Kaisar Dewa

Intimidasi



Intimidasi

2Ada 12 Biksu yang hadir, dan mereka semua adalah para keturunan Pusat Kekaisaran Suci. Mereka adalah para pertapa papan atas di bawah kepemimpinan Lord Mingjiang.      2

Beberapa Biksu lain tidak bisa hadir ke tempat itu, karena mereka berada terlalu jauh dari Kota Sacred.     

"Apa ini benar-benar dirimu, Ruochen? 800 tahun telah berlalu. Kemana saja kau selama 800 tahun belakangan?"     

Lord Mingjiang tiba-tiba bangkit berdiri, sambil memasang ekspresi bersemangat dan berjalan mendekati Zhang Ruochen.     

Lord Mingjiang tampak seperti pria berusia 50 tahunan, dengan tinggi mencapai sekitar 8 kaki. Dia punya dada yang bidang, dengan jubah dan mahkota berwarna perak. Terdapat Chi Suci dan Chi Darah yang menyeruak di sekitar tubuhnya, seakan ada seekor naga yang sedang tertidur di dalamnya.     

Aura Lord Mingjiang terus menguat seiring langkahnya yang bergerak mendekati Zhang Ruochen.     

"Sosok Saint King. Paman Keduabelas sudah menjadi Saint King," Pikir Zhang Ruochen.     

Kalau itu adalah Biksu lain, atau bahkan Biksu sejati, maka dia pasti akan terintimidasi oleh kehendak biksu Saint King. Dia akan merasa ketakutan, melangkah mundur, atau bahkan langsung berlutut.     

Inilah perbedaan di antara Biksu biasa dan Saint King.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan menancapkannya ke tanah. Dia melepaskan kehendak pedang yang kuat, sambil berusaha menghancurkan kehendak biksu Saint King.     

"Paman Keduabelas, kau adalah Saint King yang telah berkultivasi selama ribuan tahun, tapi kenapa kau masih tidak bisa mengendalikan auramu dengan mudah?" tanya Zhang Ruochen dengan intonasi dingin.     

Zhang Ruochen ingin memperlakukan Lord Mingjiang sebagai keluarga, tapi pamannya malah mengintimidasinya, dan ingin menekan Zhang Ruochen.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen pun semakin ingin mengukuhkan posisinya sebagai Pangeran Mahkota setelah melihat perlakuan tersebut.     

"Berani-beraninya kau bicara dengan Lord Keduabelas dengan cara seperti itu!"     

Elder berarmor saint mendengus pada Zhang Ruochen.     

Elder itu adalah Yan Kaixuan dan telah menjadi Biksu sejati. Dia dikenal sebagai Biksu Sejati Kaixuan, dan merupakan salah satu di antara tiga Biksu terkuat di bawah kepemimpinan Lord Mingjiang.     

Biksu Sejati Kaixuan bangkit berdiri dan berkata, "Berani-beraninya kau mengeluarkan senjata di hadapan Saint King? Untungnya, ada sedikit peluang yang mengindikasikan bahwa kau merupakan putra Kaisar Ming, kalau tidak, mungkin kau sudah mati sejak tadi."     

Zhang Ruochen melirik Biksu Sejati Kaixuan dan berkata, "Apa maksudmu bicara tentang peluang? Apa kau sedang meragukan identitasku?"     

"Benar. Aku sedang meragukan identitasmu. Semua orang tahu bila Yang Mulia telah mati dibunuh dalam kudeta 800 tahun silam, dan banyak anggota kerajaan yang melihat mayatnya secara langsung. Bahkan jika Yang Mulia masih berhasil hidup, seharusnya dia sudah berusia 800 tahun tahun, dan bukannya menjelma sebagai bocah sepertimu," kata Biksu Sejati Kaixuan dengan blak-blakan.     

Sosok tangguh lain di Alam Biksu berkata, "Kau ini bukan siapa-siapa, selain hanya seorang pangeran dari commandery kecil di wilayah perbatasan, tapi kau masih berani mengklaim dirimu sebagai Pangeran Mahkotaa di Pusat Kekaisaran Suci. Apa kau kira kita mudah dibodohi?"     

Nenek Bai Su mendengus dan berkata, "Yan Kaixuan, Wang Ji, kalau ayah kalian masih hidup, maka ayah kalian pasti akan membungkuk dan menghormati Pangeran Mahkota, tapi kalian malah berani bicara seperti itu di hadapan Yang Mulia? Ingat, tindakan kalian tidak akan pernah dimaafkan dengan mudah."     

Zhang Ruochen menghentikan Nenek Bai Su, lantas berjalan menuju Biksu Sejati Kaixuan, dan menatap matanya sambil berkata, "Kau berkultivasi dengan Shenzhao Heavenly Technique. Artinya, kau adalah keturunan Keluarga Yan. Kau ini siapanya Yan Xuanto?"     

Biksu Sejati Kaixuan merasa sedikit terkejut, karena pemuda itu rupanya bisa menebak metode kultivasi yang pernah dipelajari.     

