Kaisar Dewa

Pertempuran Di antara Ahli Waris dan Priest



Pertempuran Di antara Ahli Waris dan Priest

2Sorot mata Wu Hao berbinar, sambil menatap Zhang Ruochen di hadapannya.      3

Sebenarnya, Zhang Ruochen sama sekali tidak ingin bertempur melawannya. Sejak pertempuran merit berakhir, dia selalu bersikap rendah hati, karena dia tidak ingin terlibat konflik seperti ini.     

Dia bukan dilahirkan dan dibesarkan di Daratan Guanghan. Jadi, apabila dia menjadi semakin kuat, maka para pertapa dari Daratan Guanghan akan semakin dipandang tak berguna.     

Su Qingling tidak tahu kenapa Wu Hao ingin menantang Zhang Ruochen. Dengan naifnya, dia percaya kalau mereka berdua hanya sedang main-main. Tiba-tiba, dia merasa bersemangat dan berkata, "Luar biasa! Mereka berdua sama-sama pertapa papan atas. Jika kalian bertempur, maka itu akan menakjubkan."     

Wu Hao bangkit berdiri, lalu membuka tangannya dan mengeluarkan suara sambaran petir. Lantas, dia tertawa, "Tolong jangan terlalu dipikirkan, Priest. Kita hanya sedang main-main. Siapapun yang menang, itu bukanlah masalah. Yang penting adalah pertemanan kita."     

Mu Lingxi bisa membaca maksud Wu Hao, yang benar-benar ingin menantang Zhang Ruochen.     

Apabila Zhang Ruochen dikalahkan oleh Wu Hao, maka semua orang akan menganggap bahwa Zhang Ruochen bisa menjadi tangguh berkat bantuan kekuatan dari luar. Jadi, dia tidak pantas disebut sebagai sosok pertapa papan atas.     

Seandainya Zhang Ruochen berhasil mengalahkan Wu Hao, artinya orang asing baru saja mengalahkan pertapa nomor satu di Daratan Guanghan... lantas, apa pendapat mereka mengenai hal tersebut? Yang jelas, lama kelamaan Zhang Ruochen juga pasti akan disingkirkan dari sana.     

Mu Lingxi pun paham dengan dua kemungkinan tersebut.     

Ia pun berkata, "Apabila Ahli Waris memang ingin memperlihatkan prinsip kebenaran, bagaimana jika bertempur melawan saya?"     

"Peri Lingxi, setelah menjadi murid Dewi Bulan, maka kultivasimu memang telah berkembang pesat. Tapi aku khawatir bila kau masih belum sanggup menahan prinsip kebenaranku. Kalau sampai aku melukaimu, maka aku juga menyakiti Priest," Wu Hao tersenyum.     

Setelah mendapatkan warisan Ice and Fire Phoenix, maka fisik Mu Lingxi telah berada di level Sub-complete Body Constitution, yang sedikit lebih lemah dibandingkan Complete Body Constitution-nya Wu Hao. Meski begitu, karena dia punya kekuatan Pluto Ice dan telah menjadi murid Dewi Bulan, seharusnya dia telah mampu menandingi Wu Hao.     

Akan tetapi, Wu Hao masih menganggap kalau wanita itu sedikit lemah darinya.     

Tepat ketika Mu Lingxi hendak mengatakan sesuatu, Zhang Ruochen telah lebih dulu menghentikannya. "Jika kau benar-benar ingin menunjukkan prinsip kebenaran, maka dengan senang hati, aku akan menukar beberapa serangan denganmu."     

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggumu di luar."     

Wu Hao merasa puas dan berjalan keluar dari istana.     

Wen Shusheng dan Ling Mi saling menukar pandangan dan menggelengkan kepala masing-masing, karena mereka tahu bahwa pertemanan mereka akan hancur setelah bertempur.     

Mu Lingxi mengenggam lengan Zhang Ruochen dan berkata, "Biar aku yang menggantikanmu untuk bertarung dengannya!"     

"Tidak perlu. Aku tidak akan bisa menghindari pertarungan seperti ini. Kau hanya perlu menyuruh para Setengah-Biksu Pusat Kekaisaran Suci untuk pergi dari sini."     

Baik Zhang Ruochen dan Wu Hao sama-sama berdiri di bawah patung Supreme Saint Manjian. Mereka berada di jarak ratusan kaki jauhnya, dan masing-masing dari mereka melepaskan energi saintly, hingga menimbulkan suara bergemuruh.     

