Kaisar Dewa

Para Musuh Telah Tiba



Para Musuh Telah Tiba

0Daratan Soul merupakan salah satu daratan sekuler di Dunia Langit, dan masuk ke dalam top 100 besar dunia di semesta barat. Bahkan jika Ketujuh Dunia Shatuo digabungkan menjadi satu, namun mereka masih belum mampu menandingi Daratan Soul.     2

Teknik Pengendali Jiwa merupakan teknik mengerikan yang berasal dari Daratan Soul. Itu adalah salah satu teknik terlarang mereka.     

Wu Hao bertanya, "Apa kau yakin jika itu adalah Teknik Pengendali Jiwa?"     

"Benar. Mata Wu Qingkong dan Li Zhi sama-sama redup, dan memancarkan cahaya ungu. Yang jelas, salah satu pertapa tangguh dari Daratan Soul baru saja menggunakan teknik itu dan menjadikan mereka sebagai boneka untuk membunuh Priest."     

Jantung Wen Shusheng berdegup semakin kencang, seakan dia bisa mendengar suaranya dengan jelas.     

Dia pun mulai mengamati situasi di sekitar, dan hendak mencari sesuatu.     

Semua orang yang hadir pun merasa ketakutan.     

Para Saint King dikenal mempunyai kekuatan ingin yang tinggi. Kalau itu bukan ulah Supreme Saint dari Daratan Soul, maka jiwa suci mereka tidak akan pernah bisa diambil alih.     

Selain itu, sang Supreme Saint pasti sangat mahir dalam menggunakan Teknik Pengendali Jiwa.     

Zhang Ruochen melihat tingkah Wen Shusheng, yang sedang merasa gugup. Setelah itu, dia bertanya, "Apa yang kau cari?"     

Wen Shusheng berusaha menenangkan dirinya. "Jika ingin menggunakan Teknik Pengendali Jiwa, maka orang itu harus berada dekat dengan targetnya. Bukan perkara mudah untuk mengendalikan dua jiwa suci Saint King. Jadi, kurasa orang itu berada di sekitar Gunung Yuanxu."     

Zhang Ruochen menutup matanya. Setelah itu, Kekuatan Batin-nya berubah menjadi berkas-berkas cahaya, dan menyebar di Gunung Yuanxu.     

Dunia Langit jauh lebih superior dibandingkan Daratan Kunlun, hingga membuat Kekuatan Batin seorang pertapa mengalami tekanan. Meski begitu, Zhang Ruochen masih dapat memindai area sejauh ribuan mil persegi.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen kembali menarik Kekuatan Batin-nya, lalu menoleh ke arah seseorang dan menggelengkan kepalanya.     

Wajah Su Qingling memucat. "Jika dia sanggup mengambil alih jiwa suci Saint King, bukankah dia juga sanggup mengendalikan kita?"     

Mu Lingxi merasa sangat khawatir. Dia berkata, "Bahkan Zhang Ruochen gagal menemukan orang itu. Artinya, dia benar-benar Supreme Saint. Mari kita minta Supreme Saint Manjian untuk membunuhnya, karena beliau juga sedang berada di Wilayah Saint Red Dragon."     

Zhang Ruochen mengangguk, lantas berjalan ke arah patung Supreme Saint Manjian dan bergumam.     

Whoosh!     

Gumpalan awan berkumpul di atas patung batunya, lantas berubah menjadi awan saintly yang berselimutkan cahaya.     

Setelah itu, energi saintly meledak dari patung batunya. Zhang Ruochen dan para Biksu lain masih sanggup bertahan dari ledakan energi tersebut, tapi para Setengah-Biksu di Gunung Yuanxu langsung berlutut di tanah.     

Patung batunya mulai membuka mata dan berkata, "Kenapa kau memanggilku kemari, Zhang Ruochen?"     

"Supreme Saint."     

Zhang Ruochen mengangguk hormat, lantas menuding dua Saint King dan berkata, "Tolong lihat mereka, Supreme Saint."     

"Oh? Teknik Pengendali Jiwa."     

Yang jelas, Supreme Saint Manjian merasa agak terkejut, karena dia tidak menyangka bila sosok tangguh dari Daratan Soul akan menyusup ke Wilayah Saint Red Dragon dan mengambil alih kedua jiwa Saint King tersebut.     

Whoosh!     

