Kaisar Dewa

Pangeran Mahkota, Yang Mulia



Pangeran Mahkota, Yang Mulia

1Ada dua ratus Biksu dari Pusat Kekaisaran Suci, termasuk Nenek Bai Su dan Qin Yutong – yang pernah bekerja untuk Lord Mingjiang – Murong Yue dari Klan Murong, Kelinci Rakus, Monster Kera, Putri Li Putih, Le dan Han Qiu.     
2

Karena Putri Li Putih, Le dan Han Qiu, maka sebagian besar dari mereka masih selamat.     

Ada banyak Marquis Luosha yang sedang mengepung mereka, dan Chi Sha yang memancar dari mereka berubah menjadi awan merah, hingga melingkupi para Biksu tersebut.     

Bahkan Le, Han Qiu dan Putri Li Putih juga sempat terluka dalam pertempuran tersebut.     

Sedangkan bagi para Biksu lainnya, luka-luka mereka jauh lebih parah.     

Setiap kalinya Marquis Luosha menyerang, maka beberapa Biksu akan mati terbunuh dan menjadi makanan mereka.     

"Kenapa kalian masih bersusah payah? Semua itu tidak ada gunanya. Tempat ini telah ditakdirkan untuk menjadi makam bagi pertapa dari Dunia Langit."     

Bayangan python raksasa sepanjang lebih dari 3 ribu kaki muncul di balik awan iblis, dan tubuhnya membumbung dari tanah hingga ke langit. Darahnya tampak seperti sungai di tubuh python tersebut, hingga menimbulkan suara bergemuruh.     

"Dia lagi."     

Putri Li Putih merasa terintimidasi.     

Master bayangan itu adalah pertapa tangguh. Putri Li Putih pernah dilukai olehnya, bahkan lukanya masih belum sembuh. Karena ada energi iblis di dalam meridiannya, maka luka-lukanya pun semakin memburuk.     

Howl!     

Bayangan python raksasa mengaum.     

Setelah itu, dia menyabetkan ekornya, hingga membuat debu dan batu-batu terangkat naik. Riak-riak energinya mirip seperti pedang, bahkan energi itu sudah terasa, sebelum ekornya mendarat ke arah mereka.     

Bang!     

Bong!     

…     

Beberapa Biksu yang terkena energi tersebut langsung meregang nyawa setelah kehilangan kepala atau organ-organnya.     

"Dia hanya menggunakan riak-riak energi, tapi serangannya sangat fatal."     

Pundak kiri Murong Yue berdarah hebat. Sambil mengamati ekor ular yang bergerak seperti gunung hitam, dia pun merasa semakin tertekan.     

Energinya begitu mengerikan, hingga sanggup menghancurkan apapun yang ingin menghalanginya.     

"Dia adalah Saint King dari Ras Luosha. Bahkan, dia bukan Saint King biasa..."     

Nenek Bai Su, yang masih menjadi Biksu mutlak, benar-benar ketakutan hingga wajahnya memucat. Dia sedang menggigit bibirnya keras-keras, sambil menunggu ajalnya sendiri.     

Howl!     

Kelinci Rakus berteriak, lantas berubah menjadi Sky-swallowing Demonic Dragon sepanjang lebih dari seribu kaki, sembari menyabetkan ekor naganya.     

Bang!     

Ekor python dan naga itu bertemu di satu titik.     

Namun, Kelinci Rakus gagal bertahan darinya. Dia terhempas ke belakang dengan sisik-sisiknya yang hancur. Darah menyembur keluar dari tubuhnya, diiringi teriakan memilukan.     

Jarak kemampuan di antara mereka berdua sangatlah lebar.     

"Kau hanyalah monster yang menguasai Sky-swallowing Skill. Apa kau pikir sanggup menandingiku?" bayangan python kembali berdiri di atas awan iblis.     

Ketika itu, tubuh Demonic Dragon-nya semakin mengecil, sampai akhirnya berubah menjadi kelinci dengan mulut yang besar, sedangkan bagian pantat dan ekornya mengalami pendarahan hebat. Dia tergeletak di tanah dan berteriak, "Kau yang monster."     

"Apa katamu? Aku adalah Blood Pluto Python dengan darah murni!"     

Bayangan python raksasa itu menjadi geram. Dia memperlihatkan taringnya, lalu menerjang Kelinci Rakus, seperti ingin mencabik tubuhnya.     

