Kaisar Dewa

Para Biksu di Pasar Gelap



Para Biksu di Pasar Gelap

2Darah terus mengucur dari bibir, dada, dan kaki Ouyang Huan, hingga sampai menggenangi tanah di bawahnya. Dengan tubuh yang gemetar, saat itu ia sedang menekan kedua tangannya ke tanah. Kerikil-kerikil di sekitarnya pun mulai berubah menjadi debu. Namun, tanpa kedua kakinya, maka pria itu pasti sedang terluka parah, hingga tidak mampu lagi bangkit berdiri.      2

Setiap sembilan Ahli Waris adalah para pertapa yang unik dan jenius. Mereka bukan hanya murid-murid sang Permaisuri, melainkan juga dapat dianggap sebagai kaisar dan permaisuri masa depan di Kekaisaran Pusat Pertama. Maka dari itu, mereka bisa menggunakan hampir semua sumber daya di Daratan Kunlun.     

Bisa dikatakan bahwa – bahkan seorang Biksu tidak pernah mendapatkan obat-obatan suci yang mampu meningkatkan kualitas fisik mereka.     

Oleh karena itu, di antara sembilan Ahli Waris tersebut, sebagian besarnya telah berada di Alam Setengah-Biksu level kesembilan kurang dari setahun – dari yang mulai berada di level pertama sampai menjadi para figur tangguh di bawah Alam Biksu.     

Berbekal bakat dan obat-obatan kuno yang pernah diberikan, seharusnya mereka telah menjadi figur-figur terkuat di dalam sejarah umat manusia hari ini. Siapa sangka bahwa salah satu di antara mereka akan tumbang sesaat setelah mereka lulus?     

Selain itu, Ouyang Huan baru saja dikalahkan oleh pemuda dengan tingkat kultivasi yang lebih rendah. Apa ini yang disebut sebagai sosok Ahli Waris tak tertandingi?     

Ironis.     

Hal itu sangat ironis, sekaligus merupakan penghinaan terbesar bagi istana kekaisaran dan sang Permaisuri itu sendiri.     

Bagaimana tidak, sosok Ahli Waris yang selama ini dilatih dan difasilitasi dengan berbagai macam sumber daya di Daratan Kunlun, ternyata baru saja dikalahkan dengan begitu mudah.     

Zhang Ruochen sedang merentangkan salah satu tangannya dan mencengkram udara. Lelaki itu "mengunci" Heir Stamp dengan menggunakan cahaya Buddhist dan menurunkannya. Setelah itu, ia menggenggam senjata tersebut.     

Stempel permata – berukuran sekepalan tangan – ternyata terbuat dari permata saintly khusus. Jadi, senjata itu dipenuhi oleh Chi Suci dan memancarkan hawa panas di tangannya.     

Para pertapa dari Sekte Setan mulai gemetar ketakutan. Tidak ada satupun di antara mereka yang berani mendekat.     

Terdapat delapan garis-garis cahaya hijau gelap di dalam Heir Stamp. Zhang Ruochen sedang melepaskan Kekuatan Batin ke dalamnya. Setelah itu, ia menemukan sesuatu di dalam sana, yang terasa seperti dunia chaotic dan wilayah yang tak bertepi.     

Delapan garis-garis cahaya itu bergelombang layaknya sungai heavenly. Garis-garis cahaya itu mengandung kekuatan kaisar, hingga berhasil menghancurkan Kekuatan Batin Zhang Ruochen.     

Energi itu memang berasal dari aura Chi Yao. Yang jelas, aura itu telah berkembang menjadi jutaan kali lipat lebih besar daripada miliknya di masa 800 tahun silam.     

Setelah menyadari hal itu, maka wajah Zhang Ruochen langsung berubah menjadi serius. Lelaki itu tidak lagi melanjutkan investigasinya dengan menggunakan Kekuatan Batin. Sebaliknya, ia menggunakan kekuatan Sarira untuk menyegelnya. Zhang Ruochen telah memutuskan untuk mempelajari detilnya nanti-nanti.     

Selain melambangkan derajat seorang Ahli Waris, maka stempel itu juga merupakan sebuah harta karun yang bernilai tinggi. Secara natural, Zhang Ruochen tidak akan mengembalikannya kepada Ouyang Huan. Jadi, ia pun menyimpannya ke dalam Cincin Ruang.     

Lelaki itu tidak membunuh Ouyang Huan, karena sedang terjadi banyak masalah di Daratan Kunlun – Immortal Vampir, jiwa-jiwa mati di Netherworld, ancaman-ancaman binatang buas dari Wilayah Savage Barren, serta apa-apa yang masih tersembunyi di dalam Bottomless Abyss. Dengan demikian, berbekal situasi semacam ini, sesungguhnya umat manusia akan segera menghadapi tantangan-tantangan yang sukar diprediksi.     

