Kaisar Dewa

Provokasi



Provokasi

2Sebenarnya, Zhang Ruochen ingin mengejar Feng Yinchan. Sebab, ia tidak ingin membiarkan wanita itu melarikan diri dan menjadi ancaman terakhirnya.      1

Feng Yinchan mampu mengendalikan dua Wuchang King. Jadi, kemampuan bertempurnya setara dengan mereka yang berada Di Luar Ranking Setengah-Biksu. Maka dari itu, siapa yang bisa memastikan bila wanita semacam itu tidak berbahaya?     

Selama berada di era keemasan Ras Kultivasi Ghost dan Ras Ancient Necromancer, maka kedua kelompok itu tak ubahnya sama seperti para Immortal Vampir. Lalu, sebagai salah seorang putri dari Ras Kultivasi Ghost, maka wanita itu pasti memiliki kartu andalan lain.     

Sekarang ini, tingkat kultivasi Feng Yinchan tidak terlampau tinggi. Apalagi, selama Sikong One dan Sikong Two mampu menghentikan kedua Wuchang tersebut, maka Zhang Ruochen akan merasa sangat percaya diri untuk mengalahkan Feng Yinchan, meski dirinya sendiri sedang terluka.     

Feng Yinchan melarikan diri dari Residen Militer Gubernur Provinsi bersama dua Wuchang yang sedang terluka. Wanita itu bergegas menuju ke Kota Sacred di Wilayah Pusat.     

Setelah Zhang Ruochen berhasil mengejarnya, saat itu Feng Yinchan melarikan diri ke dalam Lingxiao Heavenly King Mansion. Wanita itu baru saja masuk ke dalam gerbang istana yang sangat besar dan megah.     

Semenjak Qing Yichan berani meminta bantuan kepadanya untuk mengalahkan Zhang Ruochen, maka Ras Kultivasi Ghost dan Lingxiao Heavenly King Mansion pasti telah menjalin sebuah hubungan khusus.     

"Ternyata aku masih terlambat. Jika wanita itu benar-benar lolos, maka dia akan menjadi ancaman di kemudian hari."     

Zhang Ruochen mendesah, dan berhenti melangkah. Lelaki itu tidak melanjutkan perburuannya.     

Bagaimanapun juga, Lingxiao Heavenly King Mansion bukanlah sebuah residen militer biasa. Tempat itu sangat besar dan terlihat seperti sebuah kota kuno. Pancaran aura kuno di tempat itu seakan mampu membuat orang-orang merasa segan.     

Terlebih lagi, lapangan luas di depan istana itu juga terbuat dari permata. Selain itu, tembok-tembok tinggi di istana itu juga mirip seperti kontur pegunungan. Sambaran-sambaran petir juga sedang menari di sekitarnya.     

Bila berada di tanah dan sedang mendongak – untuk mengamati dinding kota tersebut – maka seseorang dapat melihat banyak istana berwarna merah. Beberapa dibangun di atas pegunungan, hingga sampai menembus awan. Lampu-lampu di kota itu sama halnya seperti bintang-bintang di langit, dengan aura yang sangat misterius.     

Lingxiao Heavenly King Mansion selalu dijaga dengan ketat. Bahkan sampai sekarang, masih terdapat beberapa kelompok penjaga yang menunggangi harimau atau singa. Sambil membawa tombak panjang, mereka sedang berpatroli di sekitar dinding kota tersebut.     

Dari kejauhan, Zhang Ruochen bisa melihat sebuah papan kayu yang tergantung di atas gerbang istana. Kemudian, ia mulai menyipitkan matanya dan membaca tulisan "Lingxiao Mansion". Hal itu membuat hatinya terasa getir.     

Delapan ratus tahun silam, mestinya papan nama itu bertuliskan, "Istana Kaisar Ming."     

Ini adalah istana kerajaan milik Pusat Kekaisaran Suci.     

Zhang Ruochen mengeluarkan pedang dan membuatnya melayang-layang di udara. Kemudian, ia mengeluarkan kepala Liao Huacheng dan Qing Yinchan. Lalu, dalam sekejap, pedang itu segera menancap di papan nama tersebut, sambil membawa dua kepala berdarah.     

Boom.     

Pedang Chi yang dahsyat langsung mengguncang papan nama berwarna ungu. Pedang Chi itu telah berhasil menancapkan dua kepala berdarah pada papan namanya.     

