Kaisar Dewa

Kalah Tapi Belum Takluk



Kalah Tapi Belum Takluk

3Bahkan Biksu yang paling lemah di ngarai itu telah berada di level Heaven Pass. Akan tetapi, lebih dari 30 orang mati dalam sekejap, dan membuat mereka yang masih hidup merasa ketakutan.      3

Ternyata, nyawa Biksu tidak ada artinya apa-apa di tempat ini.     

Energi destruktif dari inskripsi Supreme Saint itu telah menghilang.     

Para Biksu sejati dan Biksu mutlak sama-sama melangkah mundur, dengan jantung mereka berdegup kencang.     

Selama itu, Fang Yi masih bersikap tenang. Dia menatap Putri Luosha dan berkata, "Tidak ada biksu wanita lain di Tujuh Dunia Shatuo yang kuat sepertimu, kecuali Selir Demonic Spiritual Flame."     

"Cerdas," kata Putri Luosha.     

Fang Yi berkata, "Walau kau adalah Selir Demonic Spiritual Flame, tapi tidak akan semudah itu menaklukkanku. Kalau kita benar-benar bertempur di tempat ini, maka kita semua akan terbunuh."     

"Benarkah? Walau kau mengaktifkan inskripsi Supreme Saint-nya, tapi kami punya dua kultivator ruang, dan setidaknya kami punya peluang sebesar 30 persen untuk bertahan hidup. Sebaliknya, kalian yang akan mati."     

Putri Luosha menatap Fang Yi, sambil bicara dengan tenang.     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell tidak menyangka kalau semua ini akan berbanding terbalik dengan begitu cepat. Seharusnya mereka adalah para pemburu, tapi kini mereka malah menjadi hewan buruan.     

Mereka mulai menatap Fang Yi, sambil menunggu keputusan sang Ahli Waris.     

Yang pasti, Fang Yi tidak akan menyerah begitu saja. Dia menekuk tangannya dan membentuk cakar, lantas pisau putih sepanjang satu inci muncul dari baliknya. Pisaunya kecil dan indah, dengan sepuluh ribu inskripsi di dalamnya.     

Putri Luosha merasa kalau Fang Yi akan bertempur sampai mati, sehingga dia menggerakkan jarinya ke arah inskripsi Supreme Saint di dinding sebelah kanan.     

Sebelum inskripsi Supreme Saint-nya aktif, ngarainya sudah lebih dulu terguncang.     

Fang Yi mengernyitkan dahi dan menarik kembali Chi Suci dari tangannya, lantas berkata, "Baiklah, lagipula berkompromi dengan dua kultivator ruang bukanlah tindakan yang memalukan. Apa boleh aku tahu nama kultivator ruang lainnya?"     

Zhang Ruochen menyebutkan namanya, "Zhang Ruochen."     

"Aku mengerti. Ternyata kau adalah Priest Daratan Guanghan. Pantas saja kalau begitu."     

Fang Yi menatap Zhang Ruochen dan memasang ekspresi aneh. Lantas, dia membalikkan tubuh dan berjalan masuk ke dalam ngarai, bersama para Biksu dari Daratan Blade Hell lainnya.     

Su Qingling dan Bu Ji pun semakin menghormati Zhang Ruochen dan Putri Luosha, karena mereka berdua berhasil memaksa Fang Yi menyerah. Mungkin hanya mereka berdua dari Tujuh Dunia Shatuo yang mampu melakukannya.     

Bu Ji adalah pria yang blak-blakan. Dia berkata, "Maaf, kakak Zhang. Aku tak tahu kalau kalian punya rencana yang bagus, tapi aku sempat membuatmu kesal. Maafkan aku."     

Su Qingling juga merasa menyesal, tapi dia tidak mengungkapkannya.     

Akan tetapi, mereka semakin percaya kepada Zhang Ruochen, melebihi kepercayaan yang sebelumnya. Mereka hanyalah teman di masa lalu, tapi kini, hubungan mereka menjadi semakin solid.     