Tidak diragukan lagi, Ouyang Huan merupakan sosok bertalenta yang hanya dilahirkan setiap satu abad sekali. Oleh karena itu, ketika ia telah bertumbuh dewasa, maka pria itu pasti akan menjadi seorang pertapa tangguh dan mampu mengungguli pencapaian Leluhur Sekte Setan.     

Maka dari itu, dengan menyelamatkan pria tersebut, setidaknya Daratan Kunlun masih memiliki beberapa sosok tangguh, yang mungkin dapat mengantisipasi situasi krisis di masa depan.     

Lebih jauh, Ouyang Huan bukanlah jenis pria menyebalkan. Apalagi, jika dinilai dari sudut pandang pria tersebut, maka tidak ada sesuatu yang salah darinya. Sebab, seandainya Zhang Ruochen yang berada di posisinya, maka lelaki itu mungkin akan melakukan hal yang sama sepertinya.     

Zhang Ruochen mencungkil kristal ungu gelap dari dalam tubuh sang lord Paviliun Pearl Light, lalu mulai menggenggamnya di tangan.     

Itu adalah Holy Source.     

Holy Source adalah bentuk kristalisasi dari upaya pembelajaran seorang Biksu di sepanjang hidupnya. Jadi, kristal itu bukan hanya menyimpan esensi Chi Suci-nya selama hidup, melainkan juga sepersekian ingatan dan pengetahuannya di sepanjang Saintly Way.     

Setelah mencungkil Holy Source tersebut, maka Zhang Ruochen segera membawa Beauty Shi keluar dari Pasar Gelap.     

Apalagi, tempat ini masih merupakan pusat Pasar Gelap di Negara Tiantai. Jadi, tidak hanya ada satu orang Biksu jahat di sana. Sebelum-sebelumnya, mereka tidak berani menyerang karena mereka takut terlibat ke dalam urusan internal di Sekte Setan.     

Tapi sekarang, semuanya telah berbeda. Zhang Ruochen baru saja membunuh seorang Biksu dari Sekte Setan dan melukai Putra Suci mereka. Jadi, sekarang ini, lelaki itu telah resmi menjadi musuh bebuyutan Sekte Setan.     

Jika demikian, maka para Biksu jahat lainnya, tidak akan pernah lagi merasa ragu-ragu. Beberapa di antara mereka bahkan berniat untuk mencuri harta karun milik Zhang Ruochen.     

Lagipula, Holy Source dan Heir Stamp telah sama-sama mampu membuat para Biksu itu berebut untuk mencurinya, apalagi harta karun lain milik Zhang Ruochen.     

Yang jelas, setelah ia merasakan aura-aura yang mengintimidasi – yang sedang bergerak ke arahnya dari Pasar Gelap – maka seketika itu pula ia langsung membawa Beauty Shi dan pergi melarikan diri.     

Kekuatan Sarira hanya bertahan selama dua jam. Setelah itu, Zhang Ruochen bukan cuma kehilangan kemampuan Biksu-nya, bahkan lelaki itu akan menjadi lemas sampai beberapa hari mendatang. Oleh karena itu, ia harus menyingkirkan segala hambatan yang menghadang dan melarikan diri dari sana dalam kurun waktu dua jam.     

Pertempuran yang sebelumnya telah membuat para pertapa dari Pasar Gelap merasa syok.     

"Zhang Ruochen baru saja membunuh seorang Biksu, lalu memotong kedua kaki Ouyang Huan dan mencuri Heir Stamp-nya. Apa aku sedang berhalusinasi?"     

"Di titik ini, Zhang Ruochen telah resmi menjadi musuh Sekte Setan. Apa dia ingin menjadi musuh semua orang?"     

Sang Permaisuri ingin menangkapnya, Immortal Vampir sedang mencarinya, dan kini, lelaki itu telah resmi bermusuhan dengan Sacred Central Crypt dan Sekte Setan. Maka dari itu, jika seseorang semacam ini masih sanggup bertahan hidup, sesungguhnya itu merupakan keajaiban.     

Tidak lama sebelum Zhang Ruochen pergi dari sana, Qi Feiyu dan seorang wanita tua berambut putih bergegas mendekat. Setelah melihat mayat-mayat yang berserakan di tanah, mereka berdua pun langsung merasa tercengang. Sulit membayangkan bagaimana Zhang Ruochen mampu menciptakan kerusakan semacam ini sendirian, hingga Sekte Setan Penyembah Bulan harus menderita kerugian yang sangat besar.     

