Kaisar Dewa

Serang, Serang, Serang



Serang, Serang, Serang

0Creak.      1

Qin Yutong membuka pintu dan melangkah keluar bersama Zhang Ruochen.     

Melihat itu, Yan Kaixuan – yang sedang menunggu di luar – akhirnya menjadi semakin geram. "Karena Dekrit Pangeran Mahkota," katanya dengan suara pelan, "Ada begitu banyak anggota lama yang bergegas menuju ke Royal Capital. Sekarang ini, darah sedang mengalir seperti sungai, tapi kau masih sempat-sempatnya bermain dengan wanita cantik. Hari ini, aku akan membunuhnya!"     

Qin Yutong memiliki aura yang cantik dan menggoda. Bahkan para Biksu akan tergoda olehnya.     

Secara natural, Yan Kaixuan sedang terlibat dalam kesalahpahaman.     

Ia mengeluarkan broadsword berpola binatang buas, lalu melepaskan cahaya pedang brilian. Setelah itu, energi dahsyat bergulung-gulung dan hendak menyapu Qin Yutong.     

Sorot mata Zhang Ruochen mulai menajam. Ia merentangkan tangan kanannya dan menyemburkan Chi Suci. Energi itu berubah menjadi bayangan gajah raksasa.     

Tangannya berputar dan bayangan gajahnya melesat.     

Boom!     

Yan Kaixuan pun dipaksa berlutut dengan satu kaki akibat tertekan oleh bayangan gajah. Dia sama sekali tidak sanggup bergerak. Dia menatap Zhang Ruochen dengan tampang terkejut. "Bagaimana... mungkin..."     

Sosok Biksu sejati rupanya baru saja ditekan oleh Zhang Ruochen hanya dalam satu serangan.     

Beberapa hari yang lalu, Zhang Ruochen sempat menggunakan teknik pedang waktu dan Pedang Kuno Abyss untuk menekan Yan Kaixuan dalam satu serangan.     

Apabila tidak menggunakan teknik waktu, Yan Kaixuan yakin kalau dia mampu mengimbangi Zhang Ruochen untuk sementara waktu. Seandainya dia kalah sekalipun, setidaknya dia masih bisa melindungi diri sendiri dan melarikan diri dengan selamat.     

Namun, beberapa hari kemudian, kemampuan Zhang Ruochen telah meningkat dua kali lipat. Walaupun Zhang Ruochen tidak menggunakan teknik pedang waktu, tapi Yan Kaixuan masih gagal menandinginya.     

Nenek Bai Su berlari mendekat dan meminta ampunan untuk Yan Kaixuan. "Yang Mulia, dia tidak tahu mengenai rencana Anda untuk menyerang Lingxiao Heavenly King Mansion. Tolong ampuni dia untuk satu kali ini saja."     

Meskipun Yan Kaixuan telah mengusik Zhang Ruochen, tapi dia masih merupakan salah satu anggota lama yang setia, selain juga sudah berada di Alam Biksu sejati. Oleh karena itu, Zhang Ruochen masih bisa mentolerir tindakannya.     

Ia menarik kembali kehendak biksunya, lantas mendengus. "Tidak akan pernah ada kesempatan ketiga."     

Kemarin, Zhang Ruochen baru saja menembus level Absolute Land. Secara natural, lelaki itu tidak akan kesulitan untuk menekan Biksu sejati di level awal.     

Yan Kaixuan menatap Nenek Bai Su. "Memang bagaimana rencananya?" tanyanya.     

Nenek Bai Su memutar bola matanya. "Apa kau pikir semua orang sama impulsifnya sepertimu? Kalau kau ingin menyerang Lingxiao Heavenly King Mansion, maka kau harus menghancurkan formasi pertahanan Royal Capital terlebih dahulu. Kalau tidak, dan bila formasi itu masih dibiarkan aktif, maka orang-orang kita pasti akan mati, berapapun jumlahnya."     

Kedua mata Yan Kaixuan membelalak lebar. Ketika itu, ia pun tersadar bahwa Pangeran Mahkota ini ternyata benar-benar ingin menyerang Lingxiao Heavenly King Mansion. "Kapan Anda akan menyerang mereka?" tanyanya. "Saya ingin bergabung."     

