Kaisar Dewa

Kegaduhan Besar



Kegaduhan Besar

0Saintly Source Spring di dalam Bunga Hitam setidaknya berjumlah 34.000 botol. Setelah dibagi menjadi 10 bagian, maka dua Ahli Waris – Chi Wansui dan Beigong Lan – pergi membawa tujuh bagian. Mereka membawanya ke Kamp Militer Kota Yingsha dan membaginya dengan para pertapa lain.      1

Sebagai sosok Ahli Waris yang disegani, maka tidak ada yang khawatir bila mereka berdua akan menghianati para pertapa manusia.     

Zhang Ruochen telah mengambil setengah dari tiga bagian yang tersisa. Setengah lainnya dibagi secara merata di antara Keluarga Wan, Keluarga Feng, Klan Sword Xuan, dan Aula Excellence Pasar Gelap.     

Dengan demikian, maka Zhang Ruochen mendapatkan sekitar 5.000 botol Saintly Source Spring. Yang jelas, itu adalah porsi terbesar.     

Satu botol dan beberapa obat-obatan tambahan dapat menghasilkan Divine Origin Pill kelas tujuh, yang nilainya setara dengan harga sebuah kota. Kali ini, Zhang Ruochen mendapatkan 5.000 botol Saintly Source Spring kelas tujuh. Sehingga, kekayaannya hampir tidak bisa dihitung.     

Akibatnya, banyak pertapa yang hadir mulai merasa iri dan cemburu, seperti para pertapa dari Keluarga Cai dan Keluarga Shangguan. Sebab, masing-masing kelompok mereka hanya mendapatkan 600 botol dan masih harus dibagikan kepada yang paling banyak membunuh binatang buas.     

Pada akhirnya, para pemimpin keluarga hanya bisa mendapatkan 300 botol. Jumlah itu bahkan tidak mendekati angka yang diperoleh Zhang Ruochen.     

Meski begitu, Zhang Ruochen adalah orang pertama yang mengambil Bunga Hitam. Oleh karena itu, bila ia mendapatkan 5.000 botol, maka itu cukup masuk akal. Sehingga, tidak ada yang berani mengeluh atas hal tersebut.     

Setelah membagi Saintly Source Spring, maka semua pertapa mulai menatap Bunga Hitam. Bunga itu sangat berharga dan dapat disejajarkan dengan obat-obatan suci berusia 10.000 tahun. Jadi, sangat sulit untuk menakar harganya.     

Zhang Ruochen membungkus Bunga Hitam itu dengan menggunakan Chi Suci. Kemudian, setelah menggenggamnya, maka ia berkata, "Bunga Hitam ini akan menjadi milikku. Ada yang protes?"     

Secara natural, mereka ingin protes.     

Apalagi, Bunga Hitam muncul bersamaan dengan Saintly Source Spring. Sehingga, bunga itu pasti merupakan harta karun khusus dengan banyak khasiat di dalamnya. Lalu, memangnya siapa yang tidak ingin memilikinya?     

Akan tetapi, kemampuan bertempur Gu Linfeng benar-benar mengerikan. Selain itu, ia sempat membunuh Wei Longxing terlebih dahulu, sebelum akhirnya membunuh Blue Eagle Beast King. Sehingga, hampir tidak ada orang yang berani membantahnya..     

Alhasil, semua pertapa mulai menoleh ke arah dua Ahli Waris. Mungkin hanya mereka yang bisa menekan Gu Linfeng.     

Apalagi, Lingxiao Heavenly King Mansion milik Chi Wansui juga sedang berkonflik dengan Gu Linfeng. Hari itu, semua orang telah menyaksikan bagaimana Gu Linfeng memaksa lima jenderal Canglong Army agar berlutut di tanah. Ini benar-benar telah mempermalukan Lingxiao Heavenly King Mansion. Kelima jenderal itu bahkan mati pada peristiwa tersebut.     

Banyak kultivator tangguh yang mengira bahwa Chi Wansui akan keberatan dengan perkataan Gu Linfeng.     

Chi Wansui adalah seorang pemuda berusia sekitar 20 tahun. Pemuda ini tampan dengan alis yang tebal dan fitur yang jelas. Selain itu, pemuda ini juga memancarkan aura yang mulia.     

"Gu Linfeng, Bunga Hitam itu juga berguna untukku. Jika kau memberinya kepadaku, maka semua konflikmu dengan Lingxiao Heavenly King Mansion akan dimaafkan."     

Nada bicara Chi Wansui memang terdengar sangat tenang. Pemuda itu tidak sedang bertingkah arogan atau bicara omong kosong. Sehingga, itu terdengar seperti percakapan di antara kawan seperguruan, namun ia masih memberikan kesan tertentu, bahwa perkataannya tidak untuk dibantah.     

Tentu saja, Zhang Ruochen tidak ingin memberikan Bunga Hitam tersebut. "Aku memang sedang berkonflik dengan Lingxiao Heavenly King Mansion, tapi kupikir itu bukan salahku."     