"Biksuni, tetaplah di sini untuk menjaga sang Putra Suci. Aku akan mengejar Zhang Ruochen. Aku tidak akan kembali, kecuali dengan membawa kepalanya."     

Wanita berambut putih itu adalah seorang elder dari Sekte Setan. Wanita itu juga merupakan leluhur keluarga Qi. Yang jelas, tingkat kultivasinya telah berada di atas sang lord Pearl Light Paviliun.     

Wanita itu mengangkat kepalanya dan mengamati kejauhan. Dua gumpalan cahaya putih terlepas dari mata tuanya, sebagaimana ia sedang berusaha memindai Zhang Ruochen – yang telah berada di jarak ribuan mil jauhnya.     

Kemudian, wanita itu terbang dan mulai memanipulasi awan demonic hitam pada jarak ribuan mil jauhnya. Wanita itu mengejar Zhang Ruochen dengan cara mengesankan.     

Di waktu yang bersamaan, para Biksu kuno – yang telah hidup selama ratusan tahun – diam-diam juga keluar dari Pasar Gelap. Mereka mengejar Zhang Ruochen demi mendapatkan Holy Source dan Heir Stamp di tangannya.     

Kong Hongbi menyipitkan matanya, lalu tersenyum, dan berkata, "Ouyang Huan sedang tidak beruntung. Sebab, dia harus berhadapan dengan Zhang Ruochen, sosok yang tidak mengenal rasa takut. Jadi, bukan hanya kedua kakinya saja yang terpenggal, namun Heir Stamp-nya juga sempat dicuri."     

Biksu manapun tidak akan berani mencuri Heir Stamp, meski mereka mampu mengalahkan Ouyang Huan. Lagipula, siapa yang berani menentang Sekte Setan dan sang Permaisuri sekaligus?     

"Kemampuan Zhang Ruochen memang mengerikan," kata Jendral Saint Gui Gu sambil merasa ketakutan. "Jadi, meski Ouyang Huan berhasil dikalahkan olehnya, namun itu bukan sesuatu yang memalukan."     

"Dia menggunakan harta karun Buddha untuk meningkatkan kemampuan bertarungnya, hingga sampai berada di Alam Biksu. Meski demikian, kemampuan itu tidak akan bertahan lama. Jadi, sebentar lagi, dia pasti akan kembali berada di Alam Setengah-Biksu di level rendah. Tidak selamanya dia akan menjadi kuat seperti itu." Ekspresi wajah Kong Hongbi berubah menjadi dingin. "Gui Gu, suruh Lord Keempat Sacred Central Crypt untuk merebut Heir Stamp dari tangannya, tidak peduli apapun caranya."     

Whoosh.     

Kong Hongbi melompat ke udara. Tubuhnya pun langsung dipenuhi oleh cahaya tujuh warna, sebelum akhirnya berubah menjadi seekor merak raksasa. Chi Suci yang dahsyat sedang memancar keluar dari tubuhnya. Lalu, sambil mengepakkan sayap merak raksasanya, maka pria itu terbang ke atas awan dan berusaha mengejar Zhang Ruochen.     

Jendral Saint Gui Gu melesat ke arah lain. Tidak lama kemudian, sang Jendral telah menghilang dari Pasar Gelap.     

Dengan bantuan kekuatan Sarira, maka kelima indera pada diri Zhang Ruochen telah menjadi semakin sensitif. Jadi, lelaki itu bisa merasakan dengan jelas, atas kehadiran berbagai macam aura Biksu di belakangnya.     

Sementara itu, Beauty Shi sedang bersandar di pelukan Zhang Ruochen. Kala itu, sambil mendongakkan kepalanya, maka ia berkata, "Zhang Ruochen, para Biksu jahat dari Pasar Gelap adalah orang-orang yang serakah. Mereka akan mengepung dan mencuri harta karunmu. Jika kau menurunkan aku di tempat ini dan kembali berubah menjadi Gu Linfeng, kurasa kau punya kesempatan yang lebih besar untuk bertahan hidup."     

Pada saat itu, kedua mata Zhang Ruochen masih terlihat tegas, "Bila semangatmu telah kembali, kurasa kita tidak perlu melarikan diri."     

"Kenapa kau masih berharap kepadaku?" Beauty Shi menghela nafasnya. "Bukankah jauh lebih baik bila kau meninggalkanku di kondisi yang seperti ini?"     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen langsung menyerap kembali Chi Suci ke dalam tubuhnya dan menghentikan pergerakannya. Lelaki itu mendarat di salah satu kaki gunung bersalju dan menoleh ke belakang. Pada saat ini, ia bisa merasakan pancaran aura di hadapannya, yang telah berada semakin dekat.     

