Kaisar Dewa

Tawanan



Tawanan

3Kaboom!     
1

Pisau dapurnya menebas turun dan berbenturan dengan serangan Biksu Darah Zangxin. Riak-riak energi perak menyeruak. Zhang Ruochen dan Zhu Qingyi terhempas ke belakang, hingga menghancurkan beberapa pepohonan sampai mereka berada di jarak puluhan mil.     

Poof!     

Zhang Ruochen memuntahkan darah. Walaupun ia sudah menggunakan teknik bertahan sebelumnya, tapi ia masih sempat terluka.     

Kondisi Zhu Qingyi juga tidak lebih baik. Ia berlutut di tanah dan sedang memegangi dadanya, sambil memuntahkan darah. Namun, darahnya tidak berwarna merah. Sebaliknya, darahnya berwarna keemasan. Setelah terkena racun kobra emas, perlahan-lahan darahnya berubah menjadi emas. Nanti, kalau darahnya sudah benar-benar berubah menjadi emas, maka pertapa itu akan mati.     

Biksu Darah Zangxin telah terbunuh.     

Tubuhnya hancur menjadi serpihan-serpihan setelah terkena pisau dapur. Saat menyaksikan Qing Mo keluar dari medan pertempuran yang kacau dengan pisau berdarahnya, maka seketika itu pula Zhu Qingyi kehilangan semua harapan.     

Gadis itu teramat tangguh dan sanggup bertarung melawan para Biksu di level Heaven Pass. Zhu Qinyi benar-benar merasa dibodohi dengan penampilannya yang polos.     

"Di antara kalian berdua, salah satunya jauh lebih baik dalam berakting."     

Zhu Qingyi merasa geram, hingga menganggap kalau Zhang Ruochen dan Qing Mo adalah para pembohong. Mereka benar-benar punya kekuatan besar, tapi selalu berpura-pura lemah. Mereka sama sekali tidak memancarkan aura Biksu.     

Whoosh!     

Zhu Qingyi tidak ingin lagi bertarung dengan dua pembohong itu. Lalu, sambil menggunakan teknik bergerak, maka ia berubah menjadi puluhan pilar Chi hitam dan terbang ke dalam kabut putih.     

"Sekarang adalah waktu terbaik untuk menyerangnya. Aku tidak bisa membiarkannya lolos. Kalau dia berhasil mengurai racun di tubuhnya, maka dia akan menjadi bencana di masa depan."     

Luka-luka Zhang Ruochen semakin memburuk. Ia pun hanya bisa menggertakkan giginya. Setelah mengumpulkan kekuatannya, maka ia menuding ke depan dan menggunakan Distorsi Ruang.     

Zhu Qingyi terjatuh dari langit dengan suara thud. Dia mendarat di ruang kosong di antara Zhang Ruochen dan Qing Mo.     

Zhang Ruochen telah mengerahkan segenap kekuatannya. Ia hanya bisa duduk di lantai dan menyembuhkan diri.     

Qing Mo mendorong tangannya ke depan. Jari dan tangannya berubah menjadi batang tanaman dengan kobaran Wuliang Divine Fire dan mencengkram Zhu Qingyi.     

"Aku adalah Jendral Darah Heaven Pass. Bagaimana mungkin kalian mengalahkanku?"     

Zhu Qingyi sangat terampil. Cahaya merah darah menyeruak darinya. Ia menampar semua batang-batang tanaman dan menyebabkan suara boom, lantas menuding dada Qing Mo.     

Boom!     

Qing Mo tidak punya banyak pengalaman bertarung dan sedang merasa lengah. Alhasil, dia memuntahkan darah dan terhempas ke belakang setelah terkena serangan tersebut. Ia mendarat di tanah dan menciptakan puluhan lubang sedalam puluhan meter.     

Tentu saja, Zhu Qingyi juga telah mengerahkan semua kekuatannya dalam serangan ini. Wanita itu tersungkur ke tanah dan terengah-engah. Setelah bersusah payah beberapa kali, namun ia masih tidak sanggup berdiri.     

Mereka bertiga sedang terluka parah, tapi masih belum ada pemenang dari pertempuran tersebut.     

Zhang Ruochen duduk bersila di tanah. Lelaki itu tidak bisa bergerak, tapi Kekuatan Batin-nya tidak terpengaruh. Setelah menciptakan bola petir, maka ia menyerang Zhu Qingyi dan kembali menghempaskannya.     

Setelah wanita itu bangkit, maka ia menemukan kalau lengan dan kakinya sama-sama terbelenggu oleh rantai-rantai besi yang berat dan dingin. Ia mengerahkan segenap upaya agar dapat terbebas dari rantai di tangannya.     

