Kaisar Dewa

Setengah-Biksu di Level Kelima



Setengah-Biksu di Level Kelima

1Sebagai seorang Dancing Fairy, maka Qin Yutong memiliki istananya sendiri di dalam Phoenix Dance Palace.     
0

Istana itu berada di sebuah tebing di ujung lembah. Bila dilihat dari kejauhan, maka tempat itu akan terlihat cantik. Selain itu, dari istana tersebut, maka seluruh Phoenix Dance Palace juga dapat dilihat dengan lebih mudah. Yang jelas, tempat itu adalah spot yang paling sempurna.     

Selama ini, tempat itu tidak pernah dikunjungi oleh pria manapun.     

Tapi sekarang, Qin Yutong baru saja membawa Zhang Ruochen ke dalam istana tersebut, hingga membuat Yan Wenqi dan Fu Shang merasa cemburu.     

Mereka menganggap kalau Qin Yutong terlalu berlebihan dalam memperlakukan pemuda misterius ini berdasarkan pada statusnya.     

Setelah masuk ke dalam istana, Qin Yutong bergerak menuju ke tempat-tempat tersembunyi untuk mengaktifkan Formasi Istana, kalau-kalau orang lain ingin masuk ke dalam sana.     

"Apa kau bersama Putri Kerajaan?" tanya Qin Yutong.     

Zhang Ruochen masih belum paham mengenai struktur Keluarga Zhang di masa yang sekarang, sehingga ia pun menjawab dengan santai, "Aku tidak bersama siapa-siapa. Aku datang bersama diriku sendiri."     

Qin Yutong sedikit mengernyitkan alis hitamnya, sebelum akhirnya berhenti bertanya. Setelah itu, ia membawa Zhang Ruochen menuju ke lantai terbawah istana. Beberapa saat kemudian, mereka telah sampai di depan pintu ruang latihan. Qi Yutang pun segera membuka pintu batu tersebut.     

"Ruang latihan ini telah dilengkapi oleh Formasi Pertahanan, yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam. Setelah formasinya aktif, bahkan para Biksu tidak akan mampu menembusnya dari luar."     

Kemudian, ia menambahkan, "Bila kau membutuhkan sesuatu, kau bisa memintanya kepada Xuanshuang dan Xuanyu. Mereka akan menyampaikan permintaanmu kepadaku."     

"Aku tidak butuh apa-apa sekarang."     

Zhang Ruochen masuk ke dalam ruangan. Setelah itu, ia menutup pintunya dan langsung mengaktifkan Formasi Pertahanan tersebut.     

Di luar ruangan, Bai Xuanshuang sedang merasa penasaran. "Kakak Saudari, katamu dia tidak dikirim oleh Putri Kerajaan, tapi dia datang bersama dirinya sendiri. Apa maksudnya? Apa selain Putri Kerajaan dan Lord Keduabelas, masih ada keturunan kerajaan lain yang mampu mengembangkan sosok tangguh seperti dirinya?"     

Qin Yutong mulai memikirkannya dengan seksama, sebelum akhirnya berkata, "800 tahun silam, di masa kacau itu, banyak keturunan keluarga kerajaan yang melarikan diri ke Wilayah Savage Barren dan Dunia Primitif. Bisa jadi, dia adalah salah satu keturunan kerajaan yang baru saja kembali ke Daratan Kunlun. Jadi, dia datang untuk mencari kita."     

"Kalian berdua berjagalah di tempat ini. Bila dia membutuhkan sesuatu, maka kalian harus segera melaporkannya kepadaku. Aku ingin berdiskusi dengan Nenek Bai Su. Kita harus mampu menemukan identitasnya."     

Yang jelas, Qin Yutong masih curiga dengan Zhang Ruochen, mengingat identitasnya yang misterius, namun tangguh.     

