Kaisar Dewa

Bertarung Melawan 19 Beast King Sendirian



Bertarung Melawan 19 Beast King Sendirian

2"Hua La!"     2

Hedgehog Beast King sedang berdiri di antara kabut hitam, dengan tinggi mencapai lebih dari seratus kaki. Raja binatang itu adalah seekor landak hitam. Ia membuka mulutnya lebar-lebar dan menghembuskan napas ke arah Zhang Ruochen.     

Setelah itu, Chi Suci-nya terkondensasi menjadi lebih dari seratus sambaran petir, lalu berubah menjadi sungai listrik yang sangat destruktif.     

Di arah lain, dua raja binatang buas sedang menggunakan senjata leluhur masing-masing, dan melepaskan kekuatan kunonya.     

Salah satu senjata leluhur adalah tanduk kijang merah tua, dengan panjang mencapai lebih dari dua puluh kaki. Senjata itu sangat runcing. Ada nyala api yang menyembur keluar dari tanduk, hingga menutupi langit dalam jarak puluhan mil persegi dengan gugusan awan berapi.     

Senjata leluhur lainnya adalah sebuah batu giok yang sebesar tangki air, dan riak energi yang terpancar pada senjata itu rupanya jauh lebih besar daripada energi yang berasal dari tanduk kijang.     

Tujuh ekor raja binatang buas sedang melepaskan teknik terkuat masing-masing, dengan energi yang mengerikan, seakan sanggup mengguncang bumi.     

Bahkan, para pertapa manusia – yang berdiri pada jarak ratusan mil jauhnya – masih dapat merasakan intensitas bahaya tersebut, karena beberapa gelombang energi itu juga sempat meluncur ke arah mereka.     

Walaupun hanya pancaran energi, namun kekuatannya telah sanggup membunuh mereka.     

Ketika itu, Zhang Ruochen sedang berada di tengah-tengah dan berhadapan dengan tujuh ekor raja binatang buas. Yang jelas, tidak ada yang tahu seberapa lama lelaki itu mampu bertahan.     

Zhang Ruochen sedang berada di dalam kondisi tertekan, sehingga ia harus lebih berhati-hati dan berkonsentrasi.     

"Distorsi ruang."     

Zhang Ruochen menggerakkan tangannya, sambil menciptakan lingkaran energi setengah transparan, sehingga semua serangan itu pun meleset dan tidak langsung mendarat ke arah Zhang Ruochen.     

Tentu saja, bukan tugas yang mudah untuk menghindari tujuh serangan raja binatang buas, meski lelaki itu telah melepaskan kekuatan ruang.     

Apalagi, Zhang Ruochen telah menghabiskan banyak Chi Suci. Jadi, kalau ia terus bertarung melawan tujuh raja binatang buas seperti itu, maka ia akan kehabisan Chi Suci, dan akhirnya gagal mengalahkan mereka.     

Alhasil, ia pun berhenti menghindar dan mulai menyerang. Zhang Ruochen bergerak ke depan dengan Ruang Pergerakan, sembari keluar dari kepungan tujuh ekor raja binatang buas, sebelum akhirnya kembali muncul di atas kepala Mud Deer Beast King.     

"Hua!"     

Lelaki itu menebaskan Pedang Kuno Abyss, sambil melepaskan jejak cahaya pedang hitam, dengan panjang mencapai lebih dari enam puluh kaki. Jejak cahaya itu mirip seperti busur dan bulan hitam yang jatuh dari langit.     

Melihat itu, maka Mud Deer Beast King benar-benar merasa sangat ketakutan. Kemudian, ia pun mulai menggunakan senjata leluhur – yang mirip seperti tameng segitiga – untuk bertahan dari serangan Zhang Ruochen.     

Pedang Kuno Abyss melesat dari samping senjata leluhur berbentuk tameng tersebut, dengan suara yang keras dan menimbulkan percikan api.     

Mud Deer Beast King mundur beberapa langkah dan merasa ketakutan.     

