Kaisar Dewa

Kekuatan Senjata Dewa



Kekuatan Senjata Dewa

1Senja telah tiba di medan pertempuran, hingga meninggalkan awan merah di langit, seolah awannya sedang terbakar.      1

Sebagian besar Biksu dari Pusat Kekaisaran Suci telah selesai memulihkan diri. Mereka sedang berkumpul di sekitar Zhang Ruochen, karena mereka ingin bertempur bersamanya.     

"Enam jam lagi sebelum Pertempuran Merit Biksu berakhir, tapi pasukan Luosha masih mampu membunuh semua Biksu dari Ketujuh Dunia Shatuo."     

Zhang Ruochen menatap tanah yang terkena refleksi cahaya langit. Setelah itu, dia menemukan aura Marquis Pertama, bahkan juga beberapa Saint King, yang sedang bergerak ke arahnya.     

"Ikuti perintah Yang Mulia, tangkap Zhang Ruochen."     

Lord Lingquan sedang berada di barisan depan, dan terlihat sangat beringas.     

Yang jelas, dia tidak ingin menangkap Zhang Ruochen hidup-hidup. Dia ingin memanfaatkan peluang ini untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Le, Han Qiu, Putri Li Putih dan yang lainnya sama-sama mengaktifkan Sarira Buddha. Tiba-tiba, ribuan bayangan Buddha bermunculan, dan menyeruak di sekitarnya.     

"Mereka datang untuk mengincar Anda, Yang Mulia. Tolong pergi sekarang juga. Kami akan menahan mereka," kata Murong Yue.     

Nenek Bai Su berkata, "Walau kami tidak sanggup menahan mereka sepenuhnya. Setidaknya kami masih bisa menahannya untuk beberapa lama."     

Ketika dihadapkan dengan para Marquis Pertama, mereka pasti akan sangat kesulitan. Walau begitu, mereka masih harus memastikan bahwa Zhang Ruochen bisa selamat dari situasi tersebut.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak ingin pergi dari sana. Sebaliknya, dia malah maju di barisan depan.     

Jumlah mereka bukan hanya puluhan Marquis Pertama, tapi masih ada banyak Marquis Kedua dan Ketiga yang bersamanya. Mereka punya sayap di punggung masing-masing. Sebagian besar dari mereka terbang di langit. Bahkan Marquis yang paling lemah telah berada di Alam Biksu mutlak.     

Jika Biksu lain dihadapkan dengan situasi semacam ini, maka dia akan merasa ketakutan.     

Sembilan Dewi Empryan juga menatap Zhang Ruochen dengan tampang khawatir, tapi dia tidak bisa membantu mereka, karena dia sendiri sedang dikepung oleh para pertapa Luosha.     

"Zhang Ruochen sedang berada dalam masalah!"     

Wu Hao ingin membantu Zhang Ruochen, dengan memimpin para Biksu dari Daratan Guanghan dan melindungi Dinding Catatan Merit, tapi dia gagal melakukannya, karena mereka baru saja kehilangan ratusan Biksu.     

Semua Biksu dari Ketujuh Dunia Shatuo sedang berhadapan dengan musuh masing-masing. Bahkan, jumlah musuh mereka dua kali lipat lebih banyak. Mereka sedang berjuang demi bertahan hidup, hingga mereka sama sekali tidak akan bisa membantu Zhang Ruochen.     

Sementara itu, Ahli Waris dari Daratan Blade Hell – Fang Yi – terlihat senang. "Zhang Ruochen, tolong tahan sebentar para pertapa Luosha itu demi kami, haha. Jangan sampai kau terbunuh dengan mudah."     

…     

Salah satu Saint King dari Ras Luosha melangkah keluar. Ada tanduk di kepalanya, dan sayapnya sepanjang ratusan kaki. Aura yang dipancarkan olehnya jauh lebih kuat dibandingkan Blood Pluto Python.     

Sole Horn Saint King sedang menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Apa kau benar-benar ingin menghadapi kami, Zhang Ruochen?"     

"Memang kenapa? Apa aku harus tinggal diam dan menunggu ditangkap oleh kalian?" tanya Zhang Ruochen.     

Sole Horn Saint King berkata, "Yang Mulia sangat memperhatikanmu. Jika kau mau menyerahkan diri, mungkin kau masih punya kesempatan untuk hidup. Kalau tidak, maka kau dan semua pengikutmu akan mati. Pikirkan baik-baik."     