Zhang Ruochen memicingkan matanya. Dia menatap ke arah utara dan melihat gunung buatan – di samping Lord Mingjiang – yang memancarkan sinar emas.     

"Paman Keduabelas, apa Anda tertarik untuk mengunjungi istana malam ini dan berdoa kepada para leluhur di dalam kuil?" tanya Zhang Ruochen.     

"Malam ini," kata Lord Mingjiang. "Kalau kau berhasil menghancurkan Lingxiao Heavenly King Mansion, maka aku akan berjanji kepada para leluhur untuk setia kepadamu, dan membangun ulang Pusat Kekaisaran Suci. Bila kau benar-benar ingin menyerang malam ini, maka mari kita hancurkan dunia."     

Secara natural, para pasukan Lingxiao Heavenly King Mansion paham bila Zhang Ruochen tidak akan bersembunyi selamanya. Lelaki itu pasti akan menimbulkan badai.     

Oleh karena itu, prajurit-prajurit mereka pun disebar di berbagai penjuru, sambil bersiap-siap. Selama Zhang Ruochen menyerang, maka mereka akan langsung bergerak.     

Di hari itu, senja di Royal Capital sangat tegang dan intens.     

Hampir 30.000 kultivator sedang berkumpul di Phoenix Dance Palace, dan mereka adalah pasukan elit Lord Mingjiang. Di pakaian mereka, terdapat bordiran "Sacred". Mereka datang dari berbagai penjuru dunia, dan yang paling lemah di antara mereka telah berada di Alam Surga.     

Selain itu, dengan Nenek Bai Su dan Yan Kaixuan sebagai pemimpin, ada 10 Biksu yang berdiri dalam barisan. Kehendak pertempuran menyeruak dari mereka.     

Zhang Ruochen membawa puluhan Biksu dari Sekte Suci Dunia Semesta. Para kultivator itu termasuk Ghost King Bloodmoon, Putri Li Putih, Guoguo, Monster Kera, dan Le – yang baru saja siuman. Mereka adalah para figur tangguh di kalangan Biksu.     

Nenek Bai Su membawa keranjang besi sepanjang 1 kaki. Sambil berdiri di atas platform di gunung spiritual, dia berteriak, "Bendera pertempuran di masa 800 tahun silam harus kembali dikibarkan. Siapa yang akan membawanya?"     

Pembawa bendera harus berdiri di barisan depan dan memimpin pasukan.     

"Biarkan aku yang membawanya."     

Zhang Ruochen melangkah maju dan mengeluarkan bendera pertempuran dari keranjang tersebut. Setelah mengibaskan tangannya, maka bendera bertuliskan "Sacred" itu terbuka dengan suara "thud."     

Lelaki itu menyuntikkan Chi Suci-nya ke dalam bendera.     

Crackle, pop.     

Ada serentetan suara ledakan yang terdengar dari benderanya. Tongkat benderanya menjadi semakin panjang dan tebal. Pada akhirnya, tongkat bendera itu sepanjang seratus kaki. Benderanya keluar dari formasi transparan Phoenix Dance Palace, dan langsung berkibar.     

Roar!     

Di kejauhan, Monster Kera mengaum. Dia membesarkan tubuhnya sampai 300 kaki. Walaupun dia masih belum menunjukkan evolusi terbesarnya, tapi itu sudah tampak mengagumkan. Chi Demonic menyembur dan menyebar di seantero kota, dan menarik perhatian para kultivator.     

Zhang Ruochen menggenggam bendera pertempuran. Dia terbang ke pundak kanan Demonic Ape dan menuding Lingxiao Heavenly King Mansion. "Serang!"     

"Serang! Serang! Serang!"     

Para kultivator di Phoenix Dance Palace berlari dengan kecepatan tertinggi di bawah arahan 20 Biksu. Mereka melesat menuju Lingxiao Heavenly King Mansion.     

Permukaan tanahnya bergetar hebat. Awan hitam menutupi senja di langit.     

Dalam sekejap, kehendak pertempuran menyebar hingga separuh Royal Capital.     

"Bersiaplah. Kekacauan akan segera terjadi. Pasukan Canglong harus segera menekan mereka."     

Salah kamp prajurit berarmor putih berada paling dekat dengan Phoenix Dance Palace. Di dalam sana terdapat 80.000 prajurit. Beberapa dari mereka menunggangi binatang buas, beberapa yang lain terbang di langit sambil menunggangi burung buas. Mereka bergerak menuju ke pasukan Sacred.     