Baru saja, serangan yang dilancarkan itu sangat berbahaya. Jika sang raja rusa tidak menghindar tepat waktu, maka ia akan terbunuh atau terluka parah.     

Lagipula, kekuatan ruangnya memang sangat aneh. Sebab, kekuatan semacam itu dapat digunakan untuk mengendalikan ruang, mendistorsi ruang, bahkan juga merobek ruang.     

Yang pasti, kemampuan Zhang Ruochen benar-benar membuat para raja binatang buas merasa tertegun, hingga mereka tidak mampu mengalahkannya dalam waktu singkat.     

"Jika sang Keturunan Ruang dan Waktu telah berkembang sempurna, maka dia akan menjadi musuh bebuyutan semua binatang buas," salah satu raja binatang buas berkomentar mengenai Zhang Ruochen.     

"Permaisuri Chi Yao telah mampu menekan semua binatang buas selama ratusan tahun. Jika sang Keturunan Ruang dan Waktu benar-benar menduduki singgasana, maka ras binatang buas pasti akan punah dalam seribu tahun ke depan," kata satu raja binatang buas lainnya.     

Sky-swallowing Demonic Dragon juga sedang mengamati jalannya pertempuran. Kemudian, sang naga mulai mengeluarkan perintah kepada para raja binatang buas yang belum bertarung melawan Zhang Ruochen, "Para Beast King, sebaiknya kalian bergerak ke Kota Yingsha sekarang juga. Selama aku masih berada di sini, maka sang Keturunan Ruang dan Waktu pasti akan mati."     

"Baiklah, Lord Demonic Dragon. Kami pasti akan membunuh semua pertapa manusia itu."     

Kemudian, sebelas ekor raja binatang buas mulai bergegas menuju ke Kota Yingsha.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen sedang berhadapan melawan tujuh ekor raja binatang buas. Bahkan, Zhang Ruochen juga sempat merasa kewalahan. Rasa-rasanya, tidak lama lagi lelaki itu akan mati, jikalau serangan semacam itu masih berlanjut.     

Zhang Ruochen melirik sebelas raja binatang buas tersebut dan mulai berpikir cepat.     

"Pergerakan Ruang Besar."     

Zhang Ruochen bergerak dan berpindah sejauh puluhan kilometer, sembari mengejar para raja binatang buas yang telah berubah bentuk menjadi manusia.     

"Kau ingin pergi kemana?" Teriak Zhang Ruochen.     

Raja binatang itu berasal dari Klan Teng Snake. Ia adalah seorang wanita cantik berarmor hitam dan sedang berubah bentuk menjadi manusia. Pinggangnya sangat ramping dan fleksibel, dengan kulit berwarna perunggu.     

Yang jelas, wanita ini sudah berada di tahapan kedua menjelang Alam Biksu, sekaligus merupakan keturunan binatang kuno dengan darah dewa. Secara natural, jenis binatang semacam ini adalah sosok yang tangguh.     

Ketika itu, Teng Snake Beast King benar-benar terkejut setelah melihat Zhang Ruochen tiba-tiba muncul.     

Kala itu...     

"Hua!"     

Zhang Ruochen melepaskan Teknik Pedang Waktu, dengan menggabungkan tanda waktu dan teknik pedangnya, lalu menusukkan pedangnya ke arah sang raja binatang buas.     

Di waktu yang bersamaan, waktu di sekitarnya seakan melambat, namun pedangnya malah bergerak dengan lebih cepat.     

"Pu Chi."     

Ketika itu, Teng Snake Beast King tidak sempat menghindar. Sehingga, kepalanya langsung ditusuk oleh Zhang Ruochen. Akibatnya, darah langsung menyembur keluar.     

"Tidak."     

Zhang Ruochen menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Kemudian, ia kembali menarik pedangnya, lalu menendang udara dan bangkit berdiri.     

Meski Zhang Ruochen bergerak dengan sangat cepat, tapi ia masih terlambat satu langkah.     

