Kaisar Dewa

Yan Honglie



Yan Honglie

0Qin Yutong merasa bahwa intensitas membunuh Zhang Ruochen kembali meningkat. Sekali lagi, ia tidak menyangka bahwa lelaki ini benar-benar ingin membunuh para jendral di Pasukan Canglong.      3

Qin Yutong menatap kedua mata Zhang Ruochen dan berkata, "Kematian Guo Lu dan Han Ying dua hari silam benar-benar menggegerkan seluruh Kota Sacred. Jadi, para figur tangguh mereka sedang mencarimu, bahkan sampai dengan hari ini."     

"Jadi, kurasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk menyerang mereka. Sebaiknya, kau bersembunyi di dalam Phoenix Dance Palace selama beberapa saat, sambil menunggu kesempatan yang tepat."     

Zhang Ruochen mengamati bulan yang sedang menggantung di langit. Setelah itu, ia mulai mengangkat cangkir dan meneguk tehnya. Kemudian, ia berkata, "Sekarang ini, semua Jendral Pasukan Canglong sedang mencariku di seluruh penjuru Kota Sacred. Kurasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyerang."     

Bulan itu menyinari istana – yang dibangun di atas tebing – hingga membuatnya tampak seperti negeri fantasi.     

Ada banyak pria di luar sana yang mendambakan duduk berdua dengan Dancing Fairy. Akan tetapi, kini Zhang Ruochen sama sekali tidak memperhatikannya. Sebaliknya, lelaki itu malah memikirkan langkah-langkah untuk membunuh para Jendral Pasukan Canglong.     

Bila para penggemar Qin Yutong melihat ini, maka mereka akan mengumpat atas kebodohan lelaki tersebut.     

Secara natural, Qin Yutong juga ingin membunuh 10 Jendral Pasukan Canglong demi membalaskan dendam leluhurnya.     

Namun, wanita itu benar-benar paham bahwa Pasukan Canglong pasti akan meningkatkan kewaspadaannya di situasi semacam ini. Sehingga, tingkat kesulitannya akan menjadi 10 kali lipat lebih besar daripada sebelumnya.     

Sementara itu, Zhang Ruochen mulai menatapnya tajam, sebelum akhirnya menambahkan, "Setelah para Jendral Pasukan Canglong kembali lagi ke Lingxiao Heavenly King Mansion atau bersembunyi di dalam kamp-kamp mereka, maka aku tidak akan mampu membunuh mereka semua."     

Qin Yutong berkata, "Ini adalah perkara yang sangat penting. Kita harus merencanakannya baik-baik dan mencari waktu yang paling tepat. Yang jelas, kita tidak boleh sembrono."     

Pada saat itu, Bai Xuanshuang masuk ke dalam sana, dan mulai melaporkan situasi dengan mengatupkan tangannya ke arah depan. "Kakak Saudari, Jendral keenam Pasukan Canglong – Yan Honglie – baru saja tiba di Phoenix Dance Palace. Dia rela menghabiskan 100 batu suci untuk bertemu denganmu. Apa kau bersedia menemuinya?"     

"Tidak." jawab Qin Yutong tanpa tedeng aling-aling.     

Ada ratusan pertapa muda yang rela menghabiskan sebagian besar harta mereka hanya demi bertemu dengan Qin Yutong setiap harinya. Akan tetapi, hanya segelintir orang di antara mereka yang berhasil menemui wanita tersebut.     

Mendengar itu, maka kedua mata Zhang Ruochen mulai bercahaya. Kemudian, ia bangkit berdiri dan berkata, "Kenapa tidak? Karena dia sudah berada di sini, bukankah kita harus membawanya masuk ke dalam?"     

Qin Yutong langsung menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tingkat kultivasi Yan Honglie berada di puncak Setengah-Biksu level kesembilan. Dia berada di peringkat empat, dan jauh lebih unggul daripada Han Ying dan Guo Lu. Sebab, mereka berdua hanya menempati peringkat delapan dan sepuluh."     

"Aku sempat terpikir untuk merayunya dengan menggunakan kecantikan. Akan tetapi, aku kembali mengurungkan niat tersebut."     

Zhang Ruochen bertanya, "Kenapa?"     