Beauty Shi mengamatinya. "Kenapa kau berhenti?"     

"Karena kita tidak akan sanggup melarikan diri, kurasa aku akan bertarung sampai mati."     

Zhang Ruochen meletakkan Beauty Shi di sana. Kemudian, ia mengeluarkan Shooting Star Invisible Cloak dan mengenakan jubah itu kepada wanita tersebut. Seketika itu juga, Beauty Shi segera menghilang dari sana dan mulai menjadi satu dengan gunung salju di sekitarnya.     

Zhang Ruochen menepuk salah satu pundaknya. "Tunggu aku di sini. Aku akan membunuh para Biksu itu dan membawamu pergi dari sini."     

Setelah mengatakan itu, maka seketika itu pula kobaran api keluar dari kedua tangan Zhang Ruochen. Lelaki itu mengangkat Pedang Kuno Abyss dan kembali terbang menuju ke Pasar Gelap, karena ia ingin berhadapan dengan seorang elder berambut putih terlebih dahulu.     

Wanita tua itu pun merasa terkejut. Namun, tidak lama setelahnya, kedua matanya berubah menjadi dingin, hingga ia pun berkata, "Zhang Ruochen, serahkan Heir Stamp dan Holy Source milik sang lord Paviliun Pearl Light. Setelah itu, aku akan membunuhmu tanpa rasa sakit."     

Zhang Ruochen tidak berkata apa-apa. Sebaliknya, sambil menggerakkan jari, saat itu ia mulai merobek ruang dan menciptakan ruang celah sepanjang 100 kaki. Ruang Celah itu berwarna hitam pekat dan sedang mengeluarkan daya hisap yang tinggi. Yang jelas, ruang itu seakan ingin menelan semua benda dan energi di semesta ini.     

Melihat itu, maka tatapan mata wanita tua itu pun mulai mengeras. Meski demikian, ia tidak berani berhadapan langsung dengan ruang celah tersebut. Maka dari itu, sambil bergerak ke sisi samping, maka ia segera menghindar dari serangan tersebut, lalu terbang ke atas awan. Kemudian, sembari berdiri di atas awan hitam, maka ia mulai mengamati Zhang Ruochen yang berada di bawahnya.     

"Bocah, apa cuma itu yang bisa kau lakukan? Jika demikian, maka hari ini kau pasti akan mati."     

Sambil memasang ekspresi keji dan penuh intimidasi, saat itu wanita tersebut mulai menggerakkan tangannya. Tepat di waktu itu, tiba-tiba Chi hitam mulai melingkupi area selebar ratusan mil. Garis-garis petir tampak menari-menari di balik awan demonic, dengan aura yang mematikan.     

Beberapa garis petir itu mulai menyambar dan menghantam tanah di bawahnya, hingga membelah permukaan gunung sampai sedalam ratusan meter. Akibatnya, asap hitam mulai membumbung di angkasa.     

Para Biksu jahat dari Pasar Gelap telah berada semakin dekat. Mereka sedang menggunakan mantra-mantra rahasia untuk menyembunyikan diri masing-masing. Lalu, ketika mereka melihat awan demonic dan sambaran-sambaran petir di atas kepala mereka, maka seketika itu pula mereka mulai merasa sedikit gelisah.     

Seorang elder – yang diselimuti cahaya merah – sedang membawa skeleton setinggi 7 meter dan berada di tepi sungai pada jarak 100 mil jauhnya. "Ternyata Chi yang dilepaskan oleh wanita tua itu masih jauh lebih mengerikan daripada pria tua di Paviliun Pearl Light," gumamnya pada diri sendiri. "Wanita ini adalah sosok yang berbahaya."     

Karena Chi iblisnya sangat kuat, maka seluruh sungai itu pun langsung berubah menjadi hitam, dengan aroma yang cukup menyengat.     

Di tempat lain, seorang iblis wanita – dengan tiga ekor rubah di tubuhnya – sedang mengamati Chi demonic yang tengah melingkupi langit tersebut. Kemudian, ia tersenyum. "Ternyata Chi demonic itu berasal dari gabungan Consummate Skill milik Keluarga Qi dan Sekte Setan. Dia telah berhasil mengkombinasikan keduanya. Yang jelas, dia bukan sosok Biksu biasa. Jadi, apa Zhang Ruochen mampu menandinginya?"     

Sekarang ini, wanita tua itu sedang bertarung melawan Zhang Ruochen. Sebaliknya, beberapa Biksu tua masih menunggu di persembunyian masing-masing. Yang pasti, mereka sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.