Kaisar Dewa

Tiga Dunia Besar Melawan Pasukan Luosha



Tiga Dunia Besar Melawan Pasukan Luosha

2Zhang Ruochen mulai menimbang-nimbang. Dia tidak tahu kenapa Marquis Luosha masih belum menyerangnya.     3

Apalagi, dia merasa cukup percaya diri, karena dia sanggup menangkal serangan pertama Luosha dengan Labirin Ruang. Dia juga bisa menggunakan Distorsi Ruang untuk melukai mereka.     

"Ternyata mereka bertindak dengan hati-hati," gumam Zhang Ruochen. "Apa mereka bisa melihat formasiku?"     

Putri Luosha merasa kesal. Dia benar-benar ingin memenggal kepala Marquis Saint Arrow. Bodoh sekali.     

Kenapa sosok se-impulsif itu bisa menjadi Marquis Pertama.     

Putri Luosha khawatir bila Zhang Ruochen akan kembali mencurigai identitasnya, sehingga dia segera mengirimkan Kekuatan Batin. Dia berkata pada Marquis Saint Arrow dan Marquis Yanlin mengenai lokasi pertapa dari Daratan Blade Hell, Daratan Purple Mansion, dan Daratan Kunlun.     

Setelah mendapatkan informasinya, Marquis Saint Arrow merasa seperti baru saja terselamatkan. Pada akhirnya, dia tahu apa yang harus dilakukan. Kehendak pertempuran meliputi dirinya. Setelah membalikkan badan, dia berteriak, "Siapa yang masih berani bersembunyi di hadapanku? Aku akan menghancurkanmu kalian."     

Boom!     

Anak panah tulang naga emas menimbulkan suara boom yang kencang. Di waktu yang sama, anak panahnya melepaskan energi destruktif.     

Formasi transparan mereka langsung hancur. Para pertapa dari Daratan Blade Hell dan Daratan Purple Mansion sama-sama terlihat. Setidaknya ada 100 Biksu yang sudah berada di level Biksu sejati.     

Kaboom.     

Fang Yi mendorong Kompas Tianji. Sambil melepaskan cincin-cincin energi, dia menangkis anak panah Marquis Saint Arrow.     

"Kita ketahuan. Mereka bertindak sangat waspada."     

Ribuan Marquis sedang berkumpul di sisi timur gunung. Kelompok mereka cukup besar. Bahkan para pertapa tangguh dari kedua daratan itu masih merasa takut.     

Priest Daratan Blade Hell – Xu Fengling – mengeluarkan perintah. "Aktifkan Ten Thousand Lines of Destruction dan bentuk formasi bertahan. Tangkis semua serangan Luosha."     

Seketika itu juga, delapan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi membumbung ke atas. Inskripsi-inskripsinya mulai bermunculan. Bagaikan delapan matahari panas, mereka memancarkan aura biksu yang mengerikan.     

Pasukan Marquis Luosha telah melancarkan ribuan serangan. Mereka semua menyerang dan berbenturan melawan delapan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi.     

Kaboom.     

Dalam sekejap, area di sekitarnya berubah menjadi lautan api.     

Marquis Saint Arrow kembali menembakkan anak panahnya ke arah lain. Seketika itu juga, para Biksu dari Daratan Kunlun juga muncul ke permukaan.     

Jumlah mereka hanya sedikit, sekitar puluhan Biksu.     

Namun, Wan Zhaoyi telah menghabiskan umurnya di medan pertempuran, dan pernah memimpin pasukan dari berbagai ras. Sehingga, dia sangat berpengalaman dalam situasi terdesak. Lantas, dia mengeluarkan perintah, "Para Biksu Kekuatan Batin, cepat gunakan formasi bertahan. Para Biksu Seni Bela Diri, aktifkan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi kalian. Setelah itu, gunakan Ten Thousand Lines of Destruction untuk menyerang mereka."     

Chu Siyuan, Lady Saint, Dewi Siming, dan enam Biksu Kekuatan Batin lainnya mulai berdiri di tengah-tengah. Mereka berusaha melindungi para Biksu Seni Bela Diri.     

Sebuah buku permata muncul dari tangan Lady Saint.     

"Semuanya, suntikkan Kekuatan Batin kalian dan aktifkan kekuatan dewa Buku Saint Ruzu."     

Kemudian, para Biksu Kekuatan Batin mulai menggabungkan kekuatan. Bukunya terbang dan melayang-layang 100 kaki di langit. Cahaya saintly putih menyeruak dari buku tersebut. Cahayanya berhasil memurnikan Chi iblis yang ada di langit.     

Halaman bukunya terbuka secara perlahan. Kata-kata cemerlang mulai bermunculan, hingga membuatnya tampak seperti lautan kata-kata. Beberapa di antaranya menekan ke bawah, beberapa yang lain terbang ke langit. Suara-suara saintly juga terdengar di sana, seakan jutaan cendekiawan yang sedang membaca puisi.     

