Kaisar Dewa

Biaya



Biaya

0Sebelum-sebelumnya, ketika sang elder membunuh Leluhur Sekte Dewa Darah, saat itu Zhang Ruochen benar-benar penasaran mengenai hasilnya, namun ia tidak langsung menanyakan hal tersebut. Sebaliknya, ia berjalan mendekat dan membungkuk. "Terima kasih senior atas bantuan Anda."     
2

Elder itu menyimpan Chi Suci-nya dan kembali berubah menjadi pria tua biasa. Sambil tersenyum, ia berkata, "Aku memang mengikuti Chi Linyuan setelah dia masuk ke Bottomless Abyss, agar aku dapat mencegah kerugian yang mungkin timbul di Sekte Dewa Darah nantinya. Jadi, aku datang kemari bukan untuk menyelamatkanmu. Namun, karena aku memang sudah menyelamatkanmu, maka kau harus membalas budi, kan?"     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun langsung bersikap waspada. "Apa elder ini juga sedang mengincar harta karunku?"     

Elder itu terlihat seperti seorang pria baik-baik, tapi ketika ia membunuh, maka ia berubah menjadi sangat dingin. Apa Zhang Ruochen tidak melihat mayat-mayat yang berserakan di sekitarnya?     

"Senior, apa yang Anda inginkan?" tanya Zhang Ruochen dengan tenang.     

Elder itu tidak langsung membalasnya. Sebaliknya, ia tampak seperti sedang memikirkan sesuatu. "Chi Linyuan melarikan diri ke lapisan kedua Bottomless Abyss. Aku harus ke sana dan membunuhnya demi menghapuskan ancaman tersebut. Selain itu, mungkin aku juga akan membunuh ancaman tersembunyi yang berada di lapisan kedua."     

Ada tatapan kompleks di mata sang elder. Kemudian, ia menghela nafas dan menambahkan, "Lapisan kedua adalah tempat yang lebih berbahaya. Mungkin tempat itu menyimpan bahaya tersembunyi. Jadi, mungkin aku tidak akan bisa kembali hidup-hidup."     

Zhang Ruochen menyadari bahwa ia sudah salah paham mengenai sang elder. Sebab, berdasarkan pada tingkat kultivasinya sekarang ini, maka sang elder dapat dengan mudah mengambil harta karun Zhang Ruochen. Bahkan, ia tidak perlu membuang-buang waktu hanya untuk berbincang seperti ini.     

"Senior, apa menurut Anda masih ada binatang buas darah yang jauh lebih kuat di lapisan kedua?" tanya Zhang Ruochen.     

Elder itu mengangguk. "Chi Linyuan memang sedang merawat dan membesarkan para binatang buas darah di dalam Bottomless Abyss. Dia ingin menggunakan kekuatan mereka untuk menaklukkan dunia. Para binatang buas di lapisan pertama hanyalah puncak gunung es di atas laut. Selain itu, aku curiga bahwa di belakang Chi Linyuan, terdapat sosok yang lebih mengerikan."     

Elder itu memperkirakan beberapa hal, namun ia tidak mengungkapkannya. Akan tetapi, ekspresinya terlihat serius. Hal itu membuktikan bahwa sosok di belakang Chi Linyuan pasti sangat tangguh.     

Zhang Ruochen merasa tidak habis pikir. Apa sosok itu sampai mampu membuat sang elder merasa gelisah?     

Ketika itu, ekspresi serius lambat laun mulai menghilang dari wajah sang elder. Kemudian, ia kembali tersenyum. "Sekarang, kita bisa bicara mengenai balas budimu."     

Jenis orang macam apa yang sampai harus menagih kebaikannya dan minta langsung dibayar?     

"Apa itu?" ternyata elder ini bukanlah sosok yang sederhana. Zhang Ruochen harus bersikap waspada agar tidak masuk ke dalam perangkapnya.     

"Chi Linyuan memiliki hubungan yang dalam dengan para Immortal Vampir," kata sang elder. "Selain dirinya, pasti ada mata-mata lain di Sekte Dewa Darah. Jadi, kau harus menemukan mata-mata itu dan membunuh mereka?"     

"Hanya itu?" Zhang Ruochen merasa terkejut.     

"Ya," kata sang elder sambil tersenyum.     

"Kenapa saya harus melakukannya?" tanya Zhang Ruochen. "Apa hubungannya Sekte Dewa Darah dengan saya?"     

Sang elder langsung berdiri tegak, dengan sorot matanya yang bercahaya. "Kau adalah Putra Dewa di Sekte Dewa Darah dan akan menduduki singgasana Leluhur di masa depan. Bagaimana mungkin semua itu tidak ada hubungannya denganmu? Nak, kau sudah mendapatkan banyak manfaat dari sekte. Apa kau berencana untuk pergi begitu saja tanpa berbuat apa-apa?"     