Pada saat itu, inskripsi-inskripsi mulai bermunculan dari pusat istana. Tidak lama kemudian, sebuah formasi pertahanan segera aktif dan langsung melingkupi seluruh Lingxiao Heavenly King Mansion.     

"Siapa yang berani menyerang Heavenly King Mansion?" terdengar suara teriakan yang menggelegar, hingga sampai mengguncang Energi Chi di sekitarnya.     

Siapa yang berani menyerang Heavenly King Mansion? Bahkan seorang Biksu tidak akan sembrono semacam itu.     

Para pertapa di sekitar tempat itu langsung merasa terkejut, dan bergegas memeriksa Lingxiao Heavenly King Mansion.     

"Oh Tuhan, seseorang baru saja menghancurkan papan nama itu dengan menggunakan pedang. Apa dia baru saja menyatakan perang dengan pihak istana kekaisaran?"     

"Siapa yang berani bertindak bar-bar semacam itu? Apa dia tidak takut tertangkap?"     

…     

Terdengar suara angin dari dalam mansion tersebut, diiringi dengan beberapa figur tangguh yang keluar dari sana.     

Para penjaga yang sedang berpatroli, mulai berhamburan keluar ke gerbang depan, dengan membawa senjata-senjata yang mengacung ke depan. Mereka terlihat sangat marah dan beringas.     

"Lihat... itu adalah kepala Jendral Liao dan Qingyi... seseorang baru saja membunuh mereka berdua..." terdengar suara dari seseorang yang ketakutan.     

Dua orang jendral baru saja dibunuh, dengan papan nama yang juga dihancurkan. Tidak diragukan lagi, ini benar-benar sebuah tamparan keras bagi wajah Lingxiao Heavenly King Mansion. Yang pasti, mereka akan sangat terhina.     

Seorang Biksu tiba di tempat itu dan langsung mengeluarkan perintah. "Segel seluruh kota dan jangan biarkan seorang pun keluar dari sini. Bagi mereka yang berani memprovokasi Lingxiao Heavenly King Mansion, maka kematian adalah satu-satunya pilihan mereka."     

Setelah seluruh kota itu disegel, saat itu Zhang Ruochen telah melarikan diri menuju ke Phoenix Dance Palace.     

Di dalam paviliun megah Lingxiao Heavenly King Mansion, di sana terdapat sekelompok pemimpin dari Kota Sacred – dengan pancaran aura yang mendominasi – sedang berkumpul untuk mendiskusikan masalah Zhang Ruochen.     

Beberapa di antara mereka adalah lima jendral Pasukan Canglong, tiga di antara empat lord, Putri Feng Yinchan dari Ras Kultivasi Ghost, dan Yin Xuanji dari Ras Ancient Necromancer.     

Selain itu, beberapa Biksu tangguh dari Lingxiao Heavenly King Mansion dan beberapa jendral utama di Pasukan Canglong juga tiba di sana dengan tubuh asli masing-masing. Mereka sedang duduk di barisan paling depan.     

Bila melihat pemandangan ini, bahkan seorang Biksu pasti akan segera melarikan diri.     

Tapi, siapa yang pernah membayangkan bahwa mereka sedang berdiskusi terkait penangkapan seorang junior di Alam Setengah-Biksu level lima?     

Feng Yinchan bertubuh sangat ramping. Gadis itu terlihat seperti berusia 14 atau 15 tahunan. Tapi faktanya, itu bukan tubuh aslinya. Sebab, tubuh aslinya masih tertinggal di Netherworld. Wanita itu tidak bisa membawanya keluar dari sana.     

Bagi dirinya dan Yin Xuanji, hanya Jiwa Suci mereka yang dapat pergi dari Netherworld. Jadi, tubuh yang dikenakan olehnya sekarang ini berasal dari koleksi mayat Ras Ancient Necromancer. Setidaknya, mereka mencari mayat yang memiliki kecocokan sebesar 70 persen dengan tubuh mereka yang sebelumnya.     

Pemilik tubuh ini merupakan seorang Biksu immortal dari masa puluhan ribu tahun silam. Jadi, meski umurnya hampir mencapai ribuan tahun, namun gadis itu masih terlihat seperti seorang remaja. Bahkan, bentuk tubuhnya sama sekali tidak berubah, meski telah meninggal selama puluhan ribu tahun.     

