Kaisar Dewa

Tanpa Kenal Ampun



Tanpa Kenal Ampun

3100.000 Immortal Vampir itu bukan berasal dari jenis biasa. Beberapa di antara mereka adalah Jendral Darah Setengah-Biksu, sementara sisanya merupakan para vampir di Alam Fish-dragon.     
1

Ten-sided Thunder Formation yang dibentuk oleh mereka, faktanya memiliki kekuatan yang mengerikan, hingga dapat disejajarkan dengan Formasi Pertempuran kelas tujuh.     

Api pun tampak membakar area di tepi sungai.     

Bendera-bendera pertempuran berkibar dari dalam formasi, dengan drum yang ditabuh hingga bertalu-talu. Sementara itu, Chi darah tampak membumbung tinggi dari 10 titik di tepi sungai.     

Pada saat itu, Chi darah yang terkondensasi mulai berubah menjadi binatang buas raksasa, seperti naga, merak, taotie, bi'an, kylin... dan lain sebagainya.     

Tubuh-tubuh binatang buas itu terlihat nyata – seperti tersusun dari daging dan darah – yang juga diselimuti oleh armor. Pada saat ini, mereka mengeluarkan auman yang seakan mampu mengguncang bumi.     

Sementara itu, para pertapa dari Pasar Gelap – yang sebelumnya memilih tidak mundur dari sana – kini mulai merasa ketakutan.     

"Ten-sided Thunder Formation selalu menjadi formasi andalan sekte kelas pertama di Wilayah Utara, Sekte Thousand Beast. Bagaimana mungkin formasi itu jatuh ke tangan Immortal Vampir? Apa mungkin... apa mungkin Sekte Thousand Beast telah dikalahkan oleh Immortal Vampir?"     

Setidaknya, terdapat delapan sekte kelas pertama di Wilayah Utara, dan setiap sekte itu mencakup area yang luas, dengan sejarah yang panjang. Delapan sekte inilah yang menopang wilayah itu, dan bertindak seperti pilar penyangga.     

Jika sebuah sekte kelas pertama seperti Sekte Thousand Beast sampai dihancurkan oleh Immortal Vampir, maka situasi yang sedang terjadi di Wilayah Utara memang benar-benar kacau.     

"Ten Saint Blood Armor dan Ten-sided No Life Formation pasti akan membuat Luo Xu berada di dalam bahaya. Pria itu mungkin akan mati di tempat ini."     

"Jika Luo Xu dan Zhang Ruochen sama-sama meregang nyawa, maka itu akan mempengaruhi para generasi muda kita. Sebab, kedua orang itu adalah idola para pemuda masa kini."     

…     

Biksu Pelukis – Chu Siyuan – berjalan keluar dari kabin dengan langkah-langkah yang tegas. Pria tua itu mulai mengamati situasi di sekitar dan memasang ekspresi tidak senang.     

Kemudian, ia mengeluarkan secarik kertas kosong dan membuatnya terbang di udara.     

Setelah itu, Chu Siyuan segera mengaktifkan Kekuatan Batin-nya dan mulai menggambar sesuatu dengan pena kristalnya.     

Tidak lama kemudian, lukisan itu tergambar jelas di hadapan Zhang Ruochen dan Luo Shuihan.     

Baik pakaian dan rambut Chu Siyuan tampak melambai-lambai, meski tidak ada angin di sana. Seketika itu juga, sebuah berkas cahaya mulai meledak dari dalam tubuhnya. Garis demi garis cahaya putih mulai bermunculan dari kulitnya. Pria tua itu pun berteriak, sambil mengerahkan kekuatan penuh, "Silver Frost and Falling Waterfall for 3.000 Kilometer, 100.000 Enemies All Become Ghost."     

Bang.     

Pria tua itu mendorong tangannya ke arah scroll.     

Kekuatan Batin dalam skala yang sangat besar tiba-tiba membuat scroll itu terhempas ke langit.     

Setelah scroll itu membumbung tinggi di udara, maka ukurannya langsung membesar dan hampir menutupi seluruh area tersebut.     

Setelah itu, scroll tersebut menukik turun dan meledak dengan suara "boom", bahkan sebelum sempat mendarat di tanah. Seketika itu juga, Chi dingin yang mengerikan mulai menyebar ke segala penjuru.     

