Kaisar Dewa

Kembali Ditangkap



Kembali Ditangkap

3"Kenapa tidak?" kata Putri Li Putih.      1

Qiu Yu – dengan fisik dewanya – memang sangat kuat, dan hanya segelintir pertapa di Daratan Kunlun yang berani melawannya.     

Sayangnya, Putri Li Putih adalah salah satu dari mereka.     

Qiu Yu tahu kalau ini adalah kesempatan terbaik baginya untuk membunuh Zhang Ruochen. Dia pun berhenti bicara pada Putri Li Putih, dan mulai memobilisasi Chi Dewa Pohon-nya, lantas menyuntikkannya ke dalam Fiery God Boxing Glove.     

Tiba-tiba, sosok berselimut api setinggi lebih dari seribu kaki muncul di belakangnya.     

"Siapapun yang berani menghalangiku akan mati!"     

Qiu Yu berteriak kencang, dengan Chi Suci yang mengalir kencang di tubuhnya. Dia menggerakkan bayangan dewa apinya ke arah Putri Li Putih.     

Energi yang terlepas dari bayangan itu begitu kuat, bahkan jauh lebih kuat dibandingkan kemampuan para Biksu biasa.     

Putri Li Putih mengeluarkan Menara Yinkong. Lama kelamaan, menaranya menjadi semakin besar. Menaranya terbang dan berputar-putar, sembari melepaskan Chi ghost dingin.     

Boom!     

Dua energi itu bertemu di satu titik.     

Menaranya bergetar hebat setelah membentur bayangan dewa api, dan semua Chi ghost-nya ditelan api tersebut. Ketika itu, menaranya mulai mengalami keretakan.     

Menara Yinkong adalah Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi dan berada di peringkat tinggi, tapi Qiu Yu sedang mengenakan Fiery God Armor. Kedua senjatanya terpaut level yang sangat jauh.     

Qiu Yu merasa terkejut, "Ternyata Putri Li Putih mampu menangkis serangan penuhku."     

Selain Zhang Ruochen, Qiu Yu tidak pernah bertemu dengan lawan yang setara. Bahkan hampir tidak ada seorangpun yang sanggup bertahan dari serangan penuhnya.     

Ketika sedang berada dalam kondisi prima, bahkan Qiu Yu sanggup menandingi seorang Saint King di level pertama.     

Sekarang ini, dia sedang terluka parah, hingga membuat kemampuannya menurun drastis.     

Putri Li Putih dapat menyeimbangkan dirinya dengan mudah. Dia masih menggunakan Menara Yinkong untuk menghalau serangan Qiu Yu.     

Setelah 12 kali serangan, Menara Yinkong-nya hancur dan berhamburan di mana-mana.     

Zhentian Tiger merasa terkejut.     

"Kuat sekali. Dia berhasil menghancurkan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi dengan menggunakan tinju. Jika dia tidak terluka parah, kurasa dia lebih kuat dariku."     

Sekarang ini, akhirnya Zhentian Tiger menyadari bahwa Qiu Yu merupakan sosok yang berbahaya. Tadinya, sepertinya dia memang sengaja menunjukkan sisi lemahnya.     

"Dia adalah Biksu sejati di level menengah, tapi dia lebih kuat dibandingkan Saint King. Apa Qiu Yu juga punya fisik supreme?" pikir Zhentian Tiger.     

Lama kelamaan, Qiu Yu menjadi semakin kuat, dan separuh tubuhnya berubah menjadi pohon sycamore, sedangkan separuhnya lagi masih berbentuk manusia. Dia masih menggunakan Fiery God Boxing Glove untuk menyerang Putri Li Putih.     

"Nine Tails True Shadow."     

Chi Suci bergemuruh di tubuh Putri Li Putih, dengan prinsip saintly yang menyeruak dari tubuhnya, hingga membentuk bayangan kucing putih berekor sembilan. Kucing putihnya sangat megah, dengan inskripsi-inskripsi dewa di pupil matanya.     

Itu adalah bayangan jiwa Leluhur Li Putih.     

Leluhur Li Putih adalah pemimpin Istana Nine Li sejak era kuno. Dia punya derajat yang tinggi di Daratan Kunlun.     

Putri Li Putih dan Pangeran Li Putih sama-sama merupakan anaknya Leluhur Li Putih. Akan tetapi, kemampuan mereka disegel sejak lahir, dan belum pernah dilepaskan sampai era ini.     

