Kaisar Dewa

Ahli Waris Daratan Blade Hell



Ahli Waris Daratan Blade Hell

2Cuacanya sedang bersalju dan sangat dingin. Karena sangking dinginnya, bahkan struktur ruang di sekitarnya sampai membeku.     
2

Chi dingin menyeruak dari ngarai selebar 10 kaki, hingga mengubah prinsip-prinsip langit dan bumi di sekitarnya.     

Semakin dekat dengan ngarai tersebut, maka semakin dingin pula hawanya, seakan membuat otot-otot mereka membeku.     

Zhang Ruochen mulai mengamati dinding es tebal di sekitar ngarai.     

Burung berkepala sembilan dan Bu Ji sama sekali tidak merasa terintimidasi. Mereka melepaskan wilayah jiwa suci masing-masing untuk melindungi diri. Setelah itu, mereka masuk ke dalam ngarai.     

"Tunggu!" teriak Zhang Ruochen.     

Sang burung dan Bu Ji – yang baru saja masuk ke dalam ngarai – tiba-tiba berhenti. Bu Ji berkata dengan tergesa-gesa. "Kenapa? Kalau kita tidak bergegas, mungkin para pertapa dari Daratan Blade Hell itu akan mendapatkannya."     

Zhang Ruochen berjalan ke arah dinding es.     

Putri Luosha sedang berdiri di belakang Zhang Ruochen, dan matanya memancarkan cahaya api. Setelah melihat dinding esnya, dia langsung merasa kebingungan.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen merentangkan tangan ke depan, dan melepaskan api untuk melelehkan dinding es tersebut.     

Tidak lama kemudian, dinding esnya mulai meleleh, dan memperlihatkan dinding batu.     

Terdapat inskripsi-inskripsi aneh di gunung tersebut. Masing-masing inskripsinya sangat abstrak. Terdapat cahaya saintly yang memancar dari inskripsi-inskripsinya, seakan mereka telah menyelimuti seluruh gunung saint.     

"Inskripsi Supreme Saint... dan itu adalah inskripsi pembantaian..."     

Wajah Su Qingling berubah pucat, hingga membuatnya mundur dua langkah.     

Terdapat beberapa jenis inskripsi Supreme Saint, sedangkan inskripsi pembantaian adalah jenis yang paling mengerikan.     

Burung berkepala sembilan dan Bu Ji sama-sama paham betapa mengerikannya inskripsi Supreme Saint, hingga mereka bergegas mundur dari sana.     

Untungnya, Zhang Ruochen sempat menghentikan mereka tepat waktu. Kalau tidak, mungkin mereka sudah terbunuh, bahkan sebelum mereka sempat menyadarinya.     

Putri Luosha menjadi semakin hormat dengan Zhang Ruochen, karena dia sendiri juga tidak tahu kalau ada inskripsi Supreme Saint di sana.     

Akan tetapi, itu bukan karena Putri Luosha lebih lemah dibandingkan Zhang Ruochen. Hanya saja, kemampuan semacam ini berkaitan erat dengan jam terbang.     

Putri Luosha dilahirkan di langit, sehingga sebesar apapun talenta wanita itu, tapi dia tidak akan bisa menandingi pengalaman Zhang Ruochen, walau dia telah berhasil menghancurkan sebuah dunia di usia 30 tahunan.     

Zhang Ruochen merasakan riak-riak energi Chi tipis. Seketika itu juga, dia berpaling dan menatap salju di kejauhan.     

Dia melihat sekelompok pertapa yang membawa pedang saint. Mereka berjalan dari balik salju. Mereka berjumlah lebih dari 100 orang. Masing-masing dari mereka memancarkan aura Biksu.     

Di barisan depan, di sana ada sang Ahli Waris Daratan Blade Hell – Fang Yi – yang sedang mengenakan jubah pendek. Dia adalah pria tampan, dengan rambut hitam dan tanda bintang di dahinya, yang memancarkan cahaya.     

Para pertapa yang datang bersama Fang Yi merupakan para figur tangguh dari Daratan Blade Hell. Bahkan yang paling lemah di antara mereka telah berada di level Heaven Pass. Sehingga, para Saint King di level awal masih harus berhati-hati kalau sampai bertemu dengan mereka.     

"Fang Yi."     

Su Qingling mengenal pria yang berada di barisan depan. Seketika itu juga, dia langsung bersikap waspada. Dia mengeluarkan dua pedang saintnya, yang termasuk ke dalam Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi.     

