Kaisar Dewa

Berkumpulnya Pasukan dari Tujuh Dunia



Berkumpulnya Pasukan dari Tujuh Dunia

3Para Biksu dari Daratan Blade Hell dan Purple Mansion tidak merasakan bahaya apapun. Mereka terus mendaki dan ingin mendapatkan Dinding Catatan Merit sesegera mungkin.     2

Namun, Xu Zehai merasa dirinya semakin lemah, sampai akhirnya dia menyadari sesuatu yang ganjil. Setelah memeriksa kondisi tubuhnya, dia menemukan bahwa vitalitasnya sedang menurun drastis. Bahkan, vitalitasnya hampir diserap habis.     

Seketika itu juga, wajahnya tampak terkejut. Dia bergumam tidak rela. "Vitalitasku... Seharusnya aku... Ah... Kenapa bisa...?"     

Thud.     

Vitalitasnya telah diserap habis. Xu Zehai tumbang dan langsung berubah menjadi mayat.     

"Astaga, kenapa tiba-tiba aku menjadi begitu tua?"     

"Apa yang terjadi? Wajahku penuh keriput."     

…     

…     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell dan Purple Mansion sama-sama merasakan sesuatu yang ganjil. Mereka pun mulai bergerak menuruni gunung.     

Sialnya, tidak ada satupun dari mereka yang berhasil selamat. Mereka semua mati di perjalanan.     

Mereka hanya mendaki gunung, tapi vitalitas mereka langsung habis begitu saja.     

Puluhan Biksu yang mendaki gunung adalah para pertapa papan atas dari Daratan Blade Hell dan Purple Mansion. Sebagian besar dari mereka sudah berada di level Biksu mutlak. Setelah mereka mati, maka kedua dunia itu sama-sama kekurangan sosok Biksu mutlak.     

Aneh sekali!     

Mereka tidak melihat adanya bahaya, tapi para Biksu mutlak itu meregang nyawa di tengah gunung. Seketika itu juga, para Biksu dari kedua dunia merasa ngeri.     

"Apa Ras Pluto dari Dunia Neraka pernah menyembunyikan formasi khusus di tempat itu, hingga membuat mereka semua terbunuh?"     

"Itu pasti ulah Ras Kematian. Chi kematian juga bisa membunuh orang tanpa jejak."     

Para Biksu yang hadir mengira kalau itu adalah ulah Ras Kematian dan Ras Pluto, dua di antara tiga ras di Dunia Neraka. Sebab, biasanya mereka memang menggunakan teknik-teknik yang aneh, sehingga orang lain akan mudah terjebak ke dalamnya.     

Wan Zhaoyi, Biksu Pedang Jiuyou, dan Martial Saint Canglan bergegas turun dari gunung, lantas mengarah ke kamp Daratan Kunlun.     

Martial Saint Canglan baru saja kehilangan 300 tahun hidupnya. Walau penampilannya masih sangat muda, dengan kulit seputih susu yang bersinar, tapi rambutnya telah berubah menjadi putih.     

Dia tidak bisa menenangkan dirinya. Tubuhnya masih tetap gemetar.     

Kehilangan 300 tahun adalah harga yang sangat mahal baginya. Walau nyawanya tidak terancam, tapi hal itu akan mempengaruhi kultivasinya.     

Kini, waktunya menjadi sangat ketat.     

Fisik Wan Zhaoyi telah berada di Alam Biksu, hingga membuat umurnya lebih panjang dibandingkan Biksu lainnya. Maka dari itu, penampilannya sama sekali tidak berubah meski baru saja kehilangan umur 300 tahun. Dia masih tampak energik dan penuh spirit.     

Yang paling tidak beruntung adalah Biksu Pedang Jiuyou.     

Setelah turun dari gunung, dia menjadi sangat tua. Rambut hitamnya telah berubah putih, dan semua rambut putihnya hampir tanggal. Kulitnya keriput dan penuh titik-titik penuaan, seperti kulit pohon yang menguning.     

Dia berjalan gontai dan hampir terjatuh.     

Ketiga muridnya bergegas untuk membantunya. "Master, ada apa?"     

Biksu Pedang Jiuyou memaksa dirinya bangkit, sambil melambaikan tangannya kepada murid-murid itu. Lantas, dia mengeluarkan obat penyembuhan berumur 10 ribu tahun. Dia menelan obatnya dan mulai memurnikannya.     

Wan Zhaoyi menatap gunung saint yang tinggi sambil menimbang-nimbang. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Itu adalah kekuatan waktu. Arus waktu di gunung saint ini jauh lebih cepat dibandingkan dunia luar. Kali ini, aku kurang hati-hati!"     

"Seharusnya ini adalah perangkap Zhang Ruochen. Hanya dia yang bisa mengendalikan waktu," kata Wang Lie, murid pertama Biksu Pedang Jiuyou, dengan nada kesal.     