Setelah mendapatkan tubuh Biksu, maka tingkat kultivasi Feng Yinchan pun semakin meningkat pesat. Akan tetapi, tubuh ini tidak 100 persen cocok dengan jiwa sucinya, yang juga menjadi kelemahan terbesarnya. Terlebih lagi, seiring dengan perkembangan kultivasinya, maka ketidakcocokan itu pun akan menjadi semakin besar.     

"Zhang Ruochen benar-benar membunuh Qingyi Chan. Aku melihatnya sendiri." Suara Feng Yinchan terdengar dingin. "Zhang Ruochen datang bersama dua biksu Buddha. Bila melihat dari penampilan dan teknik bela diri mereka, kurasa mereka adalah Sikong One dan Sikong Two yang masuk Di Luar Ranking Setengah-Biksu."     

Chi Yutang sedang duduk di hadapan wanita itu dan mendengus dingin. "Tidak heran kenapa Zhang Ruochen mampu membunuh banyak jendral, meski baru saja menembus ke Alam Setengah-Biksu. Ternyata, dia memiliki bala bantuan yang kuat."     

Feng Yinchan melirik Chi Yutang dan menyeringai ke arahnya. Wanita itu tidak perlu repot-repot memberinya peringatan. Zhang Ruochen memang dibantu oleh para pertapa tangguh, tapi lelaki itu juga memiliki kemampuan yang tinggi.     

Sederhanya, mereka yang berani meremehkan lelaki tersebut, pasti akan mati dengan sangat tragis.     

"Zhang Ruochen pernah berinteraksi dengan Sikong One, Sikong Two dan Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah di Negara Tiantai Pasar Gelap," kata sang Mayor Jendral Pasukan Canglong.     

"Penampilan mereka memang biasa-biasa saja," tambahnya. "Namun, Zhang Ruochen memiliki harta karun yang dapat menutupi auranya. Sebab, aku sama sekali tidak sanggup menemukannya, meski telah menggunakan kelima indera saintly. Selain itu, Kekuatan Batin-nya juga sangat tinggi. Jadi, dia selalu berhasil memindai aura seorang Biksu sebelumnya. Ketika aku tiba di tempat itu, maka seketika itu pula dia telah melarikan diri dari sana. Dia memang sangat licik."     

Setelah mengatakan itu, sang Mayor Jendral mulai menatap kelima jendralnya dan langsung mengeluarkan perintah, "Yan Tong, Bai Xinglou, jangan pergi meninggalkan Lingxiao Heavenly King selama beberapa hari mendatang, kalau-kalau Zhang Ruochen ingin mengincar kalian."     

Secara natural, Yan Tong dan Bai Xinglou sama-sama tidak puas dengan perintah tersebut. Jadi, mereka mulai menggosok-gosok tangan sendiri, dan telah bersiap untuk bertarung melawan Zhang Ruochen. Apalagi, tingkat kultivasi mereka berada di atas Qingyi Chan. Mereka berdua adalah para jendral terkuat di antara 10 orang jendral lainnya. Akan tetapi, mereka harus bersembunyi di Lingxiao Heavenly Mansion, hanya karena ancaman dari seorang junior di Alam Setengah-Biksu. Maka dari itu, mereka pun merasa geram.     

Meski begitu, mereka juga tidak berani menentang perintah sang Mayor Jendral.     

"Aku sudah mendapatkan sebuah pesan," kata salah seorang Biksu di Lingxiao Heavenly Mansion. "Chi Wansui akan kembali dalam dua hari mendatang. Saat itu, kita akan memasang perangkap dan membunuh Zhang Ruochen, beserta orang-orangnya."     

"Ternyata Saudara Kedua benar-benar akan segera kembali! Haha!" Chi Yutang tertawa. "Ini adalah kabar bagus. Kalau begitu, aku penasaran, apa Zhang Ruochen masih berani bertindak bar-bar seperti itu atau tidak. Apapun itu, tapi siapapun yang berani menentang Lingxiao Heavenly King memang pantas untuk dibunuh."     

Apa yang terjadi semalam telah kembali menggegerkan seluruh Kota Sacred.     

