Kaisar Dewa

Gerbang Neraka



Gerbang Neraka

3Setelah cahaya Space Transfer Formation menghilang, maka Zhang Ruochen dan Huang Yanchen sama-sama tiba di planet putih.      0

Ini adalah planet yang ditutupi oleh pasir dan bebatuan putih. Tidak ada warna lain di tempat tersebut. Tampaknya, seluruh dunia seakan telah diputihkan.     

Struktur tanah di planet ini juga lebih stabil dibandingkan tanah di Daratan Kunlun.     

Zhang Ruochen meninju tanah dan berusaha menguji tingkat kekerasannya.     

Lelaki itu mampu menghancurkan gunung dengan mudah di Daratan Kunlun, tapi ia tidak mampu melakukannya di sini.     

"Energi Chi di tempat ini cukup tebal. Ini bukan planet tak berpenghuni." kata Huang Yanchen.     

Blackie memeriksa batu suci di formasi tersebut. Kemudian, ia berkata, "Tidak ada koordinat ruang lain di dalam formasi transfer. Apa kita sudah berada di akhir perjalanan?"     

"Sudah berakhir?"     

Zhang Ruochen mencubit rahangnya dan mengernyitkan dahi. Lelaki itu masih berharap lebih.     

Biksu Suci Xumi adalah seorang pertapa hebat. Meski dia bukan dewa, tapi dia sama kuatnya dengan mereka. Kalau cuma seperti ini, maka sebaiknya dia tidak perlu menciptakan Space Transfer Formation.     

Apa ada rahasia di planet putih ini?     

"Planet ini sangat besar dengan Energi Chi yang melimpah, tapi aku tidak bisa menemukan tanda-tanda kehidupan di tempat ini. Semua ini sangat aneh. Kalian semua harus berhati-hati." kata Huang Yanchen.     

Blackie bergegas keluar dari formasi transfer dan menggali pasir dengan cakarnya. Kucing itu berhasil mengeluarkan prasasti rusak dari dalam tanah.     

Prasasti rusak beratnya mencapai jutaan pon, dengan panjang lebih dari 70 kaki. Ada dua kata pada prasastinya, "Bai Chang."     

Tapi separuh kata 'Chang'-nya telah hilang.     

Zhang Ruochen membuka Mata Langit-nya dan mencari sesuatu di tanah, kemudian ia melihat kata yang lebih lengkap, "Planet Bai Chang."     

Blackie menggaruk rambut kepalanya dan berkata, "Artinya, nama planet ini adalah Planet Bai Chang. Tapi kenapa aku tidak pernah mendengar planet ini sebelumnya? Tidak ada planet semacam ini di Daratan Kunlun."     

Zhang Ruochen mendongak dan menatap matahari dengan menggunakan Mata Langit-nya. Seketika itu juga, pupil matanya langsung mengecil karena merasa terkejut, "Lihat mataharinya."     

Blackie dan Huang Yanchen sama-sama mendongak, dan mereka juga merasa terkejut.     

Mereka tidak menyadari keberadaan matahari itu sebelumnya. Satu-satunya yang mereka tahu bahwa cahaya matahari itu terlihat sangat menyilaukan, hingga mereka kesulitan membuka mata.     

Akan tetapi, setelah mereka berhasil membuka mata, maka mereka berdua pun langsung merasa tercengang.     

"Kenapa mataharinya persegi panjang? Aku belum pernah melihat matahari yang seperti ini sebelumnya!"     

Kedua mata Blackie nyaris melompat keluar akibat terkejut. Meskipun ia cukup berpengalaman, namun ia masih merasa takjub.     

Matahari di langit itu memang berbentuk persegi panjang.     

Zhang Ruochen berkata, "Kenapa aku merasa bahwa matahari itu mirip seperti pintu?"     

Blackie langsung berdigik ngeri, dengan seluruh bulu-bulunya yang terangkat naik, hingga membuatnya terlihat seperti landak. Kemudian, ia berkata, "Apa kau bercanda, Zhang Ruochen? Planet Bai Chang sangat jauh dari matahari persegi panjang tersebut. Setidaknya, tempat ini berjarak ratusan juta mil dari sana. Kalau itu benar-benar sebuah pintu, betapa besarnya pintu tersebut?"     

Huang Yanchen berkata, "Kurasa itu memang mirip seperti pintu."     

