Kaisar Dewa

Tiga Hari Penentuan



Tiga Hari Penentuan

0Ada 33 gunung saint di sekitar Sarang Phoenix. Mereka berada di sekeliling Fire Ocean dan Cold Ocean, dengan formasi-formasi yang membingungkan.      3

Setiap gunung saintnya menyimpan jalan ke Sarang Phoenix.     

Pada saat ini, sebagian besar Biksu dari Tujuh Dunia Shatuo telah memilih jalan mereka masing-masing, dan berada di puncak gunung saint. Mereka sedang mengamati Zhang Ruochen.     

Di puncak Gunung Saint King Kong ada sekitar 70 Biksu. Empat pemimpin mereka hampir berada di Alam Saint King.     

Mereka adalah para pertapa senior dari Daratan Tianmu.     

Salah satu Saint King dengan kepala macan tutul sedang menatap Cold Ocean, lantas berkata, "Zhang Ruochen benar-benar pintar memilih tempat. Dengan Pluto Winter Water sebagai jalur pelariannya, maka kita tidak akan bisa merebut Dinding Catatan Merit darinya."     

"Apa kita akan menukar merit dengannya? Kudengar Zhang Ruochen meminta 30 persen merit. Itu sedikit berlebihan."     

"Sebaiknya kita tunggu sampai Ahli Waris dan Priest tiba di tempat ini."     

…     

Ada banyak Biksu yang sedang berkumpul di puncak gunung saint, dan mereka juga sedang berdiskusi, sama halnya seperti para Biksu dari Daratan Tianmu.     

Beberapa dari mereka ingin menekan Zhang Ruochen dan merebut Dinding Catatan Merit-nya, sedangkan yang lain benar-benar ingin bernegosiasi dengan Zhang Ruochen.     

Pada saat ini, sekelompok Biksu sedang berjalan turun dari gunung. Mereka adalah para Biksu dari Daratan Kunlun.     

Wan Zhaoyi, Chu Siyuan, Qing Xiao, dan beberapa sisa-sisa Taigu tampak berjalan di barisan depan. Di kalangan Biksu, maka mereka adalah para pertapa papan atas.     

Wan Zhaoyi, Chu Siyuan dan Qing Xiao naik ke atas Divine Phoenix Tree dan berbicara dengan Zhang Ruochen.     

Mereka sudah mengenal sejak lama. Apalagi, Qing Xiao adalah kakak seperguruannya, sehingga negosiasi itu berjalan dengan sangat mulus.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Dinding Catatan Merit, dan meletakkannya di atas batang Divine Phoenix Tree. Para Biksu dari Daratan Kunlun pun mulai menukar meritnya masing-masing.     

Mereka adalah para pertapa papan atas, sehingga mereka berhasil mengumpulkan banyak merit dan membuat Daratan Kunlun mendapatkan lebih dari 60 juta merit.     

Melalui proses pertukaran tersebut, Zhang Ruochen mendapatkan lebih dari 5 juta merit, dan membuat Daratan Guanghan berhasil mengumpulkan 99 juta merit     

Chu Siyuan terlihat sangat kesal. Dia bertanya, "Apa kau rela mengampuni nyawa Qiu Yu, Zhang Ruochen?"     

Sebenarnya, Chu Siyuan juga kecewa melihat Qiu Yu, tapi pemuda itu adalah akar spiritual Daratan Kunlun. Chu Siyuan tidak ingin melihatnya dibunuh oleh Zhang Ruochen.     

Bagi Chu Siyuan, Qiu Yu bisa menjadi batu penyangga sebuah dunia, apabila ada seseorang yang membimbingnya dengan baik.     

Anehnya, Zhang Ruochen sama sekali tidak keberatan dengan hal tersebut. Malahan, dia tersenyum kepadanya. "Jika kau benar-benar mengkhawatirkan keselamatannya, kenapa kau tidak tinggal di sini dan menjaganya langsung? Tapi jika nanti dia kembali berulah, mungkin aku akan menendangnya ke dalam lubang."     

Chu Siyuan paham betapa pentingnya Divine Phoenix Tree. Itu akan menjadi kerugian besar bagi Daratan Kunlun, apabila Qiu Yu sampai terbunuh di tangan Zhang Ruochen.     

Kalau dia berada di sana, mungkin dia masih bisa menghentikan Zhang Ruochen.     

