Kaisar Dewa

Nine Yao Divine Tears



Nine Yao Divine Tears

1Sekelompok pertapa papan atas Luosha sedang berkumpul di kastil yang terbuat dari kumpulan batu di tengah hutan. Marquis Ketiga dan Keempat sedang berpatroli di sekitar kastil.     
2

Terdapat formasi kompleks di tengah kastil. Diameternya lebih dari 300 meter.     

Putri Luosha berdiri di tengah formasi. Dia sangat fokus mempelajari inskripsi. Wajah cantiknya bersinar akibat terkena refleksi cahaya formasi.     

Yang Qi melipat tangannya di depan dada. Dia berdiri di samping formasi dan menatapnya dalam diam, sambil mengaguminya. "Pantas saja dia bisa menjadi sosok jenius nomor satu di Ras Luosha. Bukan cuma kemampuan bertempurnya yang tinggi, tapi dia juga setara dengan para master inskripsi."     

Bahkan dengan kultivasi Yang Qi , dia masih akan terluka bila masuk ke dalam formasi kuno itu. Akan tetapi, sang Putri dapat dengan mudah masuk ke dalam sana dan mempelajarinya, karena wanita itu ingin membenahinya.     

Putri Luosha tersenyum. "Formasi ini sangat mirip dengan formasi di area dalam Sarang Phoenix. Kalau aku bisa membedahnya, mungkin aku bisa menembus lapisan formasi yang ada di sana."     

"Yang Mulai pernah mengunjungi gunung saint ke-99 dan menyambangi Sarang Phoenix?" tanya Yang Qi.     

"Ya."     

Yang Qi merasa tertegun. "Tidak ada satupun pertapa dari Ketujuh Dunia Shatuo yang pernah melewati gunung saint ke-33, tapi Anda sanggup melewatinya dengan mudah. Saya benar-benar takjub."     

Putri Luosha menatap formasi sambil menyunggingkan bibirnya. "Kita bukan ras yang bodoh, kenapa kau sampai memujiku seperti itu? Kalau kau ingin pergi ke sana, kau juga tidak akan kesulitan untuk melakukannya."     

Yang Qi terkekeh. Dia ingin menjawab perkataannya, tapi tiba-tiba dia merasakan sesuatu. Tatapan matanya pun beralih menuju pintu kastil.     

Lord Lingquan berjalan masuk ke dalam kastil, bersama sembilan Marquis Pertama.     

Mereka semua sedang terluka parah dan membuat Yang Qi merasa terkejut.     

Di antara mereka, Marquis Xianling adalah sosok yang terluka paling parah, dan dalam kondisi pingsan.     

Yang Qi adalah kompetitor Lord Lingquan, sehingga dia tahu betapa kuatnya pria tersebut. Namun, ini adalah pertama kalinya dia melihat mereka kalah.     

"Lingquan, kenapa kau terlihat acak-acakan? Apa kau baru saja diserang oleh para pertapa dari tujuh dunia?" Yang Qi menyeringai.     

Lord Lingquan menatapnya tajam dan mendengus. Lantas, dia membungkuk kepada Putri Luosha dan berujar, "Yang Mulia, tolong izinkan saya untuk memimpin pasukan Luosha dan membunuh para Biksu dari Ketujuh Dunia Shatuo."     

Putri Luosha melangkah keluar dari balik formasi. Sambil menatap mereka, dia juga merasa terkejut. "Marquis Fengxing tidak kembali bersamamu. Tampaknya kau baru saja mengalami kekalahan telak. Ceritakan padaku. Siapa yang membuat Lord Lingquan sampai mengalami kerugian seperti itu?"     

Sambil menggertakkan giginya, Lord Lingquan merasa geram. "Marquis Fengxing dibunuh oleh Priest Daratan Guanghan. Kami harus membalaskan dendamnya. Semoga Yang Mulia berkenan dan mengizinkan kami untuk membalas dendam."     

"Zhang Ruochen."     

Putri Luosha merasa tersentak, tapi tidak lama kemudian, ada senyuman yang muncul di wajah cantiknya.     

"Zhang Ruochen memang kuat, tapi kultivasinya masih lemah. Dia masih berada di level Biksu sejati. Seharusnya dia bukan tandinganmu. Kenapa kau sampai kalah melawannya?"     

"Kalau Zhang Ruochen sendirian, dia tidak akan sanggup mengalahkan saya," kata Lord Lingquan. "Tapi kali ini, sesuatu yang aneh baru saja terjadi. Ada sosok tangguh yang muncul, atau mungkin... sembilan orang..."     

"Jadi, sosok itu satu orang atau sembilan orang?"     

Lantas, Lord Lingquan menceritakan bagaimana Sembilan Dewi Empryan bergabung menjadi satu. Dia menggambarkannya dengan sangat detil.     

