Kaisar Dewa

Pertarungan yang Mempertaruhkan Nyawa



Pertarungan yang Mempertaruhkan Nyawa

1Mu Lingxi adalah Biksuni di Sekte Setan dan pernah menjadi mata-mata di Sekolah Pasar Bela Diri dalam kurun waktu yang lama. Itu menegaskan bahwa dia adalah seorang wanita cerdas dan penuh strategi.      0

Maka dari itu, dia tahu kalau Qiu Yu sedang berusaha menggunakan "kebaikan" untuk mengancamnya.     

Apabila dia sampai melunak dan membebaskan Qiu Yu, maka hari ini mungkin akan menjadi hari kematian Le dan Zhang Ruochen.     

Qiu Yu bisa merasakan kegundahan di hati Mu Lingxi. "Lingxi," katanya dengan tergesa-gesa. "Jangan khawatir. Aku bersumpah kepadamu. Selama kau mau membebaskanku, maka aku tidak akan membalaskan dendamku kepada Zhang Ruochen. Seharusnya kau tahu, bagi para pertapa hebat, maka janji mereka akan sangat berpengaruh pada mindset masing-masing."     

Sambil menggenggam pedangnya, Mu Lingxi berjalan mendekat dan menuding dahi Qiu Yu. "Kau tidak perlu bicara panjang lebar. Aku sudah bilang kepadamu. Aku akan membujuk Zhang Ruochen untuk memaafkanmu. Aku pasti akan berusaha yang terbaik untuk menyelamatkanmu."     

"Ugh, aku sudah merendahkan diri sampai seperti itu, tapi dia masih berpihak pada Zhang Ruochen. Seandainya aku tahu semua ini lebih awal, maka aku tidak akan pernah menyelamatkannya di Dunia Primitif Blue Dragon. Jika dia nanti jatuh ke tanganku, maka aku akan membuatnya menderita sampai memohon-mohon ampunan." Sorot mata Qiu Yu terlihat keji.     

Terdengar suara tawa dari balik awan beracun di kejauhan. "Tak kusangka. Tak kusangka bila aku akan melihat pemandangan menakjubkan seperti ini."     

Mendengar itu, Mu Lingxi pun merasa tersentak. "Siapa itu?"     

Zhentian Tiger melangkah keluar dari balik awan beracun, dengan tangan yang dilipat di belakang pinggul. Sambil memandang Zhang Ruochen yang sedang duduk bersila, dia berkata, "Ahli Waris memintaku untuk memeriksa kondisi Zhang Ruochen. Tampaknya aku tidak perlu bersusah payah untuk melakukannya."     

Yuan Hun baru saja membawa Putri Luosha pergi dari sana, dan diam-diam mengirim orang lain untuk memeriksa kondisi Zhang Ruochen. Apabila Zhang Ruochen benar-benar terluka parah, maka Zhentian Tiger dapat memaksa Zhang Ruochen menggunakan senjata dewanya, walaupun dia tidak sanggup membunuh pria tersebut.     

Setelah senjata dewanya digunakan, maka Zhang Ruochen tidak akan bisa bertahan lagi.     

Ketika berhadapan dengan Zhentian Tiger, Mu Lingxi pun merasa sangat tertekan, seakan harimau sebesar gunung sedang berjalan ke arahnya.     

Setiap kata-kata yang keluar dari mulut Zhentian Tiger akan terdengar bagaikan guntur. Getaran suaranya seakan mampu menghempaskan tubuh Mu Lingxi.     

Tapi Mu Lingxi masih mencoba bertahan dari tekanan tersebut. Dia mengaktifkan darah Ice Phoenix dan melepaskan bayangan phoenix es raksasa. Bayangan phoenixnya mulai melindungi Zhang Ruochen dan Le.     

Zhentian Tiger menatap Mu Lingxi. "Fisik Ice Phoenix memang luar biasa, tapi kau masih berada di pertengahan level Biksu sejati. Di hadapanku, kau tidak ada bedanya dengan semut."     

Sorot mata Mu Lingxi terlihat tajam. "Belum tentu. Karena Biksu sejati yang meledakkan dirinya masih dapat membunuhmu."     

"Apa kau sedang mengancamku dengan nyawamu sendiri?"     

Zhentian Tiger mendengus. Sambil menatap Qiu Yu di tanah, dia berkata, "Bagaimana kalau aku melepaskan Saint-binding Chain-mu, dan kau membunuh Zhang Ruochen untukku?"     

Sebelum-sebelumnya, Qiu Yu sedang merasa menderita. Setelah mendengar kata-kata Zhentian Tiger, dia pun kembali punya harapan.     

Akhirnya dia punya kesempatan untuk membalikkan situasi.     

"Dendamku begitu dalam kepada Zhang Ruochen," kata Qiu Yu dengan tergesa-gesa. "Selama kau membuka Saint-binding Chain, maka hari ini dia akan mati."     