Yan Yulong, murid kedua Biksu Pedang Jiuyou, mengeluarkan pedangnya dan menuding ke arah Zhang Ruochen. "Master, Little Saint God, dan Martial Saint Canglan sama-sama hampir terbunuh olehnya. Kita tunggu apa lagi? Ayo bunuh dia sekarang juga."     

Para Biksu dari Daratan Kunlun juga merasa geram. Mereka mengklaim ingin membunuh Zhang Ruochen.     

Lady Saint melangkah maju dan menghentikan mereka. "Apabila Zhang Ruochen yang membangun formasi waktu di gunung itu, maka dia sudah mengambil Dinding Catatan Merit-nya sedari lama. Dia tidak akan berada di luar seperti kita sekarang ini. Bisakah kalian semua bersikap tenang. Jangan menyalahkan semuanya kepada Zhang Ruochen."     

Lady Saint tidak mengatakan kepada mereka kalau Zhang Ruochen adalah orang yang sempat memperingatkannya, dan pria itu telah menyelamatkan Wan Zhaoyi, Martial Saint Canglan, serta Biksu Pedang Jiuyou.     

Lady Saint tahu, kalau dia mengaku berkomunikasi dengan Zhang Ruochen, maka itu hanya akan menimbulkan rumor. Sehingga, dia akan dikucilkan dan diusir keluar dari sana. Mungkin dia tidak akan bisa lagi tinggal di Daratan Kunlun.     

Wan Zhaoyi dan Biksu Pedang Jiuyou adalah orang yang sangat bijak. Secara natural, mereka tahu kalau Lady Saint baru saja menerima informasi itu dari Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, mereka bungkam dan tidak bicara apapun.     

Lagipula, mereka baru saja berhutang nyawa kepada Lady Saint. Bagaimana mungkin mereka membongkar hubungan keduanya?     

Qing Xiao Heavenly King malangkah maju dan menjawab, "Adik seperguruanku telah memperingatkan mereka. Seharusnya itu adalah perbuatan baik. Memang apa lagi yang kalian inginkan? Selain itu, bila kalian benar-benar naik ke atas sana, apa kalian masih bisa menandingi adik seperguruanku? Kalian hanya akan mati di atas sana."     

"Qing Xiao, berani-beraninya kau masih memanggil Zhang Ruochen sebagai adik seperguruan?" kata Wang Lie. "Apa kau juga ingin menghianati Daratan Kunlun? Diam-diam, apa kau juga telah bergabung dengan Daratan Guanghan?"     

"Hentikan... cough..."     

Biksu Pedang Jiuyou memperingatkan mereka. Suaranya semakin menua. Dia hanya terus terbatuk.     

Wang Lie tidak berani banyak bicara. Dia cepat-cepat memapah dan membantu masternya, "Master, apa Anda baik-baik saja?"     

"Setelah menenggak pil dewa," kata Biksu Pedang Jiuyou. "Maka aku masih bisa bertahan hidup hingga tiga atau empat tahun ke depan. Untuk sekarang ini, aku masih belum mati."     

"Tiga... empat..."     

Suara ketiga muridnya terdengar gemetar.     

Biksu Pedang Jiuyou sama sekali tidak peduli dengan usianya. Seakan tiga atau empat tahun tidak ada bedanya dengan tiga atau empat ratus tahun. "Semakin sedikit waktu yang dimiliki, maka semakin besar pula motivasiku. Dengan begitu, mungkin aku bisa menembus Alam Saint King lebih awal."     

Kamp pasukan Daratan Blade Hell dan Purple Mansion juga sedang mengalami kekacauan.     

Master Pedang Dongliu dan Fang Yi telah selesai memulihkan diri dan keluar dari pengasingan, guna menenangkan pasukannya.     

Priest Xu Fengling dari Daratan Blade Hell telah masuk ke dalam gunung untuk memeriksanya. Setelah menemukan alasan kenapa para Biksu itu mati di gunung, dia memberitahunya kepada Master Pedang Dongliu dan Fang Yi.     

Tidak peduli seberapa bertalentanya Master Pedang Dongliu dan Fang Yi, tapi saat berhadapan dengan kekuatan waktu, mereka sama sekali tak berdaya.     

Di dalam Labirin Ruang, Putri Luosha sedang mengamati Lady Saint. "Ternyata gadis kecilmu itu sangat menarik. Kekuatan Batin-nya sangat kuat. Dia juga punya Buku Saint Confucius. Tampaknya dia cukup tangguh."     

"Omong kosong," kata Zhang Ruochen. "Hubungan kami tidak serumit yang kau bayangkan."     

"Sayangnya, aku sempat mendengar percakapan kalian berdua!" kata Putri Luosha.     

Kedua mata Zhang Ruochen berubah menjadi gelap.     

Kekuatan Batin-nya dan Lady Saint sama-sama berada di level 54, tapi saat mereka saling bertukar pesan, Putri Luosha masih sempat mendengarnya.     