Ribuan serangan Marquis Luosha ternyata berhasil dihentikan oleh Buku Saint Ruzu.     

Putri Luosha merasa tertarik dengan Buku Saint Ruzu. "Kuat sekali bukunya. Ternyata buku itu sanggup menahan ribuan serangan Marquis Luosha. Jenis senjata macam apa itu?"     

Zhang Ruochen sedang mengamati para Biksu dari Daratan Kunlun.     

Dengan Chu Siyuan sebagai pemimpinnya, maka sembilan Biksu Kekuatan Batin berubah menjadi pucat. Beberapa dari mereka memuntahkan darah. Tubuhnya goyah. Yang jelas, mereka tidak sanggup bertahan dari serangan gelombang kedua lawannya.     

Buku Saint Ruzu memang kuat. Chu Siyuan juga seorang Biksu Kekuatan Batin yang hebat. Tapi, sembilan Biksu bertarung melawan 1.000 Marquis Luosha bukanlah angka yang adil.     

Seribu Marquis Luosha sanggup membunuh seorang Saint King.     

Wan Zhaoyi dapat melihat situasinya dengan jelas. Kalau mereka terus-terusan, maka seluruh Daratan Kunlun akan hancur.     

"Chen Wutian, Biksu Pedang Jiuyou, kalian berdua harus menyerang mereka bersamaku. Kita harus menghancurkan kamp mereka terlebih dahulu."     

Cahaya brilian menyeruak dari tubuh Wan Zhaoyi. Blue Dragon Saint Armor-nya mengeluarkan suara auman kencang. Lantas, seekor naga biru sepanjang puluhan kaki mulai melilit tubuhnya.     

Chen Wutian dan Biksu Pedang Jiuyou sama-sama melepaskan segenap kekuatan dan mulai menyerang Pasukan Luosha, bersama dengan Wan Zhaoyi.     

Pasukan mereka berjumlah ribuan. Aura mereka juga mengerikan. Siapapun yang berani menyerang mereka seperti itu adalah sosok yang memiliki keberanian yang tinggi.     

Fang Yi, Xu Fengling, Master Pedang Dongliu dan dua Biksu mutlak lainnya juga melesat ke dalam lautan api. Mereka menyerang pasukan Luosha dari arah yang berbeda.     

Karena sempat lengah, beberapa Marquis Luosha akhirnya tumbang. Puluhan dari mereka berubah menjadi abu. Alhasil, ada semakin banyak yang terluka di pasukan mereka.     

Melihat itu, Putri Luosha merasa geram. "Dasar kumpulan idiot! Mereka bahkan tidak membangun formasi untuk menghadapi para Biksu papan atas dari ketiga dunia tersebut."     

Dia berdiri di samping Zhang Ruochen dan kelihatannya sedang mengamati pertempuran tersebut. Namun faktanya, dia sedang melepaskan Kekuatan Batin. Dia mengeluarkan perintah dan berusaha mengendalikan medan pertempuran.     

Kekuatan Batin-nya sangat tinggi. Dia sudah berada di level Saint King. Maka dari itu, tidak ada satupun kultivator yang dapat mengetahuinya.     

Pasukan Luosha langsung mengaktifkan 36 Nine Nine to One Formation. Di sisi luar pasukan mereka, mereka membentuk sebuah lingkaran besar yang rapi. Perlahan-lahan, mereka mulai berotasi, sambil menangkis serangan-serangan Wan Zhaoyi, Biksu Pedang Jiuyou dan yang lainnya.     

Nine Nine to One Formation adalah formasi yang terdiri dari 81 Marquis Luosha. Baik daya serang maupun pertahanannya sama-sama menakjubkan.     

Satu Nine Nine to One Formation tidak ada apa-apanya di hadapan Wan Zhaoyi dan Biksu Pedang Jiuyou. Akan tetapi, energi yang terlepas dari 36 formasi itu sangat mengerikan.     

Ada lebih dari 1.000 wanita Luosha yang berdiri di tengah 36 formasi. Mereka adalah para pertapa Kekuatan Batin yang sedang melepaskan mantra suci masing-masing. Lama kelamaan, serangan jarak jauh itu berhasil menekan para Biksu dari Daratan Kunlun, Daratan Blade Hell, dan Daratan Purple Mansion.     

Zhang Ruochen menyentuh pipinya. "Seharusnya ada pertapa tangguh di antara pasukan Luosha yang menjadi pemimpin mereka. Karena mereka berhasil menekan para pertapa papan atas dari ketiga dunia itu. Kalau pertempuran macam ini masih tetap berlanjut, ketiga dunia itu akan menderita kerugian besar."     

Putri Luosha tersenyum. "Kalau Daratan Guanghan menderita kerugian besar, bukankah itu malah bagus?"     

"Setelah pasukan Luosha menghabisi mereka, selanjutnya adalah giliran kita," kata Zhang Ruochen.     