Lantas, Biksu Sejati Kaixuan berkata dengan tampang tegas, "Dia adalah ayahku."     

Whoosh!     

Zhang Ruochen menggenggam gagang Pedang Kuno Abyss. Dalam sekejap, arus waktu di istana itu bergerak menjadi sangat lambat.     

Inskripsi-inskripsi bermunculan pada pedangnya, hingga membuat pedangnya seberat 10 juta pon. Kemudian, dia mengayunkan pedangnya ke arah leher Biksu Sejati Kaixuan.     

Biksu Sejati Kaixuan sama sekali tidak menyangka bila Zhang Ruochen akan menyerang dirinya.     

Sehingga, dia tidak sempat menghindar dari serangan itu, hingga terperangkap ke dalam pola ruang dan waktu di sekitarnya.     

Crack!     

Zhang Ruochen menghancurkan armor saintly-nya dengan menggunakan Pedang Kuno Abyss, lantas menyerang leher Biksu Sejati Kaixuan dan menghancurkannya tulang-tulangnya, bahkan sampai berhasil membuatnya berlutut.     

Boom!     

Tanah di bawahnya mulai mengalami keretakan, seakan formasi pertahanan di bawah tanah tidak sanggup bertahan dari serangan tersebut.     

Zhang Ruochen masih berada di level ketiga teknik pedang waktu, dan pola waktunya hanya bertahan sebentar.     

Arus waktu di sekitarnya pun kembali normal dalam sekejap.     

Ledakan kehendak biksu menyeruak dari tangan dan kaki Biksu Sejati Kaixuan, hingga mengguncang seluruh istana.     

"Zhang Ruochen, berani... beraninya kau menyerangku..."     

Biksu Sejati Kaixuan menggenggam gagang Pedang Kuno Abyss, dan berusaha bangkit berdiri.     

Namun, kekuatan Zhang Ruochen jauh lebih besar daripada dirinya, hingga membuatnya terus ditekan oleh Pedang Kuno Abyss, seakan pedang tersebut akan membelahnya menjadi dua.     

Semua Biksu yang hadir di istana merasa terkejut.     

Yan Kaixuan adalah sosok Biksu sejati, tapi dia masih dipaksa berlutut oleh Zhang Ruochen. Kekuatannya sangat mengerikan.     

Semua Biksu menoleh ke arah Lord Mingjiang.     

Apalagi, satu-satunya yang sanggup menekan Zhang Ruochen dan menyelamatkan Biksu Sejati Kaixuan hanyalah dirinya.     

Akan tetapi, Lord Mingjiang tidak melakukan apa-apa, karena dia sudah paham bila Zhang Ruochen yang ada di hadapannya sekarang ini, memang benar-benar sang Pangeran Mahkota di Pusat Kekaisaran Suci.     

Takdir kerajaan, Chi takdir Kota Sacred, serta harapan-harapan leluhur yang terhubung dalam garis keturunan Kaisar Ming, semuanya telah mengkonfirmasi identitasnya. Semua itu bukan hal yang bisa dibuat-buat.     

Kalau Pangeran Mahkota Pusat Kekaisaran Suci masih tertekan oleh kehadiran pamannya setelah mencetuskan Dekrit Pangeran Mahkota, artinya Zhang Ruochen dan Lord Mingjiang hanya akan menjadi bahan lelucon di Daratan Kunlun.     

Pada mulanya, Lord Mingjiang hanya ingin sedikit mengintimidasi Zhang Ruochen agar pria itu tidak mengambil alih singgasananya, tapi peluang itu malah digunakan oleh Zhang Ruochen untuk memamerkan kekuatannya.     

Lord Mingjiang berusaha menekan amarahnya sendiri, sambil melangkah maju dan berkata, "Ruochen, Yan Kaixuan memang telah bersikap kurang ajar di hadapanmu, tapi ayahnya, King Yanxuan, pernah memimpin 14 juta pasukan Pusat Kekaisaran Suci untuk menaklukkan Wilayah Savage Barren bersama dengan ayahmu di masa lalu. Mereka pernah bertempur bersama melawan Immortal Vampir dan memberikan kontribusi besar untuk kerajaan. Setiap generasi di Keluarga Yan selalu setia pada Pusat Kekaisaran Suci. Jadi, apa kau bersedia mengampuni nyawanya atas nama leluhur mereka di masa lalu?"     

"Kalau bukan karena itu, mungkin aku sudah membunuhnya sejak tadi. Aku pernah memotong rambut Mu Qingtian dalam tiga kali serangan. Paman Keduabelas, menurutmu berapa banyak serangan yang sanggup ditahan oleh Yan Kaixuan, seandainya dia bertempur melawan Mu Qingtian?"     

Zhang Ruochen menarik kembali Pedang Kuno Abyss, lalu mendorong tangannya di tanah dan menyebarkan darah saintly, hingga membuat tanahnya menjadi merah.     

