Kaisar Dewa

Pemimpin Sekte Yao dan Tuan Nie



Pemimpin Sekte Yao dan Tuan Nie

0Iblis wanita yang cantik – dengan tiga ekor rubah di bagian belakang tubuhnya – berasal dari klan setengah manusia setengah rubah. Wanita ini adalah sang pemimpin sekte di Sekte Tianluo, Yao Ji.     
0

Sekte Tianluo adalah salah satu di antara beberapa sekte jahat di Negara Tiantai. Mereka memiliki jutaan murid yang tersebar di 36 county.     

Secara natural, Yao Ji memiliki taktik dan strategi yang luar biasa, sehingga ia bisa menduduki singgasana pemimpin sekte. Meski wanita ini masih terlihat muda, namun sesungguhnya ia telah hidup selama 300 tahun. Wanita ini terlahir di era yang sama dengan Ling Feiyu.     

Whoosh—     

Cahaya suci berwarna putih sedang memancar dari tubuh Yao Ji. Cahaya itu membentuk lingkaran energi yang menyebar di sekitar. Sehingga, ekor yang sempat terputus itu kini kembali bertumbuh. Meski begitu, ekor yang baru ini hanya setengah panjang dari kedua ekor yang sebelumnya.     

"Zhang Ruochen, aku benar-benar mengapresiasi pencapaianmu dan ingin mengundangmu bergabung ke dalam Sekte Tianluo. Tapi, aku benar-benar tidak menyangka bahwa kau akan bertindak dengan sangat keji dan langsung memotong ekorku seperti ini. Kalau begitu, maka aku harus mencungkil jantungmu sebagai kompensasi atas tindakan tersebut."     

Yao Ji telah kehabisan darah, namun wajah cantiknya masih tersenyum manis. Bibir merahnya sedang terangkat ke atas, sambil mengangkat tangan putihnya yang mirip bunga lotus. Tubuh wanita itu terlihat sangat ramping.     

Samar-samar, seiring dengan pergerakannya, maka wanita itu akan mengeluarkan aroma yang wangi. Aroma itu lebih mirip seperti buah persik yang telah matang.     

Setelah menghirup aroma tersebut, maka Zhang Ruochen pun langsung dipenuhi oleh nafsu. Lelaki itu tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri, hingga tubuhnya terus memanas seperti baru saja menelan obat perangsang.     

Maka dari itu, ia cepat-cepat menahan nafasnya sendiri dan segera menyegel semua pori-pori di tubuhnya. Meski demikian, ekspresi wajahnya tampak kebingungan, hingga membuat langkah kakinya mulai melambat. Pada akhirnya, lelaki itu berhenti sepenuhnya dan mulai mengamati Yao Ji dengan tatapan takjub.     

"Hehe." Yao Ji tersenyum bangga setelah berhasil membuat Zhang Ruochen terpikat. Ia berjalan ke depan dengan anggun. Kemudian, sambil tersenyum, saat itu ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Bocah kecil, apa kau mengira bahwa aku telah menggunakan obat-obatan khusus untuk memikatmu? Tidak seperti itu. Sebab, aku hanya menggunakan sebuah halusinasi. Jadi, meski kemampuan bertarungmu telah berada di Alam Biksu, namun Kekuatan Batin-mu masih belum mampu menandingi seorang Biksu. Jadi, apa kau mampu melepaskan diri dari mantra halusinasi ini?"     

Pencapaian Yao Ji dalam hal mantra halusinasi sebenarnya tidak terlalu tinggi. Sebab, wanita itu hanya mempelajari Halusinasi Biksu selama tiga bulan dan mendapatkan semua pengetahuannya melalui buku.     

Di samping itu, Kekuatan Batin-nya pun hanya berada di level 47. Wanita ini belum bisa disebut sebagai seorang Biksu Kekuatan Batin dan/atau seorang Sage Metafisika. Meski begitu, tentu saja, Kekuatan Batin-nya masih sedikit lebih tinggi daripada seorang Biksu Seni Bela Diri.     

Dengan tingkat kultivasinya di Alam Biksu dan pencapaiannya di dalam sebuah mantra halusinasi, maka lawannya – yang berada di bawah Alam Biksu – tidak akan mampu menandinginya.     