Zhang Ruochen mulai mengamati ruangan itu dengan seksama, sesaat setelah masuk ke dalam ruang latihan. Setelah itu, ia mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang dan masuk ke dalam Dunia Lukisan.     

Faktanya, Zhang Ruochen tidak terluka. Lelaki itu hanya kelelahan setelah menggunakan seluruh Chi Suci-nya, hingga membuatnya berada di kondisi yang lemah.     

Jadi, Zhang Ruochen kembali berada di kondisi puncaknya setelah beristirahat sejenak.     

Kemudian, ia mengeluarkan Divine Origin Pil kelas lima dan mengenggamnya di tangan. Lalu, ia berkata kepada dirinya sendiri, "Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menembus level kelima."     

Setelah menelan pil tersebut, maka Zhang Ruochen segera menggunakan keterampilan olah raganya dan memulai proses pemurniannya.     

Boom!     

Energi yang terkandung di dalam Divine Origin Pill kelas lima itu sangat kuat. Energi itu masuk ke dalam perutnya dan langsung meledak. Sejumlah besar energi mulai mengalir menuju ke otot-otot dan darahnya.     

Zhang Ruochen belum berada di puncak level keempat. Jadi, sebenarnya sulit baginya untuk menembus ke level kelima. Bahkan, besar kemungkinan bahwa lelaki itu akan gagal.     

Namun, ia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menembus ke level kelima.     

Sebab, meski ia mampu berhadapan dengan seorang pertapa di level kesembilan di tingkatan ini. Namun, ia masih sedikit lebih lemah dibandingkan dengan beberapa pertapa tangguh lainnya.     

Sebagaimana misal, ketika ia bertempur melawan Han Ying, maka Zhang Ruochen harus melepaskan Thousand Lines of Destruction untuk membunuhnya. Jika tidak, maka lelaki itu yang akan mati terbunuh.     

Semua itu dikarenakan tingkat kultivasinya yang masih rendah.     

Selain memurnikan pil, Zhang Ruochen juga memurnikan darah dewa, supaya ia dapat menambal segala kekurangannya.     

Dua garis energi – yang berasal dari darah dewa dan Divine Origin Pill kelas lima – saling berbenturan dengan cukup intens di dalam tubuh Zhang Ruochen, hingga melukai organ-organ dalamnya. Akibatnya, darah mengalir deras dari mulut dan hidungnya.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih melanjutkan semua proses tersebut, tanpa pernah menyerah.     

Setelah menjalani proses pemurnian selama dua hari dua malam, maka organ-organ dalam, otot-otot, dan meridian-meridian di tubuhnya kembali terasa sakit. Pada saat itu, sekujur tubuhnya benar-benar sakit, seakan terdapat banyak titik api di dalam tubuhnya.     

Boom.     

Zhang Ruochen menelan semua rasa sakit itu dengan ambisinya yang tinggi. Tidak lama kemudian, ia berhasil mendobrak belenggu tersebut, hingga akhirnya berada di Alam Setengah-Biksu di level kelima.     

Setelah itu, energi Chi di sekitarnya mulai masuk ke dalam Tanda Suci di dahinya, dan mulai mengalir ke dalam perutnya seperti ombak, hingga mengisi seluruh meridian dan otot-ototnya.     

Setelah merasakan sakit yang bertubi-tubi, kini Zhang Ruochen mengalami perasaan lega yang sulit digambarkan.     

Setelah menstabilkan tingkatan alam yang baru, maka Zhang Ruochen mulai mengeluarkan Withered Pil dan langsung menelannya.     

Satu jam kemudian, Zhang Ruochen telah benar-benar pulih, dan berada di kondisi puncaknya.     

Zhang Ruochen mulai mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming, hingga Chi Suci di sekujur tubuhnya mulai berotasi dengan beringas, bahkan sampai menggetarkan Energi Chi dalam radius puluhan kilometer di sekitarnya.     