Dua pasukan itu saling bertempur.     

Pasukan Canglong berhasil dihancurkan. Dalam sekejap, 20 Biksu itu berhasil membunuh mereka dalam jumlah besar.     

Sisa-sisa pasukan Canglong – yang ada di daratan – akhirnya terbunuh oleh pasukan Sacred. Mereka meninggalkan tumpukan bangkai dan darah-darah yang berceceran di jalanan.     

Di langit, Guoguo berubah menjadi Sky-swallowing Demonic Dragon. Tubuhnya sepanjang bermil-mil. Setelah membuka mulutnya, maka dia berhasil menelan satu pertiga pasukan Canglong yang terbang di udara.     

Sisa-sisa pasukan Canglong yang menunggangi burung buas pun mulai bergerak mundur ke Lingxiao Heavenly King Mansion sambil merasa ketakutan.     

Salah seorang Biksu Pasukan Canglong melarikan diri sambil berteriak, "Zhang Ruochen telah membangkang! Dia memimpin pasukan untuk menyerang Royal Capital! Cepat nyalakan Indefinite Bell... Ah..."     

Zhang Ruochen berdiri di pundak Monster Kera. Dia mengeluarkan Clear Sky Bow dan menembakkan Shining Sun Arrow.     

Dengan suara "boom", tubuh Biksu itu meledak dan berubah menjadi kabut darah. Sejumlah besar darah saintly berjatuhan ke tanah.     

Boom, boom, boom.     

Indefinite Bell di setiap wilayah mulai berbunyi. Itu mengindikasikan bahwa – setelah 800 tahun lamanya – maka Royal Capital akan kembali mengalami pertempuran berdarah.     

"Bahkan pertempuran skala Biksu tidak akan bisa membuat Indefinite Bell menyala. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa ratusan lonceng itu sekarang berbunyi?"     

Semua kultivator di dalam kota tertarik dengan hal tersebut. Setelah mendengar apa yang terjadi, mereka pun merasa terkejut.     

Hanya dalam kurun waktu satu jam, Pasukan Sacred telah berada di jarak puluhan mil dari Lingxiao Heavenly King Mansion. Pasukan dari semua wilayah juga datang ke sana demi memberikan bala bantuan.     

Pasukan Canglong, Pasukan Chilong, Pasukan Heilong, Pasukan Qinglong, dan Pasukan Bailong sama-sama memiliki pasukan yang berjumlah lebih dari 2 juta prajurit. Mereka melindungi Lingxiao Heavenly King Mansion bak kawanan serangga.     

Baik langit dan bumi sama-sama dipenuhi oleh titik-titik hitam.     

"Hari ini, Pangeran Mahkota akan kembali ke istana. Siapapun yang berani menghalanginya akan mati. Siapapun yang membungkuk kepadanya akan diampuni."     

Tingkat kultivasi Nenek Bai Su telah berada di level Absolute Land. Dia merupakan para pertapa papan atas di bawah Alam Saint King.     

Nenek Bai Su mengeluarkan Senjata Saint dengan 8.000 inskripsi. Semua inskripsi pada senjatanya telah aktif. Lautan api menyembur keluar, dan mulai membakar lima pasukan istana.     

Setelah lautan api itu menyembur, pasukan istana kekaisaran langsung terbakar menjadi abu, bagaikan sekam.     

"Berani sekali. Apa Lingxiao Heavenly King Mansion dapat semudah itu kalian taklukkan?"     

Pemimpin Pasukan Chilong membawa tiga orang Biksu untuk bertahan. Masing-masing dari mereka membawa senjata saint seribu inskripsi. Mereka menyerang Nenek Bai Su secara bersamaan dan ingin menghentikannya.     

Kaboom.     

Kultivasi Nenek Bai Su terbilang sangat tinggi. Dia menyerang 16 kali berturut-turut, hingga akhirnya mampu menghancurkan ketiga Biksu dari Pasukan Chilong. Bahkan, tidak ada satu tulang-belulang pun yang tersisa dari mereka.     

Hanya sang pemimpin Pasukan Chilong yang berhasil selamat. Dia terbang kembali ke dalam pasukan.     

