Kaisar Dewa

Membunuh Marquis Pertama



Membunuh Marquis Pertama

3"Satu, dua, tiga, empat... mereka berjumlah 57 Marquis Luosha. Yang paling kuat dari mereka adalah sosok yang sangat mengerikan. Seharusnya dia adalah Marquis pertama. Selain itu, masih ada dua Marquis Ketiga lainnya."      1

Zhang Ruochen bergumam pada dirinya sendiri dengan mata tertutup.     

Tubuh cantik Qing Mo sedang bersembunyi di belakang Zhang Ruochen. Dia merentangkan dua jari mungilnya, sambil menarik-narik ujung pakaian Zhang Ruochen. "Apa mereka kemari untuk menangkap Kakak Nalan?"     

"Kenapa kita tidak menangkap mereka dan langsung menanyakannya?" kata Zhang Ruochen.     

Qing Mo menggelengkan kepalanya. "Jumlah mereka sangat banyak," bisiknya dengan hati-hati. "Di sana juga ada Marquis Pertama. Marquis Pertama adalah sosok yang mengerikan..."     

Kaboom.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Monument Shield dan melemparkannya ke arah pohon. Tangannya yang lain menarik Qing Mo, yang sedang bersembunyi di belakangnya seperti anak ayam, lalu membawanya melesat ke arah Marquis Luosha.     

Qing Mo sontak merasa ketakutan. Dia terus berteriak-teriak.     

Para Marquis Luosha itu merasa terkejut. Mereka langsung mengaktifkan Chi sha dan mempertahankan diri.     

Yang jelas, mereka sangat berpengalaman dan cukup reaktif.     

Zhang Ruochen mengambil Monument Shieldnya. Bukannya mengaktifkan inksripsi, dia malah bergerak ke arah Marquis Kelima di dekatnya.     

Crack.     

Terdengar suara ledakan kencang dari sang Marquis Kelima. Tulang-tulangnya baru saja dihancurkan.     

Setelah terjatuh ke tanah, kelima lubangnya mengeluarkan darah. Tubuhnya gemetar dan tak lagi sanggup berdiri.     

Tatapan mata Zhang Ruochen sedang menyapu area di sekitarnya. Lantas, dia menemukan sebuah api unggun di tengah kelompok Marquis Luosha. Empat Biksu sedang dipanggang di atas api unggun tersebut.     

Empat tombak sedang ditusukkan pada empat Biksu manusia, seakan para Luosha itu sedang memanggang hewan. Daging dan kulit para Biksu manusia telah berubah menjadi kuning keemasan.     

Melihat itu, sorot mata Zhang Ruochen menjadi semakin mengeras.     

Sebenarnya, Ras Luosha memang gemar memakan daging manusia.     

Bagi mereka, para pertapa manusia sangat lezat.     

Zhang Ruochen melepaskan Qing Mo dan mulai melakukan pembantaian.     

"Berani-beraninya kau! Marquis Fengxing sedang berada di sini. Berani-beraninya kau menyerang kami?"     

13 Marquis Luosha mengeluarkan senjata masing-masing dan melesat ke arah Zhang Ruochen secara bersamaan.     

Zhang Ruochen membunuh Marquis Kelima dengan satu serangan. Para Marquis biasa tidak berani menyerangnya. Sehingga, para Marquis yang menyerang Zhang Ruochen berada di level keempat dan ketiga.     

Marquis Ketiga sama seperti seorang pertapa yang sudah berada di level Biksu mutlak.     

Mereka berdua sama-sama membawa Senjata Saint Seribu Inskripsi berbentuk pagoda. Mereka pun mulai melepaskan Thousand Lines of Destruction.     

Chi Suci bergemuruh di dalam tubuh Zhang Ruochen.     

Sambil mengayunkan lengannya, dia melemparkan Monument Shield, dan mengenai Marquis Keempat. Di waktu yang sama, bayangan naga dan gajah muncul di kedua tangannya. Dengan gemuruh auman naga dan gajah, dia menyerang kedua senjata saint tersebut.     

Boom.     

Kedua pagodanya terhempas setelah berbenturan dengan pukulan tersebut.     

Dua Marquis Ketiga juga terhempas ke belakang. Mereka memuntahkan darah, dengan ekspresi terkejut di matanya. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau lawannya begitu tangguh.     

Sebelum mereka sempat mendarat, Zhang Ruochen kembali melancarkan pukulan sepanjang puluhan kaki. Dia menghajar mereka sampai dagingnya meledak. Ketika itu, hanya tersisa dua tulang-belulang.     

Dalam sekejap, dua Marquis Ketiga itu terbunuh. Zhang Ruochen benar-benar tangguh.     

Para Marquis lainnya merasa terintimidasi. Karena mereka tidak berani berhadapan dengan Zhang Ruochen, mereka pun mundur sampai berada di belakang Marquis Fengxing.     

