Kaisar Dewa

Pukulan Dewa



Pukulan Dewa

0Semakin tinggi kelasnya, maka semakin bernilai pula Saintly Source tersebut.      2

Di dalam Bunga Suci berwarna hitam, di sana tersimpan Saintly Source kelas tujuh. Yang jelas, nilainya setara dengan keenam Bunga Suci yang lain.     

Sekarang ini, para top figur dari Immortal Vampir, Feng Wanli dan Elder Huoyuan dan sekawanan binatang buas level enam sedang bertempur di sekitar Bunga Hitam tersebut.     

Para Immortal Vampir hanya mengutus puluhan anggota mereka untuk memperebutkan Saintly Source Spring. Namun, mereka semua adalah para figur tangguh. Sebab, yang paling lemah di antara mereka telah berada di Alam Setengah-Biksu level kesembilan.     

Target mereka sudah sangat jelas. Mereka ingin mendapatkan Bunga Hitam dan Bunga Suci Tujuh Warna di bagian tengahnya.     

Sementara itu, tiga vampir yang berada di dekat Bunga Hitam juga sama-sama tangguh. Sebab, setiap mereka dapat disejajarkan dengan Feng Wanli atau Elder Huoyuan. Selain itu, kekuatan mereka juga setara dengan para pertapa yang berhasil menembus tahapan satu menjelang Alam Biksu.     

Lalu, di antara kawanan binatang buas level enam, beberapa di antara mereka juga memancarkan aura yang tangguh, hingga dapat disejajarkan dengan para Beast King.     

Di antara mereka, seekor kalajengking hitam – sepanjang 30 meter – adalah jenis binatang buas berdarah murni, dengan inskripsi-inskripsi emas di tempurungnya.     

Kalajengking ini berada di urutan kedua setelah Golden Scorpion King, hingga membuatnya dikenal sebagai Black Scorpion Commander.     

"Para manusia dan vampir harus mati."     

Black Scorpion Commander mulai berteriak. Kedua matanya bersinar emas. Setelah itu, ia langsung menyabetkan ekornya ke arah Feng Wanli dan Elder Huoyuan.     

Bang bang.     

Dua pertapa manusia di bawah Alam Biksu langsung terhempas ke belakang, hingga membentur kawanan binatang buas di sekitar sana. Akibatnya, mereka pun langsung dikepung.     

Mereka bukan hanya sedang terluka parah, tapi mereka juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Saintly Source Spring.     

Setelah itu, Black Scorpion Commander segera melompat ke arah depan. Kalajengking itu sedang merentangkan kedua kakinya dan berusaha memetik Bunga Hitam.     

Zoom.     

Terdengar suara membelah angin.     

Zhang Ruochen berubah menjadi awan darah dan melesat menuju ke Bunga Hitam. Di waktu yang bersamaan, ia merentangkan satu tangan untuk memetik bunga tersebut.     

Setelah menyaksikan bahwa Bunga Hitam dipetik oleh seorang pertapa manusia, maka seketika itu pula Black Scorpion Commander langsung menjadi geram.     

"Pergilah ke neraka."     

Ekor hitamnya mulai terayun dari atas kepala Zhang Ruochen.     

Terdapat duri yang runcing di ekornya, dan ketika duri itu menembus tubuh seorang pertapa, maka sang pertapa itu akan langsung terbelah menjadi dua.     

Brengsek! Kata Elder Huoyuan di dalam hatinya.     

Elder Huoyuan benar-benar paham betapa mengerikannya Black Scorpion Commander. Sebab, kalajengking itu seharusnya telah menembus tahapan pertapa menjelang Alam Biksu. Apalagi, walaupun telah bekerja sama dengan Feng Wanli, namun mereka masih gagal bertahan dari satu serangannya.     

Sebaliknya, Gu Linfeng sedang berada di jarak yang sangat dekat dengan Black Scorpion Commander, dan lelaki itu juga sudah membagi kekuatannya untuk melingkupi Bunga Hitam tersebut. Jadi, bagaimana mungkin lelaki itu mampu bertahan dari serangannya?     

Feng Wanli berkata, "Gu Linfeng sedang mengenakan Ten Saint Blood Armor. Walaupun dia tidak mati, tapi dia pasti akan terluka parah."     

Secara natural, Feng Wanli dan Elder Huoyuan sama-sama berharap agar Zhang Ruochen mampu mendapatkan Bunga Hitam tersebut, sehingga mereka bisa kebagian jatahnya.     

Bukan hanya mereka, tapi semua pertapa di Kota Yingsha juga sedang merasa gugup.     

Sampai sekarang ini, hanya Gu Linfeng – di antara para pertapa manusia lain – yang bisa mendekati Bunga Hitam tersebut. Sehingga, lelaki itu menjadi satu-satunya harapan bagi banyak orang.     

Bila Gu Linfeng meregang nyawa di hadapan Black Scorpion Commander, maka itu akan menjadi kerugian besar bagi umat manusia.     

"Putra Dewa, bertahanlah di sana!"     

