Kaisar Dewa

Perampokan Besar, Rampasan Besar



Perampokan Besar, Rampasan Besar

0Perampokan?      1

Para Biksu dari Daratan Purple Mansion dan Daratan Blade Hell sama-sama merasa terkejut.     

Setidaknya ada 1.000 Biksu yang sedang berkumpul di bawah sumber air terjun. Masing-masing dari mereka adalah sosok tangguh. Tapi kultivator gila ini tiba-tiba muncul dan ingin merampok mereka.     

Apa dia benar-benar sudah gila?     

Biksu sejati berusia 40 tahunan dari Daratan Purple Mansion mengenal Mad Man. Sambil merasa terkejut, dia berkata, "Dia... dia adalah Mad Man, sosok yang hampir menembus Alam Saint King dari Daratan Eight Ministry. Beberapa waktu yang lalu, aku sempat dirampok olehnya di Hutan Chaotic. Tapi sekarang... dia malah datang kemari..."     

Boom!     

Di bawah sumber air terjun, kobaran api muncul di mata para Biksu. Chi Suci menyeruak dari tubuh mereka masing-masing.     

"Ternyata Mad Man dari Daratan Eight Ministry adalah sosok yang sangat liar dan arogan."     

"Memang kenapa kalau dia adalah Mad Man? Kalau dia berani merampok kita dan datang ke Gunung Saint Wujin, artinya dia sedang cari mati."     

Mad Man adalah sosok yang terkenal. Banyak pertapa dari kedua dunia yang pernah mendengar namanya sebelumnya. Dia adalah seorang pertapa yang sanggup mengimbangi Saint King level rendah. Tentu saja, karena jumlah mereka lebih unggul, maka mereka tidak takut dengannya.     

Salah satu elder dengan pedang emas melesat keluar dan mendarat di depan Mad Man. Kedua matanya mirip seperti elang. "Gunung Saint Wujin adalah wilayah Daratan Purple Mansion dan Daratan Blade Hell. Di sini ada 50.000 Biksu. Apa kau pikir bisa merampok kami begitu saja?"     

Elder dengan pedang emas itu begitu tangguh. Rupanya, dia sudah berada di puncak Biksu mutlak.     

"Siapapun yang berani merampok pertapa dari Daratan Purple Mansion akan dihukum mati."     

Sekitar 100 Biksu di dekat sumber air terjun mulai mengeluarkan senjata saint masing-masing. Mereka menyuntikkan Chi Suci dan mengaktifkan inskripsi-inskripsi di dalam senjatanya. Mereka telah bersiap membunuh Mad Man.     

Atmosfirnya mulai memanas. Intensitas membunuh tersebar di segala penjuru.     

Saat dihadapkan dengan situasi semacam ini, Mad Man sama sekali tidak takut. Malahan, dia sempat terkekeh.     

Whoosh!     

Dengan mengenakan armor darah, Zhang Ruochen melangkah keluar dari balik riak-riak ruang. Seperti sedang berjalan di atas air, dia melayang-layang di atas air terjun.     

Dia mengayunkan tangannya dan melemparkan 12 jimat Buddha.     

12 jimat itu melayang-layang di 12 tempat yang berbeda-beda. Bagaikan 12 bintang, mereka bersinar terang dan melingkupi sekitar 1.000 Biksu di dalamnya.     

Zhang Ruochen melayang di langit bagaikan dewa. Auranya membuat para Biksu di bawahnya merasa tertekan.     

Para Biksu dari Daratan Purple Mansion dan Daratan Blade Hell tahu kalau koneksi mereka dengan dunia luar tiba-tiba terputus. Rasa-rasanya, mereka seperti berada di ruang independen.     

"Dia adalah... Priest Daratan Guanghan."     

Salah satu Biksu mengenal Zhang Ruochen.     

"Apa Zhang Ruochen sedang bekerja sama dengan Mad Man?"     

Para Biksu dari kedua dunia itu pun mulai ricuh. Beberapa figur senior merasakan sesuatu yang ganjil, lantas berkata, "Semuanya, ayo menggalang kekuatan dan bunuh mereka."     

Tanpa ragu, lebih dari 100 Biksu menyerang sekaligus. Seketika itu juga, pedang-pedang, broadsword, menara-menara, pagoda... semua jenis senjata mengeluarkan hujan cahaya, dan mulai menyerang Zhang Ruochen dan Mad Man.     

Zhang Ruochen masih berdiri di sana dengan tenang. Dia menggunakan Kekuatan Batin untuk mengendalikan 12 jimat Buddha. Puluhan senjata hampir mengenai tubuhnya.     

Whoosh!     

Tiba-tiba, pusaran hitam muncul di hadapannya. Daya hisap yang kuat lantas menelan semua senjata-senjata tersebut.     