Fang Yi mengacuhkan Su Qingling, dan masih menatap gunung tersebut. Ketika itu, dia tersenyum. "Mereka baru saja menghancurkan beberapa inskripsi Supreme Saint. Pantas saja Kompas Tianji sempat mendeteksi adanya bahaya."     

Fang Yi sedang membawa kompas transparan di tangannya, dan cahaya yang keluar darinya melingkupi semua Biksu dari Daratan Blade Hell.     

Karena Kompas Tianji, Zhang Ruochen dan Putri Luosha tidak bisa mendeteksi keberadaan mereka.     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell tidak menganggap Zhang Ruochen dan kelompoknya sebagai tandingan mereka. Sebaliknya, mereka malah tersenyum dan mulai membanggakan Ahli Waris-nya.     

"Ahli Waris memang hebat. Kami semua tidak tahu kalau ada bahaya yang mengintai di sekitar sini. Jadi, kalau sampai kita masuk ke sana, mungkin kita tidak akan tahu apa yang membunuh kita." Kata salah satu Biksu cantik, sambil memuji Fang Yi.     

"Ahli Waris membawa Kompas Tianji, sehingga kita dapat menghindari bahaya. Ini jauh lebih hebat dibandingkan Putri Luosha."     

"Putri Luosha berhasil menaklukkan Daratan Zuling, karena dia punya banyak pasukan Luosha. Mungkin kemampuannya sendiri tidak begitu kuat," kata salah satu Biksu mutlak berambut emas.     

Semua Biksu dari Daratan Blade Hell pernah mendengar tentang Putri Luosha sebelumnya, tapi tidak ada satupun dari mereka yang pernah melihatnya.     

Putri Luosha sama sekali tidak tersinggung dengan komentar mereka. Sebaliknya, dia hanya tersenyum tipis.     

Semua Biksu dari Daratan Blade Hell mulai menoleh ke arah Su Qingling dan Bu Ji.     

Mereka adalah para pertapa dari Tujuh Dunia Shatuo, dan banyak Biksu dari Daratan Blade Hell yang mengenal Su Qingling dan Bu Ji. Selain itu, mereka juga paham bahwa keduanya memiliki status yang spesial di Daratan Guanghan.     

Biksu mutlak berambut emas itu dikenal sebagai Nie Shan. Dia melangkah keluar dari kelompok Biksu Daratan Blade Hell dan mulai mengamati kelompok Zhang Ruochen lainnya. Lantas, dia berkata, "Halo, teman-teman dari Daratan Guanghan. Seharusnya ada banyak Ning True Saint Dew yang tersimpan di dalam ngarai itu. Bila kalian sanggup mengeluarkannya dari sana, maka kita akan membaginya kepada kalian."     

Bu Ji terlihat geram. Dia berkata, "Apa maksudmu, Nie Shan? Ada formasi Supreme Saint di dalam sana. Dan kau masih meminta kami untuk mengambilnya, lalu membaginya dengan kalian?"     

Su Qingling berkata, "Apa kau masih belum paham juga? Mereka ingin menyuruh kita untuk membuka jalan. Walau kita berhasil mendapatkan Ning True Saint Dew-nya, namun mereka pasti akan mengambil semuanya."     

Nie Shan tahu kalau kakeknya Su Qingling merupakan seorang Supreme Saint, dan Bu Ji juga salah satu murid Supreme Saint, tapi dia sama sekali tidak takut dengan mereka. Malahan, dia tersenyum. "Kau hanya membuat suasananya menjadi canggung setelah mengatakannya keras-keras."     

Nie Shan adalah satu-satunya putra Supreme Saint dari Daratan Blade Hell, dan sama bertalentanya seperti Su Qingling dan Bu Ji. Terlebih lagi, dia sudah berada di level Biksu mutlak, dan membuatnya jauh lebih kuat dibandingkan mereka berdua.     

Zhang Ruochen terus menatap Fang Yi, dan menemukan kalau Ahli Waris mereka tidak menghentikan tindakan Nie Shan. Sebaliknya, dia malah mengamati inskripsi Supreme Saint yang ada di ngarai tersebut.     

Terdapat tujuh belas Biksu mutlak, 33 Biksu sejati, dan 75 Biksu Heaven Pass. Di Daratan Kunlun, hanya Pusat Kekaisaran Suci yang dapat mengumpulkan kekuatan sebanyak itu.     

Tapi kelompok mereka hanyalah sebagian kekuatan Daratan Blade Hell, dan masih ada beberapa dari mereka yang belum tiba di Whale River Basin.     

Semua Biksu dari Daratan Blade Hell mencibir, sambil melepaskan intensitas membunuh yang kental.     