Ketika itu, semua Biksu yang hadir di sana sama-sama menyadari bahwa pemuda di hadapan mereka ternyata bukan hanya Pangeran Mahkota di Pusat Kekaisaran Suci, tapi juga seorang Biksu Pedang – yang sanggup mengalahkan Mu Qingtian dan menekan Yan Kaixuan.     

Zhang Ruochen berjalan menuju ke bagian atas istana, sambil membawa pedang pertempuran, sebelum akhirnya duduk di singgasana.     

Singgasana itu sebelumnya sempat diduduki oleh Lord Mingjiang.     

Bibir Lord Mingjiang berkedut-kedut, setelah itu, dia tertawa. "Hal-hal luar biasa pasti sudah terjadi padamu, Ruochen. Semua pertapa di Daratan Kunlun berkata bahwa Biksu Suci Xumi telah menyelamatkan nyawamu dan membuatmu kembali hidup 800 tahun kemudian. Omong-omong, aku senang bila kau bisa kembali lagi, tapi aku harus mengungkapkan sesuatu kepadamu, dan kali ini kau tidak boleh bersikap sembarangan. Seharusnya kau tidak mengeluarkan Dekrit Pangeran Mahkota sebelum berdiskusi denganku."     

Zhang Ruochen bertanya, "Kenapa?"     

Lord Mingjiang berkata, "Karena kini segala sesuatunya telah berbeda. Permaisuri sudah menjadi Dewa, dan dia berhasil membunuh 10 Kaisar Darah. Setiap ras di Daratan Kunlun telah menyerahkan diri kepadanya. Sekte Setan, Pasar Gelap, Sekte Death Zen, beberapa dari mereka telah menyerah kepadanya, beberapa kelompok yang lain memilih pergi meninggalkan Daratan Kunlun. Dan bila mengeluarkan Dekrit Pangeran Mahkota sebelum berdiskusi denganku, maka sesungguhnya kau telah membahayakan keberlangsungan hidup anggota lama Pusat Kekaisaran Suci."     

Zhang Ruochen berkata, "Apa kau khawatir bila istana kekaisaran akan menyingkirkan kita, Paman Keduabelas? Maksudmu, kita harus tetap bersembunyi selamanya seperti tikus, yang sama sekali tidak punya tempat yang layak untuk menjalani hidup?"     

Yan Kaixuan berkata, "Kita bersembunyi karena kita sedang menunggu waktu yang tepat!"     

"Menunggu waktu yang tepat? Permaisuri Chi Yao telah menjadi dewa, dan dia akan hidup selama seratus ribu tahun mendatang. Memangnya berapa lama lagi kita harus bersembunyi?"     

Semua orang terdiam.     

Zhang Ruochen berkata, "Yang ada kita hanya akan menyerahkan diri pada istana kekaisaran dan Kekaisaran Pusat Pertama."     

Wang Ji berkata, "Kami sudah bertarung melawan istana kekaisaran selama 800 tahun belakangan, hingga membuat dendam di antara kita semakin intens. Kalau kami menyerah, maka nasib kami akan lebih menderita."     

"Banyak anggota Keluarga Bai yang diperlakukan dengan keji oleh istana kekaisaran, dan banyak wanita mereka yang dijadikan sebagai mainan para petinggi istana. Aku lebih memilih mati daripada harus menyerahkan diri kepada mereka."     

Zhang Ruochen berkata, "Maksudmu, kita harus bersikap rendah hati dari hari ke hari? Kita tidak bisa membalaskan dendam ataupun menyerah pada istana kekaisaran, dan bila kita tertangkap, maka nasib kita akan jauh lebih buruk daripada mati. Apa itu yang kau maksud?"     

Semua orang terdiam.     

Beberapa dari mereka ingin berdebat dengan Zhang Ruochen, tapi mereka tidak bisa bicara apa-apa.     

Yang jelas, Zhang Ruochen telah berhasil menyentuh titik terlemah mereka.     

"Kenapa kalian tidak mengikutiku, dan malah memilih untuk hidup seperti ini? Mungkin aku bisa mengubah takdir kalian. Mungkin kita bisa bangun kembali Pusat Kekaisaran Suci dan mengubahnya menjadi kerajaan yang lebih maju," kata Zhang Ruochen.     

Yan Kaixuan menggigit bibirnya sendiri dan berkata, "Kau terlalu percaya diri, Yang Mulia. Semua orang pandai berbicara, karena bicara memang jauh lebih mudah daripada melakukan sesuatu."     

"Kalau aku sanggup menghabisi Lingxiao Heavenly King Mansion, apa kau akan percaya padaku nantinya?"     

Sorot mata Zhang Ruochen bersinar tajam, dan dia menatap ke arah Lingxiao Heavenly Mansion. Di waktu yang sama, Pedang Kuno Abyss-nya juga memancarkan sinar brilian.     

Mendengar itu, semua Biksu yang hadir merasa kebingungan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.