Terdengar suara Fizz yang konstan.     

Hanya dalam kurun waktu satu detik, maka semua nyala api itu telah berhasil dipadamkan. 100.000 pasukan Immortal Vampir pun langsung berubah menjadi patung-patung es.     

Itu adalah pengaruh kekuatan pada bagian tengah wilayahnya. Sebab, Chi dingin itu masih terus menyebar luas, hingga berhasil mengubah area sepanjang 500 kilometer menjadi dunia es dan salju.     

Lambat laun, area 1.500 kilometer di sekitarnya juga mulai terpengaruh oleh serangan tersebut.     

Semakin jauh serangan itu menyebar, maka semakin kecil pula pengaruhnya.     

Bang.     

Chu Siyuan menghentakkan kakinya. Di waktu yang bersamaan, garis-garis retakan muncul di tubuh 100.000 Immortal Vampir. Lalu, mereka pun hancur berkeping-keping dan berserakan di tanah, hingga berubah menjadi bongkahan-bongkahan es.     

Segala sesuatunya langsung berubah menjadi hening.     

Hanya angin dingin yang masih bersuara. Whirr.     

Seorang pelukis baru saja menghancurkan 100.000 pasukan Immortal Vampir. Yang jelas, sulit membayangkan kekuatan macam apa yang dimiliki lukisan tersebut.     

Semesta masih bungkam tanpa suara. Hal yang sama juga berlaku pada suara drum-drum pertempuran, begitu pula dengan kebisingan para Immortal Vampir.     

Chi Siyuan sedang mengelus jenggot dengan jari-jarinya. Setelah itu, ia memamerkan senyuman kepuasan, sambil melirik Zhang Ruochen dengan tampang yang sangat congkak.     

Melihat itu, Zhang Ruochen juga merasa terkejut. Akibatnya, ia harus mengubah kesannya kepada si Chu tua ini. Bagaimanapun juga, sebagai seorang pemimpin Sekte Painting, maka pria tua ini jelas merupakan sosok tua yang sangat tangguh.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih memperlihatkan ekspresi tidak senang. Lelaki itu tidak senang dengan wajah congkak sang pria tua.     

Sementara itu, King Taige sempat mematung selama beberapa menit. Kemudian, ia menatap Chu Siyuan dengan sepasang mata darahnya. Lalu, ia berkata, "Ternyata Biksu Pelukis juga berada di tempat ini... dia, dia benar-benar merusak rencanaku hari ini."     

Chu Siyuan melipat kedua tangannya di belakang pinggul dan berkata santai, layaknya sosok pria tua yang bijak, "Karena rencanamu telah gagal, lalu kenapa kau tidak segera melarikan diri?"     

Bagaimanapun juga, King Taige bukanlah sosok yang sederhana. Vampir itu memiliki tingkat kultivasi yang tinggi dan sedang mengenakan Ten Saint Blood Armor. Jadi, sangat sulit untuk membunuhnya, meski Luo Xu dan Chu Siyuan harus bekerja sama.     

Sebab, ketika ia meledakkan Holy Source-nya, maka Luo Xu dan Chu Siyuan mungkin akan mati hari ini.     

Jadi sebenarnya, pilihan terbaik adalah ketika King Taige benar-benar melarikan diri dari sana.     

"Melarikan diri? Kenapa aku harus melarikan diri?"     

King Taige tertawa, dengan semangatnya yang kembali terisi. Kemudian, ia berkata, "Bagiku, ini merupakan kesempatan yang langka untuk dapat berhadapan dengan kalian berdua. Jadi, bagaimana mungkin aku akan menyia-nyiakan kesempatan ini?"     

Secara natural, King Taige tidak akan merasa sedih, meski 100.000 pasukan Immortal Vampir-nya baru saja diberantas habis. Bahkan, meski nantinya ia harus melarikan diri, setidaknya ia harus menguji kekuatan Luo Xu dan Biksu Pelukis terlebih dahulu.     

King Taige masuk ke dalam lautan Chi darah tebal dan mulai menarik sebilah pedang bercahaya dari Ten Saint Blood Armor-nya.     

