Kaisar Dewa

Teknik Pedang Waktu, Membunuh Setiap Kali Digunakan



Teknik Pedang Waktu, Membunuh Setiap Kali Digunakan

0Akan tetapi, sosok yang paling merasa terkejut adalah Biksu Pedang Jiuyou.      0

Dia telah menyerang dengan segenap kemampuannya, bahkan telah menggunakan Ilmu Pedang Xuangang, tapi serangannya masih berhasil dihentikan oleh Lord Lingquan. Ilmu Pedang Xuangang hanya berhasil menembus inskripsi dewa di tangan lawannya, tapi tidak benar-benar melukainya.     

Daya pertahanan semacam itu memang sangat mengerikan.     

"Kau harus mati."     

Chi Sha di dalam tubuhnya bergemuruh seperti puluhan sungai. Letupan energinya begitu besar, hingga membuat pola dewa di tubuhnya semakin cemerlang.     

Tangannya yang lain sedang meninju perut Biksu Pedang Jiuyou.     

Whoosh!     

Sembilan pedang saint terlepas dari dahi Biksu Pedang Jiuyou.     

Sembilan pedangnya punya warna yang berbeda-beda dan mirip seperti sembilan ular pedang. Serangan itu berbenturan dengan tinju Lord Lingquan.     

Boom!     

Pada saat itu, Biksu Pedang Jiuyou dihempaskan oleh teknik tinjunya.     

Sembilan pedang di tangannya juga terlempar ke lautan, namun pedang-pedang Chi masih keluar darinya. Itu menegaskan bahwa kehendak pedangnya seakan tak bisa mati.     

Darah mengalir dari ujung bibirnya. Yang jelas, sang Biksu Pedang sedang terluka parah.     

Mereka berdua sama-sama hampir menembus Alam Saint King. Akan tetapi, Lord Lingquan punya Supreme Complete Body Constitution. Biksu Pedang Jiuyou tidak akan pernah bisa mengimbangi hal tersebut.     

Terlebih lagi, Lord Lingquan juga memiliki pola dewa di tubuhnya. Hal itu semakin melebarkan perbedaan kekuatan di antara mereka berdua. Walau Biksu Pedang Jiuyou telah menguasai Delapan Pedang, tapi perbedaan kekuatan mereka masih teramat jauh.     

Lord Lingquan mengangkat tangan kanan dan menatap luka sepanjang dua inci di tangannya. Luka-lukanya terasa menyakitkan.     

Sebelumnya, serangan Biksu Pedang Jiuyou berhasil menghancurkan pola dewa, dan meninggalkan secercah Pedang Gang di tubuhnya. Hal itu membuatnya kesulitan untuk mengobati luka-lukanya.     

Sword Xuangang juga telah menyebar di pergelangan tangannya.     

"Brengsek". Lord Lingquan mengumpat dalam hati.     

Biksu Pedang Jiuyou menyeka darah di bibirnya. Dia masih tersenyum. "Lumayan. Ternyata kau begitu tangguh."     

Lord Lingquan mengeluarkan sarung tangan dan mengenakannya. Dia menatap Biksu Pedang Jiuyou dan Zhang Ruochen. "Kalian berdua lumayan. Ayo kita bertempur bersama!"     

"Tidak perlu mengundang Zhang Ruochen," kata Biksu Pedang Jiuyou. "Aku masih sanggup menanganimu sendirian."     

Lord Lingquan memasang ekspresi jijik, "Dasar tidak tahu diri," katanya dengan suara pelan. "Ilmu Pedangmu memang kuat, tapi aku telah menyerangmu dengan menggunakan Chaotic Six Kill Fist. Kau pasti telah terluka parah. Jika masih keras kepala seperti itu, bisa-bisa tubuhmu akan hancur berkeping-keping."     

Zhang Ruochen bisa menilai bahwa Biksu Pedang Jiuyou tidak akan pernah bersikap senekat itu. Sebaliknya, dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendorong dirinya sendiri dan mencari peluang menembus ke Alam Saint King.     

Di masa lalu, pertempurannya melawan Biksu Pedang Xuanji juga berdasarkan tujuan yang sama.     

Sayangnya, ketika itu Biksu Pedang Xuanji terkena racun Pluto, hingga dia tidak bisa mengeluarkan segenap kemampuannya. Pertempuran itu pun berlangsung cepat. Sehingga, Biksu Pedang Jiuyou gagal menembus Alam Saint King dalam pertempuran tersebut.     

Secara natural, sang Biksu Pedang paham dengan perbedaan kekuatan di antara mereka berdua. Kalau mereka masih terus bertempur, maka hasilnya akan mirip seperti yang dikatakan oleh Lord Lingquan. Dia akan terbunuh, dengan tubuh yang hancur berkeping-keping.     