Dia sudah terluka parah. Darah mengalir dari bibirnya, sedangkan armor saintly-nya juga telah rusak. Dia menatap Nenek Bai Su dengan tampang ketakutan, sambil berteriak. "Dia adalah Biksu Absolute Land! Biksu Absolute Land! Cepat aktifkan formasi sepuluh ribu pasukan untuk membunuhnya."     

Whoosh!     

Zhang Ruochen kembali menembakkan Shining Sun Arrmo, hingga berhasil menembus dada pemimpin Pasukan Chilong. Anak panah itu membuatnya terhempas ke belakang. Dengan suara "boom", dia membentur gerbang Lingxiao Heavenly King Mansion.     

Tingkat kultivasi sang pemimpin terbilang tinggi. Dia sudah berada di puncak Biksu sejati. Maka dari itu, dia berhasil selamat dari bidikan Shining Sun Arrow dan masih belum mati.     

Roar!     

Monster Kera tampak beringas. Bagaikan gunung raksasa, dia melesat maju dengan beringas dan menghancurkan pasukan tersebut. Dua tangan raksasa – yang mengandung kekuatan Demonic – melesat ke segala penjuru.     

Layaknya sedang menyingkirkan lalat, maka setiap serangan Monster Kera berhasil menghempaskan prajurit itu dalam jumlah besar.     

Putri Li Putih, Guoguo, dan Ghost King Bloodmoon juga bergerak maju. Mereka membantu Monster Kera dan Zhang Ruochen.     

Putri Li Putih membawa Menara Yinkong. Setiap kalinya dia mengaktifkan senjata, maka itu selalu berhasil menghancurkan pasukan dalam jumlah besar. Wanita itu bergerak secara acak, hingga meninggalkan bayangan-bayangan di belakangnya, lantas bergerak menuju pemimpin Pasukan Chilong. Selagi sang pemimpin terluka, Putri Li Putih pun ingin segera membunuhnya.     

Ghost King Bloodmoon bahkan jauh lebih mengerikan. Dengan tubuh ghostnya sebagai titik pusat, ada ribuan bayangan ghost yang muncul di sekitarnya. Mereka berubah menjadi angin menyeramkan, yang menyapu bersih para pasukan.     

Pasukan dari istana kekaisaran mulai berguguran bagaikan hujan.     

Para Biksu sejati dan Biksu Absolute Land sama-sama layak menjadi pemimpin di sebuah keluarga Abad Pertengahan. Mereka adalah sosok tangguh di kalangannya.     

Hari ini, banyak figur tangguh yang mulai bermunculan. Dalam kurun waktu 15 menit, 100.000 pasukan telah dihancurkan. Mayat-mayat mereka ditumpuk di tanah. Darah-darah mereka membentuk aliran sungai baru.     

Pemandangan ini sangat mengerikan. Pasukan istana kekaisaran – yang pernah mengalami begitu banyak pertempuran berdarah – akhirnya juga masih merasa ketakutan. Untungnya, pasukan lain segera datang untuk membantu mereka. Kalau tidak, mungkin mereka sudah melarikan diri.     

"Zhang Ruochen benar-benar berani memulai perang. Rupanya dia berani menyerang Lingxiao Heavenly King. Ini sangat gila!"     

Di Royal Capital, banyak kultivator yang berubah menjadi pucat. Mereka pun segera melarikan diri menuju Lingxiao Heavenly King Mansion, karena mereka takut terlibat dalam pertempuran tersebut.     

"Pangeran Mahkota telah mengibarkan bendera "Sacred". Apa lagi yang kalian tunggu? Cepat bertempur di samping Yang Mulia. Bunuh Heavenly King Mansion, bunuh pasukan istana kekaisaran. Balaskan dendam keluarga dan teman-teman kita."     

"Hari ini, kita harus berhasil menduduki Lingxiao Heavenly King Mansion dan membangun kembali Pusat Kekaisaran Suci. Ayo bunuh mereka..."     

…     

Ketika anak keturunan para pengikut lama dan pejabat-pejabat Royal Capital menyaksikan bendera pertempuran "Sacred" yang dikibarkan, maka seketika itu pula mereka langsung melesat maju, dan bergerak menuju ke Lingxiao Heavenly King Mansion.     

Malam ini akan ditakdirkan sebagai salah satu malam dengan gunungan mayat dan sungai-sungai darah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.