Kaisar Dewa

Segel Dibuka



Segel Dibuka

1Ji Hua, yang masih berdiri di depan istana demonic, akhirnya tersenyum. "Zhang Ruochen sangat bodoh. Walaupun kuali kunonya mampu menangkal Star Sky Hammer, tapi dia masih akan dihancurkan oleh gelombang suaranya."      0

Mereka yang bersembunyi di balik kuali pasti akan pingsan, jika tidak, maka gendang telinganya akan pecah.     

Ketika Star Sky Hammer menghantam Kuali Rusa Kaiyuan, gelombang suaranya jauh lebih kuat dibandingkan benturan biasa. Bahkan Saint King akan kesulitan bertahan dari gelombang suara tersebut.     

"Belum tentu."     

Putri Luosha paham bahwa Zhang Ruochen tidak akan pernah melakukan tindakan bodoh saat dirinya sedang berhadapan dengan bahaya.     

"Benarkah? Tampaknya Anda sangat percaya diri dengannya, Yang Mulia." Ji Hua tersenyum.     

Boom!     

Star Sky Hammer menghantam bagian bawah Kuali Rusa Kaiyuan.     

Cahaya biru dan cahaya emasnya saling berbenturan, hingga membuat suara ledakannya menyebar di sekitar 99 gunung saint.     

Seluruh gunung saint itu terguncang.     

Para Biksu dan Marquis Luosha yang berada di dekat kuali akan langsung terbunuh. Sedangkan bagi mereka yang berada di jarak aman, mereka masih terhempas ke belakang.     

Le, Putri Li Putih, dan Han Qiu sama-sama mengaktifkan Sarira Buddha untuk menangkal gelombang energi tersebut.     

Bahkan para Biksu yang berdiri di jarak ribuan mil jauhnya masih kesulitan untuk menyeimbangkan diri. Jadi, siapapun bisa membayangkan betapa besarnya energi yang harus ditahan oleh Zhang Ruochen.     

Sebagian besar Marquis Luosha yang berada di dalam Nine Nine to One Formation telah kehabisan Chi sha, hingga mereka terduduk di tanah.     

Hanya Marquis Yuanyi yang masih punya kekuatan. Setelah kembali menarik Star Sky Hammer, dia berjalan mendekati Kuali Rusa Kaiyuan dan tertawa. "Jika kau berani melawan Ras Luosha, maka kau telah ditakdirkan untuk mati. Hahaha..."     

Dia mengira jika Zhang Ruochen telah terbunuh.     

Marquis Pertama Yuanyi berjalan ke Kuali Rusa Kaiyuan, dan setelah melihat kualinya, dia pun merasa senang. "Star Sky Hammer baru saja menghantamnya, tapi sama sekali tidak ada guratan pada permukaan kuali tersebut. Seharusnya itu adalah harta karun yang bernilai tinggi."     

Tiba-tiba, kualinya terbang ke langit.     

Marquis Pertama Yuanyi merasa terkejut dan cepat-cepat mundur seperti sambaran petir.     

Bejana labu keluar dari kuali kuno tersebut, yang melayang di langit dengan air di permukaannya. Itu adalah Labu Mercury-nya Zhang Ruochen.     

Sebenarnya, dia bersembunyi di dalam Labu Mercury setelah melindungi dirinya dengan Kuali Rusa Kaiyuan. Sehingga, gelombang suara itu sama sekali tidak melukainya.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen keluar dari Labu Mercury dan melesat ke arah Marquis Pertama Yuanyi. Dia mengepalkan tangannya dan melepaskan Luo Water Fist Technique dengan segenap kemampuannya.     

Marquis Pertama Yuanyi telah menghabiskan sebagian besar Chi Sha untuk mengaktifkan Second Yao Star Sky Hammer, hingga dia harus menggunakan palunya demi menangkal tinju Zhang Ruochen.     

Bang!     

Tinju Zhang Ruochen diselimuti cahaya ungu, yang berbenturan dengan Star Sky Hammer, hingga menimbulkan suara benturan.     

Tangan Marquis Pertama Yuanyi berdarah, hingga tak kuat lagi menggenggam palu tersebut, sedangkan palunya terlempar dari tangannya.     

"Kuat sekali...." itulah yang terakhir kali dipikirkan oleh Marquis Pertama Yuanyi.     