Yang jelas, Zhang Ruochen tidak ingin orang tua itu berada di dekatnya. Hanya saja, dia ingin memanfaatkan kemampuannya untuk mengimbangi Putri Luosha.     

Selama Chu Siyuan berada di dekat Zhang Ruochen, maka Putri Luosha tidak akan bisa mengirimkan pesan dengan mudah kepada rasnya.     

Bila dia berhasil memotong komunikasi diantara Putri Luosha dan Ras Luosha, maka wanita itu tidak akan tahu perubahan yang terjadi di rasnya.     

Putri Luosha mendengar percakapan mereka berdua. Dia mengernyitkan dahi dan berbisik, "Apa kau tidak khawatir jika dia akan merebut Dinding Catatan Merit-nya?"     

Zhang Ruochen berkata, "Kurasa dia tidak akan sanggup melakukannya."     

Chu Siyuan benar-benar kesal mendengarnya. "Berani-beraninya kau meremehkanku seperti itu? Aku akan pergi dari sini sekarang juga. Awas, aku bisa mencuri dindingmu kapan saja!"     

Zhang Ruochen benar-benar mengenal Chu Siyuan. Itulah kenapa dia sengaja memancing emosinya.     

Yang jelas, strategi Zhang Ruochen memang berjalan mulus.     

Tepat ketika Wan Zhaoyi dan Qing Xiao hendak pergi dari sana...     

Boom!     

Udara di dekatnya mendadak bergetar.     

Riak-riak saintly way menyeruak dari puncak gunung, dan bola api putih berukuran besar tiba-tiba menukik turun, lantas mendarat di Divine Phoenix Tree.     

Itu adalah Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi, yang diselimuti oleh dua lapis Chi Suci.     

Energi yang memancar dari senjata berbentuk palu itu membuat Pluto Winter Cold Ocean berombak, hingga menyemburkan Chi dingin ke segala penjuru.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengeluarkan Sarira Buddha dan mengalirkan Chi Suci-nya.     

Whoosh!     

Le, Putri Li Putih, Demonic Sound, Han Qiu, dan Putri Li Putih sama-sama melepaskan pilar Chi Suci masing-masing, dan mulai menyuntikkannya ke dalam Sarira Buddha.     

Energi kuno di dalam Sarira telah aktif, hingga berubah menjadi bayangan Buddha emas, dan berbenturan dengan palu tersebut.     

Boom!     

Palu raksasa berwarna ungunya berhasil dihempaskan oleh Sarira Buddha, lantas membentur salah satu gunung saint.     

Jejak-jejak cahaya menyeruak dari gunung saint tersebut. Walau telah dilapisi oleh formasi pertahanan, namun beberapa bagian gunungnya masih ambruk.     

Di puncak Gunung Saint Wujin, di sana Fang Yi, Master Pedang Dongliu, dan 12 Biksu lainnya merasa tersentak dan mundur beberapa langkah.     

12 Biksu itu telah kehabisan Chi Suci, hingga mereka segera duduk dan mulai memulihkan diri.     

Fang Yi dan Master Pedang Dongliu juga nyaris menghabiskan seluruh Chi Suci-nya. Setelah menarik kembali palu tersebut, mereka pun merasa lemas.     

Mereka memerlukan banyak energi untuk melepaskan Second Yao pada Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi. Bahkan para Saint King biasa tidak akan sanggup melepaskannya.     

Zhang Ruochen kembali menarik Sarira Buddha dan menoleh ke puncak Gunung Saint Wujin.     

"Mestinya itu ulah pertapa dari Daratan Blade Hell dan Purple Mansion. Sebaiknya kita membunuh mereka terlebih dahulu, agar mereka tidak mengacaukan rencana kita," kata Han Qiu.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Sekarang ini, yang paling penting adalah mengumpulkan merit."     

Setelah itu, Zhang Ruochen mulai memasang formasi ruang untuk menangkal serangan-serangan pertapa dari kedua dunia tersebut.     

Zhang Rochen membutuhkan waktu selama 3 hari untuk membangun formasi ruang di sekitarnya, bahkan sampai melingkupi area seluas 3 mil persegi. Sehingga, Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi tidak akan sanggup menghancurkannya dalam waktu singkat.     

Para Biksu dari Daratan Kunlun, Daratan Guanghan, dan Daratan Great Demon Ten Square masih tetap berdatangan untuk menukar meritnya, hingga membuat perolehan angkanya terus melambung tinggi.     