"Dua orang jendral kembali dibunuh. Salah satu di antara mereka adalah Qingyi Chan. Setidaknya, sudah lima jendral Pasukan Canglong yang meregang nyawa."     

"Hal ini telah menegaskan bahwa pembunuhnya pasti Zhang Ruochen, sang Keturunan Ruang dan Waktu. Sang Putri dari Ras Kultivasi Ghost juga pernah melihatnya membunuh Qingyi Chan dengan menggunakan kekuatan ruang dan waktu."     

"Tindakan Zhang Ruochen itu sangat agresif. Dia telah membunuh dua orang jendral berturut-turut dan mengirimkan kepala mereka di gerbang Lingxiao Heavenly King. Dia juga menghancurkan papan namanya, dan menancapkan kedua kepala jendral itu di sana."     

Setelah diskusi yang hangat sepanjang malam, maka keesokan paginya berita pembunuhan itu telah tersebar di seluruh penjuru kota. Para pertapa muda menjadi sangat bersemangat. Mereka juga berharap agar Zhang Ruochen tidak berhenti menciptakan kejutan-kejutan lain.     

Kenapa Zhang Ruochen sampai harus membunuh kelima jendral tersebut, maka tidak ada satu pemuda pun yang peduli atasnya. Mereka hanyalah orang-orang yang mengagumi kekuatan dan ingin menjadi populer dalam kurun waktu satu malam.     

Akibatnya, semakin banyak pertapa muda yang mengagumi Zhang Ruochen di Kota Sacred. Bahkan, popularitasnya telah mengungguli level Cai Jinglun – yang menduduki peringkat teratas di dalam ranking – dan juga Chi Wansui.     

Tentu saja, masih ada beberapa orang yang meremehkannya.     

"Kudengar bahwa Chi Wansui akan segera kembali. Jika demikian, maka momen-momen kejayaan Zhang Ruochen tidak akan bertahan lama. Lagipula, Lingxiao Heavenly King Mansion pasti akan melancarkan serangan balik."     

"Bahkan, mereka sempat mengundang seorang putri dari Ras Kultivasi Ghost dan seorang pertapa dari Ras Ancient Necromancer untuk menyingkirkan Zhang Ruochen."     

Chu Siyuan – yang sedang mengunjungi Keluarga Cai – akhir-akhir ini sedang merasa pusing.     

Sebab, ia tidak pernah menyangka bahwa Zhang Ruochen akan melakukan hal tersebut, sampai berhasil mengguncang seluruh Kota Sacred. "Kalau Zhang Ruochen masih terus seperti ini, maka dia akan berada di dalam masalah."     

Chu Siyuan pun tidak ingin ambil pusing dan langsung menggunakan Kekuatan Batin-nya untuk memindai lokasi Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, ia merasa khawatir bila sang Lingxiao Heavenly King akan menggunakan cara-cara keji untuk menyingkirkan lelaki itu.     

Akan tetapi, ia gagal melakukannya.     

Sebab, terdapat satu figur dengan Kekuatan Batin tinggi, yang sedang menyembunyikan aura Zhang Ruochen. Bahkan, Chu Siyuan gagal menemukan keberadaannya.     

"Selama ini, tidak ada satupun yang bisa menandingi Kekuatan Batin-ku. Memangnya siapa yang mampu menyembunyikan keberadaannya?"     

Chu Siyuan masih bersikap keras kepala. Sambil menahan geram, ia memukul dadanya sendiri. Setelah terbatuk, maka pria tua itu pun memuntahkan darah.     

Kemudian, ia menggunakan darah tersebut sebagai media khusus untuk mempelajari sesuatu.     

Lagipula, bagaimana mungkin sang pemimpin Sekte Painting rela mengakui kekalahannya?     

Setelah berusaha dengan maksimal, akhirnya Chu Siyuan berhasil mendapatkan gambaran umumnya. Akan tetapi, ia masih gagal menentukan lokasi pasti Zhang Ruochen. Baginya, mencari lelaki itu sama halnya seperti mencari sebuah jarum di dalam tumpukan jerami.     

Secara natural, Zhang Ruochen tidak tahu bahwa manik-manik Buddha pemberian Master Yintuolo ternyata mampu menyembunyikan auranya sampai sedemikian rupa.     

Jadi, tidak akan mudah bagi siapapun untuk menemukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.