Kaisar Dewa

Biar Aku yang Mengendalikan Medan Pertempuran Merit



Biar Aku yang Mengendalikan Medan Pertempuran Merit

3Putri Luosha terkekeh dan mengangguk. "Ya. Selama kau bekerja sama dengan Daratan Great Demon Ten Square, maka Daratan Blade Hell dan Purple Mansion tidak akan berani melakukan apa-apa."     2

Chu Siyuan tidak menyangka bila Zhang Ruochen akan menjawab seperti itu. Dengan ekspresi geram, dia berkata, "Kau... kau pernah menjadi bagian dari Daratan Kunlun sebelumnya. Apa setelah bertemu dengan iblis wanita ini, kau sudah melupakan asal-usulmu?"     

Zhang Ruochen tidak membalas perkataannya. Dia sangat dingin.     

Mata cantik Lady Saint sedang terpaku ke arah Zhang Ruochen. Dia tahu kalau Zhang Ruochen sama sekali belum berubah, hanya saja pria itu pernah mengalami banyak tekanan, kebohongan, dan banyak kesalahpahaman di Daratan Kunlun. Maka dari itu, dia sangat membencinya.     

Tapi jauh di dalam hatinya, sebenarnya dia masih ingin membantu Daratan Kunlun.     

Setelah melihat betapa dekatnya Zhang Ruochen dan Putri Luosha, Martial Saint Canglan pun menjadi semakin geram. Dia memalingkan muka dan hendak pergi dari sana. "Terserahlah. Karena dia tidak mau bekerja sama dengan kita, sebaiknya kita pergi dari sini. Apa gunanya bicara lebih jauh? Zhang Ruochen, kalau kita bertemu lagi di kemudian hari, maka itu akan menjadi hari pertempuran kita sampai mati."     

"Tunggu."     

Lady Saint berjalan mendekat dan bicara pada Zhang Ruochen. "Apa kita bisa bicara berdua?"     

"Tentu," kata Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen dan Lady Saint mulai berjalan bersisian. Salah satu dari mereka mengenakan armor, dan satu lainnya mengenakan pakaian cendekiawan. Satu terlihat kasar dan satunya terlihat lembut. Mereka sedang berjalan di atas dedaunan merah yang berguguran, hingga menimbulkan siluet cantik.     

Lady Saint adalah seorang wanita cerdas, lembut dan elegan. Ketika itu, dia sedang memikirkannya sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Pertempuran merit ini akan sangat berpengaruh bagi eksistensi seluruh dunia. Kalau mereka sampai merasa tertekan dan depresi, maka ketiga dunia yang paling lemah sekalipun – Daratan Kunlun, Daratan Blade Hell dan Daratan Tianmu – pasti akan menghalalkan segala cara demi merebut Dinding Catatan Merit. Jika itu sampai terjadi, tidak peduli betapa kuatnya Daratan Great Demon Ten Square, tapi mereka masih akan menderita kerugian besar.     

"Daratan Great Demon Ten Square adalah kelompok yang paling kuat di antara Tujuh Dunia Shatuo. Mereka sama sekali tidak khawatir berada di peringkat terakhir. Walau mereka berada di peringkat terakhir Pertempuran Merit Biksu, tapi mereka masih akan memenangkan ketiga pertempuran lainnya. Dengan demikian, mereka tidak akan mau bekerja sama dengan Daratan Guanghan, apalagi jika kerugiannya begitu besar. Jika demikian, pada akhirnya Daratan Guanghan akan sendirian."     

"Aku paham," kata Zhang Ruochen.     

Lady Saint berhenti berjalan. Alisnya terangkat, sambil menatap wajah tegas Zhang Ruochen. "Jika menilai situasinya sekarang ini, maka tidak ada satupun kelompok yang akan bersedia untuk bekerja sama denganmu, kecuali kau menyerahkan Dinding Catatan Merit-nya kepada mereka. Bankan nyawa para Biksu Daratan Guanghan akan terancam kalau mereka harus melindungimu."     

Seolah tidak ada yang pernah luput dari pandangan Lady Saint. Sehingga, Zhang Ruochen mulai memasang ekspresi serius. "Aku bisa merasakan adanya bahaya besar. Seharusnya kau juga bisa merasakannya, kan?"     

Lady Saint mengangguk pelan. "Ras Luosha."     

"Benar," Zhang Ruochen menambahkan, "Walau kita saling berperang saudara, tapi musuh utama kita adalah Ras Luosha. Aku sengaja mengambil Dinding Catatan Merit ini, karena aku tidak ingin melihat pertumpahan darah di kalangan pertapa dari Tujuh Dunia Shatuo. Pada akhirnya, kelompok yang paling diuntungkan adalah Ras Luosha."     

"Ras Luosha telah menghancurkan ketiga Dinding Catatan Merit-nya," kata Lady Saint. "Mereka hanya menyisakan satu, supaya kita saling berperang satu sama lain."     

"Jika aku bekerja sama dengan Daratan Kunlun," kata Zhang Ruochen. "Maka Daratan Kunlun akan menderita kerugian besar, walau kalian berhasil menukar beberapa merit. Lantas, apa gunanya kerja sama ini, bila kerja sama itu hanya akan menimbulkan banyak korban jiwa?"     