Su Qingling berkata, "Para Supreme Saint tidak akan bisa ditaklukkan dengan mudah oleh orang lain. Fang Yi memiliki hati Supreme Saint, sehingga dia tidak akan menyerah begitu saja. Mungkin dia sedang memikirkan cara untuk menyerang balik."     

"Semua masih tergantung, entah mereka sanggup melawan balik atau tidak." Kata Putri Luosha dengan berdiri bangga.     

Para pertapa dari Daratan Blade Hell merasa malu.     

"Tak kusangka Priest Daratan Guanghan akan bekerja sama dengan Putri Luosha untuk bertarung melawan Daratan Blade Hell. Dia pasti akan dihukum atas tindakan itu."     

"Sial. Dia memaksa para Biksu dari Daratan Blade Hell agar membukakan jalan untuk mereka. Zhang Ruochen harus dibunuh."     

"Tenang saja. Ahli Waris kita sangat kuat. Bagaimana mungkin dia dikalahkan oleh orang lain. Pemenangnya masih akan menjadi misteri."     

…     

Sedangkan bagi para pertapa Daratan Kunlun, mereka sedang merasa bahagia.     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell dan Daratan Purple Mansion telah membunuh banyak Biksu Daratan Kunlun, sehingga mereka merasa bahagia setelah melihat Ahli Waris Daratan Blade Hell menderita.     

"Zhang Ruochen sangat menakjubkan. Dia berhasil menekan Ahli Waris Daratan Blade Hell dan menuruti perintahnya bersama Putri Luosha. Ini luar biasa."     

"Sayangnya, Putri Luosha adalah sosok yang sangat kejam. Mungkin Zhang Ruochen tidak akan sanggup mengalahkannya. Aku penasaran, siapa yang akan menjadi pemenang akhirnya."     

…     

Fang Yi berjalan maju, sambil menggenggam Kompas Tianji.     

Semakin dalam mereka menyusuri ngarai tersebut, maka semakin tebal pula inskripsi-inskripsi Supreme Saint-nya. Bahkan Kompas Tianji sudah tidak bisa mendeteksi semua bahaya yang ada di sekitarnya, sehingga dia harus mengandalkan anak buahnya.     

Dalam kata lain, mereka harus mempertaruhkan nyawanya masing-masing.     

Di bawah tekanan Putri Luosha, satu persatu Biksu dikirim untuk menguji bahaya tersebut.     

Setiap Biksu yang dikirim hanya sanggup berjalan sekitar 100 kaki. Setelah itu, mereka akan mengaktifkan inskripsinya, dan mereka semua terbunuh.     

Setelah kematian 13 Biksu, wajah para Biksu dari Daratan Blade Hell berubah menjadi pucat, bahkan Fang Yi juga terlihat sangat kesal.     

Mereka seperti binatang yang dikendalikan oleh Putri Luosha, dan mereka tidak sanggup melakukan apa-apa.     

Fang Yi menghirup nafas dalam-dalam, dan berusaha berdiri tegak. Dia berkata, "Semakin tebal inskripsinya, maka kita semakin dekat dengan pusat gunung saint ini."     

Setelah itu, dia kembali mengirim dua Biksu Heaven Pass untuk mencari jalan. Setelah satu satu dari mereka mati, maka satu yang lain berjalan menuju gumpalan kabut putih, lantas berteriak girang. "Ruang yang sangat luas! Ada banyak Ning True Saint Dew."     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell merasa girang.     

Sorot mata Fang Yi berubah menjadi dingin, sambil melesat ke arah kabut putih secepat mungkin, diikuti oleh para Biksu dari Daratan Blade Hell lainnya.     

Zhang Ruochen dan Putri Luosha saling menukar pandangan, lalu melepaskan Pergerakan Ruang dan mengejar mereka.     

Di balik kabut putih terdapat ruang yang sangat luas, dengan banyak titik-titik cahaya yang melayang di sekitarnya, hingga mirip seperti bintang-bintang di semesta.     

Titik-titik cahaya itu bukan bintang, melainkan Ning True Saint Dew.     

Ada 'bulan' di atas kepala mereka, yang mengeluarkan energi saintly kental. Ning True Saint Dew-nya berasal dari 'bulan' tersebut.     

