Kaisar Dewa

Akar Spiritual Dunia Baru



Akar Spiritual Dunia Baru

2Yang jelas, Lord Mingjiang telah menduga sesuatu. Dia memasang ekspresi tak percaya. "Apa mayatmu berada di dalam peti mati ini?"     1

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang berdiri tepat di depannya. Tentu saja, berkata semacam itu akan terdengar aneh.     

Kelima jari Zhang Ruochen menggeser penutup peti mati. Sambil membayangkan bagaimana Chi Yao membunuhnya di masa itu, hatinya mendadak kembali terluka.     

"Paman Keduabelas," tanyanya. "Setelah aku mati, di mana aku dimakamkan?"     

Lord Mingjiang mendesah. "Peristiwa itu memang cukup disayangkan. Setelah kau mati, istana kekaisaran sedang bertempur untuk memperebutkan singgasana. Di masa itu, pertempuran terjadi tanpa henti. Pertempurannya sangat berdarah, dan semua orang sedang berada dalam bahaya. Saat aku memeriksa mayatmu tiga hari kemudian... mayatmu sudah hilang."     

Sorot mata Zhang Ruochen mulai mengeras. Dia kembali menatap peti matinya. Sambil mendorongnya lebih kuat, akhirnya penutup peti matinya terbuka. Penutup petinya mendarat di tanah dengan suara "thud."     

Mereka berdua mengintip petinya secara bersamaan.     

Kosong.     

"Bagaimana mungkin?"     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya ke arah peti mati. Namun, dia tidak menemukan mantra atau formasi taktis apapun. Peti itu memang kosong.     

Lord Mingjiang juga merasa kebingungan. "Peti mati yang muncul di Kuil Kaisar adalah sesuatu yang aneh. Bahkan yang jauh lebih aneh, peti mati ini ditulis oleh kakakku. Tapi kenapa isinya kosong?"     

Ada banyak kecurigaan yang muncul mengenai fakta ini.     

Setiap poinnya sangat sulit untuk dipahami.     

Pertama, mustahil bila peti matinya muncul begitu saja di Kuil Kaisar.     

Kedua, tulisan Kaisar Ming seharusnya tidak muncul di peti mati tersebut.     

Ketiga, seandainya Kaisar Ming memang meletakkan peti matinya di tempat ini, seharusnya peti itu tidak kosong.     

Ketiga hal itu mustahil terjadi, tapi kini semuanya sungguh terjadi.     

"Ada bercak darah."     

Zhang Ruochen menemukan bercak darah di bagian bawah peti mati tersebut. Hal itu membuktikan bahwa pernah ada mayat di dalam peti mati ini. Namun, mayatnya sudah dipindahkan.     

Zhang Ruochen dan Lord Mingjiang sama-sama terdiam, sambil memikirkannya dengan seksama.     

"Apa yang terjadi di masa lalu semakin membingungkan," kata Lord Mingjiang. "Aku tidak bisa memahaminya."     

"Apapun itu. Tapi mari kita lakukan tugas yang ada di depan kita terlebih dahulu!"     

Zhang Ruochen menutup matanya. Saat dia kembali membuka matanya, sorot matanya pun menjadi semakin tajam.. "Kita harus memindahkan Kuil Kaisar dan pemakaman kerajaan ke Dunia Semesta. Kita tidak boleh membiarkan mereka berada di Royal Capital. Paman Keduabelas, aku akan mempercayakan tugas ini kepadamu. Aku akan meminta Paviliun Penjaga Naga untuk membantumu."     

Diam-diam, migrasi dalam jumlah besar mulai dijalankan. Jutaan kultivator bergegas menuju ke Royal Capital dari berbagai penjuru, dan mulai membanjiri Dunia Semesta.     

Apa yang paling penting bagi sebuah dunia?     

Tidak diragukan lagi, warga dunia merupakan elemen yang paling penting.     

Entah para kultivator, Biksu, atau bahkan Dewa sekalipun, namun masing-masing dari mereka tidak ada yang lahir dari udara. Mereka terlahir dari jutaan warga dunia.     

Warga dunia mirip seperti tanah. Tanpa mereka, Dunia Semesta tidak akan pernah bisa menjadi dunia yang kuat – sebuah dunia yang sanggup menandingi Daratan Kunlun.     

Sekarang ini, kekurangan Zhang Ruochen terletak pada warga dunia tersebut.     

Saat pagi tiba, 12 jimat Buddha yang melayang-layang di sekitar Royal Capital sudah menghilang. Di waktu yang sama, semua pengikut lama Pusat Kekaisaran Suci juga telah menghilang, seakan baru saja menguap dari dunia tersebut.     

Berita mengenai Lingxiao Heavenly King Mansion yang berhasil ditaklukkan dan Heavenly King Lingxiao yang telah dibunuh mulai tersebar luas di segala penjuru. Hal itu mengejutkan seisi dunia.     

"Berita palsu! Kenapa itu bisa terjadi?"     

"Heavenly King Lingxiao telah terbunuh? Haha, lucu sekali. Siapa yang menyebarkan rumor itu?"     

"Apabila menimbang dari kemampuan Lingxiao Heavenly King Mansion dan istana kekaisaran, maka mereka dapat dengan mudah menyapu seluruh Wilayah Selatan dan Wilayah Pusat. Memangnya siapa yang sanggup menandingi mereka?"     

Pada mulanya, tidak ada seorangpun yang percaya dengan berita tersebut. Tetapi, seiring dengan meluasnya berita tersebut, maka detil pertempuran yang menggemparkan itu akhirnya muncul ke permukaan. Semua kelompok yang mendengarnya langsung terdiam.     

Mereka harus menerima fakta tersebut. Semalam, Zhang Ruochen memimpin para pengikut lama Pusat Kekaisaran Suci untuk menduduki Royal Capital. Mereka mengalahkan Lingxiao Heavenly King Mansion yang super kuat.     

Markas Utama Sekte Setan.     

Para Biksu Keluarga Mu berubah menjadi pucat dan ketakutan sesaat setelah mendengar kabar dari salah satu cabang sekte mereka di Royal Capital.     

Sang Pemimpin Biksu tersentak. "Heavenly King Lingxiao dan Leluhur Blue Moon sama-sama wafat... memangnya siapa yang sanggup membunuh mereka?"     

"Kudengar itu adalah ulah Paviliun Penjaga Naga yang legendaris."     

Ayah Mu Lingxi – Yun Zheng – sedikit pucat. "Zhang Ruochen benar-benar sangat berani dalam bertindak. Dia sama sekali tidak memikirkan konsekuensinya. Sekarang ini, dia punya anak buah yang kuat. Di hari ketujuh bulan depan, pasti ada pertempuran sengit di Gunung Peakless."     

"Kenapa kita harus takut dengannya? Apabila Zhang Ruochen benar-benar berani datang ke Gunung Peakless, maka kita sama sekali tidak perlu melakukan apa-apa. Ras Fire pasti akan bertempur melawan mereka. Ras Fire mungkin dapat menghancurkan Pusat Kekaisaran Suci."     

…     

Di Istana Saintess, Qi Feiyu mengabarkan berita ini kepada Lin Suxian.     

Lin Suxian memicingkan matanya, sebelum akhirnya tertawa. "Tangguh sekali. Dia memang pantas menjadi Pangeran Mahkota. Kuat dan berani, haha. Sekarang, Shi Qianjue pasti akan membayar dalam jumlah besar di hari ketujuh bulan depan. Bagus. Bagus sekali."     

"Apa Zhang Ruochen benar-benar berani datang ke Gunung Peakless?" tanya Qi Feiyu.     

"Zhang Ruochen bahkan berani menghancurkan Lingxiao Heavenly King Mansion," kata Lin Suxian dengan nada dingin. "Memangnya dunia mana lagi yang tidak berani didatangi olehnya? Setelah pertempuran itu, dia sudah bisa duduk di singgasana sebagai Pangeran Mahkota!"     

"Selain itu, bila menimbang dari pencapaian dalam pertempuran barusan, maka bisa dipastikan akan ada lebih banyak pengikut lama Pusat Kekaisaran Suci yang berkumpul di hari ketujuh bulan depan.     

"Aku penasaran seperti apa ekspresi Shi Qianjue setelah mendengar berita ini. Apa dia merasa menyesal setelah memberikan Mu Lingxi kepada Qiu Yu? Zhang Ruochen tidak sama seperti Luo Xu, yang pergi ke Gunung Peakless sendirian demi misi bunuh diri. Sebab, Zhang Ruochen sedang mengendalikan jutaan pasukan. Dengan satu perintah darinya, maka dia bisa memanggil semua pasukan dari seluruh dunia. Sekarang ini, orang-orang di dalam sekte kita pasti sedang merasa tertekan!"     

…     

Para kultivator di Pusat Kota Kaisar juga merasa terkejut. Masing-masing pemimpin di keenam departemen pemerintah juga merasa terkejut.     

Salah satu Lord dari sebuah keluarga merasa geram. "Apa-apaan ini? Kenapa kami tidak mendengar kabar itu saat pertempuran terjadi? Apa di antara kita ada yang diam-diam membantu Pangeran Mahkota, dan menyembunyikan kabar ini demi menggulingkan istana?"     

"Sekarang ini, orang yang menduduki singgasana istana adalah mantan istri Pangeran Mahkota," kata seseorang dengan lancang. "Walau ada yang menuduhnya membantu Zhang Ruochen secara diam-diam, tapi itu masih masuk akal."     

"Dia hanya seorang Biksu, tapi dia punya otoritas di seluruh Daratan Kunlun. Kalau sampai Permaisuri tidak melepaskan hukum dewa untuk melindunginya, mungkin aku sudah memenggal kepalanya sejak lama."     

…     

Di Istana Saint Yuanchu, Huang Yanchen mendapatkan Signal Flare dari Lady Saint. Wanita itu juga mendengar suara-suara Lord kerajaan dan para Heavenly King di luar istana. Sambil menggigit bibirnya sendiri, dia berkata, "Dia... apa dia ingin mengguncangkan dunia? Bukankah dia paham kalau melawan istana kekaisaran artinya mati?"     

Lady Saint sanggup memahami apa yang dirasakan oleh Huang Yanchen. Sebenarnya, wanita itu juga merasa ketakutan setelah menerima kabar tersebut.     

Setelah menghancurkan Lingxiao Heavenly King Mansion, maka Zhang Ruochen pasti telah membuat istana kekaisaran merasa geram. Berdasarkan pada kemampuan dan warisan yang sudah turun-temurun selama ratusan tahun, maka tidak peduli setangguh apapun Pusat Kekaisaran Suci, tapi mereka tidak akan sanggup berhadapan dengan istana.     

Selain itu, dia sudah membunuh banyak elder dan para pemimpin kerajaan. Dengan demikian, bagaimana mungkin Permaisuri akan melepaskan mereka setelah beliau kembali menduduki singgasana?     

"Saya baru saja mendengar kabar kalau Zhang Ruochen tidak akan membangun Pusat Kekaisaran Suci di Royal Capital." Kata Lady Saint. "Sebaliknya, dia membawa para pengikut lama ke dalam Dunia Semesta. Bahkan terdengar rumor tentang Pohon Suci Utama di dalam sana. Tentu saja, kami masih belum bisa memverifikasi hal ini."     

Huang Yanchen berusaha menegakkan postur tubuhnya. Dia tidak hancur setelah mendengar kabar ini. "Peristiwa besar seperti ini baru saja terjadi, tapi Heaven and Earth Chessboard tidak memberikan peringatan apa-apa," katanya dengan serius. "Bila kita berhasil membongkar rencananya lebih dulu, mungkin kita sanggup menghentikannya lebih awal. Dia tidak perlu sampai harus berseberangan dengan kita, dan malah menjadi musuh bersama di seluruh Daratan Kunlun."     

"Seseorang telah menggunakan teknik yang luar biasa untuk menyamarkannya," kata Lady Saint. "Maka dari itu, Heaven and Earth Chessboard tidak dapat merasakan apa-apa. Orang ini punya Kekuatan Batin yang sangat tinggi, bahkan jauh melampaui kekuatan Pemimpin Kuil Immortal. Bahkan saya tidak tahu bila ada sosok setangguh itu di Daratan Kunlun."     

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Huang Yanchen. "Walau Zhang Ruochen memilih untuk bersembunyi, tapi dia masih akan muncul di hari ketujuh bulan depan. Keluarga kerajaan, para Heavenly King dari Menteri Peperangan, para petinggi Sekte Confucius... kenapa istana kekaisaran masih harus membiarkannya? Apa aku perlu memimpin langsung pasukan istana untuk membunuhnya secara langsung?"     

Lady Saint menghela nafas dalam-dalam. "Sebelum Permaisuri pergi, maka perintah pertamanya adalah untuk mendengarkan Anda. Perintah yang lainnya terserah Anda. Maka dari itu, semua keputusan berada di tangan Anda. Mungkin, Permaisuri telah menyadari beberapa hal dan sudah memprediksikan hal ini. Jadi, beliau sengaja menguji Anda."     

Lady Saint pergi dari Istana Saint Yuanchu, dan meninggalkan Huang Yanchen sendirian di istana yang kosong.     

Setelah melangkah keluar dari Istana Ziwei, Lady Saint mengenakan jubah Confucius. Wanita itu tampak seperti sosok cendekiawan yang tampan. Dia berjalan menuju Paviliun Qinghong.     

Lady Saint pernah bertemu dengan Zhang Ruochen satu tahun silam di tempat ini.     

Lingkungan di sekitarnya sangat tenang dan bersih. Banyak pohon bambu yang bertumbuh di tempat ini. Apabila dibandingkan dengan dunia luar yang bising, maka tempat ini begitu berbeda.     

Wanita itu tidak berhenti sampai dia berada di bawah pohon persik di sekitar paviliun.     

Whoosh!     

Lady Saint melangkah maju. Riak-riak air bermunculan di bawah kakinya. Setelah itu, dia melewati riak-riak airnya dan masuk ke dalam dunia yang sangat aneh.     

Sekarang ini, terdapat pohon persik di hadapannya.     

Namun, pohon ini sangat besar. Batangnya memanjang hingga bermil-mil dan menembus awan. Bahkan, wanita itu tidak sanggup menakar ketinggiannya. Mungkin pohon itu sudah menembus semesta lain.     

"Kakek, dunia luar sudah kacau sekali. Permaisuri tidak lagi berada di sana. Kenapa Anda tidak keluar dari tempat ini dan melakukan sesuatu?" Lady Saint mengatupkan kedua tangannya dan membungkuk dalam-dalam ke arah pohon di hadapannya.     

Terdengar suara tua, yang menggema di udara. "Itu hanyalah ulah sekelompok junior. Aku telah hidup selama ribuan tahun. Kalau aku terlibat dengan urusan mereka, bukankah aku hanya akan dijadikan sebagai lelucon? Selain itu, tugas utamaku adalah untuk menjaga Akar Dunia Spiritual yang baru di Daratan Kunlun, yakni Pohon Persik. Kini, semuanya terserah kepadamu. 800 tahun telah berlalu. Ya, 800 tahun telah berlalu. Sekarang adalah masa-masa kelahiran para figur tangguh dari generasi muda seperti kalian, agar suatu saat mereka sanggup menopang langit."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.