Kaisar Dewa

Keluar Gunung Saint Kuno



Keluar Gunung Saint Kuno

0Putri Luosha menatap mata Zhang Ruochen. Sebenarnya, dia merasa agak canggung. Untungnya, dia sedang mengenakan topeng. Kalau tidak, mungkin dia tidak akan bisa menyembunyikan ekspresinya.     2

Kali ini, wanita itu telah salah memperhitungkan sesuatu dan hampir membuat dirinya malu.     

Rasa penasaran terpancar dari mata Zhang Ruochen. "Kau sudah menjadi Saint King Kekuatan Batin?"     

"Memangnya kenapa?"     

Putri Luosha membusungkan dadanya. Dia kembali berdiri tegak dan bersikap dingin.     

"Daratan Zuling adalah Medan Pertempuran Merit Biksu," kata Zhang Ruochen. "Baik Saint King Kekuatan Batin maupun Saint King Seni Bela Diri dilarang berada di sini."     

Putri Luosha merasa kebingungan. Mereka baru saja menggabungkan Kekuatan Batin. Bahkan dia masih belum pulih, tapi Zhang Ruochen malah bersikap biasa-biasa saja. Terlebih lagi, pria itu juga mulai meragukan identitasnya.     

Apa pria ini benar-benar tak punya perasaan?     

"Setelah tiba di tempat ini, Kekuatan Batin-ku menembus level 55. Tak masalah kan?" Putri Luosha bicara dengan nada frustasi.     

Di kejauhan, burung berkepala sembilan sedang berjalan mondar-mandir. Dia juga merasa kebingungan. Hari ini, putrinya sedang bersikap agak aneh. Perubahan emosinya begitu besar. Dia tidak tampil tenang seperti biasanya.     

Secara natural, Zhang Ruochen juga merasakan sensasi tertentu setelah mereka menggabungkan Kekuatan Batin sebelumnya.     

Akan tetapi, dia tahu kalau Putri Luosha benar-benar suka dengannya. Ia merasa kalau wanita itu punya motif lain.     

Baik kecantikan, kultivasi yang tinggi, maupun pikirannya yang misterius sama-sama menunjukkan bahwa wanita ini bukan tipe wanita sederhana. Dia tidak akan jatuh cinta pada seorang pria dengan begitu mudah.     

Bagaimana kalau dia merencanakan sesuatu?     

Zhang Ruochen cepat-cepat mengaktifkan Kekuatan Batin dan memeriksa bagian tubuh dalamnya. Di sana, dia menemukan sesuatu yang ganjil. Terdapat segaris Chi asing di dalam bayangan biksu Kekuatan Batin-nya.     

Segaris Chi itu hampir menyatu dengan bayangan biksunya. Kalau dia tidak memeriksanya dengan seksama, mungkin dia tidak akan pernah menemukannya.     

"Segaris Chi yang aneh. Sejak kapan dia masuk ke dalam bayangan biksuku? Apa energi ini berasal dari penggabungan tadi?"     

Chi itu sangat berbahaya. Dia terus bergerak dan mengubah posisinya, seperti seekor ular. Chi itu juga mengandung energi aneh, dan ingin menyatu dengan jiwa sucinya.     

Ketika itu, Zhang Ruochen menjadi semakin yakin kalau Putri Luosha telah meninggalkan segaris Chi di dalam tubuhnya. Mungkin itulah alasannya, kenapa dia ingin menggabungkan Kekuatan Batin bersamanya.     

Cerdik sekali.     

Zhang Ruochen memobilisasi Divine Fire Jingmie ke dalam bayangan biksunya. Dia ingin memurnikan Chi asing yang ada di sana.     

Untungnya Zhang Ruochen bukan tipe pria narsis. Kalau dia benar-benar menganggap bahwa Putri Luosha telah jatuh cinta kepadanya, mungkin dia telah berubah menjadi boneka, tepat setelah Chi asing itu berhasil mengendalikan tubuhnya.     

Meski begitu, Zhang Ruochen tidak segera membongkar identitasnya. Dia masih ingin mengamatinya lebih lanjut. Apalagi, dengan membiarkan Putri Luosha merasa masih mengendalikan situasi bukanlah ide yang buruk.      

Bu Ji adalah seorang pria yang sederhana. Dia tidak menyadari atmosfir aneh yang sedang terjadi. Mata apinya sedang menatap batu hitam dan putih di dinding. "Apa Ning True Saint Dew benar-benar keluar dari batu ini? Kalau begitu, bukankah artinya batu ini merupakan sumber Ning True Saint Dew?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Batu ini sanggup memproduksi Ning True Saint Dew karena diukir dengan inskripsi level tinggi. Batu ini dapat mengubah kekuatan misterius di gunung saint menjadi Ning True Saint Dew.     