Sizzle.     

Api petir menyeruak dari rantai dan melukainya. Wanita itu berguling-guling di tanah dan meringis kesakitan. Dikarenakan memiliki kekuatan ingin yang tinggi, maka wanita itu tidak berteriak-teriak.     

Suara pemuda terdengar di telinganya. "Rantai ini digunakan oleh Immortal Vampir untuk merantai manusia. Setelah kau mencobanya, bukankah itu terasa sakit?"     

Zhu Qingyi mengangkat kepalanya. Sambil menatap Zhang Ruochen, ia berkata dingin, "Kenapa kau tidak langsung membunuhku? Mestinya kau paham kalau kau tidak akan bisa mendapatkan apa-apa dari mulutku."     

Sembari duduk di atas batu, Zhang Ruochen tersenyum samar, "Kau kira aku tidak membunuhmu karena aku ingin mencari informasi darimu?"     

"Bukankah kau ingin melakukannya?" Zhu Qingyi terkejut. Lantas, terdapat seringai di matanya. "Atau kau ingin melihat tubuhku?"     

"Memangnya kau cantik?"     

Zhang Ruochen merentangkan tangan dan menyentuh bagian belakang telinganya. Lalu, ia membuka tudung kepala dan membuka wajah demonic, yang dingin nan menggoda. Wanita itu memang sangat cantik. Immortal Vampir manapun yang pernah ditemui Zhang Ruochen tidak akan sanggup menandingi kecantikan wanita ini.     

"Lumayan," katanya dingin.     

Zhu Qingyi benar-benar tidak peduli dengan penampilannya, tapi setelah mendengar komentar Zhang Ruochen, maka ia masih merasa frustasi. Sosok paling canting di Ras Qingtian hanya dianggap "lumayan."     

"Aku sudah membunuh banyak gadis yang lebih cantik daripada dirimu," kata Zhang Ruochen. "Jadi, baik wajah dan tubuhmu sama-sama tidak menarik bagiku."     

"Artinya, ada orang lain yang lebih menarik dariku," kata Zhu Qingyi, sambil mencibir.     

Zhang Ruochen tidak menyangkalnya. "Kecantikan memang keunggulan alami. Setidaknya, melihat wanita cantik masih sangat menyenangkan."     

"Jadi, kenapa kau rela mengampuni nyawaku?" tanya Zhu Qingyi dengan suara pelan.     

"Karena aku ingin menjualmu," kata Zhang Ruochen. "Mungkin aku bisa mendapatkan harga yang tinggi."     

Zhu Qingyi benar-benar tidak percaya kalau semua itu akan sesederhana ini. "Dijual ke siapa?"     

"Situ Fengcheng," kata Zhang Ruochen dengan serius. Tampaknya lelaki itu tidak bercanda.     

Zhu Qingyi adalah wanita yang sangat cerdas. Seketika itu juga, ia langsung memahaminya. "Apa yang kau inginkan darinya?" tanyanya.     

"Pedang Fentian." Sorot mata Zhang Ruochen memancarkan cahaya tajam.     

Zhu Qingyi memasang ekspresi terkejut. Di waktu yang sama, ia segera memahami gambaran umumnya mengenai identitas Zhang Ruochen. "Kau berasal dari Pemakaman Pedang Pluto?"     

"Ya dan tidak. Lagipula, Pedang Fentian seharusnya tidak berada di tangan Immortal Vampir. Jadi, aku harus mengambilnya kembali."     

"Haha," Zhu Qingyi tertawa, seakan sedang menertawakan kepolosan Zhang Ruochen. "Harus kuakui kalau kau memang sangat kuat. Tapi, kalau kau berniat mengambil Pedang Fentian dari Situ Fengcheng, maka itu sama saja dengan bunuh diri. Dia bisa membunuhmu dengan satu jari."     

Ketika ia menyebut Situ Fengcheng, mata dinginnya tiba-tiba menjadi penuh damba dan pengharapan. Bagi Zhu Qingyi, Situ Fengcheng bak seorang Dewa. Tidak ada satupun yang mampu mengalahkannya. Oleh karena itu, ia menganggap perkataan Zhang Ruochen sebagai lelucon.     

"Kalau kau tidak membunuhku hari ini, maka kau akan menyesal di kemudian hari." Bibir Zhu Qingyi tersungging dan membentuk senyuman licik.     

Zhang Ruochen tidak peduli. Menurutnya, Pedang Fentian jauh lebih berharga daripada nyawa Zhu Qingyi. Lelaki itu hanya tertarik dengan Situ Fengcheng. Memangnya seberapa tangguh vampir itu sampai dia berhasil mencuri Pedang Fentian dari tangan Martial Saint Canglan?     

