Kaisar Dewa

Jurang Es Lima Warna



Jurang Es Lima Warna

3Zhang Ruochen membawa Ao Xinyan yang terluka parah dan pergi dari sana dengan kecepatan tertinggi. Sorot matanya sedingin pedang. Lelaki itu muncul dan menghilang, sebagaimana ia sedang mengaktifkan Ruang Pergerakan Besar.      1

Menurut Ao Xinyan, mereka baru saja dikepung oleh banyak Biksu dari Immortal Vampir, Putri Li Putih dan Ancestral Dragon Mountain. Di saat-saat kritis, Huang Yanchen dan Qing Mo mengaktifkan Heir Stamp-nya agar Ao Xinyan dapat melarikan diri.     

Sialnya, Manlong Dragon Lord dan Flood Dragon King terlalu kuat baginya. Sehingga, ia dilukai oleh mereka dan gagal melarikan diri.     

Seandainya Zhang Ruochen tidak datang tepat waktu, maka konsekuensinya akan sulit dibayangkan.     

Zhang Ruochen sedang merasa gelisah. Lelaki itu memacu kecepatannya sampai batas maksimal.     

Qing Mo memang sangat tangguh, tapi kemampuan tempurnya tidak sekuat itu. Bagaimanapun juga, mereka sedang kalah jumlah, dan mungkin gadis itu tidak akan sanggup bertahan terlalu lama.     

Beberapa saat kemudian, Ao Xinyan membawa Zhang Ruochen ke tempat mereka diserang sebelumnya. Pulau esnya telah hancur. Beberapa retakan memanjang hingga ratusan mil jauhnya. Selain itu, di sana juga terdapat lubang sedalam ribuan meter. Energi Chaotic memenuhi area tersebut.     

Beberapa pecahan es terlihat berwarna merah akibat darah manusia dan binatang buas. Ada banyak mayat Biksu yang tersegel di dalam es. Beberapa diantaranya telah dihancurkan oleh cakar kucing, beberapa yang lain terbunuh oleh pisau dapur.     

Zhang Ruochen memeriksa salah satu mayat Biksu Darah. Bagian tulang belakangnya yang paling kuat telah terpotong, hingga membuatnya terbelah menjadi dua. Yang jelas, dia mati karena ulah pisau dapur.     

Apa Qing Mo benar-benar telah menggila?     

Mereka tidak bisa menemukan Huang Yanchen dan Qing Mo di sekitar itu. Oleh karenanya, ekspresi Zhang Ruochen berubah menjadi serius.     

"Masuklah ke dalam labu dan memulihkan diri. Aku akan mencari mereka."     

Zhang Ruochen mengirim Ao Xinyan ke dalam Labu Mercury. Lantas, ia menemukan sisa-sisa Chi Suci Huang Yanchen dan bergegas mengejarnya.     

Di permukaan tanah, lelaki itu menemukan beberapa bercak darah. Auranya berasal dari Huang Yanchen dan Qing Mo.     

"Jangan sampai terjadi sesuatu. Tolonglah."     

Sekitar 300 mil kemudian, terdapat jurang es yang muncul di sekitar wilayah tundra. Cahaya lima warna memancar keluar dari dasarnya. Layaknya cahaya polar, maka itu membuat langitnya berwarna-warni dan terlihat indah.     

Dua Biksu binatang buas sedang berjaga-jaga di perbatasannya. Salah satu di antara mereka adalah seekor Dragon Li Cat dengan sisik-sisik tebal, dan satu sisanya adalah seekor kura-kura batu sebesar tugu.     

Mereka yang sanggup bertahan dan tiba di Abandoned Deep Sea adalah para pertapa tangguh. Sebab, mereka yang lebih lemah sudah mati selama berada di perjalanan.     

Dragon Li Cat sedang diselimuti oleh wilayah jiwa suci, sehingga ia mampu bertahan dari suhu dingin. Asap putih keluar dari hidungnya. "Pasti ada harta karun langka di bawah sana. Kalau tidak, jurang ini tidak mungkin mengeluarkan cahaya lima warna, bukan begitu?"     