Para pertapa dari Sekte Dewa Darah mulai berdoa untuk keselamatan Zhang Ruochen, agar lelaki itu berhasil mendapatkan Bunga Hitam dan mengembangkan kekuatan umat manusia.     

Zhang Ruochen terbang di atas celah retakan tersebut. Meski sedang mengenakan Ten Saint Blood Armor, namun ia tidak serta merta membiarkan bahaya mendekatinya.     

"Pukulan Darah Seven-Apertures."     

Garis-garis Chi Darah langsung memancar dari punggung Zhang Ruochen, sebelum akhirnya terkondensasi menjadi sebuah bayangan sepanjang 30 meter, yang benar-benar mirip seperti Pluto.     

Pada saat itu, pukulannya berbenturan dengan ekor Black Scorpion Commander, hingga menimbulkan ledakan yang kencang dengan 40 kali lipat kekuatan.     

Pat!     

Pukulan darah itu berhasil menghempaskan ekor Black Scorpion Commander. Akibatnya, tempurung kalajengking itu mulai mengalami keretakan.     

Dengan kekuatan semacam itu, maka Zhang Ruochen melesat cepat di atas langit dan menjangkau area yang relatif aman.     

Pada saat itu, Elder Huoyuan merasa terkejut. "Pukulan Gu Linfeng sangat kuat. Dia mampu melepaskan 40 kali lipat kekuatan. Black Scorpion Commander masih gagal melukainya. Malahan, dia yang terluka karena pukulan tersebut."     

"Tanpa bantuan Ten Saint Blood Armor, maka dia tidak akan mampu melakukannya. Bila aku yang mengenakan armornya, kurasa aku bisa membunuh banyak binatang buas sepertinya," kata Feng Wanli dengan nada iri.     

Black Scorpion Commander kembali mengerang.     

Perutnya berubah menjadi emas kemerahan, dimana ia sedang mengumpulkan energinya.     

Beberapa saat kemudian, Black Scorpion King itu membuka mulutnya dan memuntahkan bola api merah keemasan ke arah Zhang Ruochen – yang masih terbang di angkasa.     

Selain itu, hampir 100 binatang buas level enam sedang berkumpul untuk menyerang Zhang Ruochen sekaligus.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang merasa sedikit ketakutan.     

Perlu diketahui, hampir 100 ekor binatang buas itu telah berada di Alam Setengah-Biksu, dengan kekuatan yang cukup mumpuni.     

"Blackie, lakukan sekarang juga." Zhang Ruochen mengirimkan gelombang suara kepadanya.     

Sesaat setelah perintah itu disampaikan, maka seketika itu pula seekor binatang buas level enam lain tiba-tiba meledakkan mulai perut bawahnya di tengah kerumunan, dengan ledakan yang sangat destruktif.     

Boom!     

Gelombang api setinggi tujuh meter mulai berhamburan di segala penjuru, hingga mengguncang 100 ekor binatang buas level enam tersebut.     

20 ekor binatang buas di antaranya hampir hancur berkeping-keping. Tubuh mereka pun berubah menjadi abu berwarna hitam.     

Untungnya, para binatang buas level enam itu bertubuh raksasa dengan kondisi fisik yang tangguh. Sehingga, para binatang buas yang berada di luar lingkaran masih berhasil selamat.     

Black Scorpion Commander sedang berada di jarak yang sangat dekat dengan binatang buas level enam tersebut, hingga membuatnya terhempas ke belakang. Pada saat itu, tempurungnya hancur, dengan tubuh yang bersimbah darah, sampai membuatnya terlihat menyedihkan.     

"Para binatang buas level enam sama pandainya seperti manusia. Kenapa mereka malah bunuh diri satu persatu? Dan mereka sedang menyerang bangsa mereka sendiri...?"     

Memangnya siapa yang akan bunuh diri bila mereka masih punya banyak kesempatan?     

Meski mereka telah berada di medan pertempuran, tapi hanya segelintir di antara mereka yang berani bunuh diri bersama musuh-musuhnya.     

"Pasti ada salah satu Penjinak Binatang Buas yang sedang menggunakan trik khusus untuk menjinakkan mereka," kata seseorang.     

Secara natural, sang Penjinak Binatang Buas adalah musuhnya para binatang buas tersebut.     

Tentu saja, hanya ada segelintir Penjinak Binatang Buas. Bahkan, mereka yang mampu menjinakkan binatang buas level enam dapat dihitung dengan jari.     

Ketika berada di situasi semacam ini, maka fungsi seorang Penjinak Binatang Buas bahkan jauh lebih hebat daripada seorang Biksu.     

Sebagaimana misal, karena sekarang ini para binatang buas itu sedang berkumpul, dan bila salah satu di antara mereka meledakkan dirinya, maka ledakan itu akan menimbulkan kehancuran yang besar.     

Akan tetapi, meski seekor binatang buas level enam baru saja menghancurkan perut bagian bawahnya, namun Saintly Source Spring masih dilindungi oleh tameng cahaya milik para figur tangguh di sekelilingnya, sehingga harta karun itu tidak rusak.     