"Aku ingin mendapatkan semua harta karun Zhang Ruochen," kata Zhentian Tiger.     

"Aku hanya ingin membunuhnya dan menghapuskan rasa maluku. Sedangkan untuk harta karunnya... Apabila menilai dari kultivasiku, kurasa aku tidak akan berani melawanmu."     

Sebenarnya, Qiu Yu sama sekali tidak peduli dengan Zhentian Tiger. Setelah dia membunuh Zhang Ruochen, maka Zhentian Tiger akan menjadi target selanjutnya.     

Bahkan Supreme Saint pasti akan tergoda dengan harta karun Zhang Ruochen. Kenapa Qiu Yu harus merelakannya begitu saja?     

Selain itu, Zhentian Tiger pernah menginjak kepalanya dan meludahinya. Itu membuat Qiu Yu merasa geram. Apabila dia tidak membunuhnya, maka itu akan terdengar aneh.     

Akan tetapi, kini dia sedang dirantai, sehingga dia perlu bersikap seperti orang lemah.     

Zhentian Tiger mengangguk puas. Dia melemparkan celuritnya. Setelah itu, celuritnya membentuk lingkaran cahaya dan mengenai Saint-binding Chain.     

Mu Lingxi tidak bisa menghentikannya. Bahkan energi destruktif yang memancar dari senjata tersebut telah berhasil menghempaskannya.     

Dengan suara "thud", Saint-binding Chain-nya pun hancur.     

Tekanan pada Chi Suci Qiu Yu sontak menghilang.     

Dengan teriakan kencang, Qiu Yu pun mulai memotong sisa-sisa rantainya. Sambil menjejakkan kakinya ke tanah, dia terbang dan melesat ke arah Zhang Ruochen.     

Zhentian Tiger mundur di kejauhan. Dia melipat tangannya di depan dada, seperti sedang mengamati pertunjukan menarik.     

Dia tidak menyerang secara langsung, karena dia juga tidak yakin mengenai kondisi Zhang Ruochen. Selain itu, dia masih agak khawatir bila Mu Lingxi benar-benar meledakkan Holy Source-nya.     

Oleh karena itulah, alangkah lebih baik kalau dia bisa memanfaatkan orang lain untuk melakukan tugasnya.     

"Zhang Ruochen, aku akan mengeluarkan jiwa sucimu dan mengubahmu menjadi budak hantu. Kau akan menjadi budakku selamanya."     

Mata Qiu Yu memerah, dengan intensitas membunuh yang kental. Sambil menatap Mu Lingxi di hadapan Zhang Ruochen, dia berkata dingin, "Minggir dari sana jika kau tidak ingin mati."     

"Jika kau ingin membunuh Zhang Ruochen, langkahi dulu mayatku."     

"Aku tidak akan membiarkannya mati begitu saja. Zhang Ruochen akan menjadi budak hantuku, dan kau akan menjadi 'tungku'ku."     

Qiu Yu sedang terluka parah, namun dia tidak menganggap Mu Lingxi sebagai ancaman serius. Ketika itu, dia mencengkram udara dan melepaskan tangan api sepanjang belasan meter. Tangan apinya mulai menyerang Mu Lingxi.     

Scroll rune muncul di sela-sela jari Mu Lingxi. Terdapat gumpalan Chi Suci di sana.     

"Nine Overlapping Trial Runes."     

Scroll runenya terbang dan meledak. Setelah itu, sembilan petir ujian menyambar dari langit. Sambaran petirnya berhasil menghancurkan tangan api Qiu Yu dan mengubahnya menjadi gumpalan asap.     

Selanjutnya, Mu Lingxi kembali mengeluarkan scroll rune tipe bertahan dan menyerang, lalu melemparkannya.     

Dalam sekejap, terdapat puluhan dinding cahaya di sekitar Mu Lingxi, Zhang Ruochen dan Le. Di waktu yang sama, salah satu rune tipe menyerang mengenai Qiu Yu. Itu membuatnya terhempas ke belakang, dengan tubuh yang penuh luka-luka. Garis-garis petir mengalir di tubuhnya, hingga membuatnya membeku.     

Zhang Ruochen mendapatkan banyak scroll rune dari para Biksu lain. Karena dia tidak perlu mengandalkan kekuatan dari luar, maka dia hampir memberikan semua scrollnya kepada Mu Lingxi.     

Akan tetapi, Qiu Yu begitu tangguh dan punya tingkat kultivasi yang tinggi. Alhasil, scroll-scroll itu hanya menghambatnya sejenak, namun gagal melukainya.     

Di satu sisi, Zhentian Tiger merasa agak khawatir. Yuan Hun tidak bisa membawa Selir Demonic Spiritual Flame untuk waktu yang lama. Wanita itu bisa kembali kapanpun. Dengan hubungan mereka yang tak wajar – antara Zhang Ruochen dan Selir Demonic Spiritual Flame – seharusnya wanita itu akan kembali dan membantunya.     