"Bisa jadi, di bawah sana juga penuh dengan bahaya" kata si kura-kura batu. "Cahaya lima warna itu mengandung Chi Naga Extreme Yin. Berdasarkan pada tingkat kultivasi kita, maka kita akan langsung membeku setelah menyentuhnya."     

Membeku sama dengan mati.     

"Maksudmu, dua wanita yang terluka dan seekor kucing hitam itu pasti akan mati setelah dilemparkan oleh Dewi Immortal dan Pangeran Mahkota Qitian?"     

"Lagipula, Sky-swallowing Demonic Dragon dan kedua pangeran dari Istana Nine Li juga telah masuk ke dalam jurang," kata si kura-kura batu. "Walaupun mereka tidak mati, tapi mereka pasti akan tertangkap. Maka dari itu, kita hanya perlu menunggu Zhang Ruochen datang kemari untuk misi bunuh diri. Setelah dia tiba di tempat ini, maka kita akan menanganinya dan membagi harta karunnya."     

Dragon Li Cat tertawa. "Zhang Ruochen sudah bersikap terlampau arogan. Dia menganggap dirinya tak terkalahkan setelah dijuluki sebagai sang Keturunan Ruang dan Waktu. Dia berani mengusik Ancestral Dragon Mountain, Istana Nine Li, dan Immortal Vampir sekaligus. Padahal, ketiga kelompok itu mampu mengalahkannya dengan satu jari."     

"Zhang Ruochen telah menangkap Putri Li Putih," kata kura-kura batu. "Itu adalah hal yang tabu bagi Sky-swallowing Demonic Dragon. Yang Mulia telah memerintahkan untuk menangkap Huang Yanchen hidup-hidup, lalu menyerahkannya ke Istana Sky-swallowing Demonic Dragon agar Zhang Ruochen jauh lebih menderita daripada mati."     

"Memangnya Zhang Ruochen pergi kemana? Kenapa dia masih belum datang? Apa dia bisa merasa terancam dan melarikan diri dari Lautan Yin Yang? Kuharap dia bisa datang lebih cepat. Kalau kita dapat menyiksa sosok paling tangguh dari ras manusia, maka itu akan menjadi tontonan yang menarik." Cibir Dragon Li Cat.     

"Mungkin hari ini dia bisa melarikan diri, tapi tidak di kemudian hari. Selama dia masih berada di Daratan Kunlun, maka membunuhnya akan sama seperti membunuh serangga bagi Ancestral Dragon... Mountain..."     

Sebelum kura-kura batu sempat menyelesaikan kalimatnya, sosok pemuda tiba-tiba muncul di hadapannya. Pria itu berdiri di atas tundra, sambil membawa pedang panjang, dan memancarkan intensitas membunuh yang tajam.     

"Apa kalian sedang membicarakanku?"     

Sosok itu menjadi semakin jelas. Ia mengenakan pakaian putih, dengan rambut panjang yang menyentuh pipi dan terlihat tampan.     

"Zhang Ruochen," kata kura-kura batu dengan suara gemetar. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa hal itu akan terjadi. Mereka baru saja membicarakan pemuda tersebut, dan Zhang Ruochen benar-benar muncul di hadapannya.     

Cahaya ungu kemerahan menyeruak dari perut kura-kura batu. Cahaya itu mengalir ke lehernya, dan kura-kura itu memuntahkan api ungu kemerahan. Kecepatannya dalam bertempur sama sekali tidak mirip seperti kura-kura. Dia bergerak terlalu cepat. Bahkan, dia langsung menyemburkan api sesaat setelah melihat Zhang Ruochen.     