"Bukankah kau lebih mahir menggunakan pedang, Priest?" teriak Wu Hao.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Teknik pukulanku sama mahirnya seperti teknik pedang."     

"Benarkah? Aku juga cukup mahir dalam menggunakan teknik pukulan."     

Wu Hao sedang mengenakan sepasang sepatu boots pertempuran. Setelah maju satu langkah, awan demonic muncul di bawah kakinya. Pada saat itu, tubuhnya meredup dan tiba-tiba muncul di depan Zhang Ruochen.     

Pergerakannya lebih cepat dibandingkan beberapa Saint King.     

Wu Hao membuka tangannya, dan bayangan pukulan besar – dengan enam ular api – keluar darinya.     

"Pukulan Flame Jing... Ahli Waris mungkin telah memurnikannya hingga di tingkat kesempurnaan."     

Kedua mata Su Qingling membelalak lebar.     

Sedangkan Mu Lingxi, dia mengernyitkan dahinya, karena dia mengkhawatirkan Zhang Ruochen.     

Dia tidak khawatir bila Zhang Ruochen akan kalah, tapi dia yakin bahwa Zhang Ruochen tidak akan melepaskan segenap kemampuannya. Seandainya dia hampir kalah melawan Wu Hao sekalipun, tapi dia tidak akan menghancurkannya.     

Namun, bukankah Zhang Ruochen akan terluka apabila Wu Hao mengerahkan segenap kekuatannya?     

Pukulan Flame Jing merupakan salah satu mantra suci di puncak level rendah.     

Pukulan Flame Jing telah berada di puncak level rendah, hingga sanggup menandingi mantra suci di level menengah.     

Mantra suci level menengah jauh lebih kuat dibandingkan mantra suci level rendah. Jarak kekuatan di antara mereka mirip seperti Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi melawan Senjata Saint Seribu Inskripsi.     

Sangat sulit untuk menguasai mantra suci level menengah dan menggunakannya. Biasanya, Saint King di level pertama akan membutuhkan waktu selama satu dekade untuk memurnikan mantra suci di level menengah.     

Mantra suci level menengah bukan hanya membutuhkan kekuatan Saint King, tapi juga prinsip Saintly Way yang telah disatukan dengan mantra suci tersebut. Semakin banyak prinsip saintly way di dalam mantra sucinya, maka ledakan energinya juga akan semakin kuat.     

Bahkan mantra suci di level rendah masih membutuhkan 10 prinsip Saintly Way.     

Sementara itu, hanya ada dua prinsip pedang di dalam tubuh Zhang Ruochen, hingga dia tidak bisa melepaskan mantra suci level menengah.     

Sebagaimana misal, gerakan kesebelas Pukulan Naga dan Gajah Prajna, merupakan mantra suci level menengah. Zhang Ruochen tidak akan mampu menguasainya sebelum menjadi Saint King di level pertama.     

Di sisi lain, Pukulan Flame Jing sudah mampu menandingi mantra suci level menengah.     

Jika mereka benar-benar bertanding untuk persahabatan, lantas kenapa dia menggunakan teknik kuat semacam itu pada serangan pertamanya?     

Zhang Ruochen masih bersikap tenang. Dia mengepalkan tangannya dan menciptakan bayangan sungai.     

Sungai mengalir dari tinju Zhang Ruochen.     

Boom!     

Pukulan Wu Hao dan tinju Zhang Ruochen sama-sama bertemu di satu titik.     

Enam naga api berubah menjadi enam kobaran api, yang menghantam sungai dan menghancurkannya.     

Benturan serangan itu membuat Zhang Ruochen terhempas sejauh 10 kaki.     

"Kenapa, Priest? Apa kau belum mengerahkan segenap kekuatanmu? Aku juga belum melepaskan prinsip kebenaran."     

Wu Hao tertawa, sambil membuka tangannya dan terbang ke arah Zhang Ruochen.     

Enam ular apinya kembali muncul, dengan ukuran yang ratusan kali lipat lebih besar dibandingkan sebelumnya, bagaikan enam naga api yang terbang di sekitar Wu Hao.     

Di waktu yang sama, armor saint Wu Hao memancarkan cahaya, dan beberapa inskripsi binatang buas muncul darinya, hingga membuatnya semakin kuat.     