Di waktu yang sama, Marquis Pertama Yuanyi kembali diserang oleh Zhang Ruochen, hingga tubuhnya hancur sampai belasan keping.     

Ji Hua, yang sedang berdiri di depan istana demonic, sedang merasa geram. Seandainya dia tidak sedang mengendalikan Thousand-star Formation, maka dia pasti akan melawan pria tersebut.     

Pria itu begitu tangguh dan kuat.     

Dia berhasil membunuh lebih dari ribuan Marquis Luosha sendirian, termasuk beberapa Marquis Luosha dan seorang Saint King. Dengan pencapaian itu, maka dia akan menjadi kartu andalan Dunia Langit.     

Ji Hua menatap Putri Luosha, dan menyadari bahwa sang Putri – yang biasanya tampil tenang – kini mulai merasa geram.     

"Tidak perlu marah, Yang Mulia. Saya akan menurunkan pertapa yang lebih tangguh untuk membunuhnya sekarang juga," kata Ji Hua.     

Akan tetapi, dia tidak tahu jika Putri Luosha bukan marah dikarenakan Zhang Ruochen berhasil membunuh Marquis Luosha, tapi rupanya Zhang Ruochen yang membawa batu ungu tersebut, bukannya Biksu Pedang Jiuyou.     

Ketika membunuh Marquis Pertama Yuanyi, Zhang Ruochen sempat menggunakan batu ungu.     

"Ternyata itu kau. Brengsek. Kau bukan cuma mencuri sundial, tapi juga ingin membunuhku."     

"Jangan kejar lagi Biksu Pedang itu. Tangkap saja Priest Daratan Guanghan, Zhang Ruochen. Ingat, tangkap dia hidup-hidup! Siapapun yang berhasil menangkapnya akan diberi gelar sebagai Lord, dan mendapatkan sebuah planet."     

Putri Luosha menggertakkan giginya, sembari mengeluarkan perintah tersebut.     

Para Marquis Pertama yang sedang mengejar Biksu Pedang Jiuyou pun merasa terkejut, karena tiba-tiba Putri Luosha mengubah perintahnya.     

Kenapa wanita suka berubah-ubah?     

Akan tetapi, mereka langsung bergegas ke arah Zhang Ruochen tanpa berpikir panjang.     

Baik gelar sebagai Lord maupun sebuah planet sama-sama merupakan hal yang istimewa bagi mereka. Salah satunya berkaitan dengan derajat mereka, sedangkan satu yang lain berkaitan langsung dengan sumber daya yang dimiliki.     

Sementara itu, para Marquis Luosha yang sedang memulihkan kekuatannya di dalam Nine Nine to One Formation merasa gelisah. Manusia itu berhasil membunuh Marquis Pertama Yuanyi dalam dua gerakan. Artinya, dia sanggup membunuh mereka semua dengan mudah.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen sama sekali tidak menoleh ke arah mereka. Sebaliknya, dia mulai mengambil senjata saint mereka.     

"Mungkin kita terlalu lemah baginya."     

Para Marquis Luosha itu berusaha menenangkan diri. Mereka pun bangkit berdiri dan hendak pergi dari sana.     

Tepat ketika mereka membalikkan badan, mereka menyaksikan wanita cantik – yang bahkan jauh lebih cantik dari semua wanita Luosha.     

Setelah itu, mereka mencium aroma wangi, hingga membuat mereka masuk ke dalam ilusi.     

Demonic Sound terkekeh, dengan rambut panjangnya – yang telah berubah menjadi tanaman merambat hijau – sedang menusuk tubuh mereka masing-masing, sembari menyerap energi dan Chi Darah.     

Zhang Ruochen menoleh ke arah Demonic Sound, dan memastikan bahwa dia belum kehilangan Dinding Catatan Merit. Setelah itu, dia mengambil Star Sky Hammer yang tergeletak di tanah dan berkata, "Total inskripsi di senjata ini berjumlah 27.500 inskripsi. Ini adalah Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi Second Yao."     

Zhang Ruochen tidak ingin memberikan senjata itu pada Pedang Kuno Abyss, karena palunya begitu langka, bahkan palu itu bisa menjadi senjata pelindung sekte.     

"Ambil ini."     

Zhang Ruochen melemparkan palunya kepada Monster Kera.     