Marquis Fengxing setinggi 2.3 meter, dengan lengan yang besar. Sekujur tubuhnya diselimuti oleh pola-pola demonic. Hanya dengan berdiri di sana, dia mirip seperti sebuah gunung demonic.     

Marquis Fengxing sedang mengamatinya lekat-lekat, sebelum akhirnya mendengus. "Hanya ada segelintir pertapa tangguh sepertimu di Ketujuh Dunia Shatuo. Siapa kau ini?"     

"Zhang Ruochen, Priest Daratan Guanghan."     

"Ternyata kau, Zhang Ruochen."     

Rasa terkejut melintas di wajah Marquis Fengxing.     

"Serang!" Teriak Zhang Ruochen.     

Pertempuran ini pasti akan menarik perhatian para Biksu dan Marquis Luosha lainnya, sehingga Zhang Ruochen harus menyelesaikannya dengan cepat.     

Whoosh!     

Bunga Suci Karnivora melesat keluar dari tubuhnya. Dia merentangkan batang hijaunya ke arah para Marquis Luosha. Garis-garis petir keluar dari batang tanaman tersebut. Setelah batang pohonnya berhasil menangkap salah satu Marquis Luosha, maka dia tidak akan pernah melepaskannya.     

"Ini adalah tanaman agresif yang legendaris, Bunga Suci Karnivora. Ternyata [pria itu berhasil menjinakkannya."     

"Bunga Suci Karnivora berada di peringkat tinggi dalam Ranking Tanaman Agresif. Kupikir mereka sudah punah. Tak kusangka, ternyata pria itu berhasil menemukannya."     

…     

Setelah tanaman itu menyerang, maka para Marquis Luosha mulai tumbang satu persatu. Lantas, mereka ditarik ke dalam tanah dan menjadi pupuk baginya.     

Mata Marquis Fengxing membelalak lebar. Chi sha merah kehitaman menyeruak darinya dan berhasil menghempaskan tanaman tersebut. Lantas, dia melesat dan melancarkan pukulan ke arah Zhang Ruochen.     

Dia bisa menilai kalau Zhang Ruochen adalah masternya Bunga Suci Karnivora.     

Kalau dia berhasil membunuh Zhang Ruochen, maka bunga itu juga akan mati.     

"Bagus. Sini kau."     

Ribuan naga sedang mengaum dari tubuh Zhang Ruochen. Tubuhnya seakan sedang terbakar, sembari melancarkan pukulan ke arah depan.     

Pukulan dan tinju mereka bertemu di satu titik, hingga menimbulkan suara ledakan dahsyat.     

Gelombang energi memancar ke arah pepohonan di sekitarnya. Bahkan Qing Mo dan Putri Luosha harus bergerak mundur.     

Kalau bukan karena inskripsi-inskripsi ruang di hutan tersebut, maka energi destruktifnya akan menyebabkan kehancuran besar di tempat itu.     

Banyak Biksu dan Marquis Luosha yang merasa terkejut. Beberapa figur tangguh bergegas ke sana dan memeriksa gelombang energi pertempuran mereka.     

Marquis Fengxing dipaksa bergerak mundur. Jimat pertahanannya meledak secara konstan.     

Manusia ini begitu tangguh. Ternyata dia sanggup mengimbanginya.     

Perlu diketahui, Marquis Fengxing pernah bertempur melawan Saint King dan berhasil menukar 10 serangan dengannya tanpa sama sekali terhempas mundur. Yang jelas, dia bukan sosok lemah.     

"Bagaimana mungkin? Dia masih berada di level Biksu sejati, tapi sama kuatnya seperti Saint King di level awal. Ini terlalu berlebihan! Pantas saja sang Lord ingin menyingkirkannya! Ternyata pria ini benar-benar merupakan ancaman besar."     

Marquis Fengxing menghirup nafas dalam-dalam. Pola-pola demonic di tubuhnya berubah warna menjadi merah gelap. Garis-garis Chi – yang hanya dimiliki para Supreme Saint – memancar dari pola-pola tersebut.     

"Kekuatan Supreme Saint."     

Mata Zhang Ruochen membelalak lebar. Kemudian, dia menyerang dengan segenap tenaga, sambil mengaktifkan Divine Fire Jingmie.     

"Tungku Naga dan Gajah."     

Pukulan Zhang Ruochen sama panasnya seperti matahari. Hawa panasnya menyeruak, seakan sanggup melelehkan dunia.     

Cahaya yang memancar dari pola-pola demonicnya membuat separuh hutannya berubah menjadi gelap gulita. "Teknik Pembunuh Dewa! Teriaknya.     

Terdengar suara teriakan yang mengiris telinga.     

Lantas, sebuah tangan besar muncul dari tubuh Fengxing. Tangan besar itu – yang penuh duri – berbenturan dengan pukulan Zhang Ruochen.     

Crackle.     

Divine Fire Jingmie berhasil menghancurkan tangan gelap tersebut.     

