhang Ruochen mengambil ketiga rune pertahanan tersebut.     

Setelah mengucap selamat tinggal kepada Zhang Shaochu dan Zhang Yuxi, Zhang Ruochen pun pergi menuju ke Wilayah Pusat bersama Kapten Rat.     

Dua hari kemudian, mereka tiba di Tonglu Plain. Di sana, mereka melihat jajaran pegunungan.     

"Itu adalah Gunung Peakless," kata Kapten Rat.     

Gunung Peakless sangat besar. Bahkan, itu terlihat seperti kawah daripada gunung. Para pertapa biasa tidak akan bisa menemukan di mana puncaknya.     

Hanya para pertapa dengan kultivasi tinggi yang bisa melihat dengan jelas kontur Gunung Peakless.     

Kapten Rat berjalan mengikuti Zhang Ruochen. Dia berkata, "Lord Chen, apa kita langsung pergi ke markas utama?"     

"Ayo," kata Zhang Ruochen.     

Kapten Rat menelan ludahnya dengan susah payah, lantas berkata, "Sebaiknya kita menunggu hingga malam tiba. Saya tahu letak portal rahasia menuju Gunung Peakless."     

Zhang Ruochen menenggak wine dan berkata, "Maksudmu, kau tidak akan mengantarku ke Gunung Peakless?"     

"Tolong ampuni nyawa saya, Lord Chen! Saya masih ingin berada di Sekte Setan, sambil tetap bekerja dengan Anda dan Blackie... saya sangat setia, dan saya belum ingin mati..."     

Kapten Rat berlutut di tanah dan terus memohon. Dia memasang ekspresi memelas.     

"Baiklah, aku tidak ingin memaksamu. Aku akan meminta orang lain untuk mengantarku."     

Zhang Ruochen melambaikan tangannya.     

"Terima kasih! Lord Chen!"     

Kapten Rat menggali tanah dan bergerak menuju Gunung Peakless.     

…     

Ada sebuah kota yang disebut sebagai Kota Penyembah Bulan di Gunung Peakless.     

Biasanya, para murid Sekte Setan akan menukar pil dan senjata-senjata di sana. Setelah 10 ribu tahun kemudian, tempat itu akhirnya menjadi kota.     

"Saudari Qi, lama tak berjumpa."     

Qi Feiyu datang kemari untuk memberi pil. Setelah mendengar suara itu, dia pun merasa kebingungan. Lantas, wanita itu cepat-cepat menoleh ke meja bar. Di waktu yang sama, dia melihat sosok pria familier.     

Pria itu berambut acak-acakan dan mengenakan pakaian biasa. Namun, aura yang memancar darinya sangat mengintimidasi.     

Qi Feiyu adalah putri Wakil Pemimpin Istana Saintess, dan pernah belajar bela diri di Sekte Yin Yang. Dia pernah menjalin hubungan yang rumit dengan Zhang Ruochen – yang berpura-pura menjadi Lin Yue. Selain itu, Qi Feiyu juga seorang Biksuni di Sekte Setan.     

"Kau adalah Lin Yue... tunggu... kau adalah Zhang Ruochen?"     

Qi Feiyu pun merasa sangat terkejut, karena dia tidak menyangka bila Zhang Ruochen akan datang ke tempat ini.     

Zhang Ruochen menatap wanita tersebut. "Tak kusangka, ternyata kau masih mengingat suaraku, saudari Qi. Seharusnya kau paham kenapa aku datang kemari, kan? Aku ingin mengunjungi markas utama Sekte Setan. Tolong antarkan aku!"     

Qi Feiyu menemukan bahwa semua pertapa dari Sekte Setan telah menghilang dari sana. Sehingga, hanya ada dia dan Zhang Ruochen yang tersisa. Yang jelas, wanita itu baru saja masuk ke dalam Pola Ruang-nya Zhang Ruochen.     

Tidak ada seorangpun yang bisa mendengar suara mereka berdua, meski mereka berteriak sekalipun.     

Selain itu, Zhang Ruochen juga sanggup membunuhnya dengan mudah, persis seperti membunuh serangga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.