Pada saat itu, kaki panjang Teng Snake Beast King sudah berubah menjadi ekor ular, sedangkan pinggangnya berubah menjadi tubuh ular, sementara tangannya berubah menjadi sayap daging berwarna hitam. Kemudian, tubuhnya mulai memanjang dan berubah menjadi ular Teng ganas dengan panjang lebih dari 100 kaki.     

Ketika itu, ia mengayunkan ekornya dan berusaha mencambuk Zhang Ruochen, dengan percikan cahaya suci.     

Zhang Ruochen menggunakan pedangnya untuk menangkis serangan tersebut dan meredam sebagian besar kekuatannya. Di waktu yang bersamaan, ia terpental sampai 300 kaki jauhnya, sebelum akhirnya mampu menyeimbangkan diri. Ketika itu, tangan kanannya terluka – tepat di bagian antara ibu jari dan telunjuknya – hingga sampai berdarah.     

Teng Snake Beast King segera bangkit berdiri, sambil mengendus aroma darah. Kemudian, ia berkata dengan suara dingin, "Lautan Chi-ku bukan berada di antara kedua alisku. Meski kau berhasil menembusnya, namun kau cuma melukaiku. Jadi, kau tidak akan bisa membunuhku."     

Zhang Ruochen memang merasa sedikit kecewa, karena ia gagal membunuh sang raja ular.     

Akan tetapi, maksud Zhang Ruochen sesungguhnya adalah menghentikan pergerakan sang raja ular, supaya ia tidak meninggalkan medan pertempuran. Jadi, meski ia harus terluka, setidaknya tujuan itu sudah tercapai.     

Pada akhirnya, sebelas ekor raja binatang buas – yang sedang bergegas ke Kota Yingsha – mulai menyadari bahwa Zhang Ruochen mampu mengejar mereka dengan cepat dan melukai sang raja ular.     

"Apa dia tidak takut mati? Kenapa dia bersikukuh untuk menghentikan semua raja binatang buas sendirian?"     

Pada saat itu, banyak raja binatang buas tidak bisa berkata-kata, mengingat mereka belum pernah melihat seorang pertapa manusia yang sangat berdedikasi seperti ini.     

Zhang Ruochen kembali menggunakan Ruang Pergerakan Besar dan berlari ke arah raja binatang buas di barisan depan. Lelaki itu terbang di langit, sambil melepaskan Ruang Celah dan menebas raja binatang buas tersebut.     

Yang pasti, para raja binatang buas mampu merasakan datangnya bahaya. Sehingga, mereka pun berhenti berlari dan mulai menghindari serangan tersebut.     

Meski begitu, Ruang Celah-nya masih cukup menakutkan bagi sang raja binatang buas. Sebab, sang raja binatang buas berada di jarak beberapa meter dari ruang celahnya, hingga membuatnya hampir mati.     

Zhang Ruohen terus melancarkan serangan, dan siapapun yang berada di barisan depan pasti akan terkena kekuatan ruang atau teknik pedang waktu.     

Dua raja binatang buas tidak mampu menghindari serangan tersebut, hingga mereka akhirnya terluka parah.     

Meskipun para raja binatang buas itu masih bergegas menuju ke Kota Yingsha, namun kecepatan mereka telah melambat.     

Pada mulanya, mereka membutuhkan waktu lima belas menit untuk kembali ke Kota Yingsha.     

Tapi kali ini,, mungkin mereka memerlukan waktu selama satu jam untuk kembali ke sana.     

"Ayo menggalang kekuatan dan membunuh Zhang Ruochen, supaya kita bisa kembali ke Kota Yingsha."     

"Ini benar-benar menyebalkan! Kita sedang dikejar oleh seorang pertapa muda! Ayo kita bunuh dia dulu!"     

...     

Zhang Ruochen harus melakukan ini, mengingat semua raja binatang buas ingin kembali ke Kota Yingsha.     

Secara natural, para raja binatang buas itu merasa geram. Jadi, bukannya bergegas ke kota, mereka malah berhenti dan mengeluarkan senjata leluhur masing-masing untuk menyegel ruang dalam radius seratus mil persegi di sekitarnya.     