Lady Saint tahu jika Zhang Ruochen mampu menilai situasinya dengan lebih cermat. Bahkan, pria itu tidak butuh nasihatnya. Maka dari itu, Lady Saint hanya bertanya, "Lalu apa rencanamu?"     

"Satu-satunya cara agar bisa selamat dari semua ini adalah dengan mengendalikan Pertempuran Merit Biksu ini sendirian."     

"Apa kau serius?" Lady Saint merasa agak terkejut.     

"Apa kau kira aku sedang bercanda?"     

Lady Saint menekan bibirnya dan mulai menimbang-nimbang. Tiba-tiba, sorot matanya bersinar, seolah mampu memahami tujuan Zhang Ruochen. "Dinding Catatan Merit memang seperti bara api, tapi itu juga bisa menjadi kartu andalanmu. Jika kau bisa memanfaatkannya dengan baik, mungkin kau dapat mengendalikan Pertempuran Merit Biksu."     

"Itulah kenapa aku butuh banyak partner, bukan hanya Daratan Kunlun," kata Zhang Ruochen. "Aku memerlukan bantuan Daratan Great Demon Ten Square, Daratan Tianmu, dan Daratan Eight Ministry. Selain itu, aku akan memilih kelompok yang berada di peringkat paling rendah, seperti Daratan Blade Hell dan Purple Mansion misalnya."     

Lady Saint adalah orang yang sangat bijak, hingga dia langsung memahami maksud Zhang Ruochen.     

Pertama, Daratan Blade Hell dan Purple Mansion tidak akan berada di peringkat terakhir dalam Pertempuran Merit Biksu. Dengan demikian, maka peringkat terakhir akan diduduki oleh Daratan Kunlun atau Daratan Tianmu. Jadi, mereka harus bekerja sama dengan Zhang Ruochen, apabila mereka ingin mengalahkan kedua dunia tersebut.     

Kedua, apabila Daratan Great Demon Ten Square, Daratan Guanghan, Daratan Kunlun, dan Daratan Tianmu telah berada di kelompok yang sama, lantas bagaimana mungkin Daratan Eight Ministry tidak ikut memilih? Apalagi dengan bantuan Mad Man, mestinya Daratan Eight Ministry mau bekerja sama dengan Zhang Ruochen.     

Jika kelima dunia itu telah berada dalam satu kelompok, maka hanya tersisa Daratan Blade Hell dan Purple Mansion. Sekeras apapun mereka berusaha melawan, tapi mereka masih kalah jumlah. Bahkan mungkin, mereka tidak berani melawan lima dunia sekaligus.     

Zhang Ruochen membuat rencana seperti itu, karena dia tidak ingin membiarkan ketujuh dunia saling bertempur satu sama lain. Di waktu yang sama, rencana itu juga bisa menguntungkan dirinya sendiri.     

"Secara teknis, itu bisa dilakukan," kata Lady Saint. "Tapi ada banyak ketidakpastian dalam prosesnya. Mungkin prosesnya akan sangat sulit dan berbahaya. Sekali saja kau melakukan kesalahan, maka kau akan langsung hancur. Selir Demonic Spiritual Flame adalah salah satu jenis ketidakpastian. Selain itu, Daratan Eight Ministry juga sangat tangguh. Bisa jadi mereka tidak akan rela dimanfaatkan olehmu."     

Zhang Ruochen menatap sinar matahari yang mengintip di balik sela-sela dedaunan. "Saat sedang berada di medan pertempuran, maka tidak ada rencana yang sempurna. Tapi saat aku berhasil melihat jalan, maka aku akan melewatinya. Ayo, kita pergi dari sini."     

Lady Saint terdiam sejenak, seakan sedang memikirkan sesuatu. "Apa kau sudah tahu? Huang Yanchen hilang!"     

"Ya," kata Zhang Ruochen.     

Setelah melihat tampang datar Zhang Ruochen, Lady Saint kembali bertanya, "Apa kau tidak ingin tahu kemana perginya? Atau, bertanya mengenai kondisinya?"     

"Itu tidak penting."     

"Kenapa tidak penting?" tanya Lady Saint.     

"Sebaiknya kita tidak membahas ini. Ayo pergi."     

Zhang Ruochen pergi dari sana, sambil melipat tangannya di belakang pinggul.     

Sekembalinya Zhang Ruochen dan Lady Saint, Martial Saint Canglan langsung menatap Lady Saint lekat-lekat. Lady Saint hanya tersenyum dan mengangguk tipis.     

"Aku baru saja mendiskusikannya dengan Nona Nalan," kata Zhang Ruochen. "Aku mau bekerja sama dengan kalian, asal kalian memberiku 30 persen merit."     

"30 persen?" tanya Chu Siyuan. "Kau ingin mengambil 30 persen merit kami, suatu pencapaian yang kami raih dengan mengorbankan nyawa masing-masing? Kau sama sekali tidak punya hati."     