Para Biksu yang berada di bawah merasa tertegun. Di waktu yang sama, mereka kehilangan koneksi dengan senjatanya masing-masing.     

"Ha."     

Dengan rambut hitam panjangnya, Han Qiu melesat keluar dari balik pusaran. Dia menggenggam senjata-senjata yang rusak dan menghancurkannya di hadapan para Biksu itu. "Logam macam apa ini?" katanya dengan nada menghina.     

Thud, thud.     

Senjata-senjata saint mereka terjatuh ke tanah dan menimbulkan lubang-lubang raksasa.     

Di sisi lain, Mad Man sedang menggenggam tongkat besinya dan menghalau senjata-senjata yang datang ke arahnya. Dia tertawa beringas. "Sebaiknya serahkan semua harta karun kalian. Kenapa masih bersusah payah seperti ini?"     

"Berani-beraninya kau? Apa kau pikir Daratan Blade Hell dan Purple Mansion bisa kau permainkan begitu saja?"     

Elder yang membawa pedang emas itu merasa geram. Dia mencengkram udara dan menimbulkan suara gesekan logam. Lantas, pedang emasnya terbang dari sarung pedang dan melesat ke arah Mad Man bagaikan segaris cahaya emas.     

Akan tetapi, cahaya pedangnya tiba-tiba memudar di pertengahan jalan.     

Pedang Chi-nya juga semakin menipis.     

Karena sang elder sudah mati.     

Ada pedang berkarat yang baru saja menembus dahinya, hingga meninggalkan lubang berdarah berukuran besar. Garis-garis Chi Suci masih menyeruak dari lubang tersebut.     

Le sedang berdiri di samping sang elder. Dia kembali menarik pedangnya, dan meninggalkan jejak darah.     

"Kuat sekali."     

Mad Man merasa terkejut di dalam hatinya.     

Bahkan dengan tingkat kultivasinya, dia masih harus bertempur selama beberapa saat bila harus melawan sang elder. Akan tetapi, Le baru saja membunuhnya dengan satu serangan.     

Teknik pedangnya begitu bersih, tajam dan fatal. Itu benar-benar luar biasa.     

Elder dengan pedang emas itu bahkan tidak tahu siapa yang membunuhnya.     

Empat figur tangguh muncul berturut-turut. Para Biksu yang ada di sana merasa semakin panik. Yang jauh lebih penting, mereka sudah kehilangan sosok pemimpin yang dapat menenangkan mereka. Tanpa seorang pemimpin, maka mereka akan kesulitan dalam mengurai bahaya.     

Salah satu Biksu mutlak baru saja mengumpulkan keberaniannya dan berteriak, "Semuanya, bentuk formasi dan hadapi mu... mus... ah!"     

Sebelum sempat menyelesaikan perkataannya, Han Qiu sudah lebih dulu meledakkan tubuhnya dengan energi gelap. Tubuhnya langsung berubah menjadi debu hitam.     

Pusaran hitam muncul di tangan Han Qiu. Dia mulai menyerap energi saintly dari mayat sang Biksu mutlak.     

"Prinsip Kegelapan."     

Mad Man sontak bergidik ngeri. Pada akhirnya, dia sadar betapa mengerikannya wanita di sisi Zhang Ruochen. Ternyata, wanita itu telah menguasai Ilmu Kegelapan, salah satu jenis ilmu kuno.     

Kegelapan akan menelan segalanya.     

Han Qiu berkultivasi dengan Taichi Natural Technique, salah satu dari enam kitab legendaris. Dia baru saja menghisap kekuatan sang Biksu mutlak, lantas mengubahnya menjadi kekuatannya sendiri.     

Hanya dalam satu hembusan nafas, kultivasinya kembali meningkat.     

"Siapapun yang berani bergerak akan mati."     

Energi Kegelapan terlepas dari tubuh Han Qiu dan mulai memenuhi ruang di sekitarnya. Seketika itu juga, para Biksu dari kedua dunia merasa ketakutan, tanpa sebab yang pasti.     

Apa yang disebut sebagai Ilmu Kegelapan merupakan sumber dari semua energi negatif.     

Ilmu Setan, Ilmu Demonic, Ilmu Ghost, Ilmu Kematian, Ilmu Jahat, Ilmu Kehancuran, Ilmu Pemangsa, dan lain sebagainya. Semua itu adalah cabang Ilmu Kegelapan. Secara natural, itu membuat orang-orang merasa ngeri.     

"Benar-benar wanita yang mengerikan. Dia mirip seperti iblis dari Dunia Neraka."     

Mad Man bergidik ngeri. Jauh di dalam hatinya, dia bersumpah tidak akan mengusik Han Qiu. Sehingga, dia juga tidak akan mengusik Zhang Ruochen.     

