Kaisar Dewa

Tembus



Tembus

3Huang Yanchen berpindah ke bagian belakang kelompok. Wanita itu menggunakan pedang saintnya untuk membunuh para binatang buas yang melompat dari belakang.      0

Teknik pedangnya sangat mematikan, dan benar-benar melambangkan sosok ahli pedang sejati. Sehingga, setiap teknik pedangnya selalu mampu membunuh sekelompok binatang buas.     

Dalam 15 menit, kelompok mereka telah membunuh lebih dari 1.000 ekor binatang buas. Kemanapun mereka pergi, maka selalu terdapat banyak bangkai binatang buas di belakangnya.     

Perlu diketahui, para binatang buas yang datang ke Dunia Primitif Blue Dragon setidaknya sudah berada di level empat. Setiap mereka sangat agresif. Tidak ada satupun di antara mereka adalah binatang buas kelas rendah.     

Para pertapa manusia sedang mengamati mereka dari kejauhan.     

Para pertapa itu melihat sekelompok binatang buas yang menyentuh lubang hitam, dan seketika itu pula mereka langsung berubah menjadi bangkai atau musnah begitu saja. Sehingga, mereka pun merasa aneh atas hal tersebut.     

"Apa... yang terjadi?" tanya beberapa pertapa manusia. "Kenapa zona hitam tiba-tiba muncul disitu?"     

Mereka juga tidak tahu mengenai zona hitam itu, sampai zona hitam itu akhirnya membunuh banyak binatang buas di tengah kawanan mereka, dan meninggalkan banyak bangkai di belakangnya.     

"Seharusnya itu adalah aliansi besar, yang sedang berusaha menembus kepungan di Kota Yingsha," tebak seseorang.     

Dari semua pertapa manusia yang hadir sekarang ini, mungkin hanya Wan Huayu yang paham bahwa kelompok itu dipimpin langsung oleh Gu Linfeng, sang Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah. Wanita itu selalu mengamati setiap pergerakannya, bahkan juga melihat kelompoknya keluar dari kota.     

Pada mulanya, wanita itu berpikir bahwa apa yang dilakukan oleh Gu Linfeng adalah misi bunuh diri. Namun, wanita itu tidak menyangka bahwa kelompok mereka benar-benar berhasil menciptakan sebuah jalur berdarah di sepanjang lubang dinding kota.     

Setelah mengamati bangkai-bangkai binatang buas di sekitar sana, maka wanita itu langsung bergidik ngeri. "Kurasa aku telah meremehkan Gu Linfeng," wanita itu bergumam pada dirinya sendiri. "Dia pasti sedang bersama para petarung top di sisinya."     

Pertempuran yang terjadi di antara elder berjubah ungu dan Firegold Raven Beast King pun menjadi semakin intens. Pada akhirnya, karena sang elder sudah tua dan tidak bisa bertarung lama, maka Chi Darah-nya mulai menurun, sehingga ia berada di posisi yang tidak menguntungkan.     

Boom, boom!     

Firegold Raven Beast King masih penuh energi. Sehingga, serangannya menjadi semakin kuat dan keras.     

Elder berjubah ungu itu hanya bisa dipaksa untuk mundur. Pria tua itu membentur dinding kota dan menghancurkan sisi kanan jalanan. Wajah tuanya terlihat pucat, dengan darah yang mengalir dari mulutnya. Bahkan, kedua tangan keriputnya masih terlihat gemetar.     

"Seandainya diriku... 30 tahun lebih mudah... mungkin aku sudah mengalahkanmu..."     

Setelah mengatakan itu, maka sang elder langsung terbatuk-batuk. Alhasil, semakin banyak darah yang keluar dari mulutnya. Pada saat ini, ia benar-benar sedang terluka parah. Organ-organ dalamnya mengalami kerusakan. Namun, untuk dapat bertahan dalam durasi yang lama seperti itu, maka pria tua itu sudah cukup luar biasa.     

Sementara itu, medan pertempuran lain juga terlihat tidak menjanjikan. Para Beast King masih teramat kuat. Mereka selalu berhasil meninggalkan mayat pertapa manusia kemanapun perginya.     