"Dalam kata lain, sumber Ning True Saint Dew berasal dari gunung ini, bukan dari batunya."     

Seketika itu juga, Bu Ji merasa kecewa. Lantas, dia bertanya, "Kekuatan misterius macam apa?"     

"Aku tidak tahu." Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Mungkin kekuatan itu berasal dari Sarang Phoenix."     

Selama Zhang Ruochen dan Putri Luosha terperangkap, selama itu Bunga Suci Karnivora menembus level Biksu mutlak. Sekarang ini, auranya tidak lebih lemah dibandingkan burung berkepala sembilan.     

Buah pada bagian atasnya juga telah diselimuti oleh garis-garis emas. Sebentar lagi, buahnya akan matang.     

Tiga hari yang lalu, Bunga Suci Karnivora telah mengumpulkan lebih dari 16.000 tetes Ning True Saint Dew di ruangan hitam. Sekarang ini, daun hijaunya sedang terbuka lebar. Alhasil, Ning True Saint Dew-nya mulai berguguran seperti hujan. Zhang Ruochen sedang berusaha mengumpulkan semuanya.     

Dengan demikian, Zhang Ruochen mempunyai lebih dari 30.000 tetes Ning True Saint Dew.     

Mu Lingxi, Su Qingling, Bu Ji, dan Qing Mo juga mendapatkan lebih dari 10.000 tetes Ning True Saint Dew. Ini adalah panen besar untuk mereka.     

Dengan rekomendasi Zhang Ruochen, Mu Lingxi dan Qing Mo sama-sama masuk ke dalam Kristal Ruang dan Waktu untuk berkultivasi. Di sana, waktu berjalan 4 kali lebih cepat dibandingkan dunia luar. Berbekal Ning True Saint Dew yang melimpah, seharusnya mereka dapat meningkat pesat jika berkultivasi di dalam sana.     

Tentu saja, karena pertempuran di kemudian hari akan semakin berbahaya, maka mereka harus tetap berkultivasi. Sebab, Zhang Ruochen mengkhawatirkan keselamatan mereka. Maka dari itu, dia mempersilahkan mereka untuk berkultivasi terlebih dahulu.     

Setelah ruang hitam dan putihnya hancur, maka ngarainya menjadi tak berbentuk. Ngarainya langsung terhubung dengan gunung kuno.     

Dari ngarai tersebut, dia bisa melihat puncak gunung lainnya.     

Zhang Ruochen menatap kejauhan. "Setelah melewati ngarai ini, seharusnya kita berada di tengah gunung saint ke 33."     

"Jadi, apa kita sudah dekat dengan Dinding Catatan Merit?" Bu Ji terlihat senang.     

"Ya."     

"Kalau begitu, tunggu apa lagi? Ayo berangkat. Ketiga dinding catatan merit sudah dihancurkan. Kalau kita bisa mendapatkan satu yang terakhir, maka kita dapat mengendalikan seluruh Medan Pertempuran Biksu."     

Zhang Ruochen, Bu Ji, dan Su Qingling langsung bergerak menuju ke ujung ngarai tersebut.     

Putri Luosha menatap batu hitam dan putih yang tergeletak di tanah, dengan ekspresi menimbang-nimbang. Dia ingin mengambilnya dan memahami inskripsi-inskripsi ruang.     

Chi Suci-nya berputar cepat, lantas berkumpul di kedua mata demonicnya. Setelah itu, dua pilar cahaya terlepas dari matanya. Keduanya menghantam sisi gunung dan menimbulkan suara boom.     

Setelah mendengar suara ledakan itu, Zhang Ruochen menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Dia sedang memasang ekspresi serius. "Apa yang dia lakukan? Gunung ini sangat berbahaya, tapi dia masih berani membuat keributan? Apa semua itu memang layak ditukar dengan batu suci?"     

Inskripsi-inskripsi ruang pada batu itu memang sangat abstrak dan bernilai tinggi, baik untuk pengetahuan ataupun riset. Akan tetapi, tempat ini sangat berbahaya. Kalau dia menimbulkan keributan seperti itu, maka dia akan mengundang bahaya.     

Tentu saja, Zhang Ruochen bisa melihat semua ini dari sudut pandang wanita tersebut. Putri Luosha tidak punya Kitab Misteri Ruang dan Waktu. Selain itu, dia juga tidak bisa berkultivasi di Paviliun Dewa Ruang. Sehingga, kalau dia ingin mempelajari Ilmu Ruang, maka dia harus mencari dan mengumpulkannya sendiri.     

Sejak pertama kali melihat batunya, wanita itu sudah tertarik dan ingin mengambilnya.     