Selain Bunga Hitam yang telah diambil oleh Zhang Ruochen dan Bunga Nila yang telah diambil oleh Blackie, maka kelima bunga yang lain telah diambil oleh para binatang buas.     

Di pusat lubang tersebut, keempat figur masih bertempur satu sama lain. Makhluk apapun yang mendekati mereka pasti akan langsung terbunuh oleh gelombang energi di sekitarnya.     

Oleh karena itu, semua perhatian para binatang buas mulai tertuju pada Zhang Ruochen. Mereka ingin merebut Bunga Hitam tersebut.     

Blackie mengeluarkan perintah lain, dan meminta seekor binatang buas untuk kembali meledakkan dirinya, agar Zhang Ruochen bisa terbebas dari kepungan tersebut.     

Namun, sebelum binatang buas level enam itu sempat melakukan tugasnya, tiba-tiba Firegold Raven Beast King telah menyadarinya lebih dulu, hingga langsung membunuh binatang buas tersebut.     

Yang jelas, persepsi para Beast King sangat sensitif. Sehingga, mereka dapat merasakan Chi Suci yang dipancarkan oleh kawanannya, dan langsung mengantisipasi situasi yang berbahaya tersebut.     

Apalagi, Firegold Raven Beast King sempat terluka sekali, dan ia tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama.     

Blackie bersembunyi di antara kawanan binatang buas, sambil menatap Firegold Beast King di kejauhan. Pada saat itu, ia mulai membatin, "Firegold Raven hanyalah salah satu Keturunan Mythical Beast. Dia bukan sisa-sisa Taigu berdarah murni, tapi kenapa dia mampu memulihkan diri dengan sangat cepat? Zhang Ruochen, aku sudah melakukan yang terbaik. Mulai sekarang, kau harus mengandalkan dirimu sendiri!"     

Firegold Raven Beast King telah terluka parah akibat ledakan binatang buas di level keenam, hingga bulu-bulunya telah berguguran. Bahkan sekarang ini, tubuhnya masih dipenuhi luka dan mengeluarkan darah.     

Tetapi, sebagai seekor Beast King, meski sedang terluka parah, namun kekuatannya masih sangat mengerikan.     

Firegold Raven Beast King berteriak, "Semua binatang buas, hentikan serangan kalian sekarang juga, agar Bunga Hitam itu tidak hancur. Dia hanya seorang manusia, dan aku sanggup membunuhnya dengan satu tangan."     

Firegold Raven Beast King mulai merentangkan sayapnya dan terbang ke angkasa, seperti pilar cahaya emas. Tidak lama kemudian, ia melayangkan sebuah pukulan emas ke arah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak pergi menghindar dan langsung menyambutnya dengan pukulan.     

Di belakangnya, bayangan Pluto juga sedang melayangkan pukulan, dengan 40 kali lipat kekuatan.     

Bang!     

Dua kekuatan itu bertemu di satu titik.     

Firegold Raven Beast King tersungkur ke bawah. Setelah itu, tubuhnya membentur tanah dan meninggalkan lubang menganga.     

Zhang Ruochen masih melayang di udara dan tertawa. "Seekor Beast King yang sedang terluka masih berniat membunuhku dengan satu tangan? Apa kau pikir para pertapa manusia benar-benar lemah seperti itu?"     

Bila dilihat dari Kota Yingsha, kini orang-orang bisa menyaksikan aura tampan Zhang Ruochen – yang sedang melayang di udara. Hanya dalam satu kali pukulan, lelaki itu telah berhasil menekan seekor Beast King.     

Semua pertapa dari Sekte Dewa Darah pun menjadi kegirangan. Mereka mulai melirik para pertapa dari klan lain dan berteriak, "Putra Dewa! Pukulannya sangat mematikan! Kami, Sekte Dewa Darah, benar-benar bangga!     

"Putra Dewa! Pukulannya sangat mematikan! Kami, Sekte Dewa Darah, benar-benar bangga!     

…     

Sambil melayang di atas lubang, sayup-sayup Zhang Ruochen dapat mendengar teriakan mereka. Pada saat itu, ia mulai tersenyum getir.     

Meski berhasil mengalahkan Black Scorpion Commander dan Firegold Raven Beast King, namun Zhang Ruochen masih terluka parah. Akan tetapi, lelaki itu tidak ingin memperlihatkannya.     

Meski demikian, hal itu tidak mengurangi pesonanya di hadapan para pertapa lain.     

Mulai sekarang, Gu Linfeng akan dijuluki sebagai pemilik "Pukulan yang sangat mematikan".     

Sekarang ini, Zhang Ruochen menyadari bahwa pertempuran di antara empat figur tangguh telah sedikit berubah.     

Puff.     

Elder Immortal Vampir sedang mengayunkan Guiyuan Broadsword untuk menebas sayap hitam Shizu Beast King, dan berhasil melukainya.     

Setelah itu, sang elder bergegas menuju ke Bunga Tujuh Warna dengan kecepatan tertingginya. Lalu, ia membuka tangannya lebar-lebar dan melepaskan dua awan Chi Suci, sambil melingkupi bunga tersebut dari dua arah berbeda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.