Wanita ini begitu tangguh.     

Zhang Ruochen seolah tidak bisa menyembunyikan apapun di hadapannya.     

"Bagaimana kalau kau meminjamkan Buku Saint Confucius itu sebentar?"     

"Jangan sampai menyentuh dia," kata Zhang Ruochen. "Kalau tidak, maka kerjasama kita akan berakhir sekarang juga."     

Sebelum-sebelumnya, Putri Luosha hanya menguji seberapa dalamnya hubungan Zhang Ruochen dengan Lady saint. Apabila dia ingin mengendalikan Zhang Ruochen, maka dia harus punya kartu andalan lainnya.     

Putri Luosha tersenyum dan berhenti bicara.     

Di kejauhan, banyak Chi Suci sedang membanjiri bagian kaki gunung.     

Pasukan Biksu dari Daratan Great Demon Ten Square, Daratan Eight Ministry, Daratan Tianmu, dan Daratan Guanghan sedang melepaskan Chi Suci tersebut. Mereka berada di posisi masing-masing dan terlihat sedang mengepung gunung saint.     

Sebelum-sebelumnya, ketika para pasukan dari ketiga dunia bergegas ke sana untuk memberikan bala bantuan, mereka sudah membongkar jalan rahasia yang pernah dilalui oleh Zhang Ruochen dan Putri Luosha. Maka dari itu, mereka melewati jalan tersebut dan tiba di tempat ini.     

Daratan Great Demon Ten Square punya begitu banyak Biksu, jumlah mereka lebih dari 10.000 orang. Mereka terlihat sangat tangguh dan bersembunyi di balik awan demonic. Mereka tidak menunjukkan dirinya, hingga membuatnya sangat misterius.     

Zhang Ruochen mengamati sekitar. "Pasukan Great Demon Ten Square telah tiba. Apa kau tidak ingin bergabung dengan mereka."     

"Tidak perlu tergesa-gesa."     

Putri Luosha tersenyum dan menambahkan, "Para Biksu dari Daratan Guanghan sepertinya tidak mendengar perintahmu. Mereka masih bergegas kemari."     

Zhang Ruochen menyadari pergerakan pasukan Daratan Guanghan, sehingga dia mulai mengernyitkan dahinya.     

Sekarang ini, situasinya sangat aneh. Intensitas membunuh tersembunyi dimana-mana. Para Biksu dari Daratan Guanghan seharusnya tetap bersembunyi, bukannya memperlihatkan diri secepat itu.     

Di antara para Biksu Daratan Guanghan, Zhang Ruochen melihat Wu Hao.     

Wu Hao dan Wen Shucheng sama-sama berjalan mendekati Labirin Ruang. Mereka berhenti di salah satu sudutnya dan bicara dengan Zhang Ruochen, karena mereka ingin mempelajari situasinya.     

Zhang Ruochen tidak menyembunyikan apapun dari mereka. Dia menjelaskan situasi terkini kepada mereka.     

"Priest kan seorang Keturunan Ruang dan Waktu," kata Wen Shucheng. "Seharusnya Anda dapat menghancurkan formasi waktunya, kan?"     

"Ya, tapi aku butuh waktu untuk melakukannya," kata Zhang Ruochen. "Selain itu..."     

"Selain itu kenapa?" tanya Wu Hao.     

"Jumlah kita hanya sedikit. Walau aku berhasil menghancurkan formasi waktunya, mungkin kita tidak akan bisa mendapatkan Dinding Catatan Merit. Jadi, sebaiknya kita tidak menghancurkan inskripsinya."     

Wu Hao dan Wen Shucheng saling menukar pandangan, lantas mengernyitkan dahi.     

Putri Luosha tersenyum. "Kalau begitu, ayo kita mencari harta karun di Sarang Phoenix."     

Wu Hao dan Weh Shucheng sama-sama menatapnya. "Siapa dia?"     

"Katanya dia adalah Selir Demonic Spiritual Flame." Jawab Zhang Ruochen.     

"Selir Demonic Spiritual Flame."     

Wu Hao dan Wen Shucheng merasa tersentak. Mereka mengamatinya lekat-lekat.     

Ketika mata mereka menatap mata Putri Luosha, mereka merasa kalau jiwa sucinya terkena serangan. Itu membuat mereka goyah dan hampir terjatuh ke tanah.     

Akan tetapi, Wu Hao dan Wen Shucheng bukanlah Biksu biasa. Mereka punya harta karun yang dapat melindungi diri sendiri. Jadi, mereka langsung siuman dan cepat-cepat bergerak mundur.     

"Tidak sopan sekali. Kenapa kalian menatap seorang gadis seperti itu?" Putri Luosha tertawa genit.     

Rasa takut sontak meliputi mata mereka berdua. Mereka sadar kalau Selir Demonic adalah sosok yang mengerikan. Mereka tidak berani lagi menatap matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.