Kaisar Dewa

Suara Lonceng Angin



Suara Lonceng Angin

3Zhang Ruochen tahu kalau Martial Saint Canglan ingin bertarung dengannya agar wanita itu dapat mengidentifikasinya melalui teknik-teknik yang digunakan.     
0

"Sekarang bukan waktu yang tepat untuk berkompetisi satu sama lain. Kita masih punya banyak kesempatan di kemudian hari."     

Lantas, Zhang Ruochen berpaling dan berjalan menuju ke taman herbal.     

Martial Saint Canglan mengejar Zhang Ruochen dan berjalan di sisinya. "Masih ada hal lain. Pinjamkan Zhu Qingyi kepadaku, dan aku akan memberikan apapun yang kau inginkan."     

"Tidak."     

Zhang Ruochen menolaknya tanpa ragu-ragu.     

Martial Saint Canglan merasa kebingungan. Lantas, ia berkata, "Tidak ada untungnya membawa Zhu Qingyi bersamamu. Sebab, mereka akan mengirim pasukan dalam jumlah besar untuk menyelamatkannya. Apalagi, banyak pertapa manusia yang menaruh dendam kepadanya. Mereka akan memburunya untuk ditukar dengan sumber daya latihan. Sebaliknya, tingkat kultivasimu masih belum cukup untuk menjaganya. Pada akhirnya, kau hanya akan menjadi butiran debu. Serahkan dia kepadaku, dan aku akan berhutang kepadamu."     

Zhang Ruochen berhenti berjalan dan menatap matanya. Lelaki itu berkata, "Apa hutang darimu benar-benar berharga?"     

"Tentu saja."     

Mata Martial Saint Canglan memancarkan cahaya. Wanita itu tersenyum dengan percaya diri. Ia tampak seperti phoenix sungguhan.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen terlihat serius dan berkata, "Kau sudah berhutang dua hal kepadaku. Dengan apa kau akan membayarnya?"     

Martial Saint Canglan merasa kebingungan. Setelah itu, ia berkata dengan ekspresi kompleks di wajahnya. "Tak kusangka kalau kau akan begitu pelit. Kau juga berhutang satu hal kepadaku, kan? Kalau bukan karena aku, kau sudah menjadi musuh Bank Pasar Bela Diri."     

"Kalau bukan karenamu, pemimpin Akademi Saint Wilayah Utara pasti sudah mati sekarang ini," kata Zhang Ruochen.     

Martial Saint Canglan tak bisa berkata-kata.     

Enam Biksu wanita yang mengikuti mereka saling menukar pandangan, dan beberapa dari mereka merasa terkejut. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat seseorang berani berdebat dengan Martial Saint.     

Zhang Ruochen berhenti dan berkata, "Kenapa kau masih mengikutiku?"     

Martial Saint Canglan menyisir rambut merah panjangnya, lalu mengangkat pipi dan menatap rantai formasi yang terhubung dengan langit dan bumi. Lantas, ia berkata, "Pulau Wuyuan adalah tempat yang sangat berbahaya, dan banyak ilusi di sekitar sini. Jadi, kita harus berkumpul bersama agar kita dapat mengalahkan para Jendral Darah Heaven Pass itu dengan mudah."     

Zhang Ruochen merasa sedikit penasaran. "Para pertapa tangguh dari Menteri Peperangan masih belum tiba?"     

"Seharusnya mereka sudah berada di perjalanan, tapi kudengar para Immortal Vampir juga telah mengirimkan banyak bala bantuan. Pada akhirnya, hasilnya masih tidak terlalu bagus. Baru-baru ini, kabarnya ada rahasia besar di Gunung Xianji," kata Martial Saint Canglan.     

Zhang Ruochen berkata, "Kenapa kau dan keenam Biksu wanita datang kemari? Apa kau juga ingin mencari Thousand-leaf Saint Heart Grass?"     

"Benar. Rumornya, Thousand-leaf Saint Heart Grass adalah bahan utama pembuatan pil dewa. Kita tidak bisa membiarkan para Immortal Vampir mendapatkannya, tidak peduli apakah rumor itu benar atau tidak."     