"Aku tidak perlu memikirkannya. Ayo bertempur!"     

Zhang Ruochen mengeluarkan pedang saint dari dalam cincin ruang dan memobilisasi Chi Suci ke dalam pedang saint tersebut, hingga membuatnya memancarkan garis-garis cahaya.     

Lantas, inskripsi-inskripsi dewa mulai bermunculan pada pedang tersebut.     

Kehendak dewa memancar dari pedang saintnya.     

"Itu adalah senjata dewa!"     

Semua Marquis Pertama sedang merasa ketakutan. Mereka langsung menggunakan teknik pertahanan terbaik masing-masing, lantas bersembunyi di balik awan Sha.     

Beberapa Marquis Luosha juga mengaktifkan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi, sambil berusaha menghentikan Zhang Ruochen.     

Ada tiga senjata serupa, yakni sebuah pedang darah, anak panah perunggu kuno dan sebuah istana peri. Masing-masing senjatanya telah aktif dan digunakan untuk menyerang Zhang Ruochen dari tiga arah yang berbeda-beda.     

Anak panah kuno perunggu mendekati Zhang Ruochen lebih dulu, dan bagian ujungnya mirip seperti jaring laba-laba, hingga berhasil menembus dinding cahaya Sarira Buddha, dan hampir mengenai dahi Zhang Ruochen.     

Meski begitu, Zhang Ruochen sama sekali tidak takut dengannya. Pedang saint di tangannya bersinar semakin terang. Setelah sedikit menyabetkan pedangnya, dia berhasil menepis anak panah tersebut.     

"One Sword Slay Everything."     

Zhang Ruochen mengangkat pedang saintnya di atas kepala.     

Whoosh!     

Pedangnya melepaskan jejak cahaya putih.     

Bahkan, pedangnya seolah tidak sanggup membendung kekuatan dewa. Sebab, ketika Zhang Ruochen baru saja menyabetkan pedangnya, saat itu pedangnya mengeluarkan suara bergemuruh, diiringi dengan energi dewa yang dahsyat.     

Pedang darah dan istana peri sama-sama terhempas ke belakang, karena keduanya dihancurkan oleh energi dewa tersebut.     

Bang Bang!     

Marquis Luosha yang berada di langit meledak. Bahkan jimat pertahanan mereka tidak sanggup menangkal serangan itu.     

Pedangnya berhasil meninggalkan lubang panjang di tanah, bahkan juga mampu membelah gunung saint, hingga bagian atas gunungnya berguguran.     

Ada banyak Marquis Luosha yang meregang nyawa, termasuk 10 Marquis Pertama.     

Namun, beberapa Marquis Pertama masih berhasil selamat, itupun karena Putri Luosha menggunakan bulu biru untuk melindungi mereka.     

Bulu birunya memancarkan cahaya dewa. Yang jelas, itu bukan bulu biasa.     

Ji Hua memasang ekspresi serius, sambil berdiri di istana demonic. Putri Luosha juga memasang ekspresi yang sama.     

Siapa yang patut disalahkan? Zhang Ruochen baru saja membunuh 13 Marquis Pertama, lebih dari 50 Marquis Kedua, dan ratusan Marquis Ketiga.     

Sebagian besar lainnya mengalami luka-luka.     

Marquis Ketiga setara dengan Biksu mutlak, dan di Ras Luosha, dia pasti merupakan pertapa tangguh dengan latar belakang yang kuat, bahkan dapat disejajarkan dengan seorang master dari sebuah sekte besar.     

Namun, hanya dalam satu serangan, mereka telah menderita kerugian besar.     

Bahkan jika Enam Priest dari Tujuh Dunia Shatuo menggalang kekuatan, tapi mereka tidak akan bisa menimbulkan kerugian semacam itu.     

Qiu Yu melangkah keluar dari istana demonic. Dia masih terlihat tampan, dengan tubuh yang berselimutkan cahaya saintly. Dia membunguk kepada Putri Luosha dan Ji Hua.     

"Yang Mulia, Lord Saint Master, Anda tidak perlu marah. Setelah mengaktifkan senjata dewanya, maka Zhang Ruochen sudah tidak punya kartu andalan lagi. Sekarang ini, kita dapat dengan mudah menangkapnya."     

Qiu Yu tersenyum rileks.     