"Ya, memang orang-orangku yang memulai konflik itu," Chi Wansui masih bicara dengan tenang. "Tapi kurasa, beberapa tindakanmu terlampau kejam! Aku sudah memeriksa lima mayat Pasukan Canglong. Mereka tidak dibunuh oleh binatang buas, tetapi oleh kultivator manusia! Kau pasti paham dengan apa yang kubicarakan, kan?"     

Yang jelas, Chi Wansui tahu bahwa Zhang Ruochen telah membunuh kelima jenderal itu. Mereka semua adalah para Setengah-Biksu di level kesembilan, sekaligus para figur penting. Sehingga, betapa besar kerugian yang harus ditanggung oleh Lingxiao Heavenly King Mansion?     

Tidak peduli seberapa halus Chi Wansui, namun ia masih tidak bisa benar-benar memaafkan Zhang Ruochen. Tentu saja, dengan situasi saat ini, Zhang Ruochen tidak akan memberinya Hitam, bahkan jika Chi Wansui benar-benar ingin menebusnya.     

Jika tidak, citra kuat yang dikembangkan Zhang Ruochen akan hancur. Semua orang akan berpikir bahwa dia takut pada sosok tangguh lainnya, dan fakta bahwa dia tunduk kepada Chi Wansui.     

Zhang Ruochen tertawa tipis. "Jika kau benar-benar membutuhkan bunga ini, mungkin aku masih bisa memikirkan ulang. Tapi, setelah kau membawa-bawa masalah itu, kurasa aku tidak akan memberikannya."     

"Kau harus memikirkan itu baik-baik," kata Chi Wansui. "Apalagi, ketika kita sedang berada di Dunia Primitif Blue Dragon, maka semakin banyak aliansi yang kita bentuk, itu akan semakin baik."     

Zhang Ruochen tidak mengatakan apa-apa. Lelaki itu sudah menentukan pilihannya.     

Sampai sekarang pun, ia masih tidak yakin untuk apa Bunga Hitam tersebut. Jadi, ia ingin pergi dari sana dan mencari Blackie. Sebab, kucing gemuk itu pernah berkata bahwa ia mengetahui banyak dalam periode 100.000 tahun di masa lalu maupun di masa depan. Jadi, kucing itu pasti tahu kenapa Chi Wansui ingin mendapatkan bunga tersebut.     

Zhang Ruochen bergegas menuju ke Shangguan Xianyan setelah ia keluar dari kamp tersebut.     

Para pemimpin dari Sekte Dewa Darah sedang hadir di sana, termasuk sang elder Biksu, Hai Lingyin, Ji Shui, dan Blue Night. Mereka semua berdiri di belakang Shangguan Xianyan. Wanita itu memancarkan sembilan cincin cahaya suci di sekelilingnya. Gaun putihnya berkibar dan matanya tampak tersenyum. Jari rampingnya sedikit bergerak.     

Ji Shui segera berjalan dengan armor saint lima warna dan menawarkannya kepada Zhang Ruochen.     

"Putra Dewa, ini hadiah pertempuranmu." Suara Shangguan Xianyan terdengar lembut dan ramah.     

Armor saint lima warna adalah armor saint yang dikenakan oleh Wei Longxing. Memang, itu adalah harta karun tipe bertahan yang cukup berguna. Zhang Ruochen pun menerimanya langsung.     

"Jangan pergi," kata suara Ji Shui dari dalam jubah darah besar itu. "Tinggallah di sini!"     

Zhang Ruochen tidak lagi memasang ekspresi tegasnya dan malah tersenyum. "Senior Ji, bukan karena aku ingin meninggalkanmu. Hanya saja, kebanyakan orang di tempat ini tidak ingin menyambutku."     

Mata Shangguan Xianyan bersinar indah seperti bintang. "Putra Dewa, bisakah kita bicara secara pribadi?"     

"Kurasa tidak perlu. Saintess, kau bisa mengatakan apapun yang kau inginkan." Zhang Ruochen terus menatap Ji Shui sambil tersenyum.     

Ji Shui menggertakkan giginya karena marah. Pria ini semakin tidak tahu malu, bahkan berani menggoda Seniornya sendiri. Jika Ji Shui cukup kuat, maka dia pasti akan mencungkil matanya.     

"Kau telah membunuh Blue Eagle Beast King," kata Shangguan Xianyan. "Jadi, kau pasti membuat para Beast King lainnya merasa geram, hingga mereka akan menggunakan taktik ekstrem untuk melawanmu. Tinggallah bersama kami! Dengan aliansi di antara Sekte Darah Dewa, Keluarga Shangguan, dan Keluarga Cai, bahkan Sky-swallowing Demonic Dragon tidak akan mampu membunuhmu."     

"Putra Dewa, tolong tinggallah!"     

"Putra Dewa, tolong tinggallah!"     

Para pertapa dari Sekte Dewa Darah segera berlutut satu kaki, dan mereka ingin membuatnya tetap tinggal. Setelah beberapa pertempuran terakhir, mereka pun semakin paham bahwa Zhang Ruochen benar-benar tangguh.     