Pukulan Zhang Ruochen mengenai tubuh Marquis Fengxing, dan membuatnya tumbang. Lawannya terhempas ke belakang seperti peluru meriam.     

Zhang Ruochen mengejarnya. Dia tidak memberinya kesempatan untuk menyerang balik     

Thud, thud.     

Dia melepaskan pukulan sebanyak puluhan kali berturut-turut. Setiap pukulannya berhasil mengguncang tubuh Marquis Fengxing. Sekarang ini, hampir semua tulang-tulangnya remuk.     

Walau Marquis Fengxing memiliki banyak pola demonic Supreme Saint di tubuhnya, tapi dia benar-benar gagal bertahan dari serangan Zhang Ruochen. Divine Fire Jingmie sedang membakar tubuhnya. Sehingga, itu membuatnya berubah menjadi bola api.     

Ketika Zhang Ruochen menarik pukulannya, Marquis Fengxing sudah berubah menjadi abu. Hanya Holy Source yang melayang-layang di tengah api, dan memancarkan cahaya brilian.     

Zhang Ruochen tidak berencana menangkap Marquis Fengxing dan menanyakan beberapa hal darinya.     

Apalagi, Marquis Fengxing begitu tangguh. Dengan kemampuan Zhang Ruochen sekarang ini, dia sanggup mengalahkan dan membunuh Marquis Luosha, apalagi hanya mengendalikannya.     

Akan tetapi, seandainya Marquis Fengxing meledakkan Holy Source-nya, maka Zhang Ruochen tidak akan bisa melarikan diri.     

Oleh karena itu, dia harus menggunakan metode yang paling keji, dengan membunuhnya tanpa ampun, agar nyawanya tidak terancam karena ledakan bunuh diri tersebut.     

Di sisi lain, pertempuran itu juga berakhir. Selain satu yang masih selamat, semua Marquis Luosha telah mati terbunuh. Bahkan Qing Mo sempat membunuh tiga Marquis Luosha dan mengumpulkan darahnya.     

Satu yang selamat adalah Marquis Ketujuh.     

Zhang Ruochen dapat merasakan banyak figur tangguh yang bergerak ke arahnya. Lantas, dia segera menyimpan Bunga Suci Karnivora ke dalam tubuhnya. Sambil menggenggam tangan Qing Mo dan Marquis Ketujuh di tangan yang lain, dia bergegas pergi hutan tersebut.     

Beberapa saat kemudian, awan hitam mulai membumbung di atas langit, dan muncul di dalam hutan.     

Lord Lingquan berdiri di balik awan dan mengamati situasi di sekitarnya. Sambil mengendus-endus, kobaran api keluar dari matanya. "Bahkan belum 15 menit berlalu, tapi Marquis Fengxing sudah mati. Siapa yang sanggup melakukannya?"     

Whoosh, whoosh!     

Terdengar suara hembusan angin.     

Sembilan Marquis Pertama bergegas mendekatinya. Mereka muncul di sekitar Lord Lingquan dan sedang mengamati jejak-jejak pertempuran di tanah, guna mencari petunjuk.     

"Marquis Fengxing telah dibakar habis dengan menggunakan Divine Fire Jingmie. Selain itu, banyak mayat Luosha yang telah dihisap habis darahnya."     

"Apa mungkin ini adalah ulah beberapa Saint King dari Tujuh Dunia Shatuo?"     

"Hanya ada segelintir pertapa dari Ketujuh Dunia Shatuo yang sanggup mengendalikan Divine Fire Jingmie. Salah satunya adalah Priest Daratan Guanghan."     

…     

Sembilan Marquis Pertama adalah kumpulan jenius di antara jenius lainnya. Mereka menemukan banyak petunjuk dan sedang berusaha menganalisa situasinya, salah satunya mengarah pada Zhang Ruochen.     

Kedua mata Lord Lingquan berubah dingin. Sambil menatap Luosha wanita yang cantik, dia berkata, "Marquis Xianling, apa kau bisa melacak pelariannya?"     

Marquis Xianling mengernyitkan dahi dan menggelengkan kepalanya. "Pria itu pasti punya harta karun yang dapat menyembunyikan auranya. Aku tidak bisa melacaknya, meski telah mengaktifkan Heavenly Calculation."     

"Kekuatan Batin-mu sudah berada di level Saint King dan kau masih gagal melacaknya. Tampaknya ktia hanya bisa menunggunya muncul."     

Lord Lingquan mengepalkan tinjunya. Tiba-tiba, dia mendapatkan firasat kalau orang yang membunuh Marquis Fangxing adalah Priest Daratan Guanghan.     

"Ayo berangkat. Kita tangkap pertapa Confucian itu terlebih dahulu. Kali ini, aku sendiri yang akan menangkapnya."     

Lord Lingquan membawa sembilan Marquis Pertama dan masuk ke dalam tanah, lantas meninggalkan area hutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.