Kura-kura batu itu adalah sisa-sisa Taigu dan telah hidup selama lebih dari 1.000 tahun. Meskipun ia berkultivasi dengan sangat lambat, tapi dia punya umur panjang. Mereka adalah salah satu ras yang punya rentang hidup paling lama. Selain itu, kultivasinya juga telah diuji lebih dari 1.000 tahun. Yang jelas, hampir sulit menandinginya di tingkatan alam yang sama.     

Zhang Ruochen tidak takut dengan api kura-kura batu. Sebaliknya, ia melesat maju, sembari mengayunkan Pedang Kuno Abyss dan melepaskan Thousand Lines of Destruction.     

"Apa? Purple Geofire tidak mampu melukainya. Apa fisik pria ini terbuat dari besi dewa?"     

Kura-kura batu itu berhenti menyemburkan api. Chi Suci menyeruak dari punggungnya. Otot-otot ungu merah bermunculan dari punggungnya. Itu tampak seperti kata-kata kuno yang bergerak.     

Boom.     

Pedang Kuno Abyss benar-benar kuat. Pedang itu mampu menembus sembilan lapis api berturut-turut, dan menimbulkan 7 kali suara ledakan kencang. Bunga-bunga api memercik di sekitarnya. Lama kelamaan, pedang itu semakin mendekati kura-kura.     

Kura-kura batu pun merasa terkejut. Meskipun dia punya pertahanan yang kuat, tapi dia masih gagal bertahan dari serangan Zhang Ruochen. Jenis senjata macam apa pedang itu?     

"Zhang Ruochen, kau benar-benar datang kemari untuk mati. Aku akan membunuhmu."     

Dragon Li Cat mengaum. Sambil merentangkan cakar, maka ia mulai menyabetkannya. Cakar kucing itu berbentuk seperti cakar naga. Semakin lama direntangkan, maka cakarnya pun menjadi semakin besar. Pada akhirnya, itu jauh lebih besar daripada tubuh Dragon Li Cat.     

Dragon Li Cat telah berada di puncak level Xuanhuang. Dia tidak lemah. Chi Xuanhuang memancar dari tubuhnya. Cakarnya menimbulkan badai angin. Kekuatan itu mampu mengguncang ruang di sekitarnya.     

Zhang Ruochen melirik Dragon Li Cat dan menyabetkan pedangnya.     

Poof.     

Darah saintly memuncrat. Cakar Dragon Li Cat baru saja dihancurkan oleh Pedang Chi dan menyemburkan darah.     

Dengan suara teriakan yang memilukan, Dragon Li Cat terhempas ke belakang. Ia pun kembali mengumpulkan kekuatan saintly dan berusaha menumbuhkan cakarnya.     

Ketahanan kura-kura batu sangat kuat, terutama pada kata-kata kuno yang telah aktif pada bagian punggungnya. Sebenarnya, ia sudah menciptakan 10 lapis tameng cahaya. Maka dari itu, Pedang Kuno Abyss tidak sanggup menembusnya.     

Zhang Ruochen pun membiarkan kura-kura batu tersebut. Sambil mengangkat pedang hitamnya, maka ia melesat menuju Dragon Li Cat.     

Saat melihat Zhang Ruochen mendekat, maka Dragon Li Cat pun merasa tidak percaya diri seperti sebelumnya. Maka dari itu, ia bergegas mundur dengan sangat cepat. Sekarang ini, Zhang Ruochen benar-benar sudah berbeda daripada ketika mereka berada di Pulau Naga Api. Bahkan, lelaki itu mirip seperti Dewa Kematian. Sebab, kemampuan bertarungnya sangat mengerikan.     

"Bukankah kau ingin membunuhku? Kenapa kau malah melarikan diri?" Zhang Ruochen mengejarnya.     

Dragon Li Cat merasakan Chi Dingin berasal dari Zhang Ruochen. Bahkan, energi itu jauh lebih dingin daripada jurang es. Dia benar-benar tidak berani lagi bertarung melawan Zhang Ruochen. "Lari secepatnya!" pikirnya.     

Tiba-tiba, ia melompat ke dalam jurang es.     