Boom!     

Nine Tail True Shadow berbenturan dengan Fiery Godly Shadow. Keduanya berakhir imbang dan sama-sama kuat.     

Namun, permukaan tanah di bawah mereka berdua mulai mengalami keretakan.     

Untungnya, para phoenix di Gunung Saint Xifeng pernah meninggalkan inskripsi yang dapat menahan kekuatan mereka. Kalau tidak, mungkin tempat itu sudah hancur lebur.     

Putri Li Putih adalah sisa-sisa Taigu, dan setelah mengkonsumsi salah satu daun Seven Star Sacred Tuber, maka levelnya setara dengan Qiu Yu.     

"Apa cuma seperti itu kemampuanmu, akar spiritual dunia?"     

Hujan cahaya meledak dari tubuh Putri Li Putih, lantas menyatu dengan Nine Tail True Shadow, hingga membuatnya menjadi semakin kuat. Setelah itu, dia berhasil menghempaskan Qiu Yu, bersamaan dengan Fiery Godly Shadow-nya.     

"Bagaimana mungkin..."     

Qiu Yu benar-benar tidak habis pikir.     

Akhirnya dia sadar, bahwa meski dirinya sedang berada dalam kondisi prima, namun bukan perkara mudah untuk mengalahkan Putri Li Putih.     

Qiu Yu melirik Zhentian Tiger dan berkata, "Kau tunggu apa lagi? Selir Demonic Spiritual Flame akan segera kembali. Kita harus membunuh mereka secepat mungkin."     

"Sial. Bocah itu sama sekali tidak menghormatiku."     

Walau Zhentian Tiger benci dengan Qiu Yu, tapi dia masih harus menyelesaikan pertarungan ini secepat mungkin. Oleh karena itu, dia mulai mengalirkan Chi Suci dan melepaskan auman harimau.     

Putri Li Putih merasa agak tertekan ketika harus berhadapan dengan dua pertapa tangguh.     

Akan tetapi, Putri Li Putih melihat mereka berdua sedang kebingungan, seperti sedang ketakutan dengan orang lain.     

Putri Li Putih menoleh ke arah belakang. Ketika itu, dia melihat Zhang Ruochen dan Le sedang berdiri bersisian.     

Zhang Ruochen melirik Zhentian Tiger dan Qiu Yu, lantas berjalan ke arah Mu Lingxi yang bersimbah darah.     

Kemudian, Zhentian Tiger dan Qiu Yu sama-sama melarikan diri dari sana secepat kilat.     

Putri Li Putih berkata pada Le, "Pilih salah satu."     

Le menghilang dari tempatnya berdiri dan kembali muncul di belakang Zhentian Tiger.     

"Dia benar-benar jenius. Setiap kali mengalami situasi hidup dan mati, maka kultivasinya akan langsung meningkat pesat." Putri Li Putih tidak bisa melihat bayangan Le dengan jelas.     

Ketika itu, dia juga bergerak dengan kecepatan tertinggi, lantas menyatu dengan Nine Tail True Shadow dan mulai mengejar Qiu Yu.     

Zhentian Tiger merasakan adanya bahaya yang mendekatinya. Setelah itu, dia memobilisasi Chi Suci dan melarikan diri sekencang mungkin, hingga menghancurkan batu-batu di sekitarnya.     

Meski begitu, lama kelamaan bahaya itu terasa semakin dekat.     

Tidak lama kemudian, Le sudah berada di jarak 100 kaki darinya.     

Zhentian Tiger memutar tubuhnya di udara dan mendorong tangannya ke depan.     

"Tuishan… Force."     

Sialnya, sebelum dia sempat melepaskan mantra suci tersebut, Le sudah lebih dulu menusuk dahinya. Di waktu yang sama, Le memelintir tangannya dan melepaskan pedang Chi yang kuat, hingga membuat kepala lawannya meledak.     

Tuishan Force-nya gagal mengenai Le, karena dia sudah kehilangan kepala. Namun, energi yang terlepas dari teknik itu masih sempat mengguncang Gunung Saint Xifeng.     

Pada akhirnya, tubuh Zhentian Tiger tersungkur ke tanah.     

Qiu Yu jauh lebih cepat daripada Zhentian Tiger. Sehingga, dia sudah berada di bawah gunung lebih dulu. Setelah melihat Putri Li Putih masih berada di jarak ribuan kaki darinya, saat itu dia mengira telah berhasil melarikan diri.     