Di dekat sana, Sekte Dewa Darah, Keluarga Shangguan, dan Keluarga Cai sama-sama sedang bertarung melawan Golden Scorpion King. Bukannya berhasil mengalahkan sang King, mereka malah menderita kerugian yang besar.     

Bahkan Hai Linyin, Shangguan Yi, dan Cai Jinglun sudah bekerja sama, namun mereka hanya mampu menahan Golden Scorpion King untuk sementara waktu.     

Wan Huayu memimpin para kultivator tangguh dari Keluarga Wan untuk membentuk sebuah formasi. Pada akhirnya, mereka berhasil mengalahkan Firegold Raven Beast King dan menyelamatkan sang elder berjubah ungu.     

Terdapat tatapan jijik di mata Firegold Raven Beast King. "Apa gunanya memberontak? Di antara 12 ras binatang buas, hanya enam ras yang menyerang Kota Yingsha, tapi kalian hanya bisa bertahan secara pasif. Nanti, bila keenam ras lainnya terlibat ke dalam pertempuran, apa kalian masih mampu bertahan dari kami?"     

Wan Huayu melihat lubang di dinding kota dan langsung mengeluarkan perintah, "Bentuk formasi pertempuran dan ikuti zona hitam tersebut."     

Elder berjubah ungu berkata sambil menahan sakitnya, "Putri, kenapa kita malah maju ke barisan depan? Bila kita membuka formasi pertahanan kota di sisi yang lain, bukankah kita bisa melarikan diri lebih aman?"     

Wan Huayu menggelengkan kepalanya. "Hanya enam di antara 12 ras binatang buas yang masuk ke dalam Kota Yingsha. Sementara itu, sisanya terbagi di sisi selatan, barat dan timur. Kalau kita membuka Formasi Pertahanan di sisi kota yang lain, maka kita tidak akan bisa melarikan diri. Selain itu, para pertapa manusia juga akan terkepung."     

Semua orang memiliki pilihannya masing-masing. Beberapa di antara mereka ingin menggunakan kesempatan ini untuk pergi meninggalkan Kota Yingsha dan masuk ke wilayah Dunia Primitif Blue Dragon lainnya.     

Sementara itu, beberapa yang lain masih ingin bertempur melawan binatang buas dan bertahan di kamp militer, agar mereka dapat menyelamatkan diri masing-masing.     

Tidak diragukan lagi, pilihan pertama bahkan jauh lebih berbahaya. Sebab, bila proses penembusan itu gagal, maka semua orang di dalamnya pasti akan mati. Akan tetapi, bagi mereka yang memilih bertahan di markas, maka mereka masih bisa bertahan di sana, asalkan mereka mampu bertahan dari kepungan binatang buas yang hendak menerobos masuk ke dalam kota.     

Keluarga Wan adalah salah satu keluarga tangguh dari Abad Pertengahan. Mereka juga punya pengaruh yang besar di Menteri Peperangan. Selain itu, banyak Biksu Pertempuran yang juga kerap mengandalkan mereka. Oleh karena itu, Wan Huayu selalu dikelilingi para pertapa tangguh di sekitarnya.     

Sebagian besar di antara mereka adalah para prajurit yang kaya dengan pengalaman. Mereka mengenakan armor dan membentuk formasi pertempuran segitiga, sebelum akhirnya mengikuti kelompok Zhang Ruochen dari belakang.     

Beberapa kawanan Firegold Raven sempat menukik dari langit, namun mereka gagal menghancurkan formasi tersebut. sebaliknya, kebanyakan di antara mereka malah terbunuh atau mengalami luka-luka.     

"Bunuh mereka!"     

Wan Huayu – yang berdiri di barisan paling depan – mulai mengeluarkan perintah. Sambil membawa pedangnya, maka ia mulai menebaskannya ke arah para binatang buas di sekitarnya.     

Pada saat itu, Firegold Raven Beast King ingin membunuh Wan Huayu. Kemudian, sebuah tengkorak kepala lembu tiba-tiba muncul di tangannya. Tengkorak itu hanya sekepalan tangan, namun ukiran nya sangat halus, seperti ukiran permata.     

