Kaisar Dewa

Ilmu Pedang vs Teknik Pedang



Ilmu Pedang vs Teknik Pedang

1Pisau putihnya hanya sepanjang satu inci, namun memancarkan aura Supreme Saint.      0

Pisau itu adalah senjata kuno Supreme Saint.     

Dengan pencapaian Fang Yi dalam teknik pisau, ditunjang dengan kekuatan pisau tersebut, maka nasibnya tidak akan berakhir baik, apabila Zhang Ruochen tertusuk oleh pisaunya, walau dia sedang mengenakan Hundred Saint Blood Armor.     

Pedang saint di tangan Master Pedang Dongliu hanya berada di jarak 3 inci dari jantung Zhang Ruochen. Bila Zhang Ruochen mengalihkan fokusnya ke arah serangan pisau yang datang, maka dia akan tertusuk oleh pedang saint tersebut.     

Pada saat ini, Pedang Kuno Abyss terbang dan berbenturan dengan pisau tersebut.     

Jiwa Pedang Kuno Abyss juga muncul. Dia punya sepasang sayap hitam di punggungnya, dan mirip seperti Zhang Ruochen yang sedang berdiri di atas pedang.     

Selama Pedang Kuno Abyss dapat terus berkembang, maka jiwa pedangnya akan semakin cerdas dan kuat, sehingga dia juga bisa bertempur secara individu.     

Namun, kalau pedangnya tidak dikendalikan oleh Zhang Ruochen, maka pedang itu tidak akan sanggup bertahan dari serangan Fang Yi.     

"Seven Stars Dagger."     

Tangan Fang Yi mulai bercahaya, sembari menyabetkan pisaunya ke udara.     

Pisau sepanjang satu inci tiba-tiba melepaskan bayangan pisau sepanjang ratusan kaki, hingga berbenturan dengan Pedang Kuno Abyss.     

Bang!     

Pedang Kuno Abyss terjatuh ke tanah dan menimbulkan suara bergemuruh.     

Pisau Chi-nya melesat ke arah Zhang Ruochen, seolah ingin membelahnya.     

Zhang Ruochen mendorong tangannya ke depan agar terbebas dari tekanan Master Pedang Dongliu, dan ketika pisau Chi lawan terbang ke arahnya, dia langsung menciptakan bayangan naga dan gajah.     

Ketika bayangan naga dan gajahnya hancur, saat itu Zhang Ruochen terhempas sejauh puluhan kaki. Bekas-bekas goresan pisau muncul di kedua tangannya.     

Meski begitu, Hundred Saint Armor masih dapat memperbaiki dirinya sendiri. Dia segera membenahi goresan-goresannya.     

Fang Yi dan Master Pedang Dongliu saling bekerja sama. Salah satu dari mereka menggunakan pisau dan satu yang lain menggunakan celurit. Mereka berdua adalah tim yang kompak.     

"Rupanya kemampuanmu kembali meningkat, karena telah berhasil menghalau serangan kami," kata Fang Yi.     

Beberapa waktu yang lalu, bagi Fang Yi, Zhang Ruochen sama sekali bukan ancaman, kecuali senjata dewa yang dibawanya, karena kemampuan Zhang Ruochen masih berada di bawah levelnya.     

Tapi sekarang, Zhang Ruochen berada di level yang sama dengannya, hingga membuatnya menjadi ancaman besar.     

Zhang Ruochen kembali menarik Pedang Kuno Abyss dan berkata, "Kemampuanmu juga kembali berkembang. Kini kau telah berada di puncak Biksu mutlak."     

Master Pedang Dongliu berkata, "Dia dikenal sebagai sang Keturunan Ruang dan Waktu. Artinya, dia sangat terampil dalam menggunakan kekuatan ruang dan waktu. Hari ini, kita harus menyingkirkan ancaman seperti dia."     

Fang Yi kembali menoleh ke arah Zhang Ruochen, dan melihat 17 Biksu sedang bergerak ke arah sana bagaikan 17 bintang yang berpijar.     

"Hari ini, tampaknya kau tidak akan bisa melarikan diri," kata Fang Yi.     

Zhang Ruochen juga menyadari kehadiran 17 Biksu di belakangnya. Tiga dari mereka hampir menembus Alam Saint King, sedangkan sisanya sudah berada di puncak Biksu Mutlak.     

Mereka sedang membawa tulang Supreme Saint, yang dapat membekukan ruang di sekitarnya.     

