Kaisar Dewa

Phoenix Tulang



Phoenix Tulang

0"Ini keterlaluan! Dia bukan cuma merampok prinsip senjata kaisar, tapi dia juga sedang mengumpulkan para Biksu dari kelima dunia untuk menekan kita."     1

"Kita harus menemukan Zhang Ruochen dan membunuhnya."     

…     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell dan Purple Mansion pun merasa geram.     

Fang Yi dan Master Pedang Dongliu juga merasa kesal. Karena mereka tidak bisa tinggal diam, mereka pun mulai mengumpulkan banyak Biksu mutlak dari dunia mereka masing-masing. Setelah itu, mereka mulai mendiskusikan cara untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Seandainya mereka gagal membunuh Zhang Ruochen, maka mereka akan berada dalam situasi canggung, yakni berada di peringkat terakhir.     

Zhang Ruochen, Le, dan Putri Luosha baru saja tiba di kaki Gunung Saint Xifeng – tempat pepohonan maple tua bertumbuh. Terdapat lingkaran Chi Suci dari langit dan bumi di sekitar gunung, hingga membuat gunungnya terlihat indah.     

Gunung Saint Xifeng adalah bagian dalam gunung saint ke-33, dan pernah menjadi tempat tinggal para phoenix dari Daratan Zuling.     

Setelah para phoenix itu mati, akhirnya Gunung Saint Xifeng menjadi tempat tak berpenghuni.     

Setelah mereka masuk ke dalam sana, permukaan tanahnya mulai bergetar.     

Rumble!     

Kerangka tulang putih tiba-tiba keluar dari dalam tanah, dan masing-masing tulangnya sepanjang lebih dari 30 kaki, dengan inskripsi-inskripsi biru. Chi dingin mengerikan menguar dari tulang-tulang tersebut, hingga membuat Gunung Saint Xifeng berselimut kabut putih.     

Bagian tengah gunung manapun selalu menjadi area yang berbahaya.     

Akan tetapi, mereka bertiga sama sekali tidak takut. Mereka hanya cepat-cepat bergerak mundur dan mengambil jarak dari kerangka tulang tersebut.     

Setelah semua kerangka tulangnya muncul di tanah, maka mereka melihat tubuh seekor phoenix, dengan sayap tulang di punggungnya sepanjang lebih dari seribu kaki.     

"Mereka cuma tulang, tapi mereka masih bisa keluar dari bawah tanah." Putri Luosha tersenyum licik.     

Zhang Ruochen berkata, "Terdapat jejak jiwa suci di dalam tulangnya. Dia bisa bergerak karena karena pengaruh jiwa suci tersebut."     

Le berkata, "Bukan cuma jiwa suci, tapi juga dendam kebencian yang dalam."     

Ah!     

Phoenix tulangnya mengeluarkan teriakan yang mengiris telinga, dengan gelombang suara yang destruktif.     

Seketika itu juga, Energi Chi di Gunung Saint Xifeng langsung bergetar, sedangkan bebatuan di sekitarnya berubah menjadi debu. Bahkan pepohonan maple berumur puluhan ribu tahun tidak sanggup bertahan darinya. Daun-daunnya terus berguguran dari pohon-pohon tersebut.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Sarira Buddha dan mengaktifkan lapisan pertahanan Buddha, demi menangkal gelombang suara yang datang.     

"Kuat sekali. Semasa hidupnya, mestinya phoenix tulang ini sudah berada di Alam Saint King level tiga," kata Zhang Ruochen.     

Putri Luosha berkata, "Jika demikian, maka itu akan menjadi masalah. Walau dia hanya menjadi tulang-belulang, tapi auranya masih lebih kuat dibandingkan para Saint King di level tiga biasa."     

Boom!     

Phoenix tulang mengepakkan sayapnya, lantas membumbung ke langit dan menukik ke arah mereka.     

Burung itu merentangkan salah satu cakar tulangnya.     

Setelahnya, gelombang energi mulai menekan tubuh mereka, dan membekukan ruang di sekitarnya. Itu membuat mereka tidak bisa bergerak.     