Cahaya saintly berbentuk lingkaran terlepas dari patungnya dan menghantam kedua Saint King tersebut.     

Setelah itu, dua kabut ungu terlepas dari yubuh mereka berdua. Setelah melayang-layang di udara, keduanya pun sinar sepenuhnya.     

"Apa yang terjadi?"     

"Kepalaku sakit sekali. Jiwa suciku terluka... tunggu... kenapa aku dirantai di patung batu?"     

Mereka berdua sudah siuman, tapi pikiran mereka masih kacau, dan belum mampu mencerna situasinya dengan baik.     

Setelah mereka tahu dengan apa yang baru saja terjadi, barulah Zhang Ruochen melepaskan mereka dan mengambil kembali rantainya.     

…     

Terdapat gunung yang disebut sebagai Gunung Gui di jarak ribuan mil jauhnya dari Gunung Yuanxu.     

Gunung Gui sepanjang lebih dari puluhan ribu mil, yang terhubung dengan Wilayah Saint Red Dragon dan Wilayah Saint Liku. Terdapat pohon tua yang bertumbuh di gunung tersebut, dan banyak binatang buas yang dilahirkan di tempat tersebut, karena Chi Suci di Dunia Langit yang membuat wilayahnya subur.     

Jauh di kedalaman Gunung Gui, di sana ada 10 orang pertapa tangguh, yang dipimpin oleh Shang Ziyan. Mereka sedang berdiri di kaki gunung, dan mengamati Gunung Yuanxu dari kejauhan.     

Terdapat lapisan cahaya ungu di bawah kaki mereka.     

Itu adalah inskripsi ungu yang mirip seperti cacing, dan inskripsinya membentuk formasi raksasa, dengan diameter mencapai 160 kaki.     

Ruangan di dalam formasinya juga berwarna ungu.     

Pria kurus berpakaian ungu sedang berdiri di tengah formasi. Separuh tubuhnya terbuat dari daging, tapi separuhnya lagi berupa kabut ungu, hingga membuatnya tampil menakjubkan.     

Dia adalah sosok setengah manusia setengah jiwa.     

Dia sedang membawa tongkat tulang darah, sambil berdiri di tengah formasi.     

Tongkat tulangnya terbuat dari tulang punggung, lengkap dengan pinggiran-pinggirannya. Di ujung tongkatnya merupakan tengkorak dengan rambut hitam, yang memancarkan cahaya ungu.     

Baik tongkat tulang dan pria berpakaian ungu itu sama-sama tampak mengerikan.     

Pria berpakaian ungu berkata, "Wu Qingkong dan Li Zhi sama-sama punya kultivasi yang tinggi. Mereka sanggup menandingi Saint King level dua yang lebih lemah, tapi Zhang Ruochen mampu mengalahkan mereka dengan mudah. Zhang Ruochen memang punya kekuatan besar."     

Shang Ziyan berdiri di sana, dengan rambut perak dan topi bulu berwarna merah. Dia tersenyum, sambil menggenggam scroll permata. "Jika dia adalah sosok lemah, maka aku tidak akan meminta bantuanmu."     

Dua gadis cantik sedang berdiri di belakang Shang Ziyan. Mereka berdua adalah para Saint King di level pertama. Mereka adalah Tian Shu dan Tian Miao.     

Tian Shu tampil elegan. Dia bertanya, "Apa itu artinya Zhang Ruochen sanggup mengimbangi Saint King di level kedua?"     

"Bukan seperti itu."     

Shang Ziyan berkata, "Apalagi, Wu Qingkong dan Li Zhi hanyalah boneka, hingga mereka tidak bisa melepaskan kekuatannya secara maksimal. Bila mereka berada dalam kondisi sadar dan bertarung Zhang Ruochen secara bersamaan, maka mereka akan mampu mengalahkannya."     

Tian Shu merasa lega dan berkata, "Bagus. Kalau begitu, seharusnya saya mampu melawan Zhang Ruochen."     

Sebagai Saint King di Istana Merit Dewa, Tian Shu percaya diri kalau dia mampu mengalahkan Wu Qingkong dan Li Zhi. Artinya, dia tidak akan kesulitan untuk mengalahkan Zhang Ruochen.     

"Walau Wu Qingkong dan Li Zhi gagal membunuh Zhang Ruochen, tapi mereka berdua berhasil memaksanya mengerahkan segenap kekuatan. Itu masih berguna untuk kita," kata Tian Miao.     