Kulit Yao Ji berwarna putih seperti salju. Kelima jarinya – yang ramping dan lembut – sedang menyentuh leher Zhang Ruochen, sebelum akhirnya turun ke dada lelaki tersebut.     

"Tidak bisa dipungkiri, kualitas fisik Zhang Ruochen memang sangat kuat – bahkan mampu menandingi sembilan orang Ahli Waris. Jika aku bisa mengkonsumsi jantungnya, kurasa aku bisa menumbuhkan ekor keempat dan meningkatkan kultivasiku."     

Sambil merasa bersemangat, maka wanita itu pun mulai menjilat bibirnya sendiri, dengan kedua matanya yang berangsur menjadi merah. Bahkan, jari-jari permatanya telah membentuk cakar.     

"Pemimpin Sekte Yao, kupikir kau memang sangat tangguh. Zhang Ruochen baru saja membunuh dua orang Biksu berturut-turut, tapi kau mampu menanganinya dengan mudah. Aku benar-benar terkesan."     

Terdengar suara tua dari kejauhan. Chi kematian hitam pun mulai membumbung dari dalam hutan.     

Seorang elder dengan cahaya merah di wajahnya baru saja keluar dari balik Chi kematian tersebut. Pria tua itu mengenakan jubah berwarna abu-abu dan memancarkan aroma busuk.     

Di waktu yang bersamaan, empat buah skeleton – setinggi 7 meter – berjalan mengikutinya dari dalam hutan. Para skeleton itu sangat berat. Sebab, meski mereka sedang berdiri di tanah, namun kaki mereka masih terpendam di bawah sana.     

Terdapat aura dingin yang dipancarkan oleh mereka, hingga membuat rerumputan di sekitarnya menjadi layu. Bahkan, beberapa rumput mulai menguning, sementara sisanya langsung berubah menjadi hitam.     

Setelah melihat seorang elder dengan empat skeleton di belakangnya, maka seketika itu pula Yao Ji langsung meningkatkan kewaspadaannya. Wanita itu masih terus melepaskan mantra halusinasi, namun ia tidak segera mencungkil jantung Zhang Ruochen.     

Yao Ji berpindah ke belakang punggung Zhang Ruochen, sebelum akhirnya tertawa geli. "Oh, ternyata itu adalah Tuan Nie dari Ras Ancient Necromancer. Tidak kusangka, ternyata kau juga berada di Negara Tiantai. Akan tetapi, aku telah menangkap Zhang Ruochen terlebih dahulu. Jadi, kurasa Tuan Nie tidak akan mencari masalah denganku, bukan begitu?"     

Tuan Nie terkekeh. "Zhang Ruochen sedang membawa dua buah Holy Source, satu Heir Stamp, dan satu lagi merupakan Senjata Saint Seribu Inskripsi. Bahkan, mungkin pria ini juga sedang membawa Pedang Taotian dan Sarira. Jika begitu, apa Pemimpin Sekte Yao dan Sekte Tianluo pantas mengambil semuanya?"     

Jubah ungu Yao Ji sedang menari-nari diterpa angin, hingga memamerkan kedua kaki jenjangnya. Wanita itu tersenyum dengan daya pikat yang tinggi. "Secara natural, ya. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya. Sebab, Sekte Tianluo adalah bagian dari Pasar Gelap. Meski Ras Ancient Necromancer memiliki banyak kultivator tangguh, tapi aku sama sekali tidak takut denganmu."     

Kedua mata Tuan Nie pun langsung berubah menjadi dingin. Kemudian, sambil mengeluarkan tongkat kayu, maka ia membawanya di tangan kiri dan mulai mengayunkannya pelan. Dari pergerakan tersebut, maka Energi Chi di sekitar sana pun langsung terguncang hebat.     

"Kami, Ras Ancient Necromancer, sama sekali tidak ingin bermusuhan dengan Pasar Gelap, ataupun mengusik seorang Biksu. Akan tetapi, aku harus menangkap Zhang Ruochen. Jadi, aku akan bertempur melawanmu. Maka dari itu, kurasa aku harus menggunakan tongkat yang terbuat dari Serene Heart Wood yang telah berusia ribuan tahun ini untuk memberimu pelajaran. Dengan begitu, maka kau akan bersedia menyerahkan Zhang Ruochen kepadaku. Bukan begitu?"     