Qin Yutong berkata, "Tingkat kultivasinya terlampau tinggi. Dia punya potensi untuk menjadi seorang Biksu dan sama sekali tidak tertarik dengan wanita. Berkali-kali dia berusaha datang kemari, tapi aku merasa bahwa dia tidak sedang mengejarku. Rasa-rasanya, dia telah curiga mengenai identitasku dan ingin mengujiku. Jadi, bila kita menyerangnya namun gagal membunuhnya, mungkin kita hanya akan membongkar kedok kita sendiri."     

"Kita harus membunuhnya sekarang juga," kata Zhang Ruochen.     

Qin Yutong dapat menilai bahwa lelaki ini tidak sedang main-main. Maka dari itu, ia tidak bisa menghentikannya.     

Pada akhirnya, ia membuat rencana pembunuhan terhadap Yan Honglie di detik-detik terakhir. Setelah itu, Qin Yutong mulai memanggil dua figur Setengah-Biksu di level kesembilan – Yan Wenqi dan Fu Shang – untuk membantunya.     

...     

Satu jam kemudian, kereta pertempuran berwarna hitam – berkepala ghost – terlihat sedang melenggang di jalanan Phoenix Dance Palace.     

Kereta pertempuran berkepala ghost itu sedang ditarik oleh binatang tempur level enam. 36 penjaga kereta sedang berjalan mengikuti dari belakang. Yang jelas, hanya para Jendral dari Pasukan Canglong yang biasanya tampil mencolok seperti ini.     

Di waktu yang bersamaan, sebuah kereta kuno cantik bergerak keluar dari Phoenix Dance Palace, sebelum akhirnya berhadapan dengan kereta pertempuran berkepala ghost tersebut.     

Qin Yutong sedang duduk sendirian di dalam kereta kuno cantik. Wanita itu benar-benar sedang merasa gugup.     

Bagaimanapun juga, Yan Honglie adalah seorang pertapa tangguh di bawah Alam Biksu. Jadi, setiap kesalahan kecil dapat berpotensi membuatnya meregang nyawa.     

"Bila aku bekerja sama dengan Kakak Saudara Fu, maka kami mampu menandingi Yan Honglie. Bila ditambah dengan pria ini, mungkin kita bisa memenangkan pertempuran ini."     

Qin Yutong adalah seorang wanita yang penuh perhitungan. Apalagi, rencana pembunuhan malam ini terlampau beresiko. Namun, karena mereka telah memulainya, mereka pun harus menyelesaikannya. Yang jelas, mereka harus menaruh semua harapan terakhir kepada Zhang Ruochen.     

Yan Wenqi dan Fu Shang sedang menahan nafas mereka masing-masing di balik kegelapan, sambil mengikuti kereta pertempuran berkepala ghost itu dari dua arah yang berbeda-beda.     

Kereta pertempuran berkepala ghost itu sangat berat, hingga sampai membuat lantainya terguncang.     

Yan Honglie adalah seorang pria paruh baya berusia sekitar 40 tahunan. Pria itu duduk dengan elegan di atas kereta pertempuran. Sementara itu, kedua matanya terlihat dingin, dengan sekujur tubuhnya yang memancarkan aura pembunuhan.     

Dua pelayan berusia 16 atau 17 tahun sedang melayani sang Jendral di dalam kereta pertempuran berkepala ghost tersebut.     

Salah satu di antara mereka berkata, "Dancing Fairy itu terlalu arogan. Dia berani menolak perintah sang Jendral! Bukankah dia cuma seorang pelacur murahan? Memangnya apa lagi yang bisa dibanggakan?"     

"Ya! Memangnya wanita mana yang tidak bisa didapatkan oleh sang Jendral? Lagipula, seharusnya mereka merasa terhormat bila kami datang kemari," kata satu pelayan lainnya.     

Sementara itu, kedua mata Yan Honglie masih terlihat dingin. Kedua pupil matanya telah berubah menjadi semerah darah. Di waktu yang bersamaan, ia tertawa keji, "Kata siapa Dancing Fairy menolak untuk menemuiku? Bukankah dia datang sendirian?"     

Kedua pelayan itu langsung merasa terkejut. Mereka sama sekali tidak tahu kenapa sang Jendral berkata seperti ini.     

