Kaisar Dewa

Pertarungan Satu Lawan Semua



Pertarungan Satu Lawan Semua

1Para Marquis Luosha, yang sedang bersembunyi di sekitar kuil dewa, mulai menyadari kehadiran Qing Mo. Setelah itu, salah satu gadis Luosha – di level Marquis Ketiga – melemparkan tongkat saintnya ke arah Qing Mo.     0

Tepat ketika Qing Mo hendak melarikan diri, sebuah bulu berwarna hitam terbang keluar dari rawa dan hendak menangkapnya.     

Zhang Ruochen menarik Clear Sky Bow dan menembakkan Shining Sun Arrow.     

Whoosh!     

Shining Sun Arrow berhasil menghancurkan bulu hitamnya, dan masih mengarah menuju gadis Luosha di level Marquis Ketiga.     

Kemudian, Shining Sun Arrow berhasil menghancurkan tubuh gadis tersebut, lantas menghempaskannya ke dalam kobaran api.     

Qing Mo merasa terkejut sambil menoleh ke belakang.     

Setelah itu, Zhang Ruochen muncul di hadapannya dan berkata, "Kau begitu ceroboh. Apa kau tidak tahu kalau tempat ini sangat berbahaya?"     

Zhang Ruochen berjalan ke arah kuil dewa, sambil menarik busur dan menembakkannya ke arah lain.     

…     

Pertempuran di dalam kuil dewa hampir berakhir.     

Hanya tersisa 10 Biksu yang masih hidup.     

Martial Saint Canglan masih berada di level Biksu sejati, hingga dia hanya sanggup bertarung melawan Marquis Tiange, walaupun dia sudah membakar darah saintlynya.     

Seiring berjalannya waktu, Martial Saint Canglan mulai merasakan efek samping akibat pembakaran darah saintly sebelumnya, hingga membuat tubuhnya menjadi semakin lemas.     

Marquis Tiange terkekeh dan mulai mengeluarkan rantai emas dari pinggulnya.     

"Saint-binding Chain."     

Rantai emas itu hanya sepanjang tiga kaki. Akan tetapi, setelah disuntik dengan Chi Suci, maka seketika itu pula rantainya mulai memanjang, bahkan sampai meninggalkan bayangan di langit.     

Martial Saint Canglan sama sekali tidak bisa menghindari serangan rantai tersebut.     

"Kemari kau."     

Marquis Tiange menarik Martial Saint Canglan dengan paksa.     

"Jangan pernah mengira kau bisa mengubahku menjadi budak. Meski aku sedang sekarat, tapi aku masih bisa membawamu mati bersamaku."     

Martial Saint Canglan merasa malu. Dia berusaha meledakkan Lautan Chi dan Holy Source-nya. Akan tetapi, kekuatan jahat dari Saint-binding Chain telah menekan Chi Suci-nya, hingga membuatnya gagal meledakkan diri.     

Bang!     

Martial Saint Canglan tersungkur ke tanah, dan rantai emas yang ada di lehernya mengeluarkan suara gesekan logam, karena Luosha itu sedang menariknya ke arah Lord Lingquan.     

"Ah!"     

Martial Saint Canglan, sebagai pemimpin Sembilan Dewi Empryan, adalah sosok yang sangat disegani di Daratan Kunlun. Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini sebelumnya. Sialnya, kali ini dia juga tidak bisa bunuh diri.     

Sedangkan bagi para Marquis Pertama lainnya, mereka juga menggunakan Saint-binding Chain untuk merantai para Biksu tersebut.     

Tidak ada satupun Biksu dari Daratan Kunlun yang sanggup menyerang balik.     

Lord Lingquan sedang menatap tubuh montok dan putihnya Martial Saint Canglan, lalu menoleh ke arah Dewi Empryan dan para pertapa Confucius lainnya. Ketika itu, dia mencibir, "Aku sudah bilang pada kalian agar kalian menyerah saja, tapi kalian malah memilih untuk bertempur. Apa kalian pikir sanggup mengalahkan kami?"     