"Kalau kau tidak mau ya sudah," kata Zhang Ruochen. "Dunia lain pasti bersedia melakukannya."     

"Tunggu."     

Chu Siyuan mengelus kumisnya, sambil mengamati situasi di sekitar. "Bagaimana kalau 20 persen?"     

"Toh setelah Daratan Guanghan berada di peringkat Pertama Pertempuran Merit Biksu, maka aku akan langsung menghancurkan Dinding Catatan Merit-nya. Jika aku melakukannya, maka sebanyak apapun merit yang telah kalian kumpulkan, tapi semua itu hanya sia-sia belaka."     

"Baiklah, kami terima tawaranmu," kata Chu Siyuan dengan tergesa-gesa.     

Setelah saling bersepakat, Chu Siyuan dan Sembilan Dewi Empryan mulai mengeluarkan darah Luosha-nya masing-masing. Mereka memberikan 30 persennya kepada Zhang Ruochen.     

Walau hanya 30 persen, tapi Zhang Ruochen masih mendapatkan lima juta merit. Sekarang ini, Daratan Guanghan telah mengumpulkan lebih dari 93 juta merit.     

Daratan Kunlun telah mengumpulkan 42 juta merit. Mereka berada satu tingkat lebih tinggi, dan berhasil menyalip Daratan Blade Hell, hingga mereka berada di urutan kelima.     

Setelah menukar meritnya, Sembilan Dewi Empryan dan Chu Siyuan pergi dari sana. Mereka akan mencari para Biksu dari Daratan Kunlun lain dan menukarkan darah Luosha mereka pada Zhang Ruochen.     

Putri Luosha mengamati mereka dalam diam. Setelah Sembilan Dewi Empryan dan Chu Siyuan pergi dari sana, akhirnya dia berkata, "Daratan Kunlun tidak akan membiarkanmu memanfaatkan mereka begitu saja. Mereka pasti akan menyerang balik. Bagaimana kalau mereka tiba-tiba membawa banyak pertapa tangguh dan berusaha mencuri Dinding Catatan Merit-nya darimu?"     

Zhang Ruochen memberi perintah pada Han Qiu dan Demonic Sound. "Kalian berdua, sebarkan berita ini secepat mungkin. Daratan Kunlun, Daratan Tianmu, Daratan Eight Ministry, dan Daratan Great Demon Ten Square hanya perlu menyumbangkan sedikit meritnya kepada Zhang Ruochen, apabila mereka ingin menukar semua meritnya. Sedangkan bagi Daratan Blade Hell dan Daratan Purple Mansion, mereka adalah musuhnya Zhang Ruochen. Jadi, Zhang Ruochen menolak bekerja sama dengan mereka."     

Han Qiu dan Demonic Sound saling bersitatap, lantas tersenyum. Mereka paham maksud Zhang Ruochen. Kemudian, mereka berubah menjadi dua bayangan hitam dan menghilang di balik hutan.     

Tiba-tiba, semuanya menjadi jelas di dalam benak Putri Luosha. "Kau ingin membuat Daratan Kunlun, Daratan Tianmu, Daratan Eight Ministry, dan Daratan Great Demon Ten Square saling menyeimbangkan kekuatan satu sama lain. Dan kau sengaja menekan Daratan Blade Hell dan Purple Mansion agar membuat kelompok lainnya merasa lebih baik, sehingga mereka akan bekerja sama denganmu. Ini adalah rencana yang cerdas, tapi apa kau tidak takut gagal?"     

"Tentu saja," kata Zhang Ruochen. "Itulah kenapa aku harus selalu waspada. Pertama-tama, aku harus mencari tempat yang aman sebagai tempat pertukaran merit."     

"Apa masih ada tempat yang aman di medan pertempuran?"     

Zhang Ruochen menuding gunung saint ke-99. "Tempat yang paling berbahaya akan selalu menjadi tempat yang paling aman. Sarang Phoenix adalah tempat yang sangat berbahaya. Hanya segelintir Biksu yang bisa masuk ke dalam sana. Di tempat itu, aku tidak akan lagi dikepung oleh ribuan Biksu."     

Setelah Han Qiu dan Demonic Sound menyebarkan beritanya, maka itu menimbulkan kegaduhan. Banyak pertapa yang merasa geram dan menganggap Zhang Ruochen terlampau serakah, terutama para pertapa dari Daratan Blade Hell dan Purple Mansion.     

Setelah itu, banyak pertapa yang mulai bergerak.     

Sehingga, Zhang Ruochen tidak berani lagi berada di dalam hutan. Pria itu bergegas pergi menuju gunung saint ke-99.     

Mad Man paham mengenai rencana Zhang ruochen. Justru dia khawatir bila Zhang Ruochen akan menghancurkan Dinding Catatan Merit-nya setelah berhasil membawa Daratan Guanghan berada di peringkat pertama. Maka dari itu, dia cepat-cepat menghubungi para Biksu dari Daratan Eight Ministry, lantas membujuk mereka agar bersedia untuk bekerja sama dengan Zhang Ruochen.     

Tentu saja, ini juga peluang bagi Mad Man untuk mendapatkan banyak keuntungan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.