Gelombang energi yang menerjang mereka seakan mampu membekukan ruang.     

Zhang Ruochen mengalirkan Chi Suci dan menudingkan jarinya ke atas.     

Sizzle!     

Dia baru saja merobek ruang.     

Inskripsi-inskripsi mulai bermunculan di setiap tulangnya. Inskripsi-inskripsi itu juga melepaskan kekuatan ruang, hingga menutup semua celah ruang yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen.     

"Itu adalah... segel ruang..."     

Melihat itu, Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Kemudian, dia mengaktifkan Hundred Saint Blood Armor, lalu mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan mengaktifkan semua inskripsinya.     

Mereka pernah menemukan banyak segel inskripsi ruang dan waktu di 99 gunung saint. Hal itu semakin menegaskan bahwa pemilik Sarang Phoenix pasti merupakan seorang pertapa ruang dan waktu.     

Dan tampaknya, sosok itu adalah Ice and Fire Phoenix, pertapa yang punya derajat tinggi di Daratan Zuling.     

Jika demikian, maka Ice and Fire Phoenix pasti telah menguasai ilmu ruang sampai pada tingkatan yang dalam. Sehingga, wajar saja kalau dia pernah meninggalkan segel ruangnya di tubuh Saint King phoenix.     

Putri Luosha mengeluarkan tongkat saint biru sepanjang tujuh kaki, lantas menyuntikkan Kekuatan Batin-nya dan membuat batu aneh di ujung tongkatnya mengeluarkan dinding cahaya.     

Cakar tulang itu berbenturan dengan dinding cahayanya.     

Meski Kekuatan Batin-nya sudah berada di level 55, tapi Putri Luosha masih merasa tersentak.     

Phoenix tulang itu kembali menyerang, lalu menembus dinding cahaya dan mulai menyerang mereka bertiga.     

Ketika itu, Zhang Ruochen mulai mengaktifkan Pedang Kuno Abyss sampai pada batas maksimal. Lalu, dia melompat dan menyabetkan pedangnya.     

Bang!     

Pedang Kuno Abyss sanggup memotong bagian kecil di cakar tulangnya.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen juga terluka akibat benturan serangan tersebut. Itu membuatnya tersungkur ke tanah.     

Dia menyeka darah di ujung bibirnya, sambil mengamati phoenix tulang raksasa dengan menggunakan Mata Langit. Setelah itu, dia berkata, "Jiwa sucinya berasal dari Holy Source. Holy Source-nya berada di tengah tulang ketiga. Aku akan mengalihkan perhatiannya bersama Selir Demonic Spiritual Flame. Le, kau ambil Holy Source-nya."     

Phoenix tulang sangat waspada, dan punya segel ruang yang dapat menangkal kekuatan ruang. Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak bisa mengambil Holy Source-nya dengan menggunakan kekuatan ruang.     

Hanya dengan bekerja sama, mereka punya peluang yang lebih besar untuk menang.     

Whoosh!     

Le melompat setinggi ratusan kaki, sambil menggenggam ekor tulangnya dan bergerak ke atas.     

Phoenix tulang sadar jika ada makhluk kecil di tubuhnya. Dia kembali berteriak dan membuat inskripsi-inskripsinya menyala terang.     

Zhang Ruochen terbang dengan bayangan Luan dan Phoenix di bawah kakinya, sambil memobilisasi Divine Fire Jingmie dan menyerangnya.     

Di waktu yang sama, Putri Luosha menggunakan tongkat saintnya untuk menciptakan gunung es setinggi lebih dari 300 kaki, dan melemparkannya ke arah phoenix tulang.     

Phoenix tulang itu merasa geram. Dia pun terfokus ke arah Zhang Ruochen dan Putri Luosha, hingga melupakan makhluk kecil yang berada di tubuhnya.     

Inskripsi-inskripsinya berhasil menangkal Divine Fire Jingmie, dan sayap tulangnya mengenai pinggul Zhang Ruochen, hingga membuat pria itu terbentur ke dinding batu.     