Monster Kera punya fisik yang begitu kuat, sementara Sky Star Hammer adalah senjata murni tipe menyerang. Maka dari itu, memang lebih baik jika palunya diberikan pada Monster Kera. Selain itu, Monster Kera juga pernah menelan pil dewa, dan melewati ujian hidup dan mati, hingga potensinya begitu besar.     

Monster Kera telah sedikit pulih, dan segera menangkap Star Sky Hammer.     

Dia melihat energi mengerikan yang menyeruak dari Star Sky Hammer, hingga ia pun menjadi semakin gembira. "Terima kasih, Lord."     

Para Biksu dari Pusat Kekaisaran Suci merasa iri dengan Monster Kera. Apalagi, dengan adanya Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi Second Yao, maka bisa dipastikan kalau kekuatannya akan meningkat pesat.     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Marquis Luosha itu punya banyak senjata level tinggi. Jika kalian ingin mendapatkannya, kalian bisa memilih sendiri."     

Semua orang merasa senang dan mulai bergerak menuju gunungan senjata.     

Lantas, Zhang Ruochen berhenti tersenyum dan menatap kejauhan.     

Dia melihat wanita Luosha sedang melarikan diri. Wanita itu membawa cermin ilusi. Dia sudah berada di bawah gunung, tempat istana demonic berada.     

Gunung saintnya telah diselimuti oleh Chi Sha, hingga memancarkan riak-riak energi. Yang jelas, ada begitu banyak Luosha yang berkumpul di sana.     

Mereka sedang melindungi Putri Luosha dan menjaga Thousand-Star Formation.     

"Kalau aku gagal menghancurkan Thousand-star Formation, maka banyak Biksu akan terbunuh hari ini. Namun, bahkan Saint King di level kedua tidak akan bisa masuk ke dalam istana demonic dan membunuh Master Formasi tersebut." Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya.     

Banyak Biksu dari Dunia Langit yang merasa bersemangat saat menyaksikan pertempuran tersebut.     

Para pertapa yang masuk ke dalam Ranking Merit Biksu sama-sama takjub dengan rekan-rekan mereka yang dikirim dari Tujuh Dunia Shatuo.     

Namun, mereka semua sama-sama mengingat satu nama: Zhang Ruochen.     

Tentu saja, beberapa pertapa yang tidak pernah kalah dalam pertempuran, mencoba berkata tenang. "Dia hanya membunuh lawan yang baru saja menembus Alam Saint King. Banyak Biksu di Ranking Merit Biksu yang sanggup melakukannya. Kalau dia mampu mengalahkan Putri Luosha, artinya dia benar-benar tangguh."     

Salah satu pertapa dari sekte kuno berkata, "Ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk menekan kekuatan ruang. Bahkan, Teknik Pedang Waktu-nya juga masih berada di level dasar. Divine Fire Jingmie juga bukan sesuatu yang spesial. Walau dia berhasil menguasai dua ilmu kuno, tapi dia masih bisa dikalahkan."     

Para pertapa dari Daratan Guanghan merasa kebingungan.     

Mereka memang gembira melihat kemampuan Priest-nya, namun mereka juga khawatir dengan jumlah pasukan Luosha di medan pertempuran, yang mestinya tidak akan bisa dilawan sendirian.     

Selain itu, kalau sampai Zhang Ruochen kehilangan Dinding Catatan Merit-nya, maka Daratan Guanghan akan mengalami bencana.     

Dewi Bulan menatap refleksi pertempuran, sembari duduk di Istana Dewa Guanghan. Wanita itu melihat sekumpulan Marquis Pertama yang bergerak ke arah Zhang Ruochen. "Aku akan membuka segel di tubuhnya sekarang juga. Zhang Ruochen, bersiap-siaplah membantai mereka. Setelah kembali ke Dunia Langit, maka kau akan menjadi raja yang tak tertandingi."     

Setelah itu, Dewi Bulan membuka segel Dunia Semesta – yang tersimpan di Lautan Chi Zhang Ruochen.     

"Segelnya... baru saja dilepas..."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen merasakan riak-riak energi dari Dunia Semesta dan Pohon Suci Utama. Di waktu yang sama, dia tersenyum dan mendongakkan kepala. Dia menatap langit, seakan sedang menatap Dewi Bulan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.