Martial Saint Canglan menambahkan, "Selain itu, semakin berbahaya tempat tersebut, maka semakin bagus pula untuk kekuatan ingin seseorang. Kalau aku hanya menelan pil-pil dewa, maka aku tidak akan bisa menembus ke level Heaven Pass. Aku masih perlu berlatih dan bertarung melawan musuh-musuh tangguh demi memahami prinsip-prinsip Saintly Way. Aku benar-benar membutuhkan titik balik. Kalau aku terus berlatih di tempat aman dan damai, lama kelamaan aku akan menjadi tumpul dan tidak akan sanggup memahami prinsip-prinsip Saintly Way di level yang lebih tinggi, walau aku memiliki begitu banyak sumber daya latihan."     

Wanita itu membutuhkan banyak perubahan.     

Bahkan para pertapa Buddha – yang selalu tinggal di gunung – juga masih harus berkunjung ke dunia mortal agar semakin berkembang.     

Bagi para petapa manusia, mereka masih perlu bertarung dengan seseorang di level yang sama.     

Sedangkan bagi Martial Saint Canglan, wanita itu juga mengalami situasi serupa. Oleh karena itu, ia berani datang ke Gunung Xianji secara langsung.     

Wanita itu datang kemari bukan hanya untuk mencari pil dewa, tapi juga mencari kesempatan untuk menembus ke alam baru.     

12 Biksu White Feather juga punya tujuan yang sama. Mereka tidak ingin tinggal di istana terus menerus. Sebaliknya, mereka ingin menembus belenggu dan mencapai level yang lebih tinggi, meski nyawa taruhannya.     

"Kalau begitu, kita bisa membentuk aliansi, karena tujuan kalian juga sangat baik," kata Zhang Ruochen.     

Pulau Wuyuan tidak terlalu besar. Jadi, mungkin mereka bisa bertemu dengan Jendral Darah Heaven Pass kapanpun. Zhang Ruochen dan Qing Mo masih belum mampu menandingi mereka. Oleh karena itu, kalau mereka beraliansi dengan Martial Saint Canglan, sebenarnya itu adalah keputusan yang bijak.     

Zhang Ruochen melangkah keluar dari hutan ilusi bersama Martial Saint Canglan dan keenam Biksu wanita lainnya. Namun, mereka tidak melihat Qing Mo setelah tiba di taman herbal.     

Apa sesuatu baru saja terjadi?     

"Lord."     

Lelaki itu mendengar suara Qing Mo.     

Kemudian, tanaman merambat biru yang melingkar di sekitar bangku tiba-tiba mengecil dan berubah bentuk menjadi gadis mungil. Itu adalah Qing Mo, yang terlihat sedikit takut.     

Zhu Qingyi – yang telah pingsan – telah disimpan di dalam tanaman biru tersebut. Tapi setelah gadis itu berubah wujud menjadi manusia, maka Zhu Qingyi sedang berada di gendongannya.     

Qing Mo memutar bola matanya dan berbisik, "Sebelumnya, beberapa Biksu datang kemari. Saya tidak bertarung melawan mereka, jadi saya perlu bersembunyi. Anda tidak akan menyalahkan saya, kan?"     

"Kenapa aku harus menyalahkanmu?" Zhang Ruochen tersenyum.     

Qing Mo berkata, "Mereka masuk ke dalam taman herbal. Elder itu bilang kalau..."     

Qing Mo langsung menghentikan ucapannya, karena melihat Martial Saint Canglan dan keenam Biksu wanita berada di sana.     

Martial Saint Canglan bertanya, "Elder yang mana?"     

"Memang ada salah satu elder yang masuk ke taman herbal sebelumnya. Dia ingin mendapatkan Thousand-leaf Saint Heart Grass. Ayo, kita harus bergerak cepat." Zhang Ruochen memberi penjelasan pada Martial Saint Canglan. Setelah itu, mereka masuk ke dalam taman herbal.     

Qing Mo membuka mulutnya lebar-lebar karena dia sedang merasa tidak habis pikir. Rupanya Zhang Ruochen sama sekali tidak memikirkan perkataan Gu Songzi. Sebaliknya, ia malah masuk ke taman herbal.     

Gu Songzi adalah orang yang sulit ditebak. Kalau lelaki itu benar-benar mengikuti perintahnya dan menjaga kebun herbal, mungkin nantinya ia akan ditipu.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen memilih mengambil inisiatif.     

Kalau dia bisa mendapatkan Thousand-life Saint Heart Grass, mungkin nantinya Gu Songzi akan meminta bantuannya.     