Banyak pertapa muda yang menyembahnya seperti Dewa.     

Zhang Ruochen memalingkan muka dari Ji Shui dan menatap para pertapa tersebut. "Kalian tidak akan bisa menghentikan Sky-swallowing Demonic Dragon," katanya dengan tampang datar.     

Setelah mengatakan itu, maka ia pergi dari sana, dengan meninggalkan siluet tinggi dan ramping. Beberapa saat kemudian, ia menghilang di balik horizon.     

Chi Wansui, Wan Huayu, Beigong Lan, dan beberapa elit lainnya keluar dari tenda mereka masing-masing dan melihat ke arah kepergian Zhang Ruochen.     

Seorang elder dengan armor emas merenung, "Bagaimana dia mampu membunuh dua ekor Beast King berturut-turut?     

Beigong Lan membawa pedang kuno dan memancarkan aura biksu pedang.     

"Seharusnya ledakan bunuh diri para Beast King dapat membunuh para Biksu di level rendah," katanya. "Artinya, apa mereka mati sebelum mereka sempat meledakkan Lautan Chi mereka? Tapi, bagaimana mungkin dia bergerak begitu cepat?"     

"Dia pasti punya trik lain," seseorang berusaha menebaknya.     

Chi Wansui sedang berjalan mendekati bangkai Blue Eagle Beast King. Setelah itu, ia merentangkan tangan dan mulai menekan bulu-bulu biru berdarah. Lalu, ia menutup matanya, dan merasakan dengan cermat.     

Pemuda itu memang dilahirkan dengan kekuatan misterius, hingga membuatnya mampu merasakan gelombang energi kecil. Dapat dikatakan bahwa sangat sedikit hal yang bisa terlepas dari analisisnya. Jadi, kalau ada yang mengendap-endap ingin membunuhnya, maka itu sama saja dengan bunuh diri.     

"Blue Eagle Beast King terbunuh oleh pedang Chi," katanya. "Ada sedikit kehendak pedang di dalam darahnya. Kehendak pedang ini sangat kuat, bahkan dapat disejajarkan dengan kemampuan Adik Junior Beigong."     

Mendengar itu, Beigong Lan langsung mengernyitkan dahinya. "Hanya ada beberapa pertapa di generasi kita yang berkultivasi pedang seperti diriku Jika Gu Linfeng benar-benar membunuh Blue Eagle Beast King, maka dia pasti sosok yang mengerikan."     

Chi Wansui menarik tangannya dan menghapus darahnya. "Sebenarnya, mungkin Gu Linfeng bukan yang membunuh Blue Eagle Beast King. Bisa jadi, itu adalah ulah sang Keturunan Ruang dan Waktu. Jangan lupa bahwa Zhang Ruochen sempat berada di dekat Kota Yingsha. Selain itu, dia adalah seorang jenius Tao Pedang. Apalagi, berdasarkan pada informasi yang kuperoleh dari Menteri Peperangan, mereka berdua pernah berinteraksi sebelumnya."     

Dengan kalimat itu, maka ia mulai menyadarkan semua orang. Mereka semua berpikir bahwa analisisnya masuk akal. Tidak peduli seberapa kuat Gu Linfeng, maka pria itu hanyalah seorang Setengah-Biksu di level enam. Bagaimana mungkin ia mampu membunuh Beast King?     

Jadi, sang Keturunan Ruang dan Waktu pasti baru saja menggunakan kekuatan ruang dan waktunya untuk membunuh Beast King.     

...     

Berita bahwa Blue Eagle Beast King baru saja terbunuh oleh Putra Dewa dari Darah Sekte Sekte mulai menyebar ke kamp binatang buas dan menimbulkan keributan. Semua Beast King yang ada di sana benar-benar geram.     

Hari itu, puluhan Beast King berangkat dan menangkap lebih dari setengah pertapa manusia yang berhasil melarikan diri dari Kota Yingsha. Mereka berjumlah lima hingga enam ribu orang.     

Selain Beast Kings dari 12 ras binatang buas, di sana bahkan ada beberapa figur dari Ranking Setengah-Biksu dan Di Luar Ranking Setengah-Biksu. Mereka baru saja memenuhi panggilan Sky-swallowing Demonic Dragon untuk membunuh para pertapa manusia di dekat Kota Yingsha.     

Pada akhirnya, pihak manusia segera berada di situasi pasif.     

Seekor Beast King akan sesekali muncul di Kota Yingsha, lalu menutupi langit dengan awan hitam dan mengguncang tanah di bawahnya.     

Sky-swallowing Demonic Dragon juga telah memperlihatkan bentuk aslinya, sambil terbang di udara. Naga itu sedang memanggil Zhang Ruochen, "Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah harus berlutut di hadapanku dan meminta maaf dalam kurun waktu tiga hari. Jika tidak, maka aku akan melahap 1.000 manusia per harinya!"     

Gelombang suara dari sang Sky-swallowing Demonic Dragon segera menyebar hingga puluhan ribu mil jauhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.