Ketika itu, dinding di kedua sisinya terus berguguran. Itu membuat batunya mengendur. Akan tetapi, energi dingin tiba-tiba menyeruak dari balik batunya.     

"Oh, tidak."     

Ekspresi Zhang Ruochen langsung berubah. Dia menggunakan Ruang Pergerakan dan kembali muncul di sisi kanan Putri Luosha, "Cepat pergi dari sini," perintahnya.     

Namun, Putri Luosha tidak mengindahkan perintahnya. Dia masih terus menyerang kedua dinding batunya. Pada akhirnya, batunya terlepas dari dinding dan terpisah dengan gunung tersebut.     

Wanita itu memicingkan matanya. Ketika dia hendak mengambil batu hitam dan putihnya---     

Rumble.     

Tiba-tiba, segumpal Pluto Winter Water menyembul dari balik batunya. Bagaikan banjir bandangan hitam, airnya melesat ke arah mereka berdua.     

Pluto Winter Water adalah air yang sangat dingin. Bahkan Saint King biasa tidak akan berani menyentuhnya.     

Suara auman yang menusuk telinga keluar dari dalam air. Lantas, beberapa Pluto Ice Jade Scorpion melesat keluar dan menyerang mereka berdua.     

Kalau hanya menghitung kalajengking yang sudah berumur dewasa, jumlahnya ada lebih dari 20 ekor.     

Ketika dihadapkan dengan situasi semacam ini, bahkan Putri Luosha merasa takut. Sorot matanya tampak gelisah.     

Meski begitu, Zhang Ruochen sudah bersiap-siap sejak tadi. Jadi, dia menudingkan jarinya dan bergumam, "Ruang Runtuh."     

Puluhan retakan ruang muncul di depan mereka. Melalui retakan-retakan tersebut, akhirnya ruangannya mulai runtuh. Lantas, ruangnya berubah menjadi lubang hitam besar, yang menelan batu hitam dan putih, serta Pluto Winter Water.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen menyemburkan bola api Divine Fire Jingmie. Seketika itu juga, ngarainya langsung berubah menjadi hangat. Air yang sempat menyembur sontak menguap. Para kalajengkingnya dipaksa untuk mundur.     

Setelah ruang di sekitarnya kembali normal dan stabil, para kalajengking yang masih hidup kembali bersembunyi di dalam dinding. Setelah itu, mereka menghilang dari sana.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen menghembuskan nafas lega. Dia membalikkan tubuh dan berjalan ke sudut ngarai.     

Putri Luosha mengejarnya. Sambil memasang ekspresi kesal, dia berkata, "Aku ingin mengambil batu hitam dan putihnya, agar aku dapat mempelajari inskripsi-inskripsi ruang. Kenapa kau malah menghancurkannya?"     

"Apa kau tidak lihat kalau gunung ini menyimpan banyak Pluto Winter Water?" tanya Zhang Ruochen. "Jika kau mengambil batunya, maka airnya akan tumpah. Airnya akan membuat para kalajengking itu bertumbuh dewasa. Apa kau pikir masih akan sempat mengambil batunya setelah para kalajengkingnya keluar dari sana?"     

Putri Luosha masih merasa belum puas. Karena masih belum bisa menerimanya, maka dia ingin berdebat, "Tingkat kultivasiku sangat tinggi. Aku pasti sanggup mengambilnya. Memangnya siapa yang butuh bantuanmu?"     

Zhang Ruochen tidak ingin berdebat dengannya. Dia merasa kalau wanita itu terlalu naif. Wanita itu hanya ingin memperlihatkan sisi kuatnya, tapi tidak pernah mengakui kelemahannya.     

Setelah melihat Zhang Ruochen mengacuhkannya, Putri Luosha akhirnya mengambil inisiatif, "Tadi kau terlihat sangat tampan. Kau beraksi dengan percaya diri, dan lebih kuat daripada sebelumnya. Apa kau sudah berada di tahapan menengah Biksu sejati?"     

Zhang Ruochen tidak membalasnya. Dia hanya mempercepat langkahnya.     

Ketika mereka sudah keluar dari ngarai, akhirnya Zhang Ruochen kembali berkumpul dengan Bu Ji dan Su Qingling.     

Mereka berdua baru saja keluar dari pintu jurang. Sambil menatap kejauhan, mereka merasa bersemangat. Zhang Ruochen juga mengikuti tatapan mata mereka. Di sana, dia melihat dua gunung api.     

Di salah satu gunung itu, di sana terdapat Dinding Catatan Merit. Walau mereka masih berada di jarak ratusan mil jauhnya, tapi mereka bisa melihat cahaya saintly putih yang berpendar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.