"Bahkan kau tidak mampu menangani gadis kecil," kata Zhentian Tiger dengan suara pelan. "Pantas saja kau tidak bisa mengalahkan Zhang Ruochen."     

Qiu Yu pun merasa malu. Dia mengaktifkan Chi Dewa Pohon dan menyuntikkannya ke dalam Fire God Boxing Glove.     

Whoosh!     

Api menyeruak dari Fire God Armor-nya, lantas berubah menjadi lautan api.     

"Break!"     

Qiu Yu mendorong tangannya ke depan. Energi yang dahsyat mulai menghancurkan lapis demi lapis formasi pertahanan. Setelah itu, Mu Lingxi terhempas ke belakang dan memuntahkan darah.     

"Perjuanganmu akan sia-sia."     

Qiu Yu mengacuhkan Mu Lingxi dan mulai berjalan ke arah Zhang Ruochen. Intensitas membunuhnya menjadi semakin kental.     

Zhang Ruochen sedang memulihkan diri. Secara natural, dia bisa merasakan kedatangan Qiu Yu, tapi dia sedang berada di kondisi kritis. Bahkan dia tidak sanggup menggerakkan jari, apalagi menyerang balik.     

Tepat ketika Qiu Yu sudah berada di jarak 7 kaki dari Zhang Ruochen, energi dingin tiba-tiba membumbung dari kejauhan, hingga membentuk lapisan es yang tebal di tanah.     

Api dingin membakar tubuh Mu Lingxi. Dia pun terbang mendekat, sambil menggenggam pedangnya di depan Zhang Ruochen. Dia menatap Qiu Yu. "Sudah kubilang, kau harus melangkahi mayatku bila ingin membunuhnya."     

"Ternyata kau membakar darahmu demi melindunginya."     

"Demi dia, memang kenapa kalau aku harus membakar habis darahku?"     

Api yang menyeruak dari tubuh Mu Lingxi sangat dingin. Itu membuat temperatur di sekitarnya menurun drastis, hingga mengubah wilayah di sekitarnya menjadi tundra.     

"Baiklah, kalau begitu aku akan menanganimu lebih dulu."     

Qiu Yu mengaktifkan Fire God Boxing Glove dan mulai melancarkan serangan, karena dia ingin segera menyelesaikan pertarungan ini.     

Setelah membakar darah saintlynya, maka kemampuan bertarung Mu Lingxi pun meningkat pesat. Dia berhasil menangkis serangan Qiu Yu.     

Akan tetapi, tujuan utamanya adalah untuk melindungi Zhang Ruochen dan Le, hingga membuatnya kurang leluasa dalam bertarung. Setelah 30 kali serangan, Qiu Yu pun berhasil memanfaatkan momen pertarungan. Dia meninju perut Mu Lingxi dan membuatnya terpental, sambil memuntahkan darah.     

Akan tetapi, Mu Lingxi benar-benar keras kepala. Dia kembali berdiri dan menyabetkan pedangnya ke arah Qiu Yu.     

Qiu Yu sudah kehilangan kesabarannya. Intensitas membunuh memancar dari kedua matanya. Ketika itu, dia melepaskan tinju dengan segenap kekuatan.. Seketika itu juga, bayangan tinju raksasa berhasil menghancurkan separuh tulang Mu Lingxi. Wanita itu terjatuh ke tanah dan tak sanggup lagi berdiri.     

Mu Lingxi sedang tergeletak di kolam darah. Dia merasa sangat kesakitan, bahkan tubuhnya sampai mati rasa. Hanya matanya saja yang masih bergerak. Dia memandang Zhang Ruochen dengan tampang putus asa dan tatapan tragis.     

Tangannya masih berkedut-kedut, tapi dia sudah tidak mampu lagi mengangkat pedangnya.     

Lama kelamaan, mata Mu Lingxi terasa berat. Tatapan matanya menjadi semakin gelap. Tepat ketika dia hampir kehilangan kesadarannya, dia melihat figur putih sedang berdiri di samping Zhang Ruochen.     

Itu adalah seorang wanita berjubah putih yang berselimutkan cahaya. Rambut hitam panjangnya sampai menyentuh pinggul, dan setiap inci tubuhnya memancarkan sinar brilian. Wanita itu bak seorang peri.     

Ada ekor putih di belakang pantatnya yang montok.     

"Untung aku datang tepat waktu," katanya, seperti bicara pada dirinya sendiri.     

Qiu Yu menatap wanita berjubah putih yang berdiri di depan Zhang Ruochen. Di waktu yang sama, dia mengernyitkan dahi, lalu berkata dingin, "Putri Li Putih, berani-beraninya kau mencampuri urusanku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.