Hanya Lady Saint yang masih bertempur dengan menggunakan Buku Saint Ruzu.     

"Break."     

Marquis Baiyun memobilisasi segenap Chi sha-nya ke dalam kapak merah. Lantas, dia mengayunkan kapaknya ke arah Buku Saint Ruzu, hingga menciptakan bayangan kapak sepanjang puluhan kaki.     

Boom!     

Halaman-halaman pada Buku Saint Ruzu terbuka dengan begitu cepat.     

Setelah berbenturan dengan kapak tersebut, bukunya terhempas jauh.     

Lady Saint meringis kesakitan dan terhempas ke belakang seperti dedaunan gugur. Tanpa pengaruh Kekuatan Batin, Buku Saint Ruzu-nya pun tumbang.     

Marquis Baiyun mengeluarkan Saint-binding Chain – yang mirip seperti pilar cahaya emas – dan mengayunkannya ke arah Lady Saint.     

Tepat pada saat itu, sebuah tangan merah tiba-tiba muncul dari bawah kuil dewa. Tangan itu menggenggam Saint-binding Chain dan menghancurkannya.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen melesat dari bagian bawah kuil dewa. Dalam satu kedipan mata, dia sudah berada di hadapan Marquis Baiyun.     

Zhang Rochen menggenggam Saint-binding Chain dengan satu tangannya, sambil menangkap Lady Saint dengan tangan yang lain.     

Tubuh Lady Saint sedang gemetar. Kemudian, dia menoleh dan melihat wajah tampan Zhang Ruochen. Ketika itu, dia hanya bisa tersenyum.     

Akan tetapi, dia cepat-cepat menundukkan kepala dan memasang ekspresi datar.     

"Ternyata dia."     

Martial Saint Canglan dan para Dewi Empryan lainnya langsung merasa bersemangat, karena mereka tidak pernah menyangka bila Zhang Ruochen akan datang ke tempat ini.     

Para Marquis Pertama sontak merasa kebingungan setelah melihat seorang pertapa manusia berani mengganggu pertempuran mereka. Tapi setelah itu, mereka semua mencibirnya.     

"Kau tunggu apa lagi, Marquis Baiyun? Bunuh dia," kata Marquis Tiange.     

Sambaran petir keluar dari tangan Zhang Ruochen, yang berubah menjadi naga-naga listrik. Kemudian, dia menarik Saint-binding Chain, sambil melepaskan energi yang dahsyat ke arah Marquis Baiyuan, sampai akhirnya Marquis Baiyuan berhasil ditarik ke sisinya.     

"Sial..."     

Marquis Baiyuan sadar kalau Zhang Ruochen jauh lebih kuat dibandingkan para Biksu dari Daratan Kunlun, sehingga dia mulai menggerakkan kapaknya dan melepaskan Ten Thousand Lines of Destruction ke arah Zhang Ruochen.     

Sarung tinju merah di tangan kanan Zhang Ruochen berbenturan dengan kapak tersebut.     

Howl!     

Setelah terdengar suara auman naga, seekor naga biru sepanjang seratus kaki terbang dari tangan Zhang Ruochen, dan menghantam Marquis Baiyun.     

Boom!     

Ketika Marquis Baiyun terhempas ke belakang, saat itu dia membentur dinding Kuil Dewa, hingga mengguncang seluruh kuilnya.     

Kemudian, Marquis Baiyun menemukan lubang kecil di armornya, sebelum akhirnya tersungkur ke tanah.     

"Divine Fire Jingmie."     

Marquis Baiyun merasa kebingungan. Lantas, dia kembali menoleh ke arah Zhang Ruochen. Tapi kali ini, tatapan matanya terlihat ketakutan.     

Para Marquis Pertama lainnya berhenti tersenyum, karena mereka tahu bahwa Zhang Ruochen adalah salah satu sosok tangguh dari Dunia Langit.     

Zhang Ruochen menurunkan Lady Saint ke tempat aman. Setelah itu, dia bangkit berdiri dan mulai menyapukan pandangan matanya ke arah para Marquis Luosha dan Biksu dari Daratan Kunlun.     