"Suatu hari nanti, aku akan mengalahkanmu, Zhang Ruochen. Camkan kata-kataku."     

Qiu Yu berteriak kencang, dan ketika dia hendak melarikan diri, dia melihat Zhang Ruochen muncul di hadapannya. Zhang Ruochen sedang memeluk Mu Lingxi di satu tangan dan membawa Pedang Kuno Abyss di tangan yang lain.     

Zhang Ruochen terlihat dingin, hingga membuat Qiu Yu merinding saat melihatnya.     

Putri Li Putih berhasil menyusul mereka.     

Le melangkah keluar dari hutan sycamore dengan pedang berdarahnya. Yang jelas, dia baru saja selesai membunuh Zhentian Tiger.     

"Kau ingin mati dengan cara yang seperti apa?" tanya Le.     

Qiu Yu masih berusaha tenang, walau di dalam hatinya dia sedang ketakutan. "Bila aku meledakkan Holy Source, maka kalian semua akan mati."     

"Kalau begitu, kau harus meledakkannya lebih dulu."     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen muncul di belakangnya, dan sebelum Qiu Yu sempat memasang kuda-kuda bertahan, kepalanya sudah lebih dulu ditinju, hingga membuatnya pingsan.     

"Ikat dia, tapi biarkan dia tetap hidup. Mungkin dia masih akan berguna di kemudian hari." Lantas, Zhang Ruochen berjalan ke arah Gunung Saint Xifeng.     

Putri Luosha sedang berdiri di cabang pohon sycamore tua berusia 10.000 tahun, dan tampil cantik. Rasa-rasanya, dia telah menyatu dengan lingkungan di sekitarnya.     

Dia menatap Putri Li Putih dan berkata, "Sosok pertapa tangguh lainnya. Rupanya Zhang Rochen benar-benar punya talenta tinggi. Dia hampir mengecohku."     

Putri Luosha paham dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Yuan Hun.     

Sebenarnya, Yuan Hun tidak berhasil menghambatnya terlalu lama, karena wanita itu sudah kembali ke Gunung Saint Xifeng sejak tadi. Hanya saja, dia sedang menunggu Zhang Ruochen menggunakan senjata dewanya.     

Putri Luosha penasaran dengan seberapa kuatnya senjata dewa Zhang Ruochen, dan di level mana Saint King yang dapat dikalahkan dengan senjata tersebut, atau berapa kali Zhang Ruochen dapat menggunakannya.     

Tapi sayangnya, Qiu Yu dan Zhentian Tiger gagal melakukannya.     

Salah satu gadis Luosha muncul di bawah pohon.     

Gadis itu tidak mempelajari Kekuatan Batin, tapi Seni Bela Diri. Dia sedang mengenakan armor hitam yang sangat terbuka. Kulitnya putih dan mulus, karena bagian dada, perut, dan pahanya dibiarkan terbuka. Gadis ini benar-benar seperti candu.     

Namanya adalah Qian Yu, dan fisiknya sudah berada di level Biksu.     

Tidak seperti Yang Qi dan Lord Lingquan, Qian Yu bukan berasal dari keluarga kerajaan. Sebaliknya, dia telah mengabdikan dirinya kepada Putri Luosha dan menjadi salah satu pertapa paling tangguh di bawah Putri Luosha.     

Qian Yu berkata, "Yang Mulia, kedua gadis itu berhasil lolos dari kepungan kami, tapi mereka sedang terluka parah."     

"Jadi mereka masih berhasil menyebarkan beritanya? Para pertapa dari Ketujuh Dunia Shatuo harus menukar darah Luosha-nya kepada Zhang Ruochen?" kata Putri Li Putih.     

Qian Yu berlutut dengan satu kaki dan berkata, "Saya minta maaf, Yang Mulia. Saya akan menerima hukuman dari Anda."     

Setelah Zhang Ruochen mengutus Han Qiu dan Demonic Sound untuk mengabarkan berita tersebut, Putri Luosha juga mengirimkan beberapa pertapa tangguh untuk membunuh kedua gadis itu.     

Jika rencana Zhang Ruochen berhasil, maka rencana Putri Luosha – untuk melemahkan para pertapa dari Ketujuh Dunia Shatuo dengan memanfaatkan Dinding Catatan Merit – akan berakhir gagal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.