Setelah mendapatkan warisan Supreme Saint dari Klan Sycamore di Sarang Phoenix, maka kultivasinya pun meningkat pesat, hingga membuatnya menjadi salah satu pertapa tangguh di bawah Alam Saint King. Bahkan, dia mampu menandingi Saint King di level pertama.     

Akan tetapi, Qiu Yu sudah tidak bisa lagi kembali ke Daratan Kunlun, hingga dia harus mengandalkan Putri Luosha dan Ras Luosha.     

"Mudah? Kurasa tidak demikian." Putri Luosha sengaja mengatakan itu, karena dia tahu bahwa Qiu Yu memang benci dengan Zhang Ruochen.     

Qi Yu berkata, "Zhang Ruochen masih punya kelemahan. Seharusnya Anda tidak menyerang Zhang Ruochen secara langsung. Sebaliknya, Anda harus menyerang para Biksu yang ada di belakangnya. Mereka adalah titik kelemahan Zhang Ruochen. Selain itu, saya telah mendapatkan warisan Leluhur Qiao, hingga membuat kultivasi saya meningkat pesat. Mungkin saya sudah bisa menandingi Zhang Ruochen."     

Putri Luosha berkata, "Apa kau ingin bertempur melawannya?"     

Qiu Yu membungkuk kepada Putri Luosha dan berkata, "Benar. Tolong beri saya kesempatan, Yang Mulia."     

Yang jelas, Qiu Yu ingin menangkap Zhang Ruochen dan berkontribusi untuk Ras Luosha. Apabila dia berhasil melakukannya, maka derajatnya akan semakin tinggi.     

Selain itu, dia juga bisa memanfaatkan peluang ini untuk mempermalukan Zhang Ruochen.     

Ketika dia membayangkan bahwa Zhang Ruochen tertangkap dan berlutut di hadapannya, maka seketika itu pula Qiu Yu sontak merasa girang. Tubuhnya gemetar, dan energi mengalir kencang di tubuhnya.     

"Baiklah! Jika kau berhasil menangkapnya, maka aku akan memberimu gelar sebagai Lord. Aku juga akan memberimu planet sebagai tempat tinggal." Putri Luosha tersenyum.     

Qiu Yu berkata, "Semoga Marquis Pertama Qian Yu dan Qian Shu bisa membawa pasukan Luosha untuk membantu saya."     

Baik Qian Yu maupun Qian Shu sama-sama merupakan gadis Luosha yang cantik. Mereka berdua berlatih Seni Bela Diri.     

Mereka punya Fisik Complete Body Constitution, sekaligus merupakan penjaga terkuat Putri Luosha. Bahkan mereka punya otoritas untuk mengeluarkan perintah atas nama Putri Luosha.     

Artinya, Qian Yu dan Qian Shu punya derajat yang lebih tinggi dibandingkan para Marquis Pertama lainnya.     

Kedua wanita itu bertubuh kurus, dan sedang mengenakan armor seksi. Bagian perut mereka terlihat rata, dengan kedua kaki yang mulus. Mereka sedang berdiri di kedua sisi istana demonic.     

Mereka sedang menatap Qiu Yu dan merasa kalau pria itu sangat tampan, hingga membuatnya berbeda dibandingkan kebanyakan pria Luosha. Sehingga, sorot mata mereka mulai berbinar, seakan mereka mulai tertarik dengan Qiu Yu.     

Qian Shu berjalan mendekat dan berkata, "Yang Mulia, Zhang Ruochen adalah musuh bebuyutan kita. Hari ini, kita harus berhasil mengalahkannya. Saya akan bertarung melawannya."     

"Saya juga ingin bertarung," kata Qiu Yu.     

Putri Luosha menatap gunung saint di bawahnya, dan menemukan bahwa Zhang Ruochen telah berada di kaki gunung. Tampaknya, dia ingin mendaki ke atas gunung.     

"Apa yang ingin dia lakukan? Apa dia akan menyerang istana demonic?"     

Putri Luosha merasa kesal, karena rupanya Zhang Ruochen jauh lebih beringas dibandingkan dirinya. Kalau begitu, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk memberinya pelajaran, terkait bagaimana cara menghormati Putri Kerajaan Luosha.     

Putri Luosha melambaikan tangannya dan berkata, "Zhang Ruochen telah berada di bawah gunung saint. Tampaknya dia ingin mendaki gunung ini. Cepat tangkap dia dan serahkan kepadaku."     

"Berani-beraninya dia!"     

Qiu Yu mendengus, lantas keluar dari istana demonic, bersama dengan dua wanita Luosha.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.