"Rupanya Anda benar-benar mampu mengenali identitas saya sejak lama." Hal ini benar-benar tidak terduga, sekaligus kabar yang mengejutkan bagi Zhang Ruochen.     

"36 Perubahan Bentuk-mu mungkin sanggup mengelabui orang lain, tapi bukan diriku," kata sang elder. "Sejujurnya, sekarang ini kau masih sangat muda. Jadi, kalau dibandingkan dengan Xuanji tua, maka kau bukan apa-apa."     

"Anda mengenal master saya?" tanya Zhang Ruochen.     

"Ya, kami pernah bertarung bersama," kata sang elder.     

Zhang Ruochen terdiam sejenak, sebelum akhirnya bertanya, "Karena Anda tahu bahwa saya bukan Gu Linfeng, lalu kenapa Anda membiarkan saya tinggal di Sekte Dewa Darah dan malah membantu saya memenangkan posisi Putra Dewa?"     

Kalau elder itu tidak mengirim pesan rahasia kepada sang Leluhur selama berada di pertempuran memperebutkan posisi Putra Dewa, maka Zhang Ruochen tidak akan pernah menduduki jabatan tersebut.     

Sang elder terkekeh. "Entah itu Zhang Ruochen atau Gu Linfeng, tapi kau masih bisa menjadi murid sekte, bahkan juga Putra Dewa, selama kau punya talenta."     

Elder itu benar-benar misterius. Tingkat kultivasinya juga sangat tinggi. Ketika berada di hadapannya, Zhang Ruochen seakan tidak mampu menyembunyikan rahasianya.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Saya tidak bisa melakukannya. Sebab, apa yang Anda minta berada di luar kemampuan saya. Walaupun saya mampu mengalahkan mata-mata Immortal Vampir, tapi saya masih kesulitan untuk membongkar kedok mereka."     

Zhang Ruochen mungkin dapat membongkar kedok mmortal Vampir biasa. Akan tetapi, berdasarkan pada tingkat kultivasinya sekarang ini, maka ia akan kesulitan menemukan mata-mata vampir di Alam Biksu.     

Tampaknya, sang elder tahu bahwa Zhang Ruochen akan menjawab demikian. "Bagaimana kalau aku memberimu Buku Rahasia Vampir?"     

"Buku Rahasia Vampir?" Zhang Ruochen memandangnya dengan curiga. "Dalam cerita legenda, Buku Rahasia Vampir disimpan di dalam ruang harta karun Kekaisaran Pusat Suci. Setelah itu, harta karun tersebut dibawa pergi oleh Paviliun Penjaga Naga. Bagaimana mungkin Anda memilikinya?"     

"Kebetulan," kata sang elder dengan tenang. "Aku mengenal sang Lord Paviliun Penjaga Naga dan mendapatkan versi salinan Buku Rahasia Vampir. Tentu saja, meski itu cuma salinan, tapi setiap kata-katanya berasal dari versi yang asli."     

Mendengar itu, maka Zhang Ruochen pun langsung kesulitan menenangkan diri. "Memangnya siapa sang Lord Paviliun Penjaga Naga?" tanyanya dengan tergesa-gesa. "Di mana beliau sekarang?"     

"Identitasnya misterius," kata sang elder. "Dia juga menyimpan beberapa harta karun Kekaisaran Pusat Suci. Ada banyak orang yang ingin mengetahui identitasnya. Tapi kenapa aku harus memberitahunya kepadamu? Yang jelas, aku tidak bisa memberitahumu."     

Setelah itu, ia mengeluarkan buku berwarna kuning dan memberinya kepada Zhang Ruochen. "Ini cuma versi salinan, tapi benar-benar penting," katanya dengan ekspresi murung. "Jangan sampai kau menghilangkannya. Cari waktu yang tepat untuk menyebarkan semua informasi ini. Sebab, kabar itu akan menjadi pukulan telak bagi Immortal Vampir."     

Zhang Ruochen tidak akan pernah menolaknya. Jadi, ia pun langsung menyetujui persyaratan sang elder. "Baiklah! Karena saya sudah mendapatkan beberapa manfaat dari sekte, maka saya harus melakukan sesuatu untuknya. Akan tetapi, saya masih belum mampu berhadapan dengan Biksu Immortal Vampir. Jadi, apa Anda bisa meminjamkan Blood God Sword Breaker?"     

"Jangan pernah berpikir untuk mendapatkan Blood God Sword Breaker. Kau tidak akan bisa memicu kekuatan maksimalnya dengan tingkat kultivasimu yang masih seperti ini." elder itu mengeluarkan scroll rune dan memberikannya kepada Zhang Ruochen. "Rune ini punya kekuatan yang besar. Jangan pernah menggunakan rune itu, kecuali sudah tidak ada pilihan lain."     

Scroll rune itu mirip seperti secarik kertas. Bahkan, kertas itu terlihat kusut dan sama sekali tidak tampak magis. Jadi, rasa-rasanya kertas itu dapat dengan mudah dihancurkan.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Lelaki itu menyimpan scrollnya dengan hati-hati, namun ia tidak terlalu percaya kepada sang elder.     