"Berani-beraninya kau membunuh saudaraku."     

Monster Kera berteriak, sambil mengepalkan tangan, dan melepaskan Chi Demonic dalam jumlah besar. Tiba-tiba, tubuhnya membesar, lantas berubah menjadi raksasa kera yang beringas.     

"Matilah kau!" pukulan raksasa menghantam Monster Kera dan menghempaskannya ke tanah. Monster Kera telah terluka parah, dan setelah terkena pukulan tersebut, maka dia pun tersungkur ke tanah dan tidak sanggup lagi berdiri.     

Beberapa Biksu manusia juga bergerak ke sana, sambil berusaha menyelamatkan Kelinci Rakus dan Monster Kera. Namun, mereka semua malah dihempaskan. Salah satu dari mereka langsung meledak begitu saja.     

Yang jelas, masih ada beberapa pertapa tangguh dari Ras Luosha – yang berada di balik awan iblis tersebut.     

Mereka sedang berhadapan dengan banyak musuh tangguh, hingga mereka merasa putus asa.     

Mungkin mereka tidak akan bisa pulang ke Daratan Kunlun...     

Kelinci Rakus mendongak ke arah python raksasa yang sedang menerjangnya. Saat dia sedang merasa ketakutan, tiba-tiba matanya bersinar dan membuatnya berteriak, "Lord Chen!"     

Sosok manusia berpakaian merah melesat keluar dari belakang bayangan python raksasa, sambil merobek awan iblis tersebut. Dia menyabetkan pedangnya ke arah sang python, dengan segaris cahaya pedang sepanjang lebih dari seribu kaki.     

Boom!     

Bayangan python-nya terbelah menjadi dua, hingga berubah menjadi asap.     

Zhang Ruochen mendarat di tanah dengan mengenakan Hundred Saint Blood Armor. Dia berdiri di depan Kelinci Rakus, sambil mengamati awan iblis di hadapannya.     

Kelinci Rakus pun menjadi begitu gembira, sampai-sampai dia ingin menangis. Dia memegang kaki Zhang Ruochen dengan cakarnya, lantas berkata, "Lord Chen, kalau Anda tidak muncul, maka saya pasti sudah mati."     

"Itu adalah Pangeran Mahkota. Yang Mulia..."     

Qin Yutong, Nenek Bai Su, dan yang lainnya kembali punya harapan. Karena bagi mereka, Zhang Ruochen adalah pilar kerajaan. Zhang Ruochen adalah harapan sekaligus perlindungan bagi mereka.     

Selain Permaisuri Chi Yao, tidak ada siapapun di dunia ini yang bisa membuatnya jatuh.     

Para pengikut lama Pusat Kekaisaran Suci juga berteriak girang.     

Pangeran Mahkota mereka telah berada di sini. Dia datang untuk mereka. Karena telah berada di samping pemimpinnya, maka mereka tidak akan takut mati.     

Zhang Ruochen menatap semua orang – yang sedang gembira maupun menangis haru – dan semakin yakin bahwa dia baru saja membuat keputusan yang tepat.     

Pada mulanya, dia ingin menggunakan 12 jimat Buddha untuk menutupi auranya, dan menyembunyikan Dinding Catatan Merit sampai tengah malam nanti.     

Walau pasukan Luosha masih bisa menemukannya, tapi itu adalah cara yang paling aman untuk dilakukan.     

Tapi, dia tidak bisa tinggal diam setelah melihat para pengikut lamanya dikepung dan dibantai oleh pasukan Luosha.     

Para Biksu itu pernah menemaninya ke Gunung Peakless, walau mereka tahu kalau mereka akan menjadi musuh pemerintah. Dan sekarang, Zhang Ruochen sedang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan mereka.     

"Telan pil-pil saint ini, dan kalian harus menyembuhkan diri dalam kurun waktu satu jam."     

Zhang Ruochen mengayunkan tangannya dan melemparkan pil-pil saint, yang mendarat ke tangan mereka masing-masing.     

Daratan Kunlun punya sumber daya yang terbatas, sehingga para Biksu itu hanya membawa pil penyembuhan level rendah saat masuk ke Daratan Zuling. Setelah tiga bulan berada di sana, maka mereka telah kehabisan pil saint.     

Zhang Ruochen datang ke sana tepat waktu dan memberikan bantuan kepada mereka.     

Howl!     

