Kaisar Dewa

Perbedaan Level



Perbedaan Level

1Energi yang memancar dari Lord Lingquan terasa liar dan chaotic, hingga membuatnya mirip seperti gunung berapi yang hendak meletus. Bahkan seorang Biksu akan merasa tertekan dan gemetar ketika sedang berdiri di hadapannya.     0

Kedua mata Martial Saint Canglan mengeluarkan kobaran api. Sambil menatap Lord Lingquan, dia berkata. "Ternyata kau begitu arogan."     

Sorot mata Lord Lingquan tampak berbinar. Dia mengamati Martial Saint Canglan, terutama bagian dadanya yang besar, hingga membuatnya semakin tertarik. Sambil terkekeh, dia berkata, "Lumayan, lumayan. Sosok wanita cantik telah dilahirkan dari ras manusia. Dan kau punya fisik Fire Phoenix... Ya... kau bisa menjadi budak yang baik. Baiklah, hari ini kau tidak akan mati."     

"Budak..." Martial Saint Canglan menjadi semakin geram.     

Prinsip-prinsip api kembali menyeruak dari tubuh cantiknya. Kobaran api di sekitarnya berubah menjadi bulu dan melingkupinya.     

"Benar," kata Lord Lingquan. "Para manusia bisa menjadi budak level tinggi di Ras Luosha. Tentu saja, sebagian besar dari mereka akan menjadi makanan tamu-tamu kita, kalau para tamu kita berniat membelinya. Sosok Biksu dengan Fisik Fire Phoenix sepertimu sangat langka. Akan sangat disayangkan kalau kami harus mengubahmu menjadi makanan, karena kau bisa dijadikan sebagai hewan peliharaan yang cantik."     

Martial Saint Canglan benar-benar merasa geram. Dia adalah ketua Sembilan Dewi Empryan, tapi seseorang berani menangkapnya dan menjadikannya sebagai hewan peliharaan. Ini sama sekali tidak bisa dimaafkan.     

"Flames Burning the Sky."     

Martial Saint Canglan mengangkat Pedang Fentian. Inskripsi-inskripsi mulai bermunculan dan mengeluarkan hawa panas.     

Boom.     

Dia mengayunkan pedangnya dengan segenap kekuatan. Ribuan pedang Chi membentuk dinding api setinggi 100 kaki. Dinding apinya memanjang hingga menjangkau Lord Lingquan.     

"Lumayan. Tapi sayangnya, kau masih belum cukup tangguh."     

Lord Lingquan menatapnya dengan hina. Dia berdiri di sana tanpa bergerak sedikitpun.     

Marquis Tiange melesat keluar dari belakang Lord Lingquan. Dia membawa tombak perunggu sepanjang 12 kaki. Ketika itu, dia menyabetkannya ke arah depan. Proyeksi kepala manusia dengan topeng perunggu muncul dari serangan tombaknya.     

Dinding apinya – yang terbentuk dari pedang Chi – langsung dihancurkan begitu saja.     

Mata Chu Siyuan membelalak lebar. "Awas!" teriaknya.     

Martial Saint Canglan juga merasakan bahaya yang datang. Kepala bertopeng perunggu itu menjadi semakin besar di matanya. Proyeksi kepalanya bergerak 100 kali lebih cepat dibandingkan kecepatan suara. Dia tidak akan bisa menghindarinya.     

Dia hanya bisa menangkisnya dengan pedang.     

Thud.     

Gelombang energi yang besar menghantam tubuhnya. Suara-suara ledakan terdengar di telinganya, hingga membuat dunia sekitarnya berubah gelap. Wanita itu terhempas ke belakang dengan tak terkendali.     

Lady Saint berdiri di belakangnya dan mendorong tangannya ke depan. Dia melepaskan dua pilar Great Spirit demi membantu Martial Saint Canglan. Setelah itu, dia bergerak maju dan menyangga punggung Martial Saint Canglan.     

Poof.     