"Sebuah pintu di ruang angkasa yang besarnya seperti matahari?" Sebenarnya Blackie juga sempat curiga, namun ia masih tidak yakin.     

Pemandangan yang mereka lihat telah melampaui pengetahuan mereka.     

"Aku ingin mendekat ke sana untuk memeriksanya."     

Zhang Ruochen terlihat serius. Ia paham bahwa di sana pasti menyimpan rahasia.     

Blackie berteriak, "Apa kau sudah gila? Berdasarkan pada tingkat kultivasimu, maka kau akan menghabiskan waktu selama satu tahun untuk pergi ke sana, bahkan tanpa pernah berhenti. Kalau sesuatu terjadi kepadamu di tengah perjalanan, mungkin kau bisa mati. Semua itu tidak semudah yang kau kira."     

Zhang Ruochen berkata, "Kurasa tidak selama itu. Aku bisa memindahkan diriku sendiri dengan menggunakan Space Transfer Formation. Meski aku tidak bisa langsung memindahkan diriku ke tempat itu, tapi aku masih bisa pergi ke sana dalam waktu singkat."     

Blackie merasa bahwa apa yang dilakukan oleh Zhang Ruochen akan terlampau beresiko. Sehingga, ia berkata, "Kalau itu bukan pintu, dan benar-benar merupakan matahari, maka kau akan langsung terbakar menjadi abu."     

"Selain itu, meski itu adalah pintu, tapi kau tidak akan bisa kembali kemari dengan formasi transport. Apa kau akan menghabiskan waktu selama bertahun-tahun hanya demi kembali ke tempat ini? Apa kau tidak takut mati ketika dalam perjalanan kembali kemari?"     

Apa yang dikatakan oleh Blackie memang masuk akal.     

Keputusan Zhang Ruochen memang sangat berbahaya. Kalau lelaki itu memindahkan dirinya ke sana dengan sembrono, maka itu sama saja seperti menjemput ajal sendiri.     

"Kalau begitu, biarkan aku menghitung lokasi pasti matahari tersebut. Setelah itu, aku akan memutuskan untuk pergi ke sana atau tidak."     

Zhang Ruochen memobilisasi Kekuatan Batin-nya dan mulai menghitung jarak tersebut.     

Waktu berlalu, dan Zhang Ruochen akhirnya berhasil menghitung jarak yang membentang di antara Planet Bai Chang dan mataharinya, namun ketika itu sudah sore.     

Ketika malam tiba, maka bintang-bintang di ruang angkasa muncul di atas mereka.     

Bintang-bintang itu membuat langit tampak semakin bercahaya. Ada jutaan bintang yang sedang berkumpul dan membentuk sungai bintang. Sungai itu membentang di semesta, hingga membuat imajinasi orang-orang menjadi semakin berkembang.     

Cahaya yang berasal dari sungai bintang itu mirip seperti sungai kuning yang mengalir di semesta.     

Zhang Ruochen mengamati bintang-bintang itu sampai beberapa lama. Kemudian, ia menggelengkan kepala dan berkata, "Aku tidak bisa menemukan bintang dan planet lainnya. Kita sudah tiba di wilayah alien, dan benar-benar sangat jauh dari Daratan Kunlun."     

"Kupikir tidak sejauh itu. Sebab, aku masih bisa melihat cahaya yang berasal dari Dunia Primitif Goldshine."     

Huang Yanchen menuding ke arah utara. Di ujung bintang-bintang di langit, di sana terdapat pendar cahaya emas.     

"Kenapa kau bisa yakin kalau itu adalah Dunia Primitif Goldshine?" tanya Blackie.     

"Aku bisa merasakannya."     

"Pst." Blackie langsung kehabisan kata-kata.     

Kucing itu hanya percaya kepada fakta, bukan pada perasaan.     

Zhang Ruochen masih mengamati sungai bintang berwarna kuning di atas mereka. Ada banyak sekali bintang yang sedang berkumpul di sana.     

"Apa menurutmu ada kehidupan di sana?" tanya Zhang Ruochen.     

Kali ini, Blackie terdiam dan muai merenungkan perkataan Zhang Ruochen.     

Kalau sungai bintang itu menyimpan kehidupan, maka tempat itu pasti jauh lebih maju daripada Daratan Kunlun dan puluhan ribu Dunia Primitif lainnya.     

Huang Yanchen berkata, "Menurutmu, dari mana sungai itu berasal? Bintang atau air? Apa bintang-bintang itu adalah pulau yang mengambang di atas sungai?"     