Dia tahu kalau sang Putri banyak membaca buku dan memiliki wawasan yang luas. Jadi, meski dia tidak memahaminya, tapi sang Putri mungkin bisa menjawabnya.     

Setelah mendengar deskripsi Lord Lingquan, ekspresi Putri Luosha sontak berubah menjadi serius. Dia pun mulai menimbang-nimbang. Setelah itu, dia bergumam pada dirinya sendiri, "Apa itu adalah Nine Yao Divine Tears?"     

"Apa itu?" tanya Lord Lingquan dengan kebingungan.     

"Ini berkaitan dengan seorang figur tangguh," kata Putri Luosha. "Akan tetapi, dia sudah mati dalam pertempuran dewa 100.000 tahun silam."     

Tubuh Yang Qi gemetar. "Yang Mulia, apa Anda sedang berbicara tentang Dewa Nine Yao?"     

"Bagaimana mungkin?"     

Lord Lingquan merasa ketakutan. Walau 100.000 tahun telah berlalu, tapi nama Dewa Nine Yao masih terkenal di seluruh Dunia Neraka. Bahkan sosok Lord di Ras Luosha akan merasa ngeri setelah mendengar namanya.     

Beberapa pertapa masih merasa trauma setelah mendengar namanya, meski sosok itu sudah mati sejak lama.     

Putri Luosha mengangguk pelan. "Nine Yao" terdiri dari sembilan jenis kekuatan super: yang atau matahari, yin atau bulan, Luohou, Jidu, besi, kayu, air, api, dan tanah. Luohou melambangkan kehancuran. Jidu melambangkan kebijaksanaan. Dewa Nine Yao adalah satu-satunya orang di semesta yang sanggup menguasai sembilan jenis kekuatan sampai berada di titik maksimal. Di masa 100.000 tahun silam, dia adalah pengendali Saintly Way dunia.     

"Dalam cerita legenda, ketika Dewa Nine Yao mati, maka seluruh kekuatan dewanya berhamburan. Kekuatan itu menghancurkan banyak bintang. Hanya sembilan air matanya yang mengalir. Mereka berubah menjadi sembilan meteor dan mendarat di Daratan Kunlun.     

"Ada banyak cerita legenda mengenai Nine Yao Divine Tears. Beberapa orang berkata kalau itu adalah esensi kekuatan Dewa Nine Yao. Beberapa yang lain berkata kalau air mata itu mengandung pemahaman sang dewa. Sedangkan beberapa lagi menganggapnya sebagai rumor belaka. Semua itu adalah cerita-cerita yang dibuat oleh masyarakat, karena mereka tidak rela mendengar kematian Dewa Nine Yao.     

"Bila menilai dari apa yang dikatakan oleh Lord Lingquan, maka Sembilan Dewi Empryan punya fisik yang berbeda-beda, dan sangat mirip dengan sembilan kekuatan Dewa Nine Yao."     

Sorot mata Yang Qi menjadi semakin tajam. "Kalau mereka benar-benar telah mendapatkan warisan sembilan kekuatan, maka mereka juga merupakan ancaman, sama seperti Zhang Ruochen. Kita harus membunuh mereka sesegera mungkin."     

Putri Luosha menyentuh pipinya. "Seusai mempelajari formasi kuno ini, maka aku akan menemui mereka. Kalau mereka benar-benar mendapatkan warisan sembilan kekuatan Dewa Nine Yao, maka aku akan menangkapnya dan mengubahnya menjadi Nine Yao Divine Tears."     

…     

…     

Mad Man adalah seorang pertapa tangguh berusia 300 tahun dan berasal dari Daratan Eight Ministry. Levelnya sudah berada di puncak Biksu mutlak. Yang jelas, dia adalah salah satu figur tangguh di Pertempuran Merit Biksu.     

Selama setengah bulan belakangan, Mad Man telah berjalan menyusuri hutan, sambil berburu Marquis Luosha. Dia telah mendapatkan banyak darah dan Holy Source Luosha dari hasil rampasannya.     

Tentu saja, dia tidak akan segan-segan membunuh Biksu dari dunia lain. Dia juga akan merampok mereka.     

Sekarang ini, dia mencuri semua darah Luosha dari puluhan Biksu Great Demon Ten Square. Akan tetapi, Mad Man tidak membunuh mereka. Dia mengampuni nyawa mereka.     

Pertama, Mad Man sangat percaya diri dengan kemampuannya. Dia tidak takut kalau mereka akan membalas dendam.     

Kedua, dia menganggap Daratan Eight Ministry dan Daratan Great Demon Ten Square sebagai kompetitor, bukan musuh. Karena mereka hanya kompetitor, maka dia hanya akan mengambil apa yang dia butuhkan. Jadi, dia tidak perlu membunuh mereka.     

Kelompok Biksu dari Daratan Great Demon Ten Square ini sempat mengumpulkan banyak darah Luosha. Setidaknya mereka bisa menukarnya dengan 250.000 merit.     