Putri Luosha mengangguk. "Pasukan Luosha sangat kuat. Kita tidak akan sanggup menandingi mereka. Sebaiknya kita pergi dari sini dan tidak berhadapan dengan mereka secara langsung."     

Zhang Ruochen bukan sosok yang arogan dan sombong. Secara natural, dia tidak menganggap bahwa dirinya sanggup melawan seribu orang sendirian. Namun, sambil memasang ekspresi serius, dia berkata, "Tunggu sebentar lagi. Ahli Waris dari ketiga dunia itu tidak akan menyerah begitu saja. Mereka pasti punya cara lain. Kalau kedua pihak sama-sama lemah, bukankah itu akan menjadi peluang yang baik untuk kita?"     

Kata-kata Zhang Ruochen membuat Putri Luosha teringat akan sesuatu . Dia menyadari bahwa ketiga dunia itu pasti masih menyimpan kartu andalan. Oleh karena itu, dia harus melihatnya dan menyiapkan antisipasinya.     

Zhang Ruochen tahu kalau ada sepasang mata api yang mengamatinya. Maka dari itu, dia menoleh dan menatap mata Martial Saint Canglan.     

Mata cantiknya membelalak, hingga kobaran apinya semakin besar. Wanita itu terlihat geram. Setelah Zhang Ruochen menatapnya, wanita itu langsung memalingkan muka. Ketika itu, bibirnya sempat mengutarakan dua kata.     

Dari gerakan bibirnya, Zhang Ruochen tahu kalau wanita itu berkata, "dasar penghianat."     

Zhang Ruochen merasa kesal. Dia sama sekali tidak terima dicap sebagai penghianat. Apalagi, bukan dia yang pergi meninggalkan Daratan Kunlun. Dia pergi dari sana karena memang tidak ada pilihan lain.     

Apa dia akan menjadi penghianat jika pria itu bertarung dan membela Daratan Guanghan?     

Jauh sebelum ini, Dewi Bulan pernah membantu Daratan Kunlun untuk berperang melawan Dunia Neraka. Lantas apa itu juga disebut sebagai penghianatan?     

"Jika Daratan Kunlun tidak menginginkanku, maka aku akan pergi ke tempat lain," ucap Zhang Ruochen.     

Martial Saint Canglan kembali menoleh dan menggertakkan giginya. Kalau bukan karena serangan pasukan Luosha, mungkin wanita itu akan langsung melesat ke arahnya dan memberinya pelajaran.     

Ketika Chu Siyuan melihat Zhang Ruochen, dia juga merasa kesal.     

Menurutnya, Zhang Ruochen telah memilih jalan demonic. Bukannya menjadi sosok kebanggaan banyak orang, dia malah menjadi musuh seluruh Daratan Kunlun.     

Kalau Zhang Ruochen benar-benar ingin membela Daratan Kunlun, seharusnya dia bersedia menyerahkan diri pada Permaisuri.     

Dengan derajat dan kemuliaan Permaisuri, beliau pasti dapat memaafkannya.     

Apalagi, membungkuk, menyerah, dan meminta maaf kepada Dewa bukanlah tindakan yang memalukan.     

Tapi Zhang Ruochen menolak untuk melakukan itu. Pada akhirnya, dia dicap sebagai penghianat.     

Saat menatap mata Chu Siyuan, Zhang Ruochen tidak merasakan emosi apa-apa. Menurutnya, Chu Siyuan adalah sosok yang masih layak untuk dihormati. Dia adalah pria tua yang jujur, adil, dan benci dengan kejahatan.     

Namun, Chu Siyuan adalah pria tua yang keras kepala, dengan pikirannya yang kolot. Jadi, konsepnya terkait benar dan salah sangat berbeda dengan pemahaman Zhang Ruochen.     

Boom!     

Lima Nine Nine to One Formation melepaskan Ten Thousand Lines of Destruction dengan kekuatan penuh. Serangan itu berhasil menghancurkan jimat pertahanan di tubuh Chen Wutian. Sehingga, itu membuatnya terhempas secara horizontal dan terluka parah.     

Di waktu yang sama, dua Biksu dari Daratan Blade Hell dan Daratan Purple Mansion sama-sama terluka parah. Mereka hampir mati.     

Orang-orang yang masih tersisa memang sangat kuat. Namun, mereka tidak sanggup menghancurkan 36 Nine Nine to One Formation. Mereka ditekan balik ke segala penjuru dan harus bergerak mundur, bahkan mereka hampir mati.     

Yang jelas, rencana mereka untuk menghancurkan kamp Luosha gagal.     

Melihat itu, Lady Saint cepat-cepat menulis Signal Flare dan menerbangkannya. Pesan itu ditujukan kepada para Biksu dari Daratan Kunlun di luar 99 gunung saint. Dia ingin meminta mereka datang kemari dan memberikan bala bantuan.     

Daratan Blade Hell dan Purple Mansion juga melakukan hal yang sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.