Tentu saja, ia harus menghubungkan ketiga meridiannya terlebih dahulu sebelum menukar wanita ini dengan Pedang Fentian. Setelah sembuh, maka dia dapat bertarung dengan lebih leluasa.     

Sejumlah besar kabut emas tanpa suara mendekati Zhang Ruochen, Qing Mo dan Zhu Qingyi. Tapi, Zhang Ruochen sangat waspada. Ketika merasakan aura berbahaya itu, maka ia sontak bertanya dingin, "Siapa itu?"     

Terdengar teriakan aneh dari balik kabut.     

Setelah melihat kabut emas, rasa ketakutan terpancar dari mata Zhu Qingyi. "Itu adalah kobra emas. Dia sudah dekat. Kau tidak akan bisa mengalahkannya. Serahkan pilnya kepadaku. Setelah aku menyingkirkan racun di dalam tubuhku, maka aku bisa mengalahkannya. Jika tidak, maka kita semua akan mati di tempat ini."     

Zhang Ruochen mengacuhkannya. Ia menghantamnya dengan suara thud.     

"Lord... apa yang harus kita lakukan... apa itu benar-benar kobra emas?" Qing Mo menggenggam pisau dapurnya, dengan tangan yang gemetar. Gadis itu bersembunyi di belakang Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak bisa berkata-kata. "Tingkat kultivasimu sangat tinggi. Kenapa kau masih takut? Walaupun kau tidak bisa mengalahkan kobra emas, tapi kau masih bisa melarikan diri. Kalau kau tidak bisa melakukannya, maka ubah saja dia menjadi bahan makananmu. Bagaimanapun juga, makanan dari kobra emas terasa sangat lezat."     

"Benarkah?" tanya Qing Mo.     

"Semakin beracun, semakin lezat, kan?"     

"Benar." Sorot mata Qing Mo tampak berbinar. Gadis itu mengangguk tegas dan rasa takutnya langsung menghilang. Di waktu yang sama, ia kembali bersemangat.     

Whoosh!     

Qing Mo melepaskan Wuliang Divine Fire, lalu membentuk dinding api. Lantas, api itu menghentikan kabut beracunnya. Pisau dapurnya berputar tanpa henti, dengan pancaran cahaya yang semakin cerah.     

Zhang Ruochen menemukan aura Qing Mo berubah drastis. Sekarang ini, gadis itu sudah tidak takut. Sebaliknya, gadis itu terlihat bersemangat, seakan telah bersiap memangsa kobra emas tersebut.     

Sorot matanya berubah menjadi hijau. Layaknya dua batu permata, gadis itu menatap kobra emas lekat-lekat. Ia melihat sebagian tubuh sang kobra yang berlapiskan garis-garis cahaya.     

"Kobra emas, keluar dan matilah!"     

Pisau dapurnya menyala terang. Kekuatan asli di dalam pisaunya telah aktif dan menghancurkan kabut emas, lalu mengenai sang kobra hingga menimbulkan lubang berdarah.     

Kobra emas itu sangat besar dan jauh lebih tebal daripada sebuah tugu. Setiap sisik-sisiknya sebesar kipas. Ia mengangkat kepala segitiganya dan mendesis kencang, sembari memuntahkan racun kabut emas.     

Qing Mo menggunakan Wuliang Divine Fire untuk melindungi diri, sehingga ia tidak takut dengan racunnya. Sembari menggenggam pisau dapur, maka ia menebas leher sang kobra, dan ingin memenggalnya.     

Menurutnya, kepala adalah bagian terbaik dari ular tersebut.     

Terdapat sepasang sayap raksasa di punggung sang kobra, dengan cakar yang tajam di sayapnya. Salah satu cakarnya menampar ke depan dan menepis pinggiran pisau dapur. Serangan itu berhasil menghempaskan Qing Mo dan pisau dapurnya.     

Qing Mo kembali bergerak ke sisi Zhang Ruochen. Sambil mengamati makhluk rakasa di hadapannya, maka ia merasa sedikit kesulitan. "Saya tidak bisa mengalahkannya. Tidak apa-apa, mungkin ular beracun rasanya tidak enak. Sebaiknya kita lari?"     

Zhang Ruochen tidak melarikan diri. Sambil mengamati bagian belakang kobra emas, ia berkata, "Senior Gu Songzi, saya adalah teman Penggila Alkohol. Dia memberitahu saya untuk mencari Anda. Semoga Anda berkenan muncul dan menemui saya."     

Setelah bicara, ia mengeluarkan token kuning pemberian Penggila Alkohol. Sembari menggenggamnya di tangan, maka ia mengangkatnya sampai setinggi kepala.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.