Namun, sambil membawa tas penyimpanan mereka, ketika itu Mad Man tersenyum puas.     

Akan tetapi, tiba-tiba senyumannya membeku. Dia cepat-cepat mengambil tongkat besi di pinggulnya dan memukul ke arah belakang.     

Namun, tidak ada siapapun di belakangnya.     

Akan tetapi, ketika dia memukulkan tongkatnya, saat itu struktur ruangnya sempat bergetar. Riak-riak energi memancar keluar.     

"Tidak diragukan lagi kemampuan pertapa tangguh yang berada di top lima besar Daratan Eight Ministry. Kau adalah orang yang sangat cekatan." Terdengar suara tawa seorang wanita.     

Akan tetapi, wanita itu berpindah posisi dengan sangat cepat. Bahkan dengan kultivasi Mad Man, dia masih kesulitan melacak lokasinya. Sehingga, dia hanya bisa bersikap waspada.     

Tanpa panik, dia bertanya, "Dari daratan mana kau berasal? Apa kau sengaja ingin menguji kemampuanku?"     

"Tidak ada seorangpun yang ingin menguji kemampuanmu." Suara tawa wanita itu kembali terdengar. "Aku datang kemari untuk mencuri darah Luosha-mu."     

Suaranya terdengar dekat, tapi juga jauh.     

Mad Man pun langsung tertawa kencang. "Ternyata masih ada orang lain yang berani mencuri barangku? Dengan melakukan itu, apa kau kira masih bisa selamat nantinya?"     

Han Qiu berjalan keluar dari ruang hampa dan mendarat di hadapan Mad Man. "Pemimpin sekteku telah mengamatimu sejak lama, dan menganggap kemampuanmu lumayan juga. Jadi, beliau ingin mencuri barangmu satu kali."     

Mad Man mendengus. "Memang siapa pemimpin sektemu? Bahkan sosok yang sanggup mencuri barangku masih belum lahir."     

"Sebaiknya kau turuti perkataan kami. Mungkin dengan begitu, kau masih bisa bertahan hidup." Terdengar suara dingin di belakang punggung Mad Man.     

Sambil membawa pedang berkarat, Le melangkahkan kakinya di atas dedaunan, sampai akhirnya berada di jarak 100 kaki dari Mad Man.     

100 kaki adalah jarak yang ideal baginya untuk memenggal lawan dalam satu serangan.     

Mad Man bisa merasakan aura berbahaya dari sosok Le. "Sebenarnya siapa pemimpin sekte kalian?" tanyanya.     

"Tentu saja, beliau adalah pria baik," kata Han Qiu.     

"Sosok pria baik, tapi dia ingin mencuri dari orang lain?" Mad Man mengumpat dalam hati. Setelah itu, dia mengaktifkan Chi Suci-nya dan mengalirkannya ke dalam tongkat besi. Inskripsi-inskripsi emas mulai bermunculan dari tongkatnya.     

Whoosh!     

Area di sekitarnya bergetar hebat, seakan dunia sedang dihancurkan.     

Setelah itu, Zhang Ruochen muncul dari ruang hampa di samping Mad Man. Jaraknya kurang dari 3 kaki. Sambil merentangkan tangannya, dia menekan bahu Mad Man. "Aku hanya ingin mencuri darah Luosha-mu. Aku tidak akan membunuhmu. Tentu saja, bila kau menyerangku, maka aku pasti akan melawan baik. Kalau hal itu sampai terjadi, dan aku tidak sengaja membunuhmu, maka aku hanya bisa bilang maaf."     

Zhang Ruochen menepuk bahunya. Dia melepaskan energi yang dahsyat, bahkan sampai membuat tangan Mad Man mati rasa.     

Mad Man mengenal Zhang Ruochen. Dia adalah Priest Daratan Guanghan – sosok pria tak tahu diri yang senang mengambil keuntungan dari masalah orang lain.     

Kalau dia tidak melihat Le dan Han Qiu, mungkin dia akan mematahkan tangannya sendiri, meski Zhang Ruochen telah menggunakan kekuatan ruang.     

Tapi semua itu hanyalah gimik.     

Sedari awal, semuanya adalah gimik.     

Mad Mad telah menyaksikan sendiri betapa kejamnya Zhang Ruochen. Maka dari itu, dia tidak berani mempertaruhkan nyawanya. Alhasil, dia hanya bisa tersenyum getir. "Baiklah, coba jelaskan maksudmu, kenapa kau hanya akan mencuri dariku satu kali?"     

Han Qiu tersenyum dan memperlihatkan gigi putihnya. "Artinya, setelah kami mencurimu satu kali, setelah itu kita bisa menjadi teman. Kami tidak akan pernah mencuri barangmu lagi. Bahkan, kau juga bisa bergabung ke dalam kelompok kami dan mencuri dari orang lain. Bukankah seharusnya kau merasa beruntung setelah bertemu dengan kami?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.