Dragon Li Cat tidak langsung terjatuh. Sebaliknya, ia melompat menuju ke dinding es lima warna di sisi kanan, dan ingin mendarat di sana.     

"Matilah kau."     

Zhang Ruochen mendorong tangannya ke depan dan mengirimkan ruang celah. Itu mengenai Dragon Li Cat.     

Poof.     

Dragon Li Cat telah hancur. Hanya beberapa dagingnya saja yang masih tersisa. Dagingnya beterbangan dari pinggir celah ruang dan terjatuh ke dalam jurang es.     

Sesaat setelah potongan daging itu menyentuh cahaya lima warna, maka seketika itu pula dagingnya langsung berubah menjadi es.     

Zhang Ruochen baru saja membunuh Biksu seperti Dragon Li Cat dengan begitu mudah. Hanya beberapa hari berlalu, tapi kemampuannya sudah mencapai level yang mengerikan.     

Kura-kura batu merasa ketakutan. Sambil gemetar, ia berkata, "Kau berani membunuh Biksu binatang buas dari Istana Nine Li. Kau benar-benar sudah mengusik mereka dan pasti akan menerima hukuman. Kalau begitu, tidak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu."     

"Aku bukan cuma ingin membunuhnya, tapi juga dirimu. Tujuh Pedang."     

Zhang Ruochen telah diliputi oleh kehendak pedang. Ribuan bayangan pedang mulai bermunculan di sekitarnya.     

Pedang-pedang itu mengitari tubuh Zhang Ruochen. Setelah itu, ia berubah menjadi seberkas cahaya dan menyerang kura-kura batu, bahkan sebelum lawannya sempat bereaksi.     

Thud, thud.     

10 lapis cahaya di tubuh kura-kura batu dihujam oleh pedang-pedang Chi. Zhang Ruochen telah mengerahkan segenap upayanya pada serangan ini. Dengan tambahan kekuatan Pedang Kuno Abyss, maka ia sudah sangat dekat dengan level Biksu Pedang.     

Kura-kura batu terhempas di udara. Tempurungnya pun terlepas dari tubuhnya.     

Bila seekor kura-kura tanpa tempurung, sama saja ia sudah kehilangan pertahanannya. Maka dari itu, ia terlihat seperti seekor cacing batu. Ia terjatuh ke es dengan suara thud. Kura-kura itu ketakutan dan melarikan diri menuju jurang es.     

Zhang Ruochen melesat dan kembali muncul di atas kura-kura. Sambil memegang gagang pedang, maka ia menyabetkannya. Pedang itu menembusnya sedalam tiga kaki, dengan darah yang mengalir pada bilahnya.     

"Katakan kepadaku," kata Zhang Ruochen dengan nada dingin. "Apa Huang Yanchen dan Qing Mo masih hidup atau tidak?"     

"Aku tidak tahu!" kata kura-kura batu sambil berteriak kesakitan.     

"Kenapa kau tidak tahu?"     

Zhang Ruochen semakin menekannya. Pedang Kuno Abyss menusuk semakin dalam, hingga membuat banyak darahnya keluar, dan mewarnai jubahnya dengan warna merah.     

"Aku benar-benar tidak tahu," kata kura-kura batu. "Sebelumnya, Pangeran Mahkota Qitian dan Dewi Immortal sama-sama mengaktifkan kekuatan asli Tameng Salib Pembunuh Dewa. Mereka mendorong kedua gadis dan kucing itu ke dalam jurang es. Sebelumnya, mereka sudah terluka. Mungkin mereka sudah mati di dalam jurang."     

Poof!     

Dengan cahaya hitam, Pedang Kuno Abyss membelah tengkorak kura-kura batu. Dengan jejak cahaya panjang, kepalanya pun terpenggal.     

Kedua mata Zhang Ruochen sangat tajam. Ia memegang gagang pedangnya. Tanpa ragu-ragu, ia pun melompat ke dalam jurang es.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.