Itu bukan hanya senjata biasa, melainkan sebuah Senjata Saint Seribu Inskripsi.     

Zoom--     

Thousand Lines of Destruction terlepas dari senjata itu dan langsung mengguncang 10 bayangan saint. Setelahnya, serangan itu mulai menyasar Luo Xu.     

Thousand Lines of Destruction yang dilepaskan oleh seorang Biksu jauh berbeda daripada yang biasanya dilepaskan oleh seorang Setengah-Biksu.     

Jadi, segaris Thousand Lines of Destruction yang dilepaskan oleh King Taige dapat serta merta membelah tanah di bawahnya.     

Maka dari itu, mudah dibayangkan jika satu tebasannya pasti akan sangat mengerikan.     

Luo Xu masih menggunakan tinjunya untuk bertarung melawan King Taige. Bahkan, ia sempat melepaskan gerakan kesembilan dari Luo Water Fist Technique untuk berhadapan dengan serangan lawannya.     

Itu adalah pertempuran yang sengit.     

Meski King Taige mendapatkan bantuan dari 10 biksu dan Thousand Lines of Destruction, namun ia masih gagal mengalahkan Luo Xu.     

Pada saat itu, banyak orang – termasuk Zhang Ruochen – yang mulai merasa ragu, apa Luo Xu benar-benar telah mengerahkan segenap kemampuannya atau tidak.     

Bang!     

Bang!     

…     

Pertempuran yang terjadi di antara King Taige dan Luo Xu berhasil mengguncang area di sekitarnya. Bahkan, matahari sampai kehilangan sinarnya.     

Berdasarkan pada tingkat kultivasinya yang sekarang, maka Zhang Ruochen masih belum mampu mengamati semua pergerakan itu dengan jelas. Lelaki itu hanya bisa melihat bahwa langit di atasnya telah diselimuti oleh Chi darah. Sementara itu, permukaan tanahnya juga terus terguncang.     

Tepat pada saat itu, terdengar suara ledakan dari cahaya darah tersebut.     

Boom!     

Setelah beberapa saat, maka figur darah baru saja terjatuh dari langit. Ia membentur tanah dan menciptakan kawah dengan lebar ribuan meter, seperti kawah bekas terkena hempasan meteor.     

Debu-debu tampak beterbangan di sekitarnya, hingga membuat langit menjadi semakin gelap.     

Sekarang, pertarungan itu telah berakhir.     

Semua orang sedang merasa gugup dengan hasil pertempurannya. Siapa yang baru saja tumbang?     

300 meter di atas tanah, di sana ada seorang pertapa berjubah hijau – yang sama sekali tidak terluka. Pria itu menatap tanah di bawahnya seperti seorang dewa, sebelum akhirnya berkata, "Ternyata kau sangat tangguh. Kau adalah orang pertama yang mampu bertahan dari 18 gerakan Luo Water Fist Technique."     

Pria berjubah hijau itu mengibaskan debu-debu di lengan bajunya dan memperlihatkan wajahnya yang asli.     

Dia adalah Luo Xu.     

King Taige merangkak naik dari dalam lubang. Pada saat itu, baik mata, hidung, mulut dan telinganya sama-sama berdarah. Yang jelas, ia terlihat sangat menyedihkan. Setelah itu, ia berkata, "Apa Luo Water Fist Technique masih memiliki 18 gerakan lainnya?"     

"Tentu saja," kata Luo Xu.     

King Taige berkata, "Bolehkah aku melihatnya?"     

Luo Xu menatapnya dan menggelengkan kepala. "Sudah terbukti bahwa kau memang belum pantas untuk melihatnya."     

"Baiklah. Aku akan mengingat itu baik-baik. Luo Xu dan Luo Water Fist Technique. Aku akan kembali lagi di masa depan. Kuharap 18 gerakan sisanya benar-benar kuat."     

King Taige sedang terluka parah. Jadi, ia tidak berani melanjutkan pertarungan. Jika Luo Xu bekerja sama dengan Biksu Pelukis, mungkin ia akan mati di kondisi yang demikian.     

Zoom.     

Tiga pasang sayap perak di punggung King Taige pun mulai bergerak. Lalu, Vampir itu berubah menjadi cahaya perak, dan terbang menuju ke ufuk langit.     