Setelah Martial Saint Canglan mendarat di tanah, maka dia langsung memuntahkan darah. Sekujur tubuhnya terasa limbung. Dia tidak sanggup berdiri. Yang jelas, dia baru saja terluka parah.     

"Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian."     

Chu Siyuan membuka petanya. Tangan tuanya menekan peta tersebut. Lantas, cahaya tujuh warna keluar darinya dan menyinari ruang di sekitar, hingga membentuk tujuh dunia ilusi.     

Tujuh dunia ilusi saling tumpang tindih dan mirip seperti menara dunia tujuh warna.     

Kaboom.     

Menara dunia tujuh warna berbenturan dengan kepala manusia bertopeng perunggu hingga 17 kali berturut-turut dan menghancurkannya.     

Marquis Tiange cepat-cepat menarik tombaknya dan bergerak mundur.     

Lengannya terasa sakit, dengan darah yang keluar dari jari-jarinya. Kedua matanya sedang terpaku ke arah Chu Siyuan. "Ternyata masih ada sosok tangguh sepertimu dari Daratan Kunlun? Pantas saja kalian berkali-kali bisa lolos dari kejaran kami."     

Marquis Xianling mengepakkan sayapnya dan mendarat di tanah. Kaki seputih saljunya menapak pada awan Chi berbentuk kura-kura. Sambil terkekeh, dia berkata, "Marquis Tiange, bahkan kau tidak sanggup menahan serangan pertapa Kekuatan Batin level 54. Kenapa kau bisa menjadi Marquis Pertama?"     

Lantas, ketujuh Marquis Pertama lainnya berjalan keluar.     

Di kejauhan, para Marquis Luosha berdiri di tengah Chi dingin dan kobaran api. Jumlah mereka sangat banyak, setidaknya lebih dari 500 orang.     

Marquis Tiange membawa tombak perunggu dan bergumam, "Pria tua itu bukan seperti pertapa Kekuatan Batin kebanyakan. Peta di tangannya adalah senjata Kekuatan Batin yang sangat kuat."     

"Oh?"     

Marquis Xianling menatap Chu Siyuan dengan mata bercahayanya. Lantas, tatapan matanya terjatuh ke arah Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian.     

Mata Chu Siyuan sedang menatap Marquis Xianling. Seketika itu juga, ekspresinya langsung berubah drastis. "Cepat tinggalkan tempat ini! Dia adalah sosok Saint King Kekuatan Batin."     

"Apa... Saint King Kekuatan Batin?"     

Para pertapa dari Daratan Kunlun sontak merasa ketakutan. Mereka tidak berani bertarung melawan kelompok Luosha lagi. Mereka pun mulai bergerak mundur dan siap melarikan diri.     

"Kalian ingin pergi?"     

Bibir merah Marquis Xianling terbuka dan tertawa renyah. Suaranya beresonansi di atas Rawa Bipolar.     

Setelah itu, para Biksu dari Daratan Kunlun masuk ke dalam halusinasi.     

Beberapa Biksu berlari kencang dan tak sengaja masuk ke dalam air dingin, hingga langsung berubah menjadi balok es.     

Para Biksu lain saling bertempur satu sama lain, seakan mereka adalah musuh bebuyutan.     

Beberapa Biksu dengan Kekuatan Batin yang lebih tinggi masih berdiri mematung di tempatnya. Ekspresi mereka berkedut-kedut, sambil berusaha terbebas dari belenggu Marquis Xianling.     

Tapi Marquis Xianling begitu tangguh. Bahkan Chu Siyuan tidak sanggup menandinginya.     

Secercah cahaya terbang keluar dari dahi Dewi Siming, salah satu di antara Sembilan Dewi Empryan.     

Kaboom.     

Secercah cahayanya berubah menjadi kuil dewa merah di atas rawa.     

Itu seperti kuil sungguhan dan berukuran sangat besar. Baik pilar, dinding, dan lantainya memancarkan cahaya dewa. Energi suci memancar keluar darinya, dan menghancurkan ilusi Marquis Xianling.     

Lantas, para Biksu dari Daratan Kunlun kembali siuman     

Akan tetapi, banyak dari mereka yang terluka dan 12 di antaranya meregang nyawa.     