Kabut merah darah menyeruak dari taman herbal, dengan jejak-jejak cahaya yang saling terhubung satu sama lain.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Tunyun Clock – yang diperolehnya dari salah satu Biksu Darah – lalu melemparkannya ke depan.     

Hua!     

Secercah cahaya menebas Tunyun Clock dan membelahnya menjadi dua.     

Bahkan jantung Martial Saint Canglan sempat berhenti berdetak setelah menyaksikan hal tersebut.     

"Taman herbal adalah tempat formasi taktis terkuat. Tolong hati-hati. Kalau kalian menyentuh cahayanya, maka kalian akan terbunuh tanpa tedeng aling-aling."     

Zhang Ruochen memberi mereka peringatan dan terus bergerak maju.     

Lumpur di taman herbal berwarna merah, dengan pancaran cahaya suci. Itu adalah lumpur merah yang telah bercampur dengan darah dewa.     

Jadi, tidak aneh kalau taman herbal ini mampu memproduksi banyak obat spiritual.     

Tidak lama setelah mereka masuk, mereka menemukan tubuh yang telah terpotong menjadi sembilan bagian. Tubuh itu milik Biksu di level Absolute Land dari Sekte Xingsu, seseorang yang meregang nyawa ketika dia sedang mencari obat spiritual.     

Zhang Ruochen dan Martial Saint Canglan sama-sama tertarik dengan obat spiritualnya, tapi mereka juga sedang mengincar Thousand-leaf Saint Heart Grass. Maka dari itu, mereka tidak ingin membuang-buang waktu untuk mengambil obat spiritual lain.     

Bagi mereka, obat spiritual sesungguhnya adalah Thousand-leaf Saint Heart Grass.     

Kabut di taman herbal itu menjadi jauh lebih tebal. Bahkan para Biksu hanya bisa melihat jarak sejauh lima kaki.     

Ding Ding.     

Terdengar suara gesekan angin yang merdu, seakan ada orang yang berjalan dengan begitu cepat.     

Tiba-tiba, suara gesekan angin itu berhenti.     

Sosok hitam muncul di depan Zhang Ruochen dan Martial Saint Canglan. Sosok itu bertubuh tinggi dengan tangan yang panjang, dengan segaris lonceng angin di pinggangnya.     

Bayangan hitam berkata dengan suara menggelegar, "Mundur. Thousand-leaf Saint Heart Grass bukan milik kalian."     

"Chi iblis kematian."     

Mata Zhang Ruochen membelalak lebar, karena ia merasakan Chi iblis kematian dari bayangan hitam tersebut.     

Tiba-tiba, bayangan hitam itu menjadi begitu kuat, dengan lonceng di pinggangnya yang mulai berdenting. Lantas, ia berkata, "Tadinya aku ingin mengampuni nyawa kalian, tapi sekarang, aku tidak ingin lagi melakukannya. Kalian sudah tahu terlalu banyak."     

Bayangan hitam itu melesat maju bagaikan cahaya ghost, lantas menekan wajah Zhang Ruochen. Chi iblis kematian menyeruak dari tangannya.     

"Sword out."     

Martial Saint Canglan memperagakan teknik pedang, dan membuat pedang saintnya berbenturan dengan tangan bayangan hitam, dan menimbulkan suara berdenting.     

Mereka berdua sama-sama terhempas mundur akibat benturan tersebut.     

"Menarik. Tak kusangka kau mampu memotong akar spiritual, atau memang sosok sepertimu mampu menandingiku."     

Bayangan hitam tertawa sebelum bergerak mundur bagaikan cahaya darah.     

"Kejar dia."     

Insting wanita itu mengatakan kalau ada rahasia di balik bayangan hitam, sehingga ia ingin menangkapnya.     

Zhang Ruochen juga merasa kebingungan. Ia mengikuti Martial Saint Canglan.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen merasa seakan sedang berdiri di udara, sebelum akhirnya terjatuh tanpa sanggup mengendalikan diri.     

Setelah itu, ia kembali merasa seimbang. Lelaki itu menghirup nafas dalam-dalam dan mendongak, lantas menemukan kalau dunia di sekitarnya sudah benar-benar berubah. Taman herbalnya telah hilang, seakan lelaki itu baru saja masuk ke dalam dinding ruang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.