Daratan Great Demon Ten Square masih menduduki peringkat pertama dengan 200 juta merit.     

Daratan Guanghan berada di peringkat kedua dengan 160 juta merit.     

Daratan Kunlun berada di peringkat ketiga dengan 94 juta merit.     

Sedangkan bagi keempat dunia lainnya, tidak ada yang berubah dari mereka, karena mereka masih belum menukar meritnya dengan Zhang Ruochen.     

Di hari keempat, beberapa Biksu dari Daratan Eight Ministry datang ke sana, dipimpin oleh Mad Man.     

Di hari keenam, Ahli Waris Daratan Tianmu juga datang bersama lebih dari ratusan Biksu untuk bertemu Zhang Ruochen dan mencapai kesepakatan tertentu.     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell dan Purple Mansion masih berusaha menyerang formasinya beberapa kali, tapi mereka tidak pernah berhasil menghancurkannya.     

Di hari kesepuluh, hampir seratus ribu Biksu papan atas dari Daratan Blade Hell dan Purple Mansion mulai menyerang secara bersamaan.     

Namun, Zhang Ruochen dan yang lainnya memilih mundur ke Cold Ocean.     

Mereka telah bertarung selama lima hari, hingga para Biksu dari kedua dunia itu akhirnya pergi dari sana setelah didesak oleh kelima dunia lainnya. Setelah itu, Zhang Ruochen dan yang lainnya kembali lagi ke tepi Cold Ocean.     

Le dan Han Qiu telah ditugaskan untuk menjaga proses penukaran merit, sedangkan Zhang Ruochen menghabiskan hari-harinya dengan memurnikan Ning True Saint Dew di dalam kristal ruang.     

Waktu berlalu, dan pertempuran itu akan berakhir dalam 3 hari mendatang.     

Zhang Ruochen telah memurnikan 20 ribu tetes Ning True Saint Dew, dan sebagian besar prinsip Saintly Way di dalam tubuhnya telah berada di level "benar dan mutlak". Hanya prinsip ruang dan waktu yang masih abstrak.     

Seandainya dia mampu membuat prinsip ruang dan waktunya berada di level "benar dan mutlak", maka dia bisa menjadi Biksu mutlak.     

"Aku telah memurnikan begitu banyak Ning True Saint Dew, tapi prinsip ruang dan waktu sama sekali tidak mengalami perubahan apapun. Apa Ning True Saint Dew tidak dapat mengubah keduanya?"     

Zhang Ruochen harus mencari jawabannya sendiri tanpa bimbingan seorang guru. Artinya, dia akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menemukan jawabannya.     

Zhang Ruochen berhenti memurnikan Ning True Saint Dew dan melangkah keluar dari kristal ruang. Dia ingin merefleksikan semuanya terlebih dahulu.     

Walau dia masih belum menjadi Biksu mutlak, tapi dia yakin, hanya segelintir pertapa di Daratan Zuling yang sanggup mengimbanginya.     

Zhang Ruochen berjalan mendekati Dinding Catatan Merit dan melihat peringkatnya.     

Peringkat pertama, Daratan Great Demon Ten Square, 390 juta merit.     

Peringkat kedua, Daratan Guanghan, 380 juta merit.     

…     

Daratan Blade Hell berada di peringkat terakhir, dan Daratan Purple Mansion berada di atasnya.     

"Daratan Great Demon Ten Square memang begitu kuat. Walau mereka telah memberikan 30 persen meritnya, tapi mereka masih berada di peringkat pertama. Namun, jarak kedua dunia kami sudah semakin dekat. Seharusnya tiga hari cukup untuk menyalip peringkat mereka."     

Setelah itu, Zhang Ruochen menoleh kepada Putri Luosha.     

Anehnya, Putri Luosha begitu tenang, walau selama itu dia tidak pernah mengirimkan pesan apapun kepada rasnya.     

Dia sedang duduk di batang Divine Phoenix Tree, dan sedang berkultivasi, dengan kedua tangan di atas lutut. Rambut hitam panjangnya diterbangkan angin, hingga membuatnya tampil menarik.     

"Dia juga mempelajari ilmu ruang dan telah berada di level Biksu sejati. Mungkin aku bisa menanyakan beberapa hal kepadanya," pikir Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.