Setelah masuk ke dalam ruang itu, Zhang Ruochen dan Putri Luosha sama-sama terjatuh, dan mereka melihat riak-riak air.     

"Pluto Winter Water."     

Zhang Ruochen merasa kebingungan.     

Pluto Winter Water disebut sebagai 'Intensely Cold Water' dan sanggup membunuh Biksu yang masuk ke dalamnya. Seekor Luan dan Phoenix muncul di bawah kakinya dan membuatnya melayang-layang.     

Putri Luosha juga sama cepatnya seperti Zhang Ruochen. Lingkaran-lingkaran saintly muncul dari Ten Thousand Saint Blouse, hingga membuat tubuhnya lebih ringan daripada bulu.     

"Kalian berdua akan mati hari ini."     

Fang Yi berdiri di depan Zhang Ruochen dan Putri Luosha, sedangkan tanda bintang di dahinya menjadi semakin bercahaya, membuatnya mirip seperti Dewa yang berdiri di semesta.     

Whoosh!     

Pisau sepanjang satu inci keluar dari tangan Fang Yi dan terbang ke arah Zhang Ruochen dengan 100 kali lipat kecepatan suara.     

Fang Yi tahu kalau Zhang Ruochen adalah Priest dari Daratan Guanghan, dan membawa pedang dewa. Maka dari itu, dia menganggapnya sebagai sebuah ancaman besar. Sehingga, dia berencana untuk membunuhnya di tempat ini.     

Bang!     

Sementara itu, Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan menangkis serangan tersebut.     

Ketika pedang dan pisau itu berbenturan, Zhang Ruochen merasa seperti baru saja berbenturan dengan gunung besi, hingga membuatnya terpental ke belakang.     

Pisaunya berputar dan terbang menuju dahi Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen kembali menggunakan pedangnya demi menangkis pisau tersebut.     

Energi saintly menyebar dan menghempaskan seluruh Ning True Saint Dew yang melayang-layang di udara.     

Bang Bang!     

Pisaunya menyerang 12 kali berturut-turut, dan masing-masing serangannya sangat fatal. Akan tetapi, Zhang Ruochen masih sanggup menangis semuanya.     

Tidak ada inskripsi Supreme Saint di ruang ini, sehingga Putri Luosha harus memobilisasi Nanling Dragon Fire dan melepaskan naga api raksasa untuk bertarung melawan Fang Yi.     

Howl!     

Naga apinya terbang dan membuat Fang Yi merasa tertekan. Ketika itu, dia tidak bisa lagi fokus bertarung melawan Zhang Ruochen. Sehingga, dia harus menangani Putri Luosha terlebih dahulu.     

Tubuh Zhang Ruochen masih belum stabil, sampai Fang Yi menarik kembali pisaunya. Energi yang terlepas dari pisaunya telah mengacaukan Chi Darah-nya.     

Zhang Ruochen memeriksa tangan kanannya dan menemukan luka pisau di sana.     

"Benar-benar Ahli Waris dari dunia besar. Fang Yi adalah pertapa yang sangat kuat."     

Walaupun Fang Yi berhasil melukainya dengan serangan dadakan dan membuatnya kewalahan dalam menanggapi serangan tersebut, namun setidaknya pria itu sama kuatnya seperti Zhang Ruochen, karena berhasil melukainya.     

Mu Lingxi, Su Qingling, dan yang lainnya baru saja masuk ke ruangan itu dan bertemu dengan Zhang Ruochen.     

Mereka melihat Fang Yi dan Putri Luosha sedang bertempur satu sama lain.     

Pertempuran semacam itu sangat bermanfaat bagi mereka.     

Sebab, beberapa kekuatan saintly hanya dapat dilepaskan oleh para pertapa tangguh semacam Putri Luosha dan Fang Yi. Maka dari itu, mereka pasti akan bertempur menggunakan kekuatan santly. Kalau mereka dapat memahaminya, maka mereka bisa menembus alam yang lebih tinggi di kemudian hari.     

Tapi ini bukan pertempuran biasa. Karena ini adalah pertempuran hidup dan mati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.