Akan tetapi, dia tidak punya pilihan lain. Dia hanya bisa mempertaruhkan nyawanya dalam pertempuran kali ini.     

Daripada mati di usia tua, lebih baik dia mati dalam pertempuran.     

Zhang Ruochen tahu mengenai tujuan Biksu Pedang Jiuyou, sehingga tidak ingin mencampuri urusannya. Sebaliknya, dia cepat-cepat bergerak mundur. Dia akan bekerja sama dengan Demonic Sound untuk mengamankan Dinding Catatan Merit.     

"Ayo."     

Di kejauhan, Master Pedang Dongliu, Xue Lingfeng, dan Li Mu sama-sama sedang mengamati mereka berdua. Setelah itu, mereka mengaktifkan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi secara bersamaan.     

Mereka bertiga terbang ke awan dengan 100 kali lipat kecepatan suara.     

Mereka melarikan diri karena sedang terluka parah dan sudah tidak punya pilihan lain.     

Akan tetapi, alasan terbesar mereka masih begitu jelas. Seandainya mereka terus bertempur melawan delapan Marquis Pertama sendirian, maka itu akan membantu Zhang Ruochen mendapatkan Dinding Catatan Merit-nya.     

Mereka adalah orang-orang cerdas. Mereka tidak akan melakukan hal tersebut.     

Bagi mereka, lebih baik Dinding Catatan Merit-nya jatuh ke tangan Lord Lingquan, daripada di tangan Zhang Ruochen.     

"Mereka bertiga..."     

Zhang Ruochen merasa putus asa, tapi matanya masih terlihat tajam.     

Setelah mereka bertiga melarikan diri, tidak ada seorangpun yang sanggup menahan delapan Marquis Pertama. Akhirnya, mereka mulai membentuk formasi dan melesat ke arah Dinding Catatan Merit.     

"Zhang Ruochen, kawan-kawanmu telah melarikan diri. Kenapa kau tidak menyusul mereka?"     

Marquis Xiebai tertawa kencang. Dalam sekejap, dia sudah berada di jarak 100 kaki dari Zhang Ruochen. Tujuh Marquis Pertama lainnya juga menganggap Zhang Ruochen sebagai ancaman besar, hingga mereka mulai berkumpul bersama.     

Secara natural, Zhang Ruochen senang dengan keadaan ini. Selama dia bisa membuat delapan Marquis itu berada di sana, maka Demonic Sound dapat mengambil Dinding Catatan Merit-nya lebih cepat.     

"Apa kalian mampu membuatku melarikan diri?"     

Zhang Ruochen masih berdiri di tempatnya. Dia menapakkan kakinya pada batang pohon, dan berdiri tegak seperti pohon tua.     

Marquis Qian Yu adalah pertapa Luosha wanita yang menguasai Seni Bela Diri. Dia mengenakan jubah bulu berwarna putih. Bulu-bulu – yang seperti pedang – mengalir di sekitar kakinya, hingga berubah menjadi banjir bulu.     

Ketika bulu-bulu itu terbang, mereka melesat bagaikan pedang.     

"Master Pedang Dongliu, Xue Lingfeng, dan Li Mu sama-sama merupakan para pertapa tangguh, dan mereka sama sekali bukan tandingan kita," kata Marquis Qian Yu. "Apa menurutmu dia sanggup bertahan hingga 15 menit?"     

"Aku akan menghancurkannya dalam tiga tarikan nafas," kata Marquis Xueyue.     

Delapan Marquis Pertama mengaktifkan Chi Suci secara bersamaan. Beberapa dari mereka melepaskan mantra suci, beberapa yang lain mengaktifkan senjata saint.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen bereaksi lebih cepat daripada mereka. Serangan pertamanya langsung mengenai Marquis Pertama yang paling kuat, yakni Marquis Xiebai.     

"Cepat sekali."     

Marquis Xiebai melihat bayangan yang melintas cepat, dan tiba-tiba Zhang Ruochen telah berada di jarak 5 kaki darinya. Pedang hitam di tangan lawannya disabetkan dengan begitu beringas.     

Marquis Xiebai pun mengeluarkan tameng yang terbuat dari tulang Supreme Saint demi menghentikan Pedang Kuno Abyss.     

Thud!     

Rasa-rasanya, itu seperti gunung besi yang dibenturkan pada tameng. Alhasil, itu membuat jari-jarinya hampir remuk, hingga tubuhnya terhempas ke belakang.     

Setelah serangan itu, Zhang Ruochen melirik punggungnya sendiri.     

Dia melihat Marquis Xueyu telah berada di jarak 20 kaki darinya, dan hendak membantu Marquis Xiebai.     

"Jaraknya sudah pas."     

Jejak-jejak waktu di tubuh Zhang Ruochen mulai bergetar. Mereka berkumpul ke arahnya bagaikan berkas-berkas cahaya.     

"Zi Sword."     

Ini adalah gerakan ketiga Teknik Pedang Waktu, salah satu teknik di dalam Teknik Pedang Dua Belas Jam.     

Pada saat itu, waktu mendadak berhenti.     

Zhang Ruochen menyerang, dan Marquis Xueyu tertusuk oleh pedangnya, bahkan sebelum dia sempat bereaksi. Di waktu yang sama, Divine Fire Jingmie menyeruak dari tangan Zhang Ruochen. Api itu pun segera membakar tubuh lawannya.     

"Ah... apakah ini adalah teknik pedang waktu..."     

Marquis Xueyu berteriak dan wajahnya berkedut-kedut.     

Zhang Ruochen tidak menjawabnya. Apa gunanya bicara dengan orang yang sudah sekarat?     

Boom.     

Pedang Chi terlepas dari Pedang Kuno Abyss dan merobek tubuh Marquis Xueyu.     

Beberapa saat kemudian, potongan tubuhnya juga mulai terbakar oleh Divine Fire Jingmie.     

Vitalitas Marquis Pertama memang begitu tinggi. Akan tetapi, saat berhadapan dengan Divine Fire Jingmie, maka mereka semua akan mati.     

Ketujuh Marquis Pertama merasa terkejut, dan terintimidasi oleh teknik pedang waktu.     

Mereka adalah para Marquis Pertama. Akan tetapi, nasib Marquis Xueyu mungkin akan menjadi nasib mereka juga. Teknik pedang waktu dan Divine Fire Jingmie begitu mengerikan. Bagaimana mereka dapat menghentikannya tanpa pola dewa?     

Zhang Ruochen berdiri di tengah ketujuh Marquis tersebut. "Selanjutnya, siapa lagi?" katanya dengan tampang datar.     

Sorot mata Marquis Xiebai terlihat serius, namun dia masih tampil tenang. "Semuanya, jangan takut. Apalagi, teknik pedang waktu masih memerlukan jeda untuk mengaktifkannya. Selain itu, Divine Fire Jingmie-nya juga masih belum sempurna. Tadi, bukankah Marquis Chengxuan sempat berhasil selamat dari Divine Fire Jingmie? Kita berjumlah tujuh orang... kita bisa menyerangnya bersama dan membunuhnya."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Sarira Buddha. Setelah mengaktifkan kekuatan aslinya, dia menyerang Marquis Xiebai.     

Tangan Marquis Xiebai sedang menggenggam tameng tulang Supreme Saint. Ketika itu, dia juga mengaktifkan energi Supreme Saint-nya. Sehingga, bayangan Supreme Saint muncul darinya.     

Kaboom.     

Sarira-nya berhasil menghancurkan bayangan tersebut dan membentur tamengnya. Marquis Xiebai terhempas ke belakang. Kali ini, dia memuntahkan darah, dan tangannya mengalami keretakan.     

Enam Marquis Pertama lainnya menyerang dengan senjata masing-masing, sambil berusaha mengepung Zhang Ruochen.     

Namun, Zhang Ruochen bergerak dengan sangat gesit. Tanpa mempedulikan tujuh musuh lainnya, dia berubah menjadi seberkas cahaya dan kembali menyerang Marquis Xiebai dengan Tujuh Pedang.     

Boom!     

Setelah benturan serangan tersebut, tamengnya terbang dari tangan Marquis Xiebai. Di waktu yang sama, tangannya terasa mati rasa.     

Marquis Xiebai pun merasa ketakutan. Karena sudah tidak berdaya, maka dia mulai menggunakan teknik melarikan diri dan bergerak cepat hingga dua kali lipat. Dia hanya ingin menjauh dari Zhang Ruochen.     

"Wu Sword."     

Sebelum dia sempat berada di jarak 20 kaki, waktu kembali berhenti.     

Poof.     

Cahaya pedang melesat di punggung Marquis Xiebai, dan meninggalkan lubang sebesar ember air. Garis-garis Divine Fire Jingmie menyeruak dari kedua sudut lubang tersebut, lantas mulai membakar tubuhnya.     

Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, Marquis Xiebai berteriak, "Zhang Ruochen, aku akan mati bersamamu!"     

Boom.     

Tepat ketika Marquis Xiebai hendak menghancurkan Holy Source-nya, Zhang Ruochen sudah lebih dulu menyerangnya dengan Teknik Pedang Waktu. Dia menusuk Lautan Chi-nya dan mengeluarkan Holy Source dari tubuh lawannya.     

Pada akhirnya, satu lagi Marquis Pertama kembali meregang nyawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.