Serene Heart Wood adalah sejenis kayu yang mampu menangkal mantra halusinasi. Jadi, dengan membawa tongkat ini, maka Tuan Nie sama sekali tidak perlu mengkhawatirkan mantra halusinasi lawannya. Jadi, bila Yao ji hanya mampu menggunakan Kekuatan Batin-nya, maka ia sama sekali bukan tandingan Tuan Nie.     

Dengan empat skeleton pertempuran di Alam Biksu, setidaknya Tuan Nie mempunyai 70 persen kesempatan untuk membunuh Yao Ji.     

Mengalahkan seorang Biksu dan membunuh seorang Biksu merupakan dua konsep yang sangat berbeda.     

Sebelumnya, Zhang Ruochen mampu membunuh dua orang Biksu dari Sekte Setan, karena mereka telah salah menghitung kemampuan lelaki tersebut. Sehingga, mereka pun meregang nyawa tanpa tahu kenapa. Sebab, seandainya mereka mampu membaca kemampuan Zhang Ruochen dan bersikap lebih hati-hati, maka Zhang Ruochen sama sekali tidak akan mampu membunuh mereka.     

Maka dari itu, hal inilah yang membuat para Biksu jahat merasa terkejut setelah mereka menyaksikan lelaki itu berhasil membunuh dua orang Biksu berturut-turut.     

Biasanya, seorang Biksu harus memiliki kemampuan yang jauh lebih unggul, jika mereka ingin membunuh Biksu lainnya. Tentu saja, tiga atau empat orang Biksu yang sedang bekerja sama juga mampu membunuh salah seorang Biksu lainnya.     

Sekarang ini, Tuan Nie memang memiliki kemampuan untuk membunuh Yao Ji. Ini adalah ancaman yang nyata. Sehingga, pria tua itu merasa yakin bahwa Yao Ji pasti akan menyerahkan diri kepadanya.     

Sebab, bagaimana mungkin seorang Biksu akan rela mempertaruhkan nyawanya sendiri hanya karena urusan sepele seperti ini?     

Yao Ji terkekeh. "Jika aku sedang sendirian, kurasa aku akan menyerahkan diri kepadamu. Tapi sayangnya, aku berada di sini dengan sosok tangguh yang mampu mengimbangimu. Zhang Ruochen, bunuh Tuan Nie."     

Whoosh.     

Layaknya sebuah boneka, Zhang Ruochen segera mengangkat Pedang Kuno Abyss dan menerjang pria tua tersebut. Pergerakan lelaki itu sangat cepat, hingga terlihat seperti pilar energi Chi.     

Dalam kurun waktu sekejap, Zhang Ruochen dan Tuan Nie hanya dipisahkan jarak sepanjang 300 kaki. Layaknya bola meriam, maka Zhang Ruochen sedang menebaskan pedangnya turun.     

Gesekan pedang itu membuat telinga Tuan Nie dan Yao Ji sama-sama berdengung.     

Tuan Nie segera mengaktifkan Chi Suci dan menyuntikkannya ke dalam Tongkat Serene Heart-nya. Lalu, sambil mengendalikan Energi Chi dalam radius ribuan mil di sekitar, saat itu ia menangkis serangan lawan yang datang dari atas.     

Awan saintly berwarna hijau gelap tampak memancar dari tongkat tersebut. Awan-awan itu membentuk sebuah tameng, yang terdiri dari garis-garis energi yang berkesinambungan.     

Boom.     

Pedang Kuno Abyss dan Tongkat Serene Heart itu pun mulai bertemu di satu titik. Gelombang serangan itu membuat empat skeleton di Alam Biksu terhempas ke belakang, sampai berada di jarak satu mil jauhnya.     

Kedua kaki Tuan Nie masih terbenam di dalam tanah. Dengan suara dentuman, ternyata ia benar-benar menciptakan sebuah lubang panjang – yang mirip seperti sungai. Akibatnya, pasir-pasir berwarna kuning mulai berhamburan di udara.     

Zhang Ruochen sedang menggenggam pedang kuno hitamnya. Lelaki itu melayang di udara, dengan rambut panjangnya yang diterpa angin. Di waktu yang bersamaan, ia memancarkan aura yang agresif.     

"Uhuk... kuat sekali bocah ini..."     