Setelah King Taige pergi dari sana, maka Luo Xu mulai menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Zhang Ruochen, apa kau bersedia meminjamkan pedangmu? Aku akan membunuhnya."     

Membunuh King Taige?     

Zhang Ruochen sempat merasa terkejut, sebelum akhirnya kembali tersadar.     

Ternyata, Luo Xu memang sengaja membiarkan King Taige pergi dari sana. Sebab, pria itu ingin memindah medan pertempuran mereka di tempat yang lain, kalau-kalau ledakan pertempuran itu nantinya dapat melukai Zhang Ruochen atau Luo Shuihan.     

Selain itu, banyak yang berkata bahwa Zhang Ruochen memiliki pedang yang sangat tajam – Pedang Kuno Abyss – hingga mampu menghancurkan senjata-senjata saint lain.     

Bahkan, ada yang bilang bahwa Pedang Kuno Abyss terbuat dari bahan material khusus seperti Pedang Darah Permaisuri Chi Yao. Sehingga, pedang itu pun menjadi tidak ada duanya.     

Oleh karena itu, Luo Xu ingin meminjam Pedang Kuno Abyss untuk menghancurkan Ten Saint Blood Armor di tubuh King Taige dan membunuh Vampir tersebut.     

Apalagi, Luo Xu bukan tipikal orang yang akan membiarkan lawan yang tangguh pergi begitu saja.     

Pada saat itu, Zhang Ruochen telah percaya terhadap karakter di dalam diri Luo Xu. Jadi, ia segera mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan melemparkan pedang itu kepadanya.     

Luo Xu menangkap Pedang Kuno Abyss. Tiba-tiba, intensitas pertempurannya pun menjadi semakin menguat. Di waktu yang bersamaan, ia memancarkan aura pembantaian, dan melesat pergi untuk mengejar King Taige.     

Pada saat ini, Luo Shuihan merasa sedikit khawatir dan berkata, "King Taige adalah salah satu pasukan inti di Ras Qitian. Tingkat kultivasinya telah mencapai puncak. Jika dia meledakkan Holy Source di dalam tubuhnya, maka sang Leluhur akan berada di dalam bahaya."     

Chu Siyuan berkata, "Jangan khawatir. Luo Xu pasti telah menghitungnya matang-matang. Jadi, karena dia telah berani mengejarnya, maka dia pasti akan kembali dengan selamat."     

Dua bayangan itu sedang terbang dan saling mengejar. Kecepatan mereka sangat tinggi, hingga lebih mirip seperti gerakan meteor.     

Tidak lama kemudian, King Taige menyadari bahwa Luo Xu sedang mengikutinya. Lalu, ia sempat mengumpat dan mulai menggunakan sebuah mantra suci untuk melarikan diri.     

Dengan cahaya perak yang melingkupi tubuhnya, maka seketika itu pula kecepatannya langsung berkembang lima kali lipat dalam kurun waktu satu detik.     

Luo Xu sudah membulatkan tekadnya untuk membunuh vampir tersebut. Bahkan, ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menggunakan sebuah mantra suci. Jadi, ia pun juga menambahkan kecepatannya.     

Sosok vampir seperti King Taige, pasti akan menjadi bencana bagi umat manusia, apalagi bila dibiarkan lolos.     

Setelah beberapa lama, Luo Xu pun akhirnya berhasil menyudutkan lawannya dan menempatkan King Taige di posisi yang sulit, karena ia hampir berhasil menghancurkan Ten Saint Blood Armor dengan menggunakan Pedang Kuno Abyss.     

"Luo Xu, kau benar-benar telah menyudutkanku! Kalau begitu, mari kita mati bersama-sama!"     

King Taige berteriak marah dan putus asa. Vampir itu melesat ke arah Luo Xu dan mulai mengaktifkan Chi Suci guna meledakkan Holy Source-nya sendiri.     

Sekarang ini, tubuh saintly-nya tampak seperti porselen yang sedang terbakar, dengan pancaran cahaya emas. Retakan-retakan yang mirip seperti jaring laba-laba pun mulai bermunculan di tubuhnya. Setelah itu, sang vampir mulai meledakkan diri dengan suara "boom".     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.