"Setelah Chi Linyuan menghilang," kata sang elder. "Sekte Dewa Darah pasti akan mengalami banyak perubahan internal. Jadi, kau harus berhati-hati."     

Selanjutnya, ia berkata pada Zhang Ruochen mengenai orang-orang yang harus diwaspadai. Setelah itu, ia membawa Blood God Sword Breaker dan menghilang di balik gerbang masuk lapisan kedua.     

Blackie akhirnya menghembuskan nafas lega. "Zhang Ruochen, Sekte Dewa Darah adalah tempat yang penuh kutukan. Bahkan leluhur mereka sudah bekerja sama dengan Vampir. Jadi, kekuatan para vampir itu pasti sudah sangat besar di dalam sekte. Sebaiknya kau segera pergi dari sini dan tidak terlibat ke dalam urusan ini. Kau tidak akan sanggup membersihkan semua kekacauan ini."     

"Aku sudah membuat kesepakatan dengannya. Bukankah sudah terlambat kalau kau bicara seperti ini sekarang?"     

Blackie tidak bisa bicara apa-apa. Lebih tepatnya, ia tidak tahu harus bicara apa. Yang jelas, bagaimana mungkin ia berani bicara semacam itu ketika sang elder masih berada di sana?     

Zhang Ruochen melirik buku di tangannya. Lelaki itu sudah memutuskan. Tidak peduli betapa berbahayanya Immortal Vampir, tapi lelaki itu pasti akan menghadapi mereka.     

Zhang Ruochen pergi meninggalkan Bottomless Abyss, namun ia tidak tergesa-gesa menuju Sekte Dewa Darah. Sebaliknya, ia pergi ke Gunung Salju Kuno dan bersembunyi di salah satu gunung terpencil.     

Kemudian, ia memasang sebuah formasi transparan di luarnya.     

Whoosh—     

Sering kali terdapat hembusan angin yang masuk ke dalam Bottomless Abyss. Zhang Ruochen berdiri di sana dengan tatapan khawatir.     

"Gelombang kekuatan Blood God Sword Breaker itu terlampau kuat," katanya. "Semua kultivator tangguh terpengaruh olehnya. Jadi, hilangnya sang Leluhur pasti akan segera diketahui oleh banyak orang. Aku bertanya-tanya, akan seperti apa kegaduhan ini akan berlangsung nantinya."     

Lelaki itu masuk ke dalam Dunia Lukisan dan langsung memeriksa kondisi luka Huang Yanchen. Setelah memastikan bahwa wanita itu baik-baik saja, maka ia segera menyembuhkan dirinya sendiri.     

Ketika ia sudah sembuh total, maka ia mengeluarkan Buku Rahasia Vampir dan mulai membacanya dengan seksama.     

Buku itu mencatat banyak hal. Bukan hanya cara-cara untuk membongkar penyamaran Immortal Vampir, melainkan juga kelemahan dan cara-cara untuk mengalahkan mereka, sekaligus beberapa rahasia mereka.     

Kembali di masa lampau, Shangguan Que pernah mengirim sejumlah besar pasukan Biksu untuk bertempur melawan Immortal Vampir agar dapat menulis buku ini. Secara natural, nilai buku ini sangat besar. Jika tidak, kenapa Immortal Vampir sampai harus bersusah payah dan rela mengorbankan apapun hanya demi menghancurkannya?     

Beberapa halaman terakhir di buku tersebut mencatat tentang Permaisuri Darah. Salah satu dari beberapa hal yang berhasil menarik perhatian Zhang Ruochen.     

Menurut catatan di buku itu, Permaisuri Darah di masa mudanya pernah bertarung melawan Kong Shangling, sang Lord di Klan Merak. Kong Shangling berubah menjadi seekor merak tujuh warna dan menelan Permaisuri Darah.     

Meski wanita itu masih muda, tapi Permaisuri Darah sudah sangat kuat. Ia mampu bertempur melawan para Biksu di generasi yang lebih tua.     

Semenjak Kong Shangling menelannya, maka hanya ada dua kemungkinan. Pertama, Permaisuri Darah telah dimurnikan oleh Kong Shangling dan meregang nyawa. Kedua, Permaisuri Darah membunuh Kong Shangling dan berhasil kabur dari perutnya.     

Tapi faktanya, baik Permaisuri Darah maupun Kong Shangling sama-sama telah wafat. Mereka berdua hanya menjadi para figur penting yang dicatat dalam sejarah.     

Zhang Ruochen benar-benar penasaran mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di dalam pertempuran masa silam.     

"Bagaimana mungkin?"     

Ia menemukan bahwa tidak ada catatan lain di bagian akhirnya. Setelah mengamatinya lekat-lekat, maka ia menyadari bahwa halaman terakhirnya telah dirobek?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.