Bagi mereka, kekuatan ruang Zhang Ruochen merupakan ancaman yang paling besar. Kalau mereka berhasil membekukan ruang di sekitarnya, maka mereka dapat membuatnya tak berdaya.     

Jika sampai terkepung oleh mereka, Zhang Ruochen tahu kalau itu akan berbahaya. Maka dari itu, dia mulai melancarkan serangan ke arah Fang Yi dan Master Pedang Dongliu.     

"Apa kau kira sanggup mengalahkan dua Ahli Waris sendirian?"     

Fang Yi memobilisasi kekuatan White Micro Star, dan mulai menyabetkan Seven Star Dagger. Tujuh gelombang pisau berputar-putar dan melesat ke arah Zhang Ruochen.     

Pisau Chi-nya mirip seperti tujuh air terjun yang hendak menyapu segalanya. Bahkan sebuah jarum tidak akan bisa lolos darinya, apalagi seorang manusia. Di sisi lain, Master Pedang Dongliu sedang menatap Zhang Ruochen dan telah bersiap untuk menggunakan teknik pedang pamungkasnya.     

Zhang Ruochen tidak ingin menyambut serangan Fang Yi secara langsung. Sebaliknya, dia malah menghilang dari tempatnya berdiri.     

"Tidak! Dia baru saja menggunakan kekuatan ruang."     

Master Pedang Dongliu cepat-cepat menarik pedang saintnya.     

Setelah itu, ratusan kupu-kupu pedang terlepas dari pedangnya.     

Energi yang terkandung dalam kupu-kupu pedang berhasil mengguncang ruang di sekitarnya.     

Ketika itu, Zhang Ruochen muncul di samping ratusan kupu-kupu pedang, hingga terjatuh ke dalam lingkaran pedang Master Pedang Dongliu.     

"Ternyata semua Ahli Waris dari setiap dunia sangat tangguh. Bahkan aku tidak sanggup menandingi mereka dengan menggunakan kekuatan ruang," pikiran itu terlintas di dalam benak Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menyabetkan pedangnya secepat kilat, dan ketika dia hendak muncul, Master Pedang Dongliu sudah lebih dulu menusuknya.     

Di waktu yang sama, semua kupu-kupu pedangnya meledak, hingga berubah menjadi puluhan ribu pedang Chi yang terbang ke arah Zhang Ruochen. Semua itu dilakukan agar Zhang Ruochen tidak bisa kembali menggunakan kekuatan ruang.     

Menurut Master Pedang Dongliu, lebih baik dia menyerang lawannya secara bertubi-tubi agar Zhang Ruochen merasa tertekan, daripada harus membekukan ruang dengan menggunakan tulang Supreme Saint.     

Karena kecepatan masih menjadi elemen yang paling penting.     

Zhang Ruochen juga bergerak dengan cukup cepat. Dia melepaskan puluhan teknik abstrak dengan menggunakan Pedang Kuno Abyss. Tidak lama kemudian, tiba-tiba puluhan ribu pedang Chi mulai berhamburan.     

Bang Bang!     

Mereka saling menukar teknik pedang bagaikan sambaran-sambaran petir.     

Dalam satu tarikan nafas, mereka telah menukar 300 serangan, dengan 17 luka pedang di armor Zhang Ruochen. Walau armornya mampu bertahan dari luka goresan tersebut, tapi beberapa luka masih menembus tubuhnya.     

Sedangkan bagi Master Pedang Dongliu, terdapat tujuh luka pedang di pakaian saintly-nya.     

Master Pedang Dongliu berkata, "Pemahaman pedangmu cukup tinggi, tapi masih berada jauh di bawah levelku."     

Master Pedang Dongliu juga mengikuti garis keturunan Taoist dalam pemahaman pedangnya.     

Pemahaman pedangnya telah berada di Delapan Pedang, kalau mengacu pada klasifikasi Wordless Sword Manual, dan masih punya beberapa ruang perkembangan lain sebelum benar-benar menguasai Delapan Pedang.     

Di usia semuda itu, pencapaiannya sudah sangat luar biasa dalam pemahaman pedang. Di antara para pertapa yang dikenal oleh Zhang Ruochen, hanya Ling Feiyu yang lebih bertalenta darinya.     

Namun, demi menguasai Sembilan Pedang, Ling Feiyu membutuhkan waktu selama 300 tahun.     

Tapi Master Pedang Dongliu membutuhkan waktu kurang dari 2 tahun.     

"Gerakan terakhir, Light Rain Butterflies."     

Cahaya pedang saint membumbung naik, hingga melingkupi sekujur tubuh Master Pedang Dongliu. Setelah itu, prinsip-prinsip kebenaran mulai terbentuk dan menyatu dengan teknik pedangnya.     