"Aku akan menyegel ruang di sekitar. Mari kita lihat, berapa lama dia mampu bertahan." Kata raja ular dengan suara dingin.     

Zhang Ruochen sedang berdiri di gurun yang luas. Lelaki itu memegang pedang di tangan satu, dan Heir Stamp di tangan yang lain, sambil mengamati senjata-senjata leluhur mereka.     

Kemudian, ia merasakan intensitas bahaya yang kental dan mematikan, yang sedang bergegas ke arahnya.     

"Sudah satu jam terlewati. Bagaimana kondisi di Kota Yingsha?"     

Zhang Ruochen pun memutuskan untuk mengerahkan segenap upaya demi memenangkan 15 menit waktu tambahan.     

"Kau!"     

Suara Sky-swallowing Demonic Dragon bergemuruh di balik awan, sebelum akhirnya menampilkan sosok aslinya, dan terbang perlahan di atas Zhang Ruochen.     

"Tidak! Para raja binatang buas itu telah membekukan ruang dengan menggunakan senjata leluhur mereka masing-masing. Zhang Ruochen tidak akan bisa keluar dari sana. Seandainya Sky-swallowing Demonic Dragon menyerang Zhang Ruochen, maka dia tidak akan bisa menghindar."     

Semua pertapa manusia mulai merasa khawatir.     

Mereka tahu bahwa kartu andalan terbesar Zhang Ruochen adalah kekuatan ruangnya.     

Sebab, hanya dengan kekuatan itulah Zhang Ruochen mampu bertahan dari semua raja binatang buas, meski masih berada di level ketujuh.     

Tapi sekarang, lelaki itu sudah kehilangan kekuatan ruang. Jadi, tidak ada yang tahu berapa banyak serangan Sky-swallowing Demonic Dragon yang mampu ditangkis oleh Zhang Ruochen.     

Sky-swallowing Demonic Dragon berkata, "Sebenarnya, kekuatanmu memang sangat luar biasa. Bahkan, selama berada di era Taigu, aku belum pernah melihat manusia sekuat dirimu. Jika kita berada di level yang sama, kurasa aku bukanlah tandinganmu."     

"Benarkah?"     

Zhang Ruochen mulai menarik nafasnya dalam-dalam, sambil berusaha tampil tenang.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen telah terluka ketika ia berusaha menghentikan semua raja binatang buas tersebut. Akan tetapi, ia berusaha untuk menahan luka-lukanya, karena ia tidak ingin menunjukkan kelemahannya     

Lelaki itu ingin terlihat tangguh, sehingga ia harus bersikap seperti itu.     

Oleh karena itulah, beberapa pahlawan masih tetap dikenang, meski mereka sudah tiada. Sebab, tubuh mereka selalu mampu mengintimidasi lawan-lawannya.     

Sky-swallowing Demonic Dragon berkata, "Sialnya, kau tidak akan mampu menandingiku. Jadi, sekarang kau akan mati!"     

"Hong Long."     

Sky-swallowing Demonic Dragon langsung menerjangnya, dengan Chi Suci yang kembali menyembur. Bahkan, struktur ruang di sekitarnya mulai mengalami keretakan.     

Serangan Sky-swallowing Demonic Dragon sudah mirip seperti pertapa di Alam Biksu level rendah.     

"Lima Pedang."     

Zhang Ruochen menyuntikkan Chi Suci ke dalam Pedang Kuno Abyss.     

Kemudian, inskripsi-inskripsi mulai bermunculan dari pedang, dengan pancaran cahaya hitam yang mirip seperti pilar, dan langsung membumbung ke langit.     

Setelah seribu inskripsi diaktifkan, maka ia pun langsung melepaskan Thousand Lines of Destruction.     

"Hua!"     

Zhang Ruochen menjadi satu dengan Pedang Kuno Abyss-nya, dan berada di level Human Sword. Ketika itu, ia menendang tanah dan berubah menjadi pesawat ulang-alik ringan, sebelum akhirnya berbenturan dengan Sky-swallowing Demonic Dragon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.