Di waktu yang bersamaan, dua ekor binatang tempur level enam – yang sedang menarik kereta tempur itu – tiba-tiba berhenti bergerak, karena kedua binatang itu telah mampu mendeteksi hadirnya aura berbahaya.     

Yan Honglie keluar dari kereta pertempuran berkepala ghost, dan melihat 36 orang penjaganya telah membeku, hingga mereka berubah menjadi patung-patung es.     

Di atas kepalanya, terdapat lapisan cahaya – yang mirip seperti tirai air – sedang melingkupi area sepanjang puluhan kilometer di sekitar.     

Akibatnya, tempat itu menjadi gelap dan sangat hening.     

Yan Honglie masih terlihat tenang dan langsung tertawa aneh. Pria itu menatap kereta kuno cantik yang berada di belakangnya, sebelum akhirnya berkata, "Kenapa Dancing Fairy sampai mengejar-ngejarku? Apa kau takut kehilanganku?"     

Qin Yutong duduk di dalam kereta dan berkata dengan suaranya yang merdu, "Aku datang kemari untuk menyaksikan kematian Jendral Yan."     

Yan Honglie menatap depan, dan menemukan dua orang pria sedang berdiri pada jarak 300 meter, sembari menghalangi jalannya.     

Kedua pria itu adalah Yan Wenqi dan Fu Shang.     

Ekspresi wajah Yan Honglie sama sekali tidak berubah. Sebaliknya, ia malah tertawa, "Ternyata dugaanku benar. Dancing Fairy yang terkenal itu, rupanya seorang iblis yang selamat dari dinasti masa lama! Sayang sekali! Sayang sekali!"     

"Serang."     

Qin Yutong sangat dingin. Wanita itu langsung mengeluarkan perintah kepada Yan Wenqi dan Fu Shang.     

Zoom.     

Zoom.     

Mereka berdua sama-sama menggunakan teknik bergerak dan kembali muncul di dekat Yan Honglie – sejauh 30 meter – hanya dalam satu detik. Mereka berdua sama-sama menyerang dan melepaskan pukulan ke arah lawan.     

Pukulan mereka disebut sebagai Ten-sided Vanish Print, sejenis teknik gabungan bela diri.     

Bila dimainkan oleh Setengah-Biksu di level kesembilan, maka Ten-sided Vanish Print dapat menandingi seorang Biksu untuk sementara waktu.     

Yang jelas, teknik itu tidak dapat dikalahkan di bawah Alam Biksu.     

Semakin banyak pukulan yang berhasil dikombinasikan, maka semakin kuat pula Ten-sided Vanish Print tersebut.     

Qin Yutong juga melepaskan pukulan untuk membantu Yan Wenqi dan Fu Shang, dan mereka mulai melayangkan teknik tersebut dari ketiga arah yang berbeda-beda.     

Yan Honglie mengangkat kedua tangannya. Di waktu yang bersamaan, nyala api segera membumbung dari bawah kakinya, sebelum akhirnya berubah menjadi sebuah awan api.     

"Netherworld Fire Power!"     

Yan Honglie pun segera menghentakkan salah satu kakinya. Tiba-tiba, gelombang-gelombang api setinggi 30 meter langsung memancar ke seluruh penjuru dengan suara "boom".     

Netherworld Fire itu sangat mengerikan, hingga mampu melelehkan lantai batu di bawahnya sampai menjadi magma.     

Gelombang api itu berhasil menghancurkan Ten-sided Vanish Print milik mereka bertiga, dan membuat mereka terhempas ke belakang.     

Fu Shang – yang paling lemah di antara mereka bertiga – akhirnya terluka parah dan sempat memuntahkan darah.     

Qin Yutong dan Yan Wenqi cuma mengalami luka-luka ringan. Namun, mereka sempat mendarat di tanah dengan cara yang canggung. Akibatnya, wajah-wajah mereka langsung berubah menjadi pucat. Setelah itu, mereka kembali membentuk formasi.     

Yang pasti, tingkat kultivasi Yan Honglie terlampau mengerikan. Setidaknya, itu berada di puncak Alam Setengah-Biksu di level kesembilan.     