Whoosh!     

Baik kecepatan dan daya penetrasi pedangnya sama-sama melebihi tingkat kultivasinya.     

Pedangnya mirip seperti seekor kupu-kupu yang berselimutkan cahaya, seolah hendak menelan Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen sempat menghentikan pusaran waktu selama beberapa saat. Setelah itu, dia melepaskan pedang Chi untuk menghancurkan kupu-kupu tersebut.     

Detik berikutnya, tubuh Master Pedang Dongliu kembali muncul dan terhempas ke belakang, sambil menggenggam pedang saint-nya.     

Goresan pedang panjang muncul di tubuhnya. Setelah itu, tubuhnya terbelah menjadi dua.     

Sedangkan Zhang Ruochen sama sekali tak terluka.     

Meski begitu, Master Pedang Dongliu tidak mati. Sebaliknya, tubuh bagian bawahnya berubah menjadi sungai panjang, sedangkan tubuh bagian atasnya mengambang di atas sungai. Pemandangan itu sangat mencengangkan.     

Master Pedang Dongliu berkata, "Padahal Ilmu pedangmu belum berada di levelku..."     

"Kata siapa level pemahaman pedang akan menentukan segalanya? Aku masih bisa mengalahkanmu dengan teknik pedang yang lebih baik," kata Zhang Ruochen.     

Master Pedang Dongliu berkata, "Bagi seorang pertapa pedang, maka ilmu pedang adalah pondasi utama. Selama kau punya ilmu pedang yang mumpuni, maka teknik-teknik pedangmu akan menjadi semakin fatal."     

"Apa kau pernah mendengar tentang Teknik Pedang Waktu? Itu adalah teknik pedang yang paling kuat di dunia ini, hingga sanggup menghancurkan ilmu pedangmu," kata Zhang Ruochen.     

Di kalangan para pertapa pedang, maka pembahasan mengenai mana yang lebih baik di antara teknik pedang atau ilmu pedang akan selalu menjadi topik perdebatan yang panjang.     

Bagi sebagian besar pertapa pedang, seperti Master Pedang Dongliu misalnya, maka ilmu pedang jauh lebih penting dibandingkan teknik pedang. Karena dengan ilmu pedang yang mendalam, maka dia bisa melepaskan teknik pedang yang lebih mematikan.     

Tapi beberapa pertapa pedang menganggap kalau teknik pedang jauh lebih penting.     

Bagi Zhang Ruochen, Wordless Sword Manual adalah Ilmu Pedang yang paling dalam, karena langsung berkaitan dengan asal mula Taoist. Selain itu, Teknik Pedang Waktu juga melambangkan teknik yang paling kuat, karena berkaitan erat dengan waktu. Keduanya sama-sama merupakan elemen yang paling mematikan, hingga sulit menilai mana yang lebih baik.     

Master Pedang Dongliu menggabungkan ilmu pedangnya dengan prinsip kebenaran, namun Zhang Ruochen berhasil mematahkan serangannya dengan menggunakan Teknik Pedang Waktu. Dalam ronde kali ini, sepertinya teknik pedang jauh lebih unggul.     

Namun, Master Pedang Dongliu bukan manusia. Karena sebenarnya dia adalah sungai, dan Zhang Ruochen hanya mampu memaksanya kembali berubah ke wujud aslinya.     

"Demonic Sound," teriak Zhang Ruochen.     

Demonic Sound yang dimaksud adalah Putri Moran, sebuah nama baru yang diberikan oleh Zhang Ruochen kepada Bunga Suci Karnivora.     

Whoosh!     

Sosok gadis yang cantik nan menggoda tiba-tiba keluar dari punggung Zhang Ruochen. Bahkan, gadis itu tidak memerlukan instruksi khusus, dan langsung melesat ke arah Master Pedang Dongliu.     

Terdapat akar-akar transparan di bawah kakinya, yang menusuk sungai di bawah tubuh Master Pedang Dongliu.     

Master Pedang Dongliu merasa terkejut setelah melihat Demonic Sound. Akan tetapi, seketika itu juga dia sadar kalau gadis di hadapannya sangat berbahaya, sehingga dia langsung melancarkan teknik pedang ke arahnya.     

Demonic Sound terkekeh dan mengayunkan tangannya, yang berubah menjadi dua awan petir.     

Ratusan awan petir bergemuruh di bawah kendali batang pohonnya, dan berusaha menangkal teknik pedang Master Pedang Dongliu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.