Yang jelas, armor saint Wu Hao bukan harta karun biasa, karena armor itu sanggup menandingi Hundred Saint Blood Armor.     

Zhang Ruochen tidak ingin dihadapkan dengan masalah, walau dia sama sekali tidak takut bila masalah datang kepadanya.     

Dia sengaja kalah melawan Wu Hao agar dapat melompat lebih tinggi.     

Howl!     

Terdengar auman naga dari tubuh Zhang Ruochen, sedangkan Chi maskulinnya – yang puluhan ribu kali lipat lebih besar dibandingkan pertapa biasa – menyeruak dari 144 lubang di tubuhnya.     

"Tungku Naga dan Gajah."     

Zhang Ruochen terlihat beringas. Rambut panjangnya diterbangkan angin, sedangkan tubuhnya berubah menjadi tungku perunggu, yang berselimutkan api biru. Dia sedang memfokuskan kekuatannya pada satu titik dan mulai melancarkan serangan.     

Boom!     

Keenam ular api di tubuh Wu Hao berhasil dihancurkan, hingga membuatnya terhempas dan tersungkur ke tanah.     

Walau Zhang Ruochen gagal menguasai gerakan kesebelas Pukulan Naga dan Gajah Prajna, tapi pencapaiannya dalam teknik pukulan masih jauh lebih tinggi dibandingkan Pukulan Flame Jing-nya Wu Hao.     

Bila Zhang Ruochen berhasil memurnikan gerakan kesebelas Pukulan Naga dan Gajah Prajna, maka dia akan menguasai mantra suci level menengah terbaik.     

"Bagus. Akhirnya kau bertarung dengan serius. Kau sama sekali tidak mengecewakanku."     

Wu Hao terlihat dingin, tapi dia masih memaksakan senyuman palsu di wajahnya. Lantas, dia memobilisasi Chi Suci dan mengaktifkan inskripsi dewa di tubuhnya.     

Wu Hao memiliki inskripsi dewa di sekujur tubuhnya; tangan, kaki, mata, dan telinga. Bahkan beberapa inskripsinya terbang dan melayang di sekitarnya bagaikan titik-titik cahaya.     

Setiap titik cahaya itu merupakan refleksi dewa.     

Wu Hao pernah mencapai tingkatan tertinggi dalam seni bela diri. Artinya, dia pernah dibaptis oleh dewa beberapa kali. Sehingga, terdapat inskripsi-inskripsi dewa di tubuhnya.     

Dan sekarang ini, inskripsi dewanya telah aktif.     

Pukulannya mengandung inskripsi dewa paling banyak.     

Setelah mengayunkan tangannya, maka banyak inskripsi dewanya yang mulai berhamburan.     

Zhang Ruochen mulai bersikap serius. Banyak inskripsi dewa juga menyeruak dari tubuhnya. Dia mengangkat tangannya dan menciptakan bayangan naga dan gajah.     

Melihat itu, Wu Hao lantas mengaktifkan prinsip kebenaran dan menyatukannya ke dalam pukulan.     

Tiba-tiba, energi pukulannya meningkat beberapa kali lipat.     

"Dia benar-benar sanggup memobilisasi prinsip kebenaran."     

Zhang Ruochen selalu bersikap waspada. Tepat ketika Wu Hao mengaktifkan prinsip kebenarannya, maka dia langsung mengaktifkan Hundred Saint Blood Armor dan melindungi tubuhnya.     

Di waktu yang sama, kekuatan seratus Biksu melingkupi Zhang Ruochen.     

Boom!     

Zhang Ruochen terhempas ke belakang dan hampir terjatuh dari Gunung Yuanxu.     

Prinsip Kebenaran merupakan salah satu jenis ilmu kuno, dan setelah digabungkan dengan mantra suci, maka kekuatannya akan meningkat pesat.     

Jika bertempur di level yang sama, maka hanya pertapa yang juga menguasai prinsip kebenaran yang dapat mengimbanginya.     

Karena itulah, kuota yang diberikan oleh Istana Dewa Kebenaran sangat sedikit. Banyak pertapa yang telah berjuang keras demi memenangkan tempat kultivasi tersebut.     

"Priest, ini adalah Prinsip Kebenaran!"     

Wu Hao tersenyum licik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.