Blackie memutar bola matanya ke arah Huang Yanchen dan berkata, "Imajinasimu terlalu tinggi."     

Zhang Ruochen mendongak dan mengamati bintang-bintang, dan baru pertama kali inilah, lelaki itu benar-benar merasa kecil ketika dihadapkan dengan semesta yang maha luas.     

Keesokan paginya di hari kedua, ketika Huang Yanchen dan Blackie masih tidur, Zhang Ruochen telah berjalan menuju ke Space Transfer Formation sendirian dan langsung mengaktifkannya.     

Seketika itu juga, Huang Yanchen dan Blackie langsung terbangun dan berusaha untuk menghentikan Zhang Ruochen, tapi mereka berdua terlambat.     

Pancaran cahaya terlepas dari formasi tersebut, bahkan sampai menghempaskan Huang Yanchen dan Blackie.     

"Tunggu aku di sini. Aku pasti akan kembali!" kata Zhang Ruochen.     

"Hua!"     

Pendar cahaya itu berangsur meredup, dengan Zhang Ruochen yang menghilang dari sana dan pergi meninggalkan Planet Bai Chang.     

Zhang Ruochen memutuskan untuk pergi ke sana bukan cuma perkara penasaran. Sebaliknya, lelaki itu seakan sedang dipandu oleh kekuatan aneh.     

Selain itu, ia juga curiga bahwa matahari tersebut merupakan sebuah pintu.     

Cahaya pintu memancar dari semesta yang dingin, gelap dan sunyi. Pintu itu sangat besar, hingga membuat bintang-bintang sama kecilnya seperti debu.     

"Hua."     

Riak-riak ruang muncul dalam jarak 117 ribu mil jauhnya dari pintu cahaya.     

Zhang Ruochen keluar dari tengah riak-riak ruang, sambil menatap ke arah depan. Lelaki itu merasa terkejut dan juga takjub.     

Rupanya itu benar-benar pintu.     

"Tempat apa ini?"     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam, dengan sepasang sayap naga yang muncul dari punggungnya. Kemudian, ia bergegas menuju pintu sesegera mungkin, sambil menggunakan Jejak Kecepatan Luan Phoenix.     

Suhu di sekitar pintu itu sama sekali tidak panas. Sebaliknya, pintu itu terasa dingin.     

Sebagaimana Zhang Ruochen sudah berada di dekat pintu, maka ia pun langsung merasa kedinginan. Energi yang memancar dari pintu itu membuat pori-porinya mengecil.     

Ini adalah ciptaan Dewa. Benar-benar seperti ciptaan Dewa.     

Hanya Dewa yang mampu membuat sesuatu seperti ini.     

"Kembalilah. Kau tidak seharusnya berada di tempat ini."     

Ketika Zhang Ruochen telah berada di jarak sepuluh ribu mil dari pintu cahaya, tiba-tiba secercah Kekuatan Batin masuk ke dalam benak Zhang Ruochen, entah dari mana.     

Zhang Ruochen pun langsung menghentikan pergerakannya. Meski lelaki itu ketakutan di dalam hatinya, namun ia masih berusaha tampil tenang. Kemudian, ia berkata, "Siapa kau?"     

Di sudut kanan pintu cahaya terdapat sebuah istana yang melayang.     

Setelah itu, Kekuatan Batin lainnya kembali muncul dari istana tersebut, "Aku hanyalah penjaga pintu. Nak, fakta bahwa kau bisa datang kemari berarti kau sudah cukup kuat, tapi kultivasimu masih belum cukup untuk masuk ke dalam pintu. Kalau kultivasimu sudah lebih tinggi di kemudian hari, maka kau bisa kembali lagi ke tempat ini."     

Zhang Ruochen bertanya, "Tempat apa ini?"     

"Gerbang Neraka."     

Kekuatan Batin itu masuk ke dalam benak Zhang Ruochen.     

"Apa? Gerbang Neraka?"     

Zhang Ruochen benar-benar merasa terkejut, karena gerbang mistis itu rupanya berada di ruang angkasa.     

"Apa saya akan masuk ke dalam neraka setelah melewati pintu itu?" Zhang Ruochen pun merasa sangat penasaran.     

"Ada 18 level di Gerbang Neraka. Jadi, kau hanya bisa masuk ke dalam neraka setelah melewati semua levelnya." kata sang penjaga pintu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.