Shang Ziyan menggelengkan kepala dan berkata, "Sayangnya, mereka gagal memaksa Zhang Ruochen melepaskan Teknik Pedang Waktu."     

"Teknik Pedang Waktu dapat membunuh lawannya secara instan. Teknik itu sangat terkenal di kalangan Biksu. Saya benar-benar ingin mengujinya." Terdengar suara tawa licik dari balik cincin ungu.     

Shang Ziyan melirik cincin ungu dan tersenyum. "Bukankah kau belum menjadi Saint King, Xu? Tapi kau sudah masuk ke dalam Ranking Merit Biksu, kan?"     

"Saya berada di peringkat tujuh. Awalnya, saya berada di peringkat enam, tapi Zhang Ruochen mendapatkan banyak merit di Daratan Zuling, hingga membuatnya melambung ke peringkat pertama. Setelah itu, saya turun ke peringkat tujuh."     

Yang jelas, pria bernama "Xu" masih belum paham mengenai kemampuan Zhang Ruochen yang sebenarnya, karena dia merasa bila Zhang Ruochen sanggup menduduki ranking pertama atas dasar keberuntungan belaka. Tidak seperti dirinya, dia telah mengumpulkan semua merit itu dalam kurun waktu yang lama.     

"Kalian semua pasti akan punya kesempatan untuk bertarung melawannya," kata Shang Ziyan.     

"Mungkin kalian telah berhasil membunuhnya lebih dahulu, bahkan sebelum aku sempat bertarung dengannya." Terdengar suara tawa dari balik cincin ungu lainnya.     

Tian Shu tampak kebingungan. "King Hun, bila kau mampu mengendalikan jiwa suci kedua Saint King itu, kenapa kau tidak langsung mengambil alih jiwa suci Zhang Ruochen?"     

Pria berpakaian ungu – yang dipanggil King Hun – tersenyum licik. "Zhang Ruochen berada di peringkat pertama Ranking Merit Biksu. Kekuatan inginnya sangat tinggi, bahkan kakak seniorku tidak akan sanggup mengendalikannya. Semakin bertalenta seorang pertapa, maka semakin sulit pula untuk mengendalikan mereka.     

"Tapi Wu Qingkong dan Li Zhi adalah jenis yang berbeda. Walau kultivasi mereka kuat, tapi mereka tidak akan sanggup menembus ke level kedua. Faktanya, itu membuat kekuatan ingin mereka semakin melemah. Jadi, mereka tidak bisa dibandingkan dengan para pertapa bertalenta dari Daratan Guanghan. Maka dari itu, lebih mudah untuk mengendalikan jiwa suci mereka."     

"Aku mengerti sekarang," kata Tian Shu.     

King Hun berkata, "Teknik Pengendali Jiwaku masih belum sempurna. Aku masih membutuhkan formasi untuk mengendalikan mereka berdua. Jika itu adalah kakak seniorku, maka dia dapat mengendalikan mereka berdua secara langsung."     

"King Sunlight tidak akan pernah peduli dengan seorang Biksu. Walau kita meminta bantuannya, tapi dia tidak akan pernah mau datang." Xu tertawa ke arah cincin ungu tersebut.     

Whoosh!     

Cahaya saintly keluar dari puncak Gunung Yuanxu. Samar-samar, seseorang bisa melihatnya, walau sedang berada di jarak 3 ribu mil jauhnya.     

Shang Ziyan memasang ekspresi serius. "Supreme Saint Manjian sedang mencari kita."     

King Hun tersenyum. "Supreme Saint Manjian memang sosok yang bisa diandalkan. Tapi, Kekuatan Batin-nya biasa-biasa saja. Aku telah membawa Broken Natal Way Charm peninggalan leluhurku. Walau dia mencari kita, tapi dia tidak akan berhasil menemukan apapun."     

King Hun membuka tangan ungunya, dan memperlihatkan tiga ribu karakter-karakter emas.     

Dia meletakkan tangannya di tanah dan membiarkan Broken Natal Way Charm menyatu dengan formasi ungunya.     

Setelah itu, cahaya saintly dari patung Supreme Saint Manjian mulai memindai formasi ungu tersebut, namun mereka tidak menemukan apa-apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.