Walau sedang mengenakan Hundred Saint Blood Armor, Zhang Ruochen masih merasakan sakit yang luar biasa. Dia tergeletak di tanah dan tak bisa bergerak.     

"Menarik... Walau dia hanyalah kerangka tulang, tapi Saint King di level ketiga masih begitu kuat..."     

Zhang Ruochen memuntahkan darah.     

Bang!     

Putri Luosha baru saja membentur dinding. Dia juga memuntahkan darah.     

Meski begitu, masih tersirat senyuman di wajahnya, "Padahal aku ingin menggunakan Pergerakan Ruang untuk menghindari serangan itu, tapi dia jauh lebih cepat dariku."     

Ga!     

Phoenix tulang itu berselimut Chi dingin, hingga mirip seperti Iblis dari Neraka. Dia menukik dan ingin mencakar mereka berdua.     

Putri Luosha sedang menyentuh perutnya dan hendak menggunakan kartu andalannya.     

Namun tiba-tiba, phoenix tulang itu berhenti bergerak, dan inskripsi-inskripsi di tubuhnya meredup.     

Boom!     

Tatapan membunuh di mata phoenix tulang telah hilang. Dia terjatuh ke bawah jurang.     

Le sedang menggenggam pedang dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain sedang menggenggam Holy Source, "Apa kalian baik-baik saja?"     

"Ya." Zhang Ruochen tersenyum.     

Bang!     

Terjadi sesuatu yang di luar dugaan.     

Segumpal bola api mengenai Le dan membuatnya terhempas.     

Setelah bola api itu hilang, maka bola apinya berubah menjadi pohon sycamore.     

Le baru saja terjatuh ke jurang.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak menduga hal itu. Dia pun berteriak, "Le!"     

Putri Luosha juga merasa terkejut. Bahkan dengan Kekuatan Batin-nya yang tinggi, dia gagal membaca bahaya di sekitarnya.     

Pohon sycamore tua bergetar dan sosok pemuda tampan muncul dari balik batang pohonnya, dengan berselimutkan cahaya api.     

Rasa-rasanya, pemuda tampan itu baru saja menghisap pohon sycamorenya hingga kering, karena daun-daunnya meranggas dengan cepat.     

Setelah melihat pemuda tampan itu, Zhang Ruochen langsung memasang ekspresi permusuhan, "Kau."     

Qiu Yu mengeluarkan Holy Source phoenix tulang dan memainkannya di tangan, "Aku bersembunyi di Gunung Saint Xifeng demi menyerap esensi pohon sycamore. Tak kusangka, ternyata kau juga akan datang kemari."     

"Apa kau baru saja menyerang Le?" tanya Zhang Ruochen.     

Qiu Yu berjalan mendekati mereka berdua dan berkata, "Aku pernah membunuhnya sekali. Aku pun tak keberatan untuk membunuhnya lagi."     

Zhang Ruochen memasang ekspresi arogan. Dia berkata, "Terakhir kalinya kau selamat karena dibantu oleh Chi Yao. Tak kusangka, kali ini kau masih berani muncul di hadapanku."     

Setelah kembali teringat peristiwa itu, Qiu Yu pun menjadi geram. Peristiwa itu telah membuatnya malu seumur hidup. Dia dikalahkan oleh Zhang Ruochen dalam tiga kali serangan, lantas dimasukkan ke dalam kuali, dan dipaksa untuk memohon ampunan. Tidak hanya itu, bahkan tunangannya juga dicuri oleh pria tersebut.     

Dia sudah kehilangan muka dan menjadi bahan tertawaan semua orang di Daratan Kunlun. Perasaan itu jauh lebih menyakitkan daripada mati.     

Qiu Yu segera menenangkan diri, lalu tersenyum dan berkata, "Sekarang ini, aku dapat dengan mudah menghabisimu, tapi coba tebak? Aku tidak akan membunuhmu dengan begitu mudah. Jadi, bersiaplah untuk menderita dan berdoa agar cepat mati, Zhang Ruochen."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.