Samar-samar, tubuh Tuan Nie mulai muncul di balik gumpalan asap, layaknya sebuah titik hitam. Pria tua itu berdiri di atas permukaan tanah yang rusak. Pada saat itu, tangan yang menggenggam Tongkat Serene Heart terlihat bergetar hebat.     

Sekarang ini, pria itu sedang merasa terkejut. Pada akhirnya, ia menyadari bahwa Zhang Ruochen mampu membunuh dua orang Biksu berturut-turut, tidak lain karena para Biksu itu telah meremehkannya. Yang jelas, bocah ini benar-benar mengerikan.     

Kedua mata Yao Ji tampak berbinar, sambil merasa sedikit terkejut. Sebab, kemampuan bertempur Zhang Ruochen ternyata berada di luar dugaannya.     

"Aku merasa sedikit tersentuh. Bahkan, kau mampu membuatku mengurungkan niat, agar tidak membunuhmu. Seandainya aku bisa terus mengendalikanmu dengan menggunakan mantra halusinasiku."     

Meski begitu, Yao Ji benar-benar paham bahwa ia hanya sedang bermimpi di siang bolong. Sebab, sosok seperti Zhang Ruochen memang ditakdirkan untuk menjadi seorang pertapa yang luar biasa. Memang, dengan mantra halusinasinya sekarang ini, maka wanita itu dapat mengendalikan lelaki tersebut untuk sementara waktu, namun hal itu tidak berlaku selamanya.     

Maka dari itu, setelah Zhang Ruochen terbebas dari kendalinya, maka seketika itu pula wanita tersebut yang akan meregang nyawa. Oleh karena itu, Zhang Ruochen harus mati di tangannya.     

Tentu saja, wanita itu masih akan memanfaatkan kekuatan lelaki tersebut untuk membunuh Tuan Nie terlebih dahulu.     

Jadi, dengan ekspresi keji dan dingin, maka Yao Ji segera berubah menjadi segaris cahaya ungu dan mulai menyerang keempat skeleton pertempuran di Alam Biksu. Jika wanita itu mampu menghancurkan mereka semua, maka Tuan Nie akan kehilangan empat anak buahnya. Setelah itu, Tuan Nie akan melarikan diri dari sana, dan tidak lagi memperebutkan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melirik Yao Ji. Saat itu, ujung bibirnya sedikit terangkat.     

Mantra halusinasi Yao Ji memang sangat kuat, namun Kekuatan Batin Zhang Ruochen juga tidak lebih lemah. Sehingga, lelaki itu hanya sedikit lebih lemah daripada lawannya.     

Sebelum-sebelumnya, Zhang Ruochen sempat kehilangan kesadaran untuk sementara waktu. Namun, setelah itu ia kembali siuman dan masih berpura-pura terpikat olehnya. Hal ini membuat wanita itu menjadi lengah, sehingga lelaki tersebut dapat membunuhnya dalam satu kali serangan.     

Jika Zhang Ruochen menyerangnya, maka nasib Yao Ji akan sama seperti dua orang Biksu sebelumnya, bahkan sebelum Tuan Nie tiba di sana. Akan tetapi, Zhang Ruochen masih belum menyerangnya, karena ia menyadari bahwa Tuan Nie telah berada di dekatnya.     

Jika tidak, mungkin sekarang ini lelaki itu akan dikepung oleh Tuan Nie dan keempat skeleton pertempuran di Alam Biksu. Akibatnya, ia akan berada di situasi pasif yang sangat berbahaya.     

Namun, kini segala sesuatunya telah berbeda. Sebab, semua kendali itu berada di tangan Zhang Ruochen.     

"Waktuku hanya tersisa 15 menit. Aku harus mampu membunuh Tuan Nie dan Yao Ji sesegera mungkin."     

Tatapan mata Zhang Ruochen pun langsung berubah menjadi tajam. Lelaki itu mulai mengayunkan tangannya dan menghunuskan pedangnya ke arah depan.     

Pedang itu baru saja menjadi satu dengan tubuhnya. Layaknya segaris cahaya, maka pedang itu mulai menukik turun dari langit dan mengarah menuju kepala Tuan Nie. Tiga cincin energi pedang Chi terbentuk dari pedangnya.     

Di tengah ketiga cincin energi itu, terdapat sebuah pilar cahaya yang menyala terang. Hal itu membuat Tuan Nie merasa silau, hingga ia sempat berteriak, "Apa itu adalah Tiga Pedang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.