Terdengar auman dari balik awan iblis, yang mampu mengguncang tanah.     

Tubuh asli Blood Pluto Python melesat keluar dari balik awan. Tubuhnya setinggi lebih dari 5 ribu kaki, dan setiap sisiknya sama besarnya dengan daun cattail. Kepalanya dipenuhi oleh duri, hingga membuatnya terlihat sangat beringas.     

Tujuh Marquis Pertama melangkah keluar dari balik awan iblis. Beberapa dari mereka adalah wanita Luosha, sedangkan sisanya pria Luosha dengan wajah yang buruk rupa.     

Ketujuh Marquis Pertama itu sepertinya mematuhi perintah Blood Pluto Python.     

Blood Pluto Python membuka mulutnya. "Manusia, ternyata kemampuanmu luar biasa. Kau berhasil menghancurkan bayangan jiwaku, tapi harusnya kau tidak berdiri di situ."     

Zhang Ruochen berdiri di hadapannya dan berkata dengan tampang datar, "Memang kenapa?"     

"Kau akan mati."     

"Belum tentu."     

Zhang Ruochen tidak ingin banyak bicara dengannya. Sebaliknya, dia mulai melesat maju, sambil membawa Pedang Kuno Abyss.     

"Hati-hati, Lord. Blood Pluto Python itu sudah berada di Alam Saint King. Dia punya kekuatan yang luar biasa, bahkan lebih tangguh dibandingkan Saint King di level pertama. Selain itu, Chi iblisnya juga mengandung racun," kata Putri Li Putih.     

"Dasar bodoh. Berani-beraninya kau melawan kami."     

Dua Marquis Pertama melesat maju, sambil mengepakkan sayap dan membawa senjata saint. Mereka memobilisasi Chi Sha dan berusaha menghentikan Zhang Ruochen.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen mengaktifkan Ruang Pergerakan, dan menghilang dari tempatnya berdiri.     

Mereka berdua pun merasa kebingungan, dan sebelum mereka sempat bereaksi, zhang Ruochen sudah lebih dulu menebas salah satunya dengan menggunakan pedang.     

Semua jimat pertahanan di tubuhnya meledak, tapi jimat-jimat itu gagal menahan Pedang Kuno Abyss. Dia tersungkur ke tanah, tepat setelah tubuhnya dibelah oleh Zhang Ruochen.     

Boom!     

Zhang Ruochen menginjak mayatnya, dan mengubahnya menjadi serpihan daging.     

Semua Marquis Luosha merasa terkejut, apalagi setelah mereka melihat bahwa pria itu dapat membunuh Marquis Pertama dengan begitu mudah. Ini adalah pertama kalinya mereka merasa terancam.     

Marquis Pertama lainnya – yang semula ingin menghentikan Zhang Ruochen – juga merasa ketakutan. Dia cepat-cepat bergerak mundur, dengan keringat yang membasahi tubuhnya.     

"Kau ingin pergi kemana?"     

Sisik-sisik naga bermunculan di tangan Zhang Ruochen, diiringi dengan suara auman naga. Setelah itu, dia melepaskan pukulan, dan menampar Marquis Pertama, seperti sedang menampar nyamuk.     

Sizzle!     

Pedang Kuno Abyss menusuk tubuhnya, dan memakunya di tanah.     

Zhang Ruochen bergerak maju dan memaksa awan iblisnya untuk bergerak mundur.     

Dia tidak berhenti, sampai dia berada di samping Pedang Kuno Abyss. Setelah itu, dia merentangkan tangannya dan menggenggam gagang pedangnya.     

Divine Fire Jingmie menyeruak dari tangan Zhang Ruochen, lantas masuk ke Pedang Kuno Abyss. Di waktu yang sama, pedangnya membakar tubuh Marquis Pertama dan mengubahnya menjadi abu.     

Semua Marquis Luosha merasa ketakutan, bahkan Pluto Blood Python menjadi semakin serius. Dia tidak berani lagi meremehkan pria tersebut. Ketika itu, dia berkata, "Kekuatan ruang... kau adalah Priest dari Daratan Guanghan, Zhang Ruochen. Kenapa kau malah menghentikanku, padahal aku ingin membunuh para pertapa dari Daratan Kunlun?"     

Zhang Ruochen menarik Pedang Kuno Abyss dan berkata, "Apa kau tidak tahu kalau mereka adalah pengikutku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.