Semua orang sedang merasa terintimidasi. Para Biksu dari Daratan Purple Mansion dan Blade Hell tidak berani menyerang balik. Alhasil, mereka pun mulai menyerahkan harta karun masing-masing.     

Harta karun mereka memang sangat berharga, tapi nyawa mereka jauh lebih berharga lagi.     

Di antara 1.000 Biksu, mereka membawa lebih dari 2.000 tas penyimpanan. Harta karun mereka ditumpuk sampai menjadi gunung besar.     

Botol-botol permata, batu-batu suci, permata suci, obat-obatan, scroll, senjata-senjata... semua jenis harta karun itu bersinar terang. Sembari mengamati gunungan harta karun di hadapan mereka, maka bibir para Biksu itu berkedut-kedut. Mereka menggertakkan gigi dengan geram, tapi tidak ada seorangpun yang berani memberontak.     

"Tunggu apa lagi? Mari kita bagi hadiahnya!"     

Mad Man bergerak menuju kaki gunung. Dia menggosok tangannya dengan bersemangat.     

Sekarang ini, akhirnya dia sadar kalau perampokannya selama ini hanyalah seperti mainan anak-anak. Ini adalah perampokan yang sesungguhnya. Hanya orang-orang gila sepertinya dan Zhang Ruochen yang akan melakukan hal-hal gila seperti ini.     

Apalagi, semua itu menyangkut eksistensi sebuah dunia besar. Mereka sedang memikul tanggung jawab atas jutaan nyawa di pundak masing-masing. Oleh karena itu, memang siapa yang masih peduli soal moral?     

Daratan Purple Mansion dan Daratan Blade Hell pun juga telah mencuri banyak harta karun dari partisipan lain.     

Han Qiu menatap Zhang Ruochen. "Bagaimana kita akan membagi hartanya?"     

"Aku akan mengambil separuhnya. Setelah itu, kalian bagi sama rata."     

Zhang Ruochen menggunakan Kekuatan Batin untuk memindai gunungan harta karun. Setelah itu, jumlah harta karunnya muncul di dalam benaknya.     

Lantas, dia mengeluarkan cincin ruang dan memasukkan separuhnya.     

Mad Man, Han Qiu, dan Le tidak keberatan dengan metode pembagian tersebut. Mereka mulai mengambil jatah masing-masing.     

Kali ini, Zhang Ruochen menukar lebih dari 6 juta poin merit. Daratan Guanghan telah berhasil menyalip posisi Daratan Eight Ministry, hingga berada di peringkat kedua.     

Sedangkan merit yang ditukar oleh Han Qiu dan Le akhirnya membuat Daratan Kunlun naik di urutan keenam, dari yang semula berada di urutan terakhir.     

Kini, Daratan Tianmu berada di peringkat terakhir.     

Zhang Ruochen mendekat ke arah sumber air dan menghirup nafas dalam-dalam. Seketika itu juga, Chi Suci di dalam tubuhnya menjadi aktif. Di waktu yang sama, dia merasa sangat tenang.     

"Ini memang sumber air yang hebat."     

Dia mengeluarkan Labu Mercury dan memasukkan airnya ke dalam sana.     

Sebelum Pertempuran Merit Biksu dimulai, Zhang Ruochen telah mengambil Labu Mercury dari Penggila Alkohol.     

Kalau ditambah dengan sumber air curian dari para Biksu itu, Zhang Ruochen memperkirakan kalau sumber air di dalam labunya dapat digunakan untuk membuat 200.000 tetes Ning True Saint Dew.     

Splash!     

Sumber air itu tidak mengering. Sebaliknya, sumber airnya kembali muncul dari atas, dan berubah menjadi air terjun.     

Han Qiu mendongak. "Fang Yi, Ahli Waris Daratan Blade Hell, Master Pedang Dongliu, Ahli Waris Daratan Purple Mansion, sedang membawa pasukannya dan berkumpul di atas sumber air ini. Mereka masuk ke area gunung dan menemukan sebuah mansion saint. Di mansion itu tersimpan warisan Leluhur Wujin."     

"Warisan Supreme Saint," Zhang Ruochen bergumam. Sorot matanya langsung bercahaya.     

Akan tetapi, Mad Man masih merasa kebingungan. Dia pun bertanya kepada Han Qiu. "Kenapa kau bisa tahu lokasi mereka? Kenapa kau bisa tahu tentang warisan Leluhur Wujin?"     

"Aku bukan cuma menyerap energi saintly seseorang. Aku juga menyerap beberapa informasi penting di dalam pikiran mereka." Han Qiu mengernyitkan dahinya. "Akan tetapi, memori yang paling penting akan selalu tersegel oleh kekuatan besar. Aku tidak bisa membongkarnya. Jadi, memori semacam itu akan hancur bersama fisik mereka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.