Mereka yang selamat pun mulai merasa kebingungan. Kali ini, musuh yang harus mereka hadapi begitu tangguh. Bahkan salah satu musuhnya sanggup membunuh mereka semua.     

Marquis Xianling sedang menatap kuil di bawahnya, sambil merasa terkejut sekaligus gembira. "Sebuah kuil dewa. Salah satu dewa pernah tinggal di dalam kuil itu. Ternyata harta karun semacam ini berada di dalam Lautan Chi wanita tersebut."     

Tiba-tiba, Lord Lingquan menyadari bahwa sekelompok wanita dari Daratan Kunlun itu bukan kumpulan pertapa biasa.     

Salah satu dari mereka punya Buku Saint Ruzu, salah satu yang lain punya Fisik Fire Phoenix, sedangkan satu lagi menyimpan kuil dewa...     

Kemudian, dia menoleh ke arah wanita yang lainnya. Pada akhirnya, dia menyadari kalau mereka semua sangat cantik dan punya fisik yang kuat. Mereka bukanlah kumpulan Biksu biasa.     

Untungnya, kultivasi mereka masih sangat rendah. Seandainya mereka sudah berada di Alam Saint King, maka mereka akan menjadi kelompok yang mengerikan.     

"Seratus ribu tahun silam, Daratan Kunlun pernah menjadi dunia yang sangat kuat di semesta. Kupikir setelah 100.000 tahun lamanya, Daratan Kunlun telah berubah menjadi puing-puing. Tak kusangka, mereka malah melahirkan banyak wanita cantik yang sangat bertalenta."     

Sambil tertawa, Lord Lingquan menambahkan, "Ini adalah hadiah yang datang dari langit. Hari ini, aku akan menjinakkan kalian semua dan mengubah kalian menjadi hewan peliharaan yang cantik. Aku akan menjadi tuan kalian, Yang Qi dan yang lainnya pasti akan cemburu!"     

"Lebih baik kami mati daripada harus menjadi budakmu."     

Kedua mata Martial Saint Canglan terlihat sangat agresif, bagaikan seekor binatang buas. Ketika itu, dia langsung membakar darah saintlynya dan menggunakan teknik terlarang. Alhasil, kemampuan bertempurnya meningkat pesat, hingga membuatnya kembali menyerang Lord Lingquan.     

"Bila kau ingin bertarung melawannya, kau harus melewatiku dulu."     

Marquis Tiange mengangkat tombaknya dan menghalangi pergerakan Martial Saint Canglan. Mereka berdua mulai bertarung dengan intens di dalam kuil.     

Ini seperti pertempuran di satu sisi. Meskipun Daratan Kunlun telah menggunakan kuil dewa, Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian, dan Buku Saint Ruzu, tapi mereka masih tidak sanggup menghentikan sembilan Marquis Pertama.     

Marquis Xianling mencuri Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian. Salah satu tangannya menekan kepala Chu Siyuan, dan garis-garis Kekuatan Batin terlepas dari jarinya. "Berlutut," katanya dingin.     

"Mus...ta...hil..."     

Chu Siyuan sedang bertahan dengan susah payah, sampai dirinya berdarah-darah, karena dia benar-benar tidak ingin menyerah di hadapan Marquis Xianling.     

"Master!"     

Kedua mata Yue Shuzi semerah darah. Dia berteriak dan melepaskan pukulan ke arah Marquis Xianling, sambil berusaha menyelamatkan Chu Siyuan.     

Yue Shuzi adalah Administrator Daratan Kunlun. Dia adalah salah satu Biksu papan atas.     

Tapi Marquis Xianling jauh lebih kuat darinya, dan sama sekali tidak peduli dengan serangan Yue Shuzi. Wanita itu hanya menudingkan jari dan melepaskan pilar cahaya.     

Poof!     

Pilar cahaya itu menghancurkan pukulan Yue Shuzi dan mendarat di dahinya, hingga membuat pria itu terbunuh.     