Selain itu, aura yang dipancarkan oleh tengkorak lembu itu juga sangat mengerikan. Setidaknya, itu mampu membuat para binatang buas di sekitar Kota Yingsha mulai bergidik ngeri.     

"Aura sang Supreme Saint."     

Wan Huayu mendongakkan kepala dan menatap sang Beast King. Kemudian, wanita itu cepat-cepat mengayunkan pedang pertempurannya dan mengarahkannya kepada sang Beast King.     

Setelah dikombinasikan dengan kekuatan formasi tersebut, maka seketika itu pula serangannya langsung terkondensasi menjadi bayangan pedang raksasa. Pedang itu menukik turun dan segera membentur tengkorak lembu di tangan sang Beast King.     

Pada saat itu, terdengar suara "boom" yang kencang, disertai dengan riak-riak gelombang Chi yang bermunculan di sekitarnya. Di waktu yang bersamaan, para manusia dan binatang buas lain sama-sama terpental ke belakang. Beberapa di antara mereka bahkan langsung meledak, hingga berubah menjadi tumpukan tulang-belulang.     

Firegold Raven Beast King memang sangat kuat. Apalagi, tengkorak lembu itu adalah senjata yang cukup menyeramkan. Akan tetapi, senjata itu masih gagal menembus formasi menyerang. Oleh karena itu, sang Beast King pun segera mundur ke kawanannya.     

Zhang Ruochen menoleh ke belakang dan langsung merasa terkejut. "Wanita itu sedang memimpin kelompoknya dan membentuk sebuah Formasi Pertempuran, hingga mereka mampu melukai sang Beast King dalam kurun waktu sesingkat itu. Ternyata Putri Wan benar-benar tangguh."     

Tanpa perlu mempedulikan mereka lagi, Zhang Ruochen pun kembali membuka jalan untuk kelompoknya sendiri. Tangannya terus bergerak dan membunuh para binatang buas yang menghalangi jalan mereka.     

Sekarang ini, mereka telah keluar dari reruntuhan dinding kota dan masuk ke wilayah padang pasir di sisi luar.. Di sana, terdapat begitu banyak binatang buas, baik di daratan maupun di langit. Bahkan, para binatang buas itu juga masih menyerang dalam kelompok.     

Tentu saja, di sisi luar kota, jumlah mereka tidak terlalu banyak. Sehingga, Zhang Ruochen dan Sun Dadi dapat mengendurkan kekuatan masing-masing.     

Sementara itu, para pertapa dari Keluarga Wan telah berada semakin dekat dengan mereka. Namun, sekelompok binatang buas datang untuk menyerang mereka. Secara natural, konsentrasi kawanan binatang buas itu pun terpecah, dan kelompok Zhang Ruochen dapat mempercepat lajunya, hingga mereka segera keluar dari kota.     

Para keluarga dan klan-klan tangguh di dalam Kota Yingsha dapat melihat zona hitam dan Formasi Pertempuran Keluarga Wan yang sama-sama sedang bergerak menjauh dari medan pertempuran. Mereka sedang bergerak keluar dari kota.     

Yang jelas,.mereka ingin segera masuk ke Dunia Primitif Blue Dragon dan mencari sumber daya.     

Beberapa klan dan keluarga tangguh yang diserang oleh para Beast King pun akhirnya meregang nyawa. Tentu saja, beberapa pertapa yang lebih tangguh masih terlibat di dalam pertempuran di luar kota.     

"Jangan biarkan mereka lolos."     

Terdengar suara auman dari langit, yang berhasil mengguncang gendang telinga para pertapa manusia. Gugusan awan hitam mulai bergerak ke arah kota, diiringi oleh sambaran-sambaran petir.     

Terdapat badai pasir yang membumbung tinggi dan mengarah menuju ke Kota Yingsha. Pada saat itu, samar-samar mereka dapat melihat ombak binatang buas yang tersimpan di balik badai pasir tersebut, dengan suara langkah binatang buas yang menggetarkan hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.