Martial Saint Canglan tergeletak di tanah, dengan rantai yang melingkar di lehernya. Tepat ketika matanya bertemu dengan mata Zhang Ruochen, maka dia merasa begitu malu, sampai-sampai ingin segera membenamkan diri.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen menoleh ke arah Lord Lingquan.     

Tampaknya, Lord Lingquan juga sedang mengamati Zhang Ruochen. Lantas, dia tersenyum dan berkata, "Aku sudah mencarimu sedari lama, Zhang Ruochen. Tak kusangka, kau sendiri yang akan muncul di hadapanku."     

Zhang Ruochen berkata dengan suara dinginnya, "Mungkin aku datang kemari untuk membunuhmu."     

Lord Lingquan berkata, "Kau memang cukup kuat, tapi kau begitu percaya diri. Kami punya sembilan Marquis Pertama. Memangnya kau sanggup melawan berapa?"     

"Kalau begitu, tampaknya aku harus bertarung melawan kalian semua."     

Zhang Ruochen mengaktifkan Hundred Saint Blood Armor dan melingkupi tubuhnya. Setelah itu, dia mengeluarkan Pedang Kuno Abyss, dan membuat auranya semakin mengerikan.     

Marquis Tiange memungut tombak perunggunya, lantas berjalan ke arah Zhang Ruochen, "Aku pernah membunuh banyak Biksu manusia sebelumnya, tapi baru pertama kali ini aku bertemu dengan sosok yang begitu percaya diri."     

Para Biksu dari Daratan Kunlun mendesah.     

10 pertapa Luosha itu adalah para figur tangguh. Masing-masing dari mereka sanggup mengimbangi Saint King.     

Seandainya Zhang Ruochen muncul lebih awal dan bekerja sama dengan para Biksu dari Daratan Kunlun, mungkin mereka masih bisa menemukan jalan keluar...     

Tapi sekarang...     

Bukan perkara mudah bagi Zhang Ruochen untuk menghadapi dua Marquis Pertama sekaligus, apalagi sembilan Marquis ditambah Lord Lingquan.     

Bahkan Saint King di tahapan awal akan memilih untuk melarikan diri.     

Marquis Tiange sangat percaya diri dengan kemampuannya, tapi dia juga sosok Luosha yang hati-hati. Dia menoleh ke arah Marquis Baiyun dan berkata, "Ayo kita kalahkan dia bersama-sama."     

Marquis Baiyuan mengangguk, karena dia juga ingin mengalahkan Zhang Ruochen, agar dia tidak dipermalukan oleh rasnya.     

Lord Lingquan melipat tangannya di depan dada dan berkata, "Tangkap dia hidup-hidup."     

Lord Lingquan datang ke Daratan Zuling demi bertempur melawan Zhang Ruochen. Karena sang Putri benar-benar menaruh perhatian besar pada pria ini, maka Lord Lingquan ingin menangkap dan menjinakkannya. Setelah itu, dia bisa memamerkan di hadapan sang Putri, pria mana yang lebih kuat di antara keduanya.     

Marquis Baiyun dan Marquis Tiange sama-sama terbang di langit, sambil melepaskan Chi sha, bagaikan dua awan demonic.     

Tombak perunggu dan Kapak Jubo sama-sama bergetar hebat, seakan dua jiwa senjatanya baru saja bangkit. Keduanya melepaskan bayangan-bayangan demonic.     

"Tekan."     

Kedua Marquis Pertama itu melepaskan Ten Thousand Lines of Destruction, sambil melesat ke arah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menghentakkan kaki kanannya ke tanah, lalu mengaktifkan level pertama Hundred Saint Armor, hingga membuat ratusan bayangan Biksu di level rendah muncul dan berdiri di seratus tempat yang berbeda-beda.     

"Break."     

Zhang Ruochen sedang memobilisasi kekuatan seratus Biksu, sambil melepaskan True-Thunder Fire Sword Technique.     

Sebuah pusaran pedang Chi dan gumpalan petir sama-sama menyerang kedua Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.