Kematian Yue Shuzi membuat mental para Biksu Daratan Kunlun hancur. Kali ini, mereka benar-benar depresi.     

"Seandainya aku harus mati sekalipun, maka kita akan mati bersama-sama. Matilah kalian!"     

"Aku lebih baik menjadi pecahan permata daripada sebuah bongkahan batu besar."     

Tiga orang Heavenly King dari Menteri Peperangan mulai melesat ke arah Marquis Xianling, Marquis Tiange dan Lord Lingquan secara bersamaan. Mereka mengaktifkan Chi Suci masing-masing, dan telah bersiap untuk meledakkan Lautan Chi, lantas mati bersama lawan-lawannya.     

"Dilarang bunuh diri."     

Marquis Xianling menatap tajam ketiga Heavenly King Menteri Peperangan. Setelah itu, tiga Kekuatan Batin masuk ke dalam pikiran mereka dan menghentikan aksinya.     

Seketika itu juga, mereka tersungkur ke tanah dan hilang kendali.     

Yang jelas, mereka tidak sempat melakukan misi bunuh diri.     

…     

…     

Qing Mo dan Zhang Ruochen baru saja masuk ke Rawa Bipolar, lantas bergerak ke arah Chi dingin dan kobaran api.     

Zhang Ruochen berjalan di depan sambil mempelajari Prinsip Kebenaran, seperti yang pernah digunakan oleh Fang Yi untuk menambah kekuatannya.     

"Prinsip Kebenaran adalah bagian dari prinsip dunia. Seharusnya prinsip itu ada dimana-mana, tapi bagaimana cara untuk memahaminya?"     

Zhang Ruochen berusaha meniru gerakan Fang Yi, teknik demi teknik, tapi dia masih gagal merasakan kehadiran Prinsip Kebenaran.     

Qing Mo merasa sangat khawatir. "Kenapa Anda terus berkultivasi? Apa Anda bisa berjalan lebih cepat! Saya merasakan kalau aura mereka sedang meningkat drastis. Kalau kita tidak bergegas, mungkin konsekuensinya akan diluar bayangan kita."     

Zhang Ruochen berhenti memperagakan tekniknya. Sambil merasa agak terkejut, dia berkata, "Apa kau bisa merasakan kalau aura mereka menjadi semakin intens?"     

Qing Mo tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya kepada Zhang Ruochen. "Tolonglah, saya mohon pada Anda. Kita tidak boleh datang terlambat. Kalau sampai Kakak Nalan ditangkap oleh Ras Luosha, bukankah hidup Anda juga tidak tenang?"     

"Baiklah, baiklah. Ayo kita ke sana."     

Sebenarnya, Zhang Ruochen benar-benar kesal kalau harus bertemu kembali dengan para pertapa dari Daratan Kunlun. Tapi bila menilai dari ekspresi Qing Mo yang memelas, maka terpaksa dia harus menahan rasa kesalnya.     

Beberapa saat kemudian, mereka telah berada di kedalaman Rawa Bipolar. Dari kejauhan, samar-samar mereka bisa melihat kuil dewa di tengah kobaran api dan Chi dingin. Mereka berada pada jarak 100 mil jauhnya.     

"Itu adalah Kuil Dewi Siming! Mereka pasti berada di sana."     

Qing Mo berhenti menunggu Zhang Ruochen. Dia melesat ke arah kuil bagaikan secercah cahaya hijau.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen menghentikan langkahnya. Dia mengamati situasi di sekitar dan menemukan banyak Luosha yang sedang bersembunyi di balik kegelapan. "Bunga Suci Karnivora," katanya pada diri sendiri. "Berapa banyak dari mereka yang sanggup kau tangani?"     

"Master, saya sudah berada di puncak Biksu mutlak. Walau saya tidak bisa membunuh mereka semua, tapi setidaknya saya masih bisa mengulur-ulur waktu."     

Bunga Suci Karnivora keluar dari belakang punggung Zhang Ruochen, lantas bergerak di atas tawa. Setelah itu, ribuan akarnya mulai menyebar ke segala penjuru.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.