Su Qingling dan Bu Ji sama sekali tidak takut dengan mereka. Meski begitu, mereka juga paham kalau pertempuran itu akan sia-sia belaka, karena lawannya dapat mengalahkan mereka dengan menggunakan serangan gabungan.     

Nie Shan berkata, "Refleksi pertempuran telah merekam semua yang terjadi di Daratan Zuling. Selama kalian masuk ke dalam ngarai dan membantu kami mengambil Ning True Saint Dew, maka kami akan mengampuni nyawa kalian."     

Biksu mutlak lainnya berkata, "Hanya ada satu hukum di Medan Pertempuran Biksu; hukum rimba. Seharusnya kalian paham dengan konsekuensinya. Kalau kalian melakukannya, mungkin kalian masih bisa selamat."     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell bersikap sangat arogan, sambil berusaha menekan mereka.     

Su Qingling dan Bu Ji sama-sama merasa geram, begitu pula dengan Mu Lingxi dan Qing Mo. Mereka berdua menoleh ke arah Zhang Ruochen, dan mereka telah siap bertarung sampai mati, walau mereka tahu bahwa mereka bukan tandingan lawannya.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak takut dengan para Biksu dari Daratan Blade Hell, tapi mereka berada sangat dekat dengan inskripsi Supreme Saint. Kalau mereka bertempur di situ, mungkin mereka akan memicu inskripsinya. Kalau itu terjadi, maka tidak ada satupun dari mereka yang bisa selamat dari sana.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak ingin bertarung dengan mereka. Sebaliknya, ia ingin membongkar identitasnya sebagai Priest – untuk mengintimidasi mereka sementara waktu. Setelah keluar dari gunung saint tersebut, maka Zhang Ruochen akan memberi mereka pelajaran.     

Tepat ketika dia hendak membongkar identitasnya, tapi Putri Luosha sudah lebih dulu bergerak maju dan berkata, "Pertempuran Merit memang sangat brutal. Baiklah, kurasa kita memang tidak punya pilihan lagi, kecuali masuk ke dalam ngarai."     

Setelah mengatakannya, Putri Luosha mendesah.     

Su Qingling dan Bu Ji sama-sama menatap tajam ke arah Putri Luosha, karena mereka menganggap kalau wanita itu terlalu penakut dan sama sekali tidak sesuai dengan levelnya.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen tahu kalau Putri Luosha tidak akan menyerah begitu saja kepada para pertapa dari Daratan Blade Hell, namun dia masih belum tahu apa yang sedang direncanakannya.     

Putri Luosha mengedipkan matanya kepada Zhang Ruochen, lantas mengirimkan gelombang suara kepadanya. "Selama ini, aku sudah menemanimu. Biar aku yang akan menangani ini, oke?"     

Zhang Ruochen memicingkan matanya dan mulai mempertimbangkan tawaran Putri Luosha.     

Su Qingling melepaskan aura membunuh yang kental. Ketika itu, dia berkata, "Kita tidak bisa berkompromi dengan mereka. Ayo kita bertarung sampai mati, Zhang Ruochen. Kalau kita tidak bisa mengalahkan mereka, maka kita hanya perlu mengaktifkan inskripsi Supreme Saint dan bunuh diri bersama mereka."     

Zhang Ruochen mengenggam lengan Su Qingling dan berjalan ke arah ngarai. Dia berkata, "Mari kita periksa ke dalam."     

Su Qingling merasa kebingungan, karena dia juga tidak menyangka bila Zhang Ruochen akan menyerah kepada merkea dan bermental pecundang.     

Sorot mata Bu Ji berubah menjadi merah, sambil mengepalkan tangannya erat-erat, dan menganggap Zhang Ruochen telah membuat malu Daratan Guanghan dan Dewi Bulan.     

Qing Mo dan Mu Lingxi benar-benar percaya dengan Zhang Ruochen, hingga mereka mengikutinya tanpa ragu-ragu.     

Su Qingling dan Bu Ji masih merasa ragu-ragu, tapi pada akhirnya, mereka mendesah dan memilih mengikuti Zhang Ruochen.     

Semua Biksu dari Daratan Blade Hell terlihat puas.     

Nie Shan berkata kencang. "Benar seperti itu. Memang lebih baik kalian tahu diri."     

Baik Su Qingling maupun Bu Ji sama-sama kesal dengan perkataannya. Mereka menatap Zhang Ruochen dan Putri Luosha yang berjalan di barisan depan. Seketika itu juga, mereka mempercepat langkahnya, dan ingin meminta pertanggung jawaban dari keduanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.