Sehingga, mereka sama sekali tidak mampu menandinginya.     

"Ten-sided Vanish Print?"     

Yan Honglie melirik mereka dan mencibir. "Berbekal tingkat kultivasi, dan teknik Three-sided Vanish Print, tapi kalian sudah berani membunuhku? Bila kalian berjumlah lima orang, mungkin kalian masih punya kesempatan untuk mengalahkanku. Tapi karena kalian cuma bertiga, maka kalian lah yang akan mati."     

Ketika Yan Honglie mengatakan kalimat keduanya, saat itu tubuhnya telah berubah menjadi bayangan api.     

Qin Yutong dapat merasakan energi Chi yang berbahaya sedang mendekati dirinya, hingga membuatnya berkata, "Tidak! Gunakan dekrit biksu sekarang juga! Lari!"     

"Terlambat!"     

Tiga awan api tiba-tiba terbentuk di hadapan Qin Yutong, Yan Wenqi dan Fu Shang.     

Ketiga awan api itu langsung menghantam mereka.     

Yan Wenqi dan Fu Shang terkena serangan lebih awal. Akibatnya, awan itu menghantam dada mereka dan hampir meremukkan tulang mereka masing-masing. Setelah itu, mereka tersungkur ke tanah akibat serangan mematikan tersebut.     

"Ocean of Stars!"     

Qin Yutong mendorong kedua tangannya ke arah depan. Di waktu yang bersamaan, wanita itu mengalirkan Chi Suci menuju ke mata cantiknya.     

Zoom.     

Partikel-partikel cahaya memancar keluar dari kedua matanya dan langsung melingkupi area 300 meter – layaknya bintang-bintang di langit – dan mulai menangkis serangan awan api tersebut.     

Akan tetapi, awan api itu tampak seperti bola energi khusus – yang berhasil menembus ribuan partikel-partikel bintang – dan menghantam dada Qin Yutong.     

Sebagaimana fisik Qin Yutong tidak terlalu tangguh seperti Yan Wenqi dan Fu Shang. Jadi, ketika ia terkena serangan, maka wanita itu pasti akan mati.     

Qin Yutong telah menerima fakta bahwa ia akan segera mati di tempat tersebut.     

Namun, cahaya pedang yang menyilaukan tiba-tiba melesat cepat dari belakang punggungnya. Cahaya itu langsung menembus awan api dengan kekuatan yang dahsyat.     

Kemudian, suara teriakan memilukan yang panjang mulai terdengar dari belakang awan api tersebut.     

"Cepat sekali pedangnya!"     

Pada saat itu, dahi Qin Yutong telah banjir oleh keringat. Wanita itu mulai mengamati area di belakang awan api tersebut.     

Yan Honglie terlihat berdiri di tempatnya semula, namun terdapat lubang berdarah sebesar mangkuk di dadanya.     

Crack.     

Puluhan retakan mulai bermunculan di tubuh Yan Honglie. Setelah itu, tubuhnya meledak dan berubah menjadi serpihan-serpihan daging.     

Zhang Ruochen sedang menggenggam pedang dan berdiri memunggungi Qin Yutong. Kemudian, ia berkata, "Kau yang mengurus sisanya. Lain kali, beritahu aku mengenai lokasi para Jendral tersebut. Alangkah lebih mudah bila aku yang menghajar mereka sendirian."     

Setelah menyelesaikan kalimatnya, maka tubuh Zhang Ruochen langsung berubah menjadi cahaya dan menghilang dari sana.     

Qin Yutong sedang mengamati mayat Yan Honglie – yang telah hancur lebur – dengan perasaan campur aduk. Lelaki itu baru saja membunuh seorang Jendral dengan begitu mudah?     

Meski Yan Honglie benar-benar mati di hadapannya, namun wanita itu masih sulit untuk mempercayainya.     

Setelah beberapa lama, maka wanita itu mulai mengubah ekspresi terkejutnya. Di waktu yang bersamaan, ia tersenyum dan bergumam, "Arogan sekali! Tapi dia benar-benar layak bertingkah arogan. Berdasarkan pada kemampuannya, kurasa Lingxiao Heavenly Mansion dan Pasukan Canglong akan sama-sama terguncang dalam beberapa hari mendatang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.