"Setelah berada di tingkatan ini, seharusnya aku dapat dengan mudah membunuh Han Ying tanpa perlu melepaskan Thousand Lines of Destruction maupun Kekuatan Ruang dan Waktu." Pikir Zhang Ruochen.     

Peningkatan kekuatan itu telah membuat intensitas membunuhnya menjadi semakin kental.     

Tentu saja, Zhang Ruochen tidak segera keluar dari Dunia Lukisan, karena ia masih ingin meningkatkan kekuatannya. Apalagi, masih banyak figur yang lebih tangguh daripada Han Ying di antara sepuluh Jendral Pasukan Canglong.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen segera mengeluarkan jiwa suci Green Armor Divine Elephant, dan hendak memurnikannya di tangan kanan.     

Itu adalah jiwa binatang buas yang dibeli dengan menggunakan 7.000 batu suci pada sebuah pelelangan. Selama ia mampu memurnikannya, baik tubuh dan tangan kanannya akan berkembang menjadi semakin tangguh.     

Kemudian, setelah berhasil memurnikan jiwa naga dan jiwa gajah di Alam Biksu, maka Zhang Ruochen berkesempatan menguasai Gerakan Kesepuluh dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna, hingga membuat teknik pukulannya berada di level mantra suci.     

Meski Zhang Ruochen baru menguasai gerakan kesembilan, namun ia sudah mampu melepaskan kekuatan di level mantra suci.     

Sebelum-sebelumnya, Zhang Ruochen pernah memurnikan jiwa naga. Jadi, ia tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika mulai memurnikan jiwa gajah.     

Hanya dalam kurun waktu setengah hari, maka ia telah berhasil memurnikan jiwa gajah di tangan kanannya, dan mengintegrasikannya dengan tulang, otot, serta aliran darahnya.     

Zhang Ruochen mengangkat tangannya untuk mengalirkan Chi Suci ke dalam otot dan meridiannya. Kemudian, ia mulai mengaktifkan jiwa naga dan jiwa gajah di tangannya.     

Clang.     

Sisik-sisik naga – sebesar kuku – mulai bertumbuh di tangan kirinya. Di waktu yang bersamaan, armor-amor hijau juga mulai bertumbuh di tangan kanannya.     

Terdengar suara auman naga dan gajah pada waktu bersamaan.     

Bayangan naga hijau raksasa dan bayangan gajah hijau sebesar gunung tiba-tiba muncul di belakang Zhang Ruochen, hingga membuat langit berwarna hijau, dengan dua pancaran energi bintang buas yang mengerikan.     

Zhang Ruochen mendorong kedua tangannya ke arah depan.     

Dua bayangan pukulan itu tercipta di udara, hingga mampu menggetarkan langit dan bumi.     

"Jiwa binatang-binatang buas ini sangat menakjubkan. Bila aku menggunakan kekuatan jiwa naga dan jiwa gajah untuk melepaskan gerakan kesembilan dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna, maka kekuatan yang dilepaskan akan mencapai 36 kali lipat."     

Sebelum memurnikan jiwa gajah, maka gerakan kesembilan itu hanya mampu melepaskan 34 kali lipat kekuatan.     

Meski hanya terpaut dua angka, namun peningkatan kekuatan itu benar-benar pesat.     

Pada umumnya, sebuah teknik bela diri dapat disebut sebagai sebuah mantra suci bila telah berhasil menyentuh 30 kali lipat kekuatan.     

Selain para Setengah-Biksu di level kesembilan, maka hanya segelintir pertapa yang mampu menguasainya.     

Dalam kata lain, sebagian besar Setengah-Biksu di level kesembilan hanya mampu melepaskan 20 kali lipat kekuatan.     

Bila Zhang Ruochen mampu melepaskan 36 kali lipat kekuatan, maka ia mampu mengalahkan pertapa yang lebih tangguh di level kesembilan.     

