Kaisar Dewa

Kaisar Wen



Kaisar Wen

1Elder berjubah Confucius keluar dari balik pondok kayu. Dia sama sekali tidak memancarkan aura apapun. Bahkan, dia terlihat seperti pria biasa yang sederhana.     0

Dia adalah kakeknya Lady Saint, Nalan Mo.     

Semua orang di Daratan Kunlun mengenal namanya, karena dia merupakan salah satu di antara sembilan Kaisar di masa 800 tahun silam, sang Kaisar Wen.     

Di masa 800 tahun silam, Kaisar Wen sudah berumur lebih dari 3.000 tahun. Mungkin dia adalah orang yang paling tua di Daratan Kunlun.     

Kaisar Wen masih terlihat seperti sosok elder berusia 70 tahunan. Dia sangat lembut dan ramah. Dia menatap Lady Saint – yang berdiri di dekatnya – sambil berkata, "Seni Bela Diri telah berkembang pesat selama 800 tahun terakhir, dan 10 orang sudah mencapai Alam Supreme Saint, dengan Permaisuri yang menduduki peringkat tertinggi. Mereka sudah menjadi sosok yang sangat kuat dan sanggup menggantikan sembilan kaisar di masa lalu. Jadi, kalau aku ikut campur ke dalam urusan junior-junior itu, bukankah aku akan ditertawakan oleh dunia?"     

Lady Saint tersenyum dan berkata, "10 orang yang Anda maksud masih belum berusia 1.000 tahun, dan mungkin cuma kakek yang pantas menganggap mereka sebagai junior."     

Kaisar Wen tersenyum ramah, seperti kakek-kakek biasa kebanyakan. "Kenapa kau datang kemari, cucuku?"     

Lady Saint berkata, "Pangeran Mahkota dari Pusat Kekaisaran Suci baru saja muncul dan menaklukkan Lingxiao Heavenly King Mansion, dia juga membunuh Heavenly King Lingxiao dan Leluhur Blue Moon."     

Kaisar Wen tersenyum. "Tidak ada yang mengejutkan dari berita tersebut. Dia hanyalah Pangeran Mahkota, bukan Kaisar Ming itu sendiri. Apa kau ingin memintaku untuk menangani seorang bocah? Aku tidak akan pernah sudi melakukannya."     

Lady Saint memutar bola matanya dan berkata, "Aku tidak meminta kakek untuk menyerangnya. Tapi ada peristiwa aneh yang baru saja terjadi. Ketika mereka bertempur melawan Lingxiao Heavenly King Mansion, ada sosok mengerikan yang sanggup menyegel ruang dan mengelabui Heaven and Earth Chessboard. Paman bilang kalau Kekuatan Batin orang itu jauh lebih tangguh daripada pemimpin Kuil Immortal."     

"Apa kau sedang mencurigaiku?" Kaisar Wen bisa menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Lady Saint.     

Lady Saint memicingkan matanya dan berkata, "Memangnya siapa lagi yang punya Kekuatan Batin lebih tinggi daripada Pemimpin Kuil Immortal?"     

Kaisar Wen berkata, "Ada banyak sosok tangguh yang kau belum kau ketahui. Bahkan masih ada beberapa hal yang juga tidak kuketahui mengenai Daratan Kunlun, apalagi dirimu. Satu-satunya hal yang bisa kukatakan kepadamu, bahwa aku tidak ada hubungannya dengan mereka."     

"Bagaimana mungkin..."     

Lady Saint mengernyitkan dahi dan mulai menimbang-nimbang.     

Sementara itu, cabang Pohon Persik legendaris mulai bergetar, sedangkan jejak-jejak kehendak biksu mulai mengubah tempat itu menjadi semakin indah.     

Lady Saint membungkuk ke arah Pohon Persik dan berkata, "Kakek Persik Legendaris."     

Terdengar suara serak dari pohon persik legendaris. "Itu adalah ulah Begonia Tujuh Warna. Aku bisa merasakan kekuatannya."     

"Begonia Tujuh Warna?"     

Lady Saint merasa semakin kebingungan.     

Yang jelas, Kaisar Wen tahu lebih banyak hall dibandingkan Lady Saint. Oleh karena itu, dia bertanya, "Kudengar selama ini Nenek Begonia tinggal di Paviliun Pedang. Kenapa dia keluar dari sana?"     

Pohon Persik Legendaris berkata, "Dia pernah berhutang sesuatu pada keluarga Zhang. Itu terjadi sejak ratusan ribu tahun silam. Sejak saat itulah, akhirnya dia menjadi pelindung Keluarga Zhang, dan dikenal sebagai Leluhur Spiritual Begonia. Aku lahir di era yang sama dengannya, tapi aku adalah pelindung Keluarga Chi."     

"Selama ini, saya selalu mengira bahwa Leluhur Spiritual Pusat Kekaisaran Suci hanyalah sebatas mitos belaka. Tapi rupanya mereka benar-benar ada."     

Lady Saint merasa bahwa ada pintu pengetahuan baru yang terbuka untuknya. Selama ini, dia selalu merasa tahu tentang segala rahasia di dunia, tapi sekarang, akhirnya dia menyadari bahwa hanya ada sedikit hal yang diketahuinya.     

Umm?     

Kaisar Wen sepertinya baru saja merasakan sesuatu. Dia mendongak ke langit.     

Whoosh!     

Cahaya tujuh warna menyebar di angkasa, diikuti aroma harum yang samar.     

Wanita tua berambut perak melangkah keluar dari balik cahaya merah. Dia terlihat sangat tua dan bungkuk, dengan kulit yang penuh keriput. Tidak diragukan lagi, sosok semacam ini seharusnya sudah sangat dekat dengan makam.     

Kaisar Wen tersenyum. "Tidak diragukan lagi kemampuan Leluhur Spiritual Begonia. Ternyata Anda sanggup menghancurkan Kekuatan Batin di langit dan bumi, hingga menerobos ke tempat ini dengan begitu mudah."     

Lady Saint merasa tersentak, karena dia baru saja melihat sosok yang sama tuanya seperti Pohon Persik Legendaris. Sosok semacam itu tidak ada bedanya dengan fosil yang masih hidup.     

Nenek Begonia berjalan mendekati Kaisar Wen dan berkata, "Gadis dari Keluarga Chi itu sudah meninggalkan Star Soul God Constellation dan menjadi Dewa. Persik, Nalan Mo, apa kita akan bergabung dengannya dan mulai belajar tentang prinsip-prinsip Dewa?"     

Kaisar Wen menatap langit dan menyaksikan 33 bintang yang bersinar terang.     

Semua pertapa dengan Kekuatan Batin tinggi dapat melihat bahwa 33 bintang itu saling terhubung satu sama lain, hingga membentuk figur Permaisuri Chi Yao.     

Itu adalah Star Soul God Constellation milik Permaisuri Chi Yao.     

Semua kultivator yang telah menjadi Dewa akan meninggalkan satu Star Soul God Constellation semacam itu di alam semesta.     

Cahaya dewa memancar dari konstelasi bintang dan menyinari Daratan Kunlun, hingga membuat Energi Chi di Daratan Kunlun menjadi semakin tebal. Konstelasi bintang Chi Yao juga melindungi Daratan Kunlun.     

Cahaya yang memancar dari Star Soul God Constellation dapat menyebar ke semesta luas, sehingga dunia-dunia lain di luar sana tahu bila seorang Dewa baru saja dilahirkan.     

Kaisar Wen berkata, "Danqing, kau harus pergi dari sini sekarang juga. Jangan katakan pada siapapun tentang apa yang terjadi di tempat ini."     

Lady Saint mengangguk dan melangkah keluar dari sana.     

"Biar aku mengajak dua orang lainnya."     

Nenek Begonia merentangkan tangannya, sementara riak-riak energi muncul di jarinya. Setelah itu, dia menuding udara.     

Sang pemimpin Kuil Earth God, 'Living Bodhisattva', adalah sosok pertapa tua yang berselimutkan cahaya Buddha emas. Dia sedang duduk di tempat suci, tapi tiba-tiba terbangun setelah ada kekuatan besar yang mendekatinya.     

"Siapa itu?"     

Living Bodhisattva membuka matanya, dan melihat sebuah tangan mendekatinya.     

Sambil membaca mantra, bayangan Buddha suci keluar dari tubuhnya. Bayangannya terus membesar, hingga mencapai ketinggian 300 kaki, lalu 3.000 kaki, dan 30.000 kaki...     

Pada akhirnya, bayangan Buddha emas itu mencapai ketinggian seratus ribu kaki.     

Namun, bayangan Buddha emas itu masih dapat dihancurkan oleh tangan tersebut.     

Living Bodhisattva mendesah dan berhenti menggumamkan mantra. Lantas, dia berujar, "Amitabha."     

Detik berikutnya, Living Bodhisattva tiba-tiba ditarik masuk ke wilayah Kaisar Wen oleh Nenek Begonia. Dia sedang duduk di atas teratai, bagaikan sosok Buddha asli di dunia sekuler.     

Kemudian, Nenek Begonia kembali menarik orang lain ke dalam dunia tersebut.     

Dia sedang mengenakan armor hitam dan membawa pedang besar, hingga membuatnya mirip seperti Dewa Perang. Kemarahan yang keluar dari tubuhnya berubah bentuk menjadi awan-awan merah.     

Dia adalah pemimpin Menteri Peperangan – Jendral Chaos – sekaligus penguasa Gunung Chaotic Millionverse.     

Baik Living Bodhisattva maupun Jendral Chaos sama-sama merupakan para figur tangguh. Walaupun mereka terkejut setelah bertemu dengan Nenek Begonia, Pohon Persik Legendaris, dan Kaisar Wen, tapi mereka masih bersikap tenang.     

Living Boddhisattva berselimutkan cahaya Buddha, sedangkan Jendral Chaos berselimutkan cahaya saintly. Mereka berdua menyapa, "Kaisar Wen."     

Di antara tiga orang yang berkumpul di sana, mereka berdua hanya mengenal Kaisar Wen.     

Kaisar Wen menyisir kumisnya dan berkata, "Kau mengundang kedua Supreme Saint dari istana kekaisaran. Apa kau ingin menahan mereka, Nenek Begonia?"     

Nenek Begonia masih terlihat tenang dan berkata, "Para Supreme Saint harus mengejar apa yang pantas dikejar oleh Supreme Saint. Tidak ada gunanya terlibat ke dalam pertempuran di antara para junior. Apalagi, setelah pertempuran itu berakhir, akan ada Supreme Saint baru yang lahir dari sana."     

"Apa yang kau katakan memang masuk akal. Kalau begitu, mari kita mulai mendiskusikannya!"     

Itu adalah kesempatan sekali seumur hidup ketika mereka dapat berbincang dengan Kaisar Wen, sehingga Living Bodhisattva dan Jendral Chaos segera berjalan mendekatinya.     

Nenek Begonia melirik mereka dan berkata, "Kalian masih belum cukup tangguh untuk berdiskusi kepada kami. Kalian berdiri saja di pinggir dan mengamati kami. Kalian akan mendapatkan banyak manfaat dari diskusi kami."     

Living Bodhisattva dan Jendral Chaos saling menukar pandangan. Anehnya, mereka sama sekali tidak merasa kesal, dan langsung bergerak ke sisi samping.     

…     

Benua Tiantai.     

Qin Yutong memberikan sebuah daftar khusus kepada Zhang Ruochen – yang berisi tentang jumlah harta rampasan perang – setelah mereka berhasil menaklukkan Lingxiao Heavenly King Mansion.     

Setelah memeriksa daftarnya, Zhang Ruochen berkata, "Berikan senjata saint level tinggi kepada Paviliun Penjaga Naga. Sisanya, bagikan harta karun itu kepada para pasukan sebagai hadiah militer."     

Hampir semua senjata milik Paviliun Penjaga Naga telah dihancurkan oleh Blue Sky Pagoda. Secara natural, Zhang Ruochen harus memberi mereka senjata saint terbaik.     

Qin Yutong melangkah keluar. Setelah itu, Han Qiu muncul dan melingkarkan tangannya di kedua bahu Zhang Ruochen. Wanita itu tersenyum dan berkata, "Sumber daya memang cara terbaik untuk memenangkan hati orang lain, tidak peduli sekuat apapun mereka. Apa kau benar-benar akan memberikan tugas penting semacam itu kepada wanita tersebut, dan bukan kepadaku? Aku bisa melakukannya dengan lebih baik."     

"Bukankah kau harus pergi ke Wilayah Api dan melepaskan Ghost King Shenchu?"     

Zhang Ruochen menoleh ke arah kamp militer, lantas tersenyum dan berkata, "Orang yang kutunggu sudah tiba!"     

Yan Kaixuan cepat-cepat melangkah masuk. Dia berkata sambil memasang ekspresi panik, "Yang Mulia, ada seorang biksu yang menunggu Anda di luar. Dia mengaku sebagai Elder Sekte Death Zen. Kurasa dia adalah orang jahat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.