Tentu saja, setelah berhasil memurnikan jiwa naga dan jiwa gajah, maka kekuatan pukulan Zhang Ruochen juga sedikit meningkat.     

"Bila aku berhasil menguasai Gerakan Kesepuluh, aku penasaran, akan seperti apa daya ledaknya..."     

Zhang Ruochen benar-benar tidak sabar untuk mengujinya.     

Akan tetapi, ia juga paham bahwa menguasai Gerakan Kesepuluh bukan perkara mudah, meski ia telah berhasil memurnikan jiwa naga dan jiwa gajah.     

Setidaknya, lelaki itu masih akan membutuhkan waktu yang lama.     

Zhang Ruochen tidak berusaha membuka lubang ketujuh di Pukulan Darah Seven-Aperture. Sebaliknya, ia memilih untuk kembali menstabilkan tingkat kultivasi.     

Apalagi, pilihan Zhang Ruochen dalam menembus ke level kelima cukup riskan, mengingat ia sempat meninggalkan beberapa kekurangan di belakang sana.     

Jadi, Zhang Ruochen harus segera menambal semua kekurangan itu, supaya tidak menyesal di kemudian hari.     

Zhang Ruochen mengunjungi Sikong One, Sikong Two dan Murong Yue. Akan tetapi, setelah melihat mereka sedang sibuk latihan, maka Zhang Ruochen tidak menganggu mereka.     

Faktanya, Sikong One dan Sikong Two sama-sama tangguh. Jadi, dengan memanfaatkan kekuatan mereka, seharusnya Zhang Ruochen dapat dengan mudah mengalahkan para Jendral Pasukan Canglong.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak melakukannya. Bagaimanapun juga, mereka adalah para pertapa Buddha, dan seharusnya tidak terlibat ke dalam dendam dan pembunuhan.     

Oleh karena itu, ia harus menyelesaikan semua ini sendirian.     

Zhang Ruochen pergi meninggalkan Dunia Lukisan. Zoom. Lelaki itu membuka pintu ruang latihan.     

Bai Xuanshuang dan Bai Xuanyu sama-sama sedang menunggu di luar. Setelah melihat Zhang Ruochen keluar dari sana, maka mereka langsung mendekatinya.     

Pertama-tama, Zhang Ruochen mulai mengamati mereka. Ternyata, mereka berdua adalah wanita-wanita dengan kecantikan yang langka. Selain itu, tampaknya mereka juga bersaudara, karena wajah mereka cukup mirip.     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa kalian berdua adalah para keturunan Keluarga Zhang?"     

Baik Bai Xuanshuang dan Bai Xuanyu sama-sama menghormati Zhang Ruochen. Jadi, setelah lelaki itu bertanya kepada mereka, maka mereka pun langsung merasa bahagia, sambil menganggukkan kepala nya.     

Bai Xuanshuang sedikit lebih terbuka. Pada saat itu, ia berkata, "Saya Bai Xuanshuang. Dia adik saya, Bai Xuanyu."     

Bai Xuanyu terlihat sedikit murung. Di waktu yang bersamaan, ia mendesah, "Keluarga Bai kami pernah menjadi salah satu klan yang dihormati di Pusat Kekaisaran Suci. Akan tetapi, dalam peperangan di masa 800 tahun silam, singgasana kerajaan telah diambil-alih. Jadi, keluarga manapun yang menolak tunduk kepada Kekaisaran Pusat Pertama akan disingkirkan dengan brutal."     

"Beberapa pria di keluarga kami dibunuh. Beberapa yang lain dikirim ke garda terdepan untuk bertempur melawan para binatang buas."     

"Para wanita bahkan lebih menderita. Sebab, sebagian besar di antara kami sempat dijadikan sebagai mainan oleh para jendral Menteri Peperangan. Beberapa yang lain dijadikan sebagai alat untuk menarik perhatian para